Anda di halaman 1dari 2

Doa Lingkungan St.

Yosef,
Minggu 21 Januari 2018

Doa Pembuka
Allah Bapa kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memanggil kami untuk
bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk
menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)

"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil


Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau
Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala
di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah
Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan
jalanya, dan mengikuti Yesus. Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi,
dilihat-Nya Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala
di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka, dan mereka meninggalkan ayahnya,
Zebedeus, di atas perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti
Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan
Seorang pemuda mengeluh kepada Pastor Paroki bahwa ia sesungguhnya ingin sekali
menerima Sakramen Baptis dan menjadi Katolik. Namun, ia merasa keberatan kalau
harus terlebih dahulu mengikuti masa katekumenat selama beberapa waktu.

Menanggapi keluhan pemuda tersebut sang Pastor bertanya, "Seandainya engkau


sedang jatuh cinta dengan seorang gadis, lalu ia mengundangmu ke rumahnya, padahal
saat itu sedang hujan lebat, apakah kamu tetap akan datang ke rumahnya?" "Saya tetap
akan datang ke rumah gadis itu!" tukas sang pemuda. "Lho, kan sedang hujan lebat, nanti
kalau kamu masuk angin bagaimana?" tanya sang Pastor lagi. "Gak masalah, cinta itu
butuh pengorbanan!" Jawab pemuda itu dengan mantapnya."Bagus, kalau begitu ikutilah
masa katekumenat dengan penuh sukacita karena mencintai Yesus juga butuh
pengorbanan!" tukas sang Pastor dengan nada kebapaan.
Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus sungguh-sungguh terpesona dan jatuh cinta pada
pribadi Yesus. Bagi mereka, undangan Yesus untuk menjadi murid-murid-Nya adalah
sebuah kesempatan emas. Itulah sebabnya mereka begitu spontan meninggalkan
pekerjaan mereka untuk mengikuti Yesus. Mengapa "hanya" demi mengikuti Yesus,
mereka bersedia meninggalkan segalanya sementara mereka sudah mapan sebagai
nelayan? Terlebih Yohanes dan Yakobus, dari Injil kita tahu bahwa ayah mereka,
Zebedeus, adalah seorang nelayan "juragan" yang memiliki perahu sendiri dan orang-
orang upahan (bdk. Mrk 1:20). Sangat mungkin bahwa suatu saat Yohanes dan Yakobus
akan mewarisi perahu ayah mereka. Bagi Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus,
kesempatan untuk menjadi murid Yesus jauh lebih berharga dan penting daripada segala
kemapanan yang telah mereka miliki.
St. Teresia dari Lisieux berkata, "Mencintai Kristus adalah suatu keharusan bagi kita
karena kita sudah menerima cinta-Nya sebelum kita mengenal-Nya." Sebelum kita
mengenal Kristus, kita telah berutang cinta kepada-Nya. Karena sengsara dan wafat-Nya
di kayu salib, relasi kita dengan Allah telah dipulihkan. Cinta Kristus telah mengembalikan
martabat kita sebagai kesayangan Allah. Oleh karena itu, tidak selayaknya jika kita masih
berhitung-hitung dalam mencintai Kristus. Sudah sepantasnya kita memberikan yang
terbaik yang kita miliki untuk membalas cinta Kristus kepada kita karena Dia telah
memberikan sesuatu yang paling berharga bagi kita, yaitu perdamaian dengan Allah, Sang
Pencipta.

Mari kita belajar dari Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus yang tidak berhitung-hitung
dalam mencintai Kristus sebagai yang paling berharga dalam hidup mereka. Amin.

Doa Umat:

1. Untuk para petugas pastoral Lingkungan kita:

2. Untuk keluarga-keluarga umat di lingkungan kita:

3. Untuk para saudara-saudari kita yang sakit:

4. Untuk kita semua yang hadir di sini:

Anda mungkin juga menyukai