Anda di halaman 1dari 7

Liturgi Kamis Putih Kerendahan Hati

GKJ Bendungan, Kamis, 1 April 2021


Keterangan: Kemuliaan Kasih
PF: Pelayan Firman 0
L: Liturgos
J: Jemaat
MJ: Majelis

PERSIAPAN
 Doa persiapan ibadah di konsistori
 Saat teduh pribadi
 Prosesi lilin

PANGGILAN BERIBADAH (jemaat berdiri)


Mj1: Hari ini kita dipanggil Allah, bersekutu dalam perayaan iman Ibadah
Kamis Putih. Di malam menjelang penyaliban-Nya, Yesus memilih
berdiam di tengah para murid-Nya. Memberikan roti dan anggur sebagai
lambang bahwa Ia membagikan tubuh dan darahnya. Membasuh kaki
para murid-Nya supaya mendapat bagian dalam-Nya. Di bawah bayang-
bayang maut, kemuliaan kasih Yesus dinyatakan penuh dengan
merendahkan diri di antara umat kepunyaan-Nya. Di malam itu,
bukanlah sebuah kengerian semata. Tetapi sebuah babak pembebasan
umat manusia oleh karya kasih Allah. Maukah kita menerima undangan-
Nya?

 Jemaat menyanyikan Nyanyikanlah Kidung Baru 73: 1, 3

NKB 73:1,3 “KASIH TUHANKU LEMBUT”


1) Kasih Tuhanku lembut! Pada-Nya ‘ku bertelut
dan ‘ku dambakan penuh: Kasih besar!
Yesus datang di dunia, tanggung dosa manusia;
bagiku pun nyatalah: Kasih besar!
Reff:
Kasih besar! Kasih