Anda di halaman 1dari 22

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Karakteristik Wilayah Kota Manado


Letak Administrasi dan Luas Wilayah
Secara geografis, Kota Manado terletak di antara :
1º 30’ - 1º 40’ Lintang utara
124º 40’ - 126º 50’ Bujur Timur
Kota Manado berbatasan dengan :
- Sebelah Utara dengan : Kec. Wori (Kab. Minahasa Utara) & Teluk Manado
- Sebelah Timur dengan : Kec. Dimembe (Kab. Minahasa Utara) dan Kec.
Pineleng (Kab, Minahasa)
- Sebelah Selatan dengan : Kec. Pineleng (Kab. Minahasa)
- Sebelah Barat dengan : Teluk Manado / Laut Sulawesi

Secara administratif Kota Manado terbagi atas sembilan kecamatan dan delapan puluh tujuh
kelurahan / desa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1988 luas Kota
Manado adalah 15.726 Ha.

Tabel
Luas Wilayah Kota Manado Per Kecamatan

No. Kecamatan Luas (Ha) %


1. Malalayang 1.720,75 10,94
2. Sario 193,25 1,23
3. Wanea 785,25 4,99
4. Wenang 336,95 2,14
5. Tikala 1.511,80 9,61
6. Mapanget 5.820,95 37,02
7. Singkil 467,75 2,98
8. Tuminting 431,00 2,74
9. Bunaken 4.458,30 28,35
Total 15.726,00 100
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009
Topografis
Tabel 2.4
Kondisi Topografi Kota Manado

Luas
No Keadaan Tanah Kemiringan
HA %
1. Dataran Landai 0–8% 7.110,79 38
2. Berombak 8 – 15 % 8,233,54 44
3. Berombak Berbukit 15 – 40 % 935,63 5
4. Bergunung > 40 % 2.432,64 13
Jumlah 18.712,60 100
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009
c. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah Kota Manado berkembang secara tidak merata dimana pada
beberapa kawasan wilayah kota terjadi kepadatan yang tinggi sedangkan dilain sisi wilayah
kota kepadatannya sangat rendah. Kondisi yang demikian menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan dalam pembangunan khususnya fasilitas perkotaan yang secara hirarki
berkembang karena tuntutan kebutuhan akan fasilitas tersebut yang dikbangun dan
dikembangkan berdasarkan jumlah penduduk di suatu wilayah/kawasan kota.

Tabel 2.7
Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga

PENDUDUK Luas Wilayah Kepadatan


KECAMATAN
(Jiwa) (Ha) (Jiwa/Ha)
(1) (2) (3) (4)
Malalayang 54,051 3.023,7 17,88
Sario 20,494 183,7 111,56
Wanea 66,536 1.318,2 50,47
Wenang 42,556 293,0 145,24
Tikala 71,400 1.836,6 38,88
Mapanget 48,718 6,168,3 7,90
Singkil 58,896 386,4 152,42
Tuminting 50,115 403,5 124,20
Bunaken 22,079 5.099,2 4,33
JUMLAH/ Total 434.845 18.712,60 23,24
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009 & Hasil Analisis
2.3.4 Pemanfaatan Lahan
Secara umum pemanfaatan lahan di wilayah Kota Manado terdiri atas kawasan budidaya dan
kawasan lindung.
Tabel 2.8
Pemanfaatan Lahan di Wilayah Kota Manado

