Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam materi yang akan dibahas dengan judul “Etika dan Moral Mahasiswa Teknik
Pertanian dalam Profesinya” ini menjelaskan apa itu etika dan moral serta bagaimana
hubungannya dengan sebuah profesi, secara sekilas etika berasal dari kata ethos yang artinya
karakter atau watak dan jika dihubungkan dengan suatu profesi, etika akan dapat berfungsi
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan itu salah atau benar, buruk
atau baik. Sedangkan moral berarti tingkah laku.

Etika sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Memberi manusia pelajaran


bagaimana ia harus menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Etika juga
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dan baik dalam
kehidupan ini. Pada akhirnya Etika membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang tidak perlu kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam suatu profesi.

Suatu profesi tanpa etika dan moral tidak ada artinya, karena profesi itu dapat menjadi
tolok ukur ada tidaknya etika dan moral pada diri seseorang. Namun pada kenyataannya
dalam dunia keprofesian banyak yang mengabaikan etika dan moral, sehingga mempunyai
etika dan moral yang minim sekali. Mengabaikan etika dan moral dalam suatu profesi sangat
merugikan, mungkin tidak terlihat dalam jangka waktu yang pendek namun lama-kelamaan
hal tersebut akan menjadi kerugian yang besar bagi diri seseorang yang mengabaikan etika
dan moral serta kerugian bagi orang lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a) Apa itu etika, moral dan apa hubungan antara keduanya?


b) Apa itu profesi ?
c) Jelaskan apa itu Teknik Pertanian serta cakupan-akupannya?
d) Kenapa perlu etika dan moral dalam sebuah profesi?
e) Etika dan moral yang bagaimanakah yang pantas ada dalam sebuah profesi?
f) Apakah ada hubungannya profesi dengan etika dan moral?
g) Apa yang akan terjadi jika profesi mahasiswa teknik pertanian tanpa etika?
h) Bagaimana cara mempertahankan etika dan moral dalam suatu profesi?
i) Apa yang menyebabkan banyak profesional yang mengesampingkan etika dan moral?
j) Dan bagaimanakah timbal balik sebuah profesi yang profesionalnya beretika dan
bermoral dengan baik?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberi pengetahuan untuk para pembaca
mengenai apa itu etika dan moral dalam profesi, bagaimana agar tidak mengesampingkan
etika dan moral tersebut khususnya profesi bagi mahasiswa Teknik Pertanian serta
memahami bagaimana etika dan moral yang baik itu. Menjelaskan kerugian dan keuntungan
profesi dengan ada dan tidak adanya etika dan moral dalam profesi tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL SERTA HUBUNGAN ANTARA KEDUANYA

Etika adalah suatu refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala
sesuatu yang dibuat dan diterapkan merupakan suatu kebiasaan dan tanpa paksaan untuk
kepentingan individu/kelompok itu sendiri. Dapat disebut juga sebagai filsafat moral yang
berbicara tentang tindakan manusia.

Etika tidak mempersoalkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.


Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma, diantaranya norma hukum,
norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan
perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, norma moral berasal dari suara hati
dan norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari.

Kata moral meiliki arti terminologis sama dengan etika, yakni yakni nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dan sekelompok orang yang sedang
mengatur tingkah lakunya, jika kita mengatakan misalnya, perbuatan seseorang itu tidak
bermoral, itu dimaksudkan bahwa kita menganggap perbuatan seseorang tersebut elanggar
nilai-nilai dan norma etis yang berlaku dalam masyarakat. Moral juga berarti tingkah laku
dan moral itu sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik
ialah segala tingkah laku yang bernilai baik, sedangkan moral jelek ialah tingkah laku yang
bernilai jelek. Etika berkaitan erat dengan moral karena pada dasarnya moral adalah tingkah
laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika.

2.2 PENGERTIAN PROFESI

Profesi memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki kode etik,
khusus untuk bidang profesi tersebut.
Sedangkan profesi menurut De George adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap.
Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,
kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, karena profesi
memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.

Sebuah profesi terdiri dari sekelompok terbatas dari orang-orang yang memiliki
keahlian khusus dan dengan keahlian tersebut mereka dapat berfungi di dalam masyarakat
jauh lebih baik jika dibandungkan warga masyarakat lain pada umumnya, atau dalam arti
yang lain, sebuah profesi adalah sebuah sebutan atau jabatan dimana orang yang
menyandangnya memiliki kemampuan dan pengetahuan khusus yang diperolehnya dari
‘training’ atau pengalaman lain atau bahkan diperoleh dari keduanya, sehingga penyandang
profesi dapat memberi nasihat/saran, juga melayani orang lain dalam bidangnya sendiri.

