Kiranya buku panduan ini dapat menuntun kita baik secara kelompok
maupun pribadi menggali dan membangun spiritualitas diri sehingga dapat
melakukan perubahan demi kemuliaan nama Tuhan.
Hidup dan pelayanan kita sudah menjadi terlalurutin dari yang itu ke itu
saja. Dari hari ke hari, minggu bahkan itu saja.
Sering kita hidup dan melayani, karena sudah menjadi panggilan kita, tetai
bukan karena ada sesuatu motivasi baru yang dalam dan berakar.
Satu hal yang perlukita ingat bahwa : Kasih Kristus setiap hari menjadi baru
bagi kita.
Hidup sendiri semakin menuntut dari kita banyak hal, terlebih secara
mental dan spiritual dan hal ini pun menipis.
Kita juga sering menjadi bingung, bimbang, putus asa, karena kehilangan
pegangan untuk menempuh hidup ini.
Lalu hidup kita ibarat hewan, makan, minum, hidup, bernafas, memuaskan
keinginan diri sendiri tanpa tanggung jawab tanpa kreasi, tanpa melakukan
apa yang berguna bagi Allah dan sesame kita. Padahal kita ditempatkan
Allah di dunia untuk menjadi Garam dan Terang, agar dunia jangan
menjadi gelap dan busuk karena kelalaian kita.
Untuk itulah kita perlu menarik diri dari sudut pelayanan dalam terang
Firman Allah.
Semoga menjadi jelas arti dan tujuan hidup kita, agar arti dan tujuan
pelayanan kita menjadi atau mempunyai motivasi, untuk bergerak dan
bekerja, dan dengan adanya semangat, serta kegembiraan untuk melayani
Dia, Tuhan dan kita kembali ke tengah-tengah lingkungan kita lagi untuk
tidak tenggelam karena tuntutan hidup, tetapi kita dapat memberikan
dorongan dan arah untuk memperoleh kemungkinan-kemungkinan baru
dalam hidup dan pengutusan Gereja.
Dalam retreat ini kita mau belajar untuk mengenal diri kita yang
sebenarnya yang lagi hidup di hadapan Allah.
Kita mau lihat keadaan kita, pekerjaan kita dalam terang Firman Allah dan
secara jujur mau menilainya.
Kita juga mau belajar apa maksud dan tujuan Allah dengan kita, bahwa
percaya kepada Tuhan adalah satu-satunya pegangan kita yang kuat dan
berharap dalam keadaan bagaimanapun, dan bila mana kita kembali nanti
ke dalam lingkungan kita masing-masing, kita kita dapat menjadi Garam
dan Terang dala lingkungan kita bagi sesama kita.
Untuk berhasilnya dan bergunanya retreat ini bagi saudara/i, maka perlu
kita bertahan dan mengikuti dengan baik semua peraturan- peraturan yang
ada.
Ingatlah : Tuhan Yesus peserta retreat ini. Dialah tamu yang tidak
kelihatan di setiap waktu dan pendengar yang setia di setiap jam
percakapan dan pergumulan kita.
Tuhan jauh Iebih besar dari apa pun yang dapat kita bayangkan.
Namun, melalui Yesus kita dapat mengenal hakikat Pencipta kita yang
penuh cinta. Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa Allah adalah kasih
dan la bersuka di dalam kita. Dia datang kepada kita dan berdiam di dalam
kita.
Sebuah legenda Timur menceritakan tentang zakheus, yang sudah
pensiun. Dalam masa pensiunnya, dia berlatih jalan pagi setiap hari. Dia
tidak pernah mengatakan kepada istrinya ke mana dia akan pergi. Suatu
hari istrinya tidak dapat lagi menahan rasa ingin tahunya. Tanpa
sepengetahuan Zakheus, ia mengikuti dan mengawasi ke mana suaminya
pergi. Dia melihat suaminya pergi ke pohon tempat dia pertama kali
bertemu dengan Yesus. Dia menyirami akar pohon itu. Dia mencabut
rumput liar yang tumbuh di sekitar pohon. Dengan rasa sayang dia merawat
pohon itu.