Penggunaan Kecamatan
Jumlah
Tanah
Malalayang Sario Wanea Wenang Tikala Mapanget Singkil Tuminting Bunaken (Ha)
(Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Luas Wilayah 3.023,70 183,70 1.318,20 293,00 1.836,60 6.168,30 386,40 403,50 5.099,20 15.726,00
Permukiman 103,75 112,80 427,35 122,65 567,15 312,30 188,60 230,10 171,65 2.236,35
Pekuburan 1,50 0,50 3,50 3,50 11,25 18,50 4,25 5,75 5,75 54,50
Lapangan
1,00 4,55 1,45 0,45 3,40 84,35 0,80 0,75 1,10 97,85
Olah-Raga
Jasa 7,10 24,30 55,55 49,60 43,25 182,75 7,60 11,90 9,00 391,05
Usaha 5,75 15,85 25,80 75,30 24,05 21,90 5,55 6,65 38,25 219,10
Industri 0,15 0,25 0,45 0,25 0,90 1,00 0,40 0,95 - 4,35
Tkp 0,25 - 0,25 5,00 14,25 - 0,25 - 20,00
Perkebunan 106,50 - 1,92 1,50 667,20 3.941,45 130,00 103,00 2.478,20 7.531,77
Ktl 10,00 - 27,00 1,50 101,25 46,50 - - 324,00 510,25
Hutan Jenis-
- - - - - - - - 114,00 114,00
Bakau
Hutan - - - - - - - - 234,00 234,00
Jalan 14,00 16,70 39,50 26,60 56,10 85,65 22,35 27,85 23,60 312,35
Sungai 0,50 0,30 3,55 5,60 16,25 58,00 0,70 0,80 5,00 90,70
Alang-Alang 5,00 - 2,50 - 5,00 29,80 3,50 - 38,25 84,05
Kolam Ikan - - - - - 36,25 - - - 36,25
Sawah/Tambak - - 6,35 - 1,75 - - - 15,50 23,60
Lain-Lain 2.068,2 8,45 623,03 1,05 324,80 349,85 22,65 15,50 640,90 4.054,43
Jumlah (Ha) 3.023,70 183,70 1.318,20 293,00 1.836,60 6.168,30 386,40 403,50 5.099,20 15.726,00
Sumber: Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009 & Hasil Analisis
Gambar 2.12
Peta Penggunaan Lahan di Kota Manado
Kawasan rawan banjir
Daerah-daerah cekungan yang rawan banjir, di antaranya: Kompleks Gereja Elim – Malalayang,
Kompleks Lembah Sari - Winangun II, Kompleks Stadion Klabat – Ranotana, Ranotana Weru, Kompleks
Perumahan Kejaksaan Tingkulu – Banjer- Tikala Baru- Bumi Nyiur, Kampung Loyang – Teling Bawah,
Taas, Wawonasa, Tumumpa dan Tuminting.

Untuk kawasan yang sistem drainasenya tersumbat/kurang memadai, di antaranya: Jalan P. Tendean
(Boulevard) depan Hotel Ritzy sampai Mega Mas, Ranotana, Kompleks Sario, Pusat Kota, Kawasan Jalan
Sam Ratulangi, Kompleks SD Don Bosco, Kawasan Tikala Kumaraka, Kawasan Patung Walanda Maramis,
Kompleks Teling Atas dan Kawasan Tingkulu.

Berdasarkan peta Indeks Resiko Banjir di Provinsi Sulawesi Utara (BNPB, 2010), Kota Manado
termasuk dalam tingkat resiko “tinggi” terhadap ancaman banjir.

Kawasan rawan gerakan tanah/longsor


Gerakan tanah adalah perpindahan material pembentuk lereng, berupa batuan, bahan
timbunan, tanah, atau material campuran tersebut bergerak ke arah bawah dan keluar lereng.
Berdasarkan Peta Indeks Ancaman Gerakan Tanah di Provinsi Sulawesi Utara (BNPB, 2010),
Kota Manado termasuk dalam tingkat Risiko “Sedang-Tinggi” terhadap gerakan tanah. Daerah
yang termasuk rawan gerakan tanah/longsor di Kota Manado ditunjukkan pada tabel di bawah
ini.