2.3 PENJELASAN TENTANG TEKNIK PERTANIAN SERTA CAKUPAN-


CAKUPANNYA

Teknik Pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang pertanian namun melalui
pendekatan keteknikan/rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara
efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin lama semakin
meningkat seiring berjalannya waktu. Ilmu Teknik Pertanian menitikberatkan pada beberapa
disiplin keilmuan dan tidak terbatas pada penggunaan traktor, disiplin keilmuan antara lain
adalah dasar perencanaan, perancangan, pengembangan, dan penerapan unsur-unsur kesatuan
sistem produksi seperti manusia, mesin dan peralatan, sumber daya pertanian, serta dasar-
dasar teknik dalam bidang pertanian mencakup bidang teknik budidaya pertanian, teknik
sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik
pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, alat dan mesin pertanian,
sistem dan manajemen keteknikan pertanian, lingkungan dan bangunan pertanian, serta
teknik tanah dan teknik sumber daya air, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian,
bahkan seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman dan proses pengolahan
hasilnya juga menjadi cakupannya.

Teknik pertanian merupakan suatu cara untuk memaksimalkan efisiensi usaha


pertanian guna meningkatkan produktivitas, mutu, produk-produk pertanian, kesejahteraan
petani, dan kelestarian lingkungan. Efisiensi tersebut meliputi lahan, tenaga kerja, energi, dan
sumber daya (benih, pupuk, dan air).

2.4 ALASAN PERLUNYA ETIKA DAN MORAL DALAM SEBUAH PROFESI

Etika dan moral diperlukan dalam bidang keteknikan yaitu untuk perilaku anggotanya
dalam menjalankan praktek profesinya bagi masyarakat dan lingkungannya. Standar-standar
etika dan moral merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan kejujuran dari seorang tenaga
ahli profesi. Dalam rangka menjunjung tinggi kehormatan dan martabat profesi keteknikan
sesuai dengan kode etika profesi keteknikan menurut ABET terdapat 4 (empat) prinsip dasar
(fundamental principles) yang harus dilakukan oleh insinyur, yaitu:
a) Menggunakan keterampilan dan pengetahuan para orang teknik untuk peningkatan
kesejahteraan manusia.
b) Menjadi tidak berat sebelah dan bersikap jujur, melayani dengan ketepatan publik,
serta pemberi kerja dan klien para orang teknik.
c) Bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan wewenang.
d) Mendukung profesional dan masyarakat yang teknis dari disiplin.
Setiap profesi mempunyai etika profesi atau pernyataan tentang perilaku profesi yang
akan menjadi garis besar atau pokok peraturan profesi. Kemudian ditetapkan batas-batas apa
yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam profesi.
Bila profesi keteknikan tanpa adanya etika profesi, kepercayaan masyarakat akan
berkurang dan akan terjadi penyalahgunaan dalam keteknikan itu sendiri.
Sehingga pentingnya etika profesi ini dalam mewujudkan harapan yang dinginkan
dengan hasil baik tanpa melakukan tindakan-tindakan penyimpangan yang tidak diperlukan.
Etika dapat memberikan batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan
manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan
dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code)
tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip–prinsip moral yang ada dan
pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala
macam tindakan yang secara logika-rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik.
Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan
berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan
berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu
hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
Oleh karena itu, dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi keteknikan hanya dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut
ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan
jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.

2.5 HAL YANG TERJADI JIKA PROFESI MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN


TANPA ETIKA
Apabila profesi keteknikan tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai
sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh menjadi sebuah pekerjaan biasa yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir
dengan tidak adanya lagi kehormatan maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada
para elite profesional ini.
Yang terjadi adalah banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh seorang
teknik, hal itu akan banyak merugikan kehidupan orang lain dan diri sendiri.
Hal-hal lain yang terjadi misalnya:
a) Penurunan tingak kepercayaan masyarakat kepada seorang teknik tersebut.
b) Pemboikotan produk hasil ciptaan seorang teknik tersebut.
c) Pencabutan kode etik profesinya.
d) Penundaan proyek karena merugikan masyarakat.
2.6 CARA MEMPERTAHANKAN ETIKA DAN MORAL DALAM SUATU PROFESI
Dalam dunia yang seperti sekarang ini etika dan moral jarang ditemukan dalam diri
seorang profesional, maka dari itu sebisa mungkin kita dapat mempertahankan etika dan
moral, ada beberapa cara diantaranya :

a) Banyaklah beribadah kepada Tuhan yang maha esa


b) Hindari pikiran negatif yang dapat merusak etika dan moral
c) Seringlah berpikir bahwa tujuan kita sebagai profesional adalah untuk
menyejahterakan masyakarat bukan hanya mencari keuntungan
d) Pahamilah bahwa menyejahterakan masyarakat adalah tujuan utama