Setelah kembali, istrinya berkata bahwa dia sudah mengikuti dan
mengawasi tindakan suaminya di pohon itu. Dia bertanya, “Apakah engkau
melakukannya setiap pagi ?” jawab suaminya, “itu adalah tempat aku
bertemu dengan Dia, Kekasih jiwaku."
Setiap kita memerlukan latihan rutin yang akan menolong kita untuk
mengingat Dia yang kita cintai. Latihan akan menjaga cinta itu hidup di
dalam kita.
LATIHAN DOA
Bahasa Biak :
Komran Isnai Manseren Nanggi (2X)
Komran Isnai Manseren Nanggi (2X)
Komran Isnai… Komran Isnai Ooo….
Komran Isnai Manseren Nanggi
Bahasa Serui :
Meratara Na Sambe Wane (2X)
Meratara Na Sambe Wane (2X)
Meratara… Meratara Ooo….
Meratara Na Sambe Wane
Bahasa Inawatan:
Nangga Fafen Foli Nanggoa (2x)
Nangga Fafen Foli Nanggoa (2x)
Nangga Fafen… Nangga Fafen Ooo….
Nangga Fafen Foli Nanggoa
Bahasa Ayamaru :
Anu Bemo Riofro Allah (2x)
Anu Bemo Riofro Allah (2x)
Anu Bemo… Anu Bemo Ooo….
Anu Bemo Riofro Allah
Ibadah Malam 11 September 2018
Ibadah Malam
Bagaimanapun,
Yesus mendengarkan permohonan perempuan
mengafirmasi nilai perempuan,
mengkritik tradisi yang menindas perempuan,
Dia berteman dengan para pelacur,
berbicara dengan perempuan yang tidak lagi percaya,
mengafirmasi pilihan Maria sebagai sesuatu yang benar,
memuji persembahan janda.
Dia mengafirmasi bahwa perempuan juga diciptakan dan dipelihara
oleh Allah.
Refleksi pengalaman
Apakah refleksi Ms. Wu tentang perempuan mempunyai kemiripan
dengan refleksi dari pengalaman kita dan pengalaman perempuan-
perempuan lain di sekitar kita ?
Diskusikanlah hal ini berpasangan dan lanjut membaca Hakim-hakim
4:1-10
Doa
Dalam gambar-Mu, ya Allah,
kami telah diciptakan sebagai perempuan dan Iaki-laki.
Ampunilah kami, jika kami tidak mampu melihat
dan memperlakukan orang lain sebagai gambar-Mu.
Sadarkan dan pulihkanlah kami, jika selama ini
kami telah menjadi korban dari mereka yang menindas
dan memperlakukan kami tidak sebagai gambar-Mu.
Kami mohon ya Tuhan, ubahlah kami dengan kasih-Mu yang murni
sehingga kami dapat memulai hal yang baru:
bermitra dengan laki-laki secara adil dan benar,
untuk melakukan tugas panggilan dan pengutusan-Mu
di tengah-tengah dunia. Amin.
Menyanyi: Ny. Roh 18. “Anug’rah Tuhan Kami Yesus Kristus”
do = d 2/2
Meditasi Pagi 12 September 2018
Tujuan dari doa, menurut Yohanes Calvin agar "'hati kita dibakar
dengan semangat dan keinginan yang berkobar untuk mencari, mencintai,
dan melayani (Tuhan). Dalam doa, Calvin menulis dalam katekismus 1538,
”Kita masuk ke dalam batin hati kita dan dari situ, tidak dari tenggorokan
dan lidah, memanggil Tuhan doa yang sejati seharusnya bukan apa-apa
selain dari kasih sayang yang murni dari hati kita.”
Dalam doa, kita datang kepada Tuhan dengan “ketulusan hati.” Calvin
menulis, ""D0a pada dirinya sendiri sungguh sebuah emosi dari batin hati
kita, yang tercurah dan diletakkan di hadapan Tuhan, Sang Pencari hati
(baca Rm. 8:27).“ Dari tempat itu pada inti keberadaan kita, kita
mengungkapkan cinta kita bagi Tuhan. Kita membuat persembahan diri
kita sebagaimana diungkapkan Calvin sebagai tangan yang menggenggam
hati yang berkobar dan berseru,”Kepada-Mu ya Tuhan, kuserahkan hatiku,
dengan segera dan tulus hati”.