Tabel 5.6
Lokasi Rawan Longsor di Kota Manado

No Kecamatan Desa/Kelurahan Keterangan


1. Bumi beringin Rawan-sangat rawan
2. Mahakeret barat
Rawan-sangat rawan
3. Mahakeret timur
1. Kec. Wenang 4. Teling bawah Rawan-sangat rawan
5. Tikala kumaraka Rawan-sangat rawan
Rawan-sangat rawan

2. Kec. Wanea 1. Teling atas Rawan-sangat rawan


2. Ranotana weru
3. Karombasan Rawan-sangat rawan
4. Bumi Nyiur
Rawan-sangat rawan
5. Pakowa
Rawan-sangat rawan
Rawan-sangat rawan
1. Kleak/Batu kota Rawan-sangat rawan
2. Malayang I barat
Rawan-sangat rawan
3. Kec. Malalayang 3. Winangun I
4. Winangun II Rawan-sangat rawan
Rawan-sangat rawan
1. Kombos Rawan-sangat rawan
2. Singkil
4. Kec. Singkil Rawan-sangat rawan
3. Wawonasa
Rawan-sangat rawan
5. Kec. Tuminting Tuminting Rawan-sangat rawan
Bantang Rawan-sangat rawan
6. Kec. Bunaken
Bailang Rawan-sangat rawan
1. Dendengan luar Rawan-sangat rawan
2. Kairagi weru
Rawan-sangat rawan
3. Ranomuut
4. Malendeng Rawan-sangat rawan
7. Kec. Tikala 5. Paal II Rawan-sangat rawan
6. Ranomuut
7. Taas Rawan-sangat rawan
Rawan-sangat rawan
Rawan-sangat rawan
8. Kec. Mapanget Kairagi II Rawan-sangat rawan
Sumber Data : Hasil Analisis

Kawasan rawan letusan gunung berapi;


Kawasan rawan letusan gunung api di Kota Manado terletak di sepanjang Sungai Malalayang
yang diprakirakan akan menjadi alur aliran lava/ lahar bila terjadi erupsi pada Gunung Lokon.
Rencana Pengelolaan untuk kawasan ini diintegrasikan dengan system mitigasi bencana yang
perlu dibangun di daerah ini.

Kawasan rawan gempa bumi


Kawasan rawan gempa bumi sebagaimana dimaksud dalam PP No. 26 tahun 2008 adalah
kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII sampai
dengan XII Modified Mercally Intensity (MMI). Tujuan perlindungan terhadap Kawasan Rawan
Gempa Bumi adalah untuk melindungi manusia dan kegiatan dari bencana akibat terjadinya
gempa bumi maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia.

Kota Manado tergolong daerah dengan tingkat ancaman “tinggi” terhadap gempabumi (Peta
Indeks Ancaman Gempabumi di Indonesia, BNPB, 2010).

Kawasan yang terletak di zona patahan aktif


Kawasan sempadan sesar adalah kawasan sepanjang tepi kiri dan kanan sesar. Kawasan ini
sangat berbahaya karena kawasan yang paling berpotensi untuk terkena gempa. Oleh sebab
itu diperlukan rencana pengelolaan untuk pengaturan sempadan sesar agar supaya resiko
bencana dapat dihindari. Di daerah perencanaan terdapat struktur sesar Manado-Kema yang
berarah Timur Laut – Tenggara.

d. Kawasan rawan tsunami


Tsunami merupakan dampak turunan dari gempabumi yang diikuti pematahan/dislokasi lantai
laut/samudera yang menimbulkan pergerakan gelombang tsunami, menuju kearah darat. Gerak
gelombang tersebut akan merusak segala hasil budidaya manusia di laut dan daratan pantai
yang dapat terjangkau oleh gelombang tsunami tersebut.

Berdasarkan Peta Indeks Risiko Bencana Tsunami di Provinsi Sulawesi Utara (BNPB, 2010),
Kota Manado termasuk dalam tingkat Risiko “Tinggi” terhadap tsunami.
5.2 Rencana Kawasan Budidaya
5.2.1 Kawasan Perumahan dan Permukiman
Ketersediaan perumahan dan permukiman sebagai dampak dari adanya pertumbuhan dan
peningkatan jumlah penduduk di tiap-tiap kecamatan, akan berpengaruh terhadap angka
kepadatan bangunan secara umum pada masing-masing kecamatan tersebut. Dengan
demikian, faktor potensi dan ketersediaan lahan untuk pengembangan perumahan dan
permukiman menjadi faktor yang vital dalam menghasilkan konsep-konsep rencana
pemanfaatan dan pengelolaan ruang (khususnya untuk perumahan dan permukiman).