2.7 PENYEBAB BANYAK YANG MENGESAMPINGKAN ETIKA DAN MORAL


Penyebab banyak yang mengesampingkan etika dan moral, niatan seorang profesional
dalam menjalani profesinya, niat itu penting karena jika niat seseorang profesional ingin
menyejahterakan masyakarat. Mungkin juga karena faktor dari lingkungan, terpengaruh
dengan profesional yang lain, yang mepunyai minim etika dan moral.

2.8 TIMBAL BALIK SEBUAH PROFESI JIKA PROFESIONALNYA BERETIKA DAN


BERMORAL BAIK
Pasti timbal balik itu ada, jika seorang profesional mempunyai etika dan moral yang
kuat dan tidak mudah hilang, maka profesinya akan berjalan lancar serta banyak dijunjung
oleh masyarakat, namun jika seseorang profesional yang minim etika dan moral, masyakarat
akan tidak menghargai seseorang tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa etika dan moral itu sangat perlu dan
penting bagi seorang Jadi, Etika profesi dalam bidang keteknikan adalah keseluruhan tuntutan
moral yang harus ada dalam pelaksanaan sebuah profesi keteknikan.
Sederhananya, etika profesi adalah segala aturan dan norma yang nantinya mengatur
segala tindakan ataupun keputusan yang dilakukan oleh seorang teknik.
Perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan adalah dengan adanya etika profesi
seorang teknik akan memiliki batasan dalam bertindak sehingga akan lebih
memprtimbangkan segala tindakannnya dalam rangka kesejahteraan dan ketentraman hidup
orang banyak.
Seorang teknik yang mempunyai etika profesi yang baik tentunya akan bertanggung
jawab atas tindakan yang ia lakukan. Selain itu, dapat menjaga kelakukan dan kejujuran atas
apa yang dilakukannya. Sehingga apa yang dilakukannya semata-mata dilakukan bukan
hanya untuk mendapat kan keuntungan tapu juga untuk mendapatkan kesejahteraan dan
kemakmuran hajat hidup oarang banyak.
Kurangnya pemahamn tentang etika profesi sangat mempengaruhi terjadinya sebuah
kecelakaan seperti yang terjadi pada reactor nuklir milik ukraina 24 tahun lalu. Lambatnya
dalam mengambil tindakan pencegahan menunjukkan kurangnya etika profesi yang dimiliki,
yang mengakibatkan timbulnya korban bukan hanya terhadap kita tapi berdampak kepada
orang lain dan juga alam.
Keprofesionalan juga sangat mempengaruhi. Tidak professional diakibatkan karena
kurangnya pengetahuan yang menunjang kinerja kita, atau kurang totalnya kita dalam
melaksanakan tugas kita.
3.2 SARAN
Sekilas dari pembahasan tentang “Etika dan Moral Mahasiswa Teknik Pertanian
dalam Profesinya”, diharapkan para mahasiswa tidak mengesampingkan etika dan moral
dalam profesinya, khususnya untuk mahasiswa Teknik Pertanian yang senantiasa harus
menjaga etika dan moral agar tidak terjadi kerugian di masa mendatang.
Untuk para pembaca, harus selalu diingat bahwa etika dan moral dalam profesi itu
sangat penting, karena berkaitan dengan kehidupan yang akan datang dan bersangkutan
dengan kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Abia Tirinna Sombolayuk, 2012. Etika Profesi. (http://abiasotoi.blogspot.com/). Diakses pada


18 Maret 2013

Antonius Athosoki, 2005. Relasi dengan Dunia (alam, iptek, kerja). Elek media komputindo :
Jakarta

Eko Nurzafar, 2012. PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONALISME.


(http://ekonurzhafar.wordpress.com/2012/03/05/pengertian-profesi-dan-profesionalisme/).
Diakses pada 18 Maret 2013

E. Sumaryono, 1995.Etika Profesi Hukum.Kanisius : Yogyakarta

Fauziah Febrina, 2007. Etika dan Profesi. (http://rodriena.wordpress.com/2010/02/18/etika-


dan-profesi/). Diakses pada 18 Maret 2013

Hills, David. (2004). Agricultural engineering. dalam The Engineering Handbook (2nd ed).
CRC Press

Anda mungkin juga menyukai