Kata lbrani untuk hati, leb, menunjuk kepada organ tubuh yang
memompa darah. Namun, sering kali itu menggambarkan batin terdalam,
tempat dari sensasi dan emosi seseorang; inti dari kecenderungan terdalam
dirinya, sikap, dan motivasi. Kita dapat mempunyai hati yang berani, hati
yang keras atau hati yang memahami, hati yang sombong atau hati yang
bersedih. Kita mengungkapkan emosi dan membentuk kehendak di tempat
terdalam ini.
Dalam Perjanjian Baru kata hati, kardia, tidak menunjuk pada organ
fisik dalam dada kita, tetapi batin. Dari ruang terdalam itu, pikiran baik dan
jahat dapat muncul. Yesus berkata apa yang diucapkan mulut “melimpah
dari hati” (Mat. 12:34).
Dalam sejarah awal kekristenan, beberapa bapa padang gurun
mengembangkan sebuah posisi tubuh untuk berdoa. Mereka menetapkan
mata mereka di tempat batin dengan menundukkan kepala mereka, dengan
dagu menekan keras dada mereka, tatapan
mata melalui pusar mereka ke tempat terdalam, yang mereka percaya
adalah pusat keberadaan mereka. Ekspresi “menatap pusar” datang dari
latihan ini. Hari ini, kita mungkin tertawa dengan tindakan mereka itu dan
menggunakan kata “menatap pusar” untuk menggambarkan sebuah usaha
yang sia-sia. Namun, para orang tua bijak dari gurun melakukan itu untuk
sesuatu. Tuhan berdiam di pusat tubuh kita, tempat emosi kita.
Simeon, yang disebut Teolog Baru, adalah seorang penulis yang
produktif dan guru doa pada sekitar tahun 1.000. Dia mendirikan sebuah
biara dan juga menghabiskan banyak tahun hidupnya dalam retret yang
hening. Dia mernperingatkan kita untuk melawan doa yang hanya ada di
dalam kepala. Sebaliknya, dia berkata bahwa pikiran itu seharusnya di
dalam hati. Kita berdoa dari kedalaman hati, menikmati cinta Kristus.
Seperti Yohanes Calvin merefleksikan pengajaran Yesus, dia menulis
bahwa kita berdoa kepada Bapa kita yang tersembunyi, ”Dengan kata-kata
ini, seperti yang saya mengerti, dia mengajari kita untuk mencari sebuah
tempat retret yang akan menolong kita turun ke kedalaman hati kita dengan
seluruh pikiran dan masuk ke dalamnya. Dia menjanjikan bahwa Tuhan,
yang baitNya adalah tubuh kita, akan menjadi dekat dengan kita dalam
kasih sayang hati kita (baca 2 K0r. 6:16).“
Bagi Yohanes Calvin, masuk dalam ruang pribadi doa adalah “turun ke
dalam hati kita dengan seluruh pikiran dan masuk ke dalamnya.”6 Namun,
banyak di antara kita yang menganggap diri sebagai pengikut Calvin, Iebih
memilih untuk tetap tinggal di kepala. Kita percaya pikiran kita Iebih
daripada hati kita. Kita mengutip ayat yang berkata, "'Betapa Iiciknya hati,
Iebih Iicik dari pada segala sesuatu”(Yer. 1 7:9). Namun, Kitab Suci juga
mengajarkan kepada kita untuk mendekati Tuhan “dengan hati yang tulus
dalam jaminan yang penuh dari iman, dengan hati kita yang telah
dibersihkan (oleh darah Yesus)” (lbr. 1O:22). D0a dalam Surat Efesus
adalah ”bahwa Tuhan kiranya berdiam di dalam hatimu Iewat iman” (Ef.
3:17). Dari hati, yang didiami Kristus, keluarlah doa kita. Mazmur 138:1
berkata, ” Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku.” Dari
hati, pusat keberadaan kita, mengalir cinta Tuhan yang kita nyatakan dalam
doa-doa kita dan kehidupan keseharian kita.