Dari hasil kajian sebelumnya mengenai pertambahan jumlah penduduk dan distribusinya
berdasarkan ketersediaan lahan efektif yang ada di wilayah Kota Manado, maka diperoleh fakta
bahwa terdapat beberapa wilayah kecamatan yang sudah tidak memiliki lahan efektif lagi dan
dengan demikian kemampuan untuk menampung pembangunan dan pengembangan jumlah
rumah baru sudah tidak memungkinkan lagi. Kecamatan yang tidak memiliki ketersediaan lahan
efektif berdasarkan hasil kajian adalah wilayah Kecamatan Wenang dan Sario.

Tabel 5.7
Daya Tampung Penduduk dan Jumlah Rumah di Wilayah Kota Manado
Berdasarkan Ketersediaan Lahan Efektif

Ketersediaan Daya Daya Tampung


Ketersediaan
Lahan Untuk Tampung Jumlah
No Kecamatan Lahan Efektif
Daya Tampung Jumlah Penduduk
(Ha)
(Ha) Rumah (Jiwa)
1. Malalayang 497,0 248,5 8.284 41.420
2. Sario - - - -
3. Wanea 253,0 126,5 4.210 21.050
4. Wenang - - - -
5. Tikala 1.138,0 569,0 18.967 94.835
6. Mapanget 4.457,0 2.228,5 74.284 371.420
7. Singkil 287,0 143,5 4.784 23.920
8. Tuminting 137,0 68,5 2.284 11.420
9. Bunaken 936,0 468,0 15.600 78.000
Jumlah/Total 7.705,0 3.852,5 128.417 642.085
Sumber : Hasil Analisis Konsultan
Kawasan strategis kota dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi:
- kawasan CBD (Central Business Districk) dan Kawasan Pusat Kota Lama;
- kawasan Pelabuhan Laut Manado;
- kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado;
- Kawasan sekitar koridor jalan lingkar (ring road) Tahap 1;
Kawasan strategis kota dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya:
- Kawasan Suku Bantik di kawasan pesisir Bahu – Malalayang;
- Kawasan permukiman Suku Bajo/Bajau di Pesisir Pantai Utara Kota Manado;
- Kawasan Suku Minahasa di Kecamatan Sario.
Kawasan strategis kota dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan
Hidup:
- Kawasan hutan lindung Gunung Tumpa;
- Kawasan sempadan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari lima sungai besar yang ada di
wilayah Kota Manado: Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Sario, Sungai
Malalayang, dan Sungai Bailang.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan Pertahanan Keamanan:
- Kawasan TNI AD yang terdiri atas KOREM 131 Santiago di Jalan Sam Ratulangi,
Kompi Markas di Jalan 14 Pebruari, dan KODIM yang tersebar di beberapa bagian
wilayah kota;
- Kawasan Kantor Besar TNI AL di Kairagi dan Pangkalan Udara TNI AL di kawasan
Banda Udara Sam Ratulangi Manado;
- Kawasan Pangkalan TNI AU di Bandar Udara Sam Ratulangi dan Kantor Besar TNI
AU di Jalan A. Lasut – Mapanget.
- Kawasan Kantor Kepolisian Daerah (POLDA) Provinsi Sulawesi Utara di Jalan
Bethesda, Kawasan Markas Kepolisian Kota Besar (MAPOLTABES) Kota Manado di
Jalan 17 Agustus, serta kawasan Kepolisian Sektor (POLSEK) yang tersebar di
beberapa bagian wilayah kota.

Anda mungkin juga menyukai