LATIHAN DOA
Berdirilah dengan kaki dilebarkan selebar bahu. Condongkan tubuh
sebanyak Anda dapat maju ke depan, ke belakang, ke samping. Perhatikan
pusat gravitasi Anda berada saat Anda menjaga keseimbangan. Ini adalah
suatu tempat dekat pusat batang tubuh Anda. Pusat itu adalah apa yang
Alkitab sebut hati. Namun, itu terletak Iebih rendah dari organ yang Anda
sebut jantung yang dapat memompa darah. Itu lebih berada di bagian perut
atau isi perut, tempat Anda mengalami sakit perut. lni adalah pusat
keberadaan Anda. Ambillah waktu 10 menit dalam Doa, biarkan dalam
Waktu itu Anda merasakan Kristus yang berdiam di dalam Anda dan cinta-
Nya bagi Anda.
Bacalah Mazmur 138. Kata apa yang berbicara kepada Anda? Tulislah
tanggapan Anda tentang kata itu. Apa rnakna memiliki Kristus di pusat
keberadaan Anda? Bawalah dalam doa untuk melepaskan keinginan
dicintai, kendali kuasa, dan keamanan, yang diperlukan Kristus untuk
hidup di dalam Anda. Biarkan sukacita Kristus memenuhi hati Anda, dan
biarkan hati Anda bersuka di dalam cinta-Nya.
Rileksasi :
- Tarik nafas dengan hidung, keluarkan dengan mulut… (Sambil Siul)
- Hirup udara segar… kesegaran berasal dari Tuhan… buanglah udara
kotor…
- Hirup kasih saying… Allah kita adalah kasih… buanglah kebencian…
- Hirup banyak kebaikan… lagi… hirup sekali lagi… lepaskan segala
maksud jahat…
- Hiruplah pengampunan… rasakan kelegaan di hati… lepaskanlah
balas dendam…
- Sekarang… tenangkan hati… masuklah dalam misteri keheningan
ilahi…
Gambarkan sebuah perahu kecil di tengah danau yang luas. Jika Anda
pernah berada dalam sebuah perahu di tengah danau, gunakan ingatan
tersebut untuk membantu anda membayangkanadegan itu. Pada mulanya ,
danau itu tenang.
Seperti apakah langit pada saat itu terlihat ? bagaimana airnya ?
Pikirkanlah Anda berada di dalam perahu sebelah mana – apa yang di
sentuh oleh tangan dan kakimu? Terasa seperti apakah gerak perahu
tersebut? Seperti apakah bau air danau tersebut ?
Seperti apakah suara angin tersebut? Seperti apakah ombak yang ganas ini?
Bagaimana gerak perahu dalam badai tersebut?
Bayangkan badai itu membuat Anda takut dan berpikir bahwa anda akan
tenggelam bersama perahu itu. Gambarkan geladak yang mulai licin, basah,
layar yang kacau, air mulai masuk ke dalam perahu. Apa yang Anda
lakukan? Apakah Anda berpegang pada sesuatu? Apakah Anda mencoba
membuang air itu keluar dari perahu? Apakah anda mencoba mengubah
arah perahu sehingga menjahui badai? Atau apakah Anda diam dalam
ketakutan?
Yesus masih tertidur lelap. Apa yang Anda rasakan melihat itu? Apakah
anda mencoba membangunkannya? Apa yang Anda harapkan jika Ia
bangun?
Anda dapat menutup doa ini dengan mengatakan sabda Yesus kepada
murid-muridnya dalam Yohanes 14 : 27.
EL SENYOR
1= F ; 3/4 ; MM = 69
LAUDATE DOMINUM
1= C ; 3/4 ; MM = 116
REFF:
PUJILAH, PUJILAH! BUATLAH DUNIA BERGEMAR,
BERGEMAR MENDENGAR SUARANYA.
DAPATKANLAH ALLAH DEMI PUTRANYA,
B’RI PUJI PADANYA SEBAB HIKMATNYA.
REFF:
SETIAMU TUHANKU, MENGHARU HATIKU,
SETIAP PAGI BERTAMBAH JELAS.
YANG ‘KU PERLUKAN TETAP ‘KAU BERIKAN,
SEHINGGA AKUPUN PUAS LELAS.
REFF:
AKU MAU MENGIKUT DIA,
AKU MAU MENGIKUT DIA,
AKU MAU MENGIKUT DIA,
IKUT DIA, YESUS, TUHANKU
DILIMPAHKANNYA ANUG’RAH,
DILIMPAHKANNYA ANUG’RAH,
DILIMPAHKANNYA ANUG’RAH:
DAN ‘KU IKUT DIA S’LAMANYA.
REFF:
BAWA BERKASNYA MASUK LUMBUNGNYA,
KITA ‘KAN BERSUKA BAWA BERKASNYA.
BAWA BERKASNYA MASUK LUMBUNGNYA,
KITA ‘KAN BERSUKA BAWA BERKASNYA.
DI TERIK SANG SURYA, DI G’LAP BAYANG AWAN
KITA PUN MENABUR, RIANG BEKERJA.
NANTI PANEN TIBA, TUGAS AKAN USAI,
KITA ‘KAN BERSUKA BAWA BERKASNYA.
REFF :
SABAR, DALAM SUSAH SUKARMU
SABAR, TUHAN ADA SERTAMU
SABAR, SABAR,
B’RI KUAT PADAMU
REFF :
INTAN-INTAN DAN PERMATA
JIWA-JIWA TUHANMU
BIAR CARI, LALU BAWA
GUNA TAJUK SULTANMU
REFF:
DAN GUNUNG-GUNUNGPUN BERSORAK-SORAI MEMUJI DIA
DAN POHON-POHONPUN BERTEPUK TANGAN MEMUJI DIA
SEKALIAN KITA DISINI BERKUMPUL DAN MEMUJI DIA
YESUS TUHAN RAJA, DIALAH YANG BERTAHTA DIATAS PUJIAN
REFF:
KU TAK DAPAT JALAN SENDIRI
TUHAN TOLONGLAH DAKU...
BIARLAH SINAR-MU MENERANGI KU
SEBAB KU TAK DAPAT JALAN SENDIRI
MODERATOR/
HARI/TGL WAKTU MATERI NARASUMBER PENANGGUNGJAWAB
Senin, 10 Sept 08.00 – Registrasi Peserta Panitia
2018 10.00 WIT Ibadah Pembukaan Pdt. Linda Upessy, M.Pd
Sambutan Gubernur Papua Bpk. Lukas Enembe, S.IP
Sambutan Gubernur Papua Bpk. Drs. Dominggus Mandacan
Barat
10.00 – Sambutan Bupati Kab. Raja
12.00 WIT Ampat
Sambutan BPAS GKI Di Tanah Pdt. Andrikus Mofu, M.Th
Papua Sekaligus Membuka
Kegiatan
Penyematan Tanda Peserta Panitia
12.00 – Makan Siang Panitia Sie. Konsumsi
14.00 WIT
14.00 – Visi & Misi Pemerintah & Bpk. Lukas Enembe, S.IP
15.30 WIT Kebijakan dalam
memberdayakan Perempuan
15.30 – Snack Panitia Sie. Konsumsi
16.00 WIT
16.00 – Arahan Umum BPAS GKI Di Ketua BPAS GKI Di Tanah Papua
17.00 WIT Tanah Papua (Pdt. Andrikus Mofu, M.Th)
17.00 – Tema “Datanglah Sek. Dep. Pelayanan &
18.00 WIT KerajaanMu” Pembinaan Jemaat Sinode GKI
(PDT. G. M Wutoy, M.Th)
18.00 – Sub Tema “Membangun Sekretaris BPAS GKI Di Tanah
19.00 WIT Spiritualitas Perempuan GKI Papua (Pdt. Daniel Kaigere,
Merubah Masyarakat” S.Th)
19.00 – Makan Malam Klasis GKI Jayapura
19.30 WIT
19.30 – Ibadah Malam Panitia Sie. Konsumsi
20.00 WIT
20.00 - Istirahat Malam
Selesai
MODERATOR/
HARI/TGL WAKTU MATERI NARASUMBER PENANGGUNGJAWAB
Selasa, 11 Sept 05.00 – Meditasi Pagi Panitia
2018 06.00 WIT
06.00 – Olahraga Panitia
07.00 WIT
07.00 – Persiapan Pribadi & Makan Panitia
08.30 WIT Pagi
08.30 – Ibadah Pagi / PA Pdt. Kartika Mandik – Taidi, S.Th
10.00 WIT
10.00 – Perkenalan Tim
11.30 WIT
11.30 – Pengenalan Diri Seorang Pdt. Dr. Nancy Souissa -
12.30 WIT Pelayan Gasperz, M.Si
12.30 – Makan Siang Panitia Sie. Konsumsi
14.00 WIT
14.00 – Game ( I ) Pdt. Chris Paraibabo, S.Th
15.30 WIT
15.30 – Menggali Corak Spritualitas Pdt. Dr. Nancy Souissa -
17.00 WIT Pribadi Gasperz, M.Si
17.00 – Snack Panitia Sie. Konsumsi
18.00 WIT
18.00 – Membangun Spiritualitas Pdt. Jeane Haurissa – Fonataba,
19.00 WIT Pelayan Perempuan ( I ) S.Th, M.Si
19.00 – Makan Malam Panitia Sie. Konsumsi
20.00 WIT
20.00 – Ibadah Malam Panitia
21.00 WIT
MODERATOR/
HARI/TGL WAKTU MATERI NARASUMBER PENANGGUNGJAWAB
Rabu, 12 Sept 05.00 – Meditasi Pagi Panitia
2018 06.00 WIT
06.00 – Olahraga Panitia
07.00 WIT
07.00 – Persiapan Pribadi & Makan Panitia Sie. Konsumsi
08.30 WIT Pagi
08.30 – Ibadah Pagi / PA Pdt. Jeane Haurissa – Fonataba,
10.00 WIT S.Th, M.Si
10.00 – Membangun Spiritualitas Pdt. Dr. Sostenes Sumihe, M.Th
11.30 WIT Pelayan ( 2 )
11.30 – Spiritualitas Perempuan & Pdt. Dr. Sostenes Sumihe, M.Th
12.30 WIT Perubahan (I)
12.30 – Makan Siang Panitia Panitia
14.00 WIT
14.00 – Game ( 2 ) Pdt. Chris Paraibabo, S.Th
15.30 WIT
15.30 – Spiritualitas Perempuan & Pdt. Dr. Nancy Souissa -
17.00 WIT Perubahan (2) Gasperz, M.Si
17.00 – Snack Panitia Sie. Konsumsi
18.00 WIT
18.00 – Sharing Pengalaman Tim
19.00 WIT
19.00 – Makan Malam Panitia Panitia
20.00 WIT
20.00 – Ibadah Malam Tim & Panitia Tim & Panitia
Selesai
MODERATOR/
HARI/TGL WAKTU MATERI NARASUMBER PENANGGUNGJAWAB
Kamis, 13 Sept 05.00 – Meditasi Pagi Panitia
2018 06.00 WIT
06.00 – Olahraga Panitia
07.00 WIT
07.00 – Persiapan Pribadi & Makan Panitia Sie. Konsumsi
08.30 WIT Pagi
08.30 – Doa Pagi, Tim & Panitia
15.00 WIT Kegiatan Menjalin
Kebersamaan Demi
Pertumbuhan Pelayanan
15.00 – Persiapan Ibadah Penutupan Tim & Panitia
17.00 WIT
17.00 – Ibadah Penutupan Pdt. Elsye Maniagasi-Putirulan,
Selesai S.Th, M.Mis
MODERATOR/
HARI/TGL WAKTU MATERI NARASUMBER PENANGGUNGJAWAB
Jumat, 14 Sept 08.00 – Doa & Persiapan kembali ke Tim & Panitia
2018 09.00 WIT Sorong
09.00 – Berangkat ( Kelompok I)
12.00 WIT
12.00 – Makan Siang Panitia Sie. Konsumsi
14.00 WIT
14.00 Berangkat (Kelompok 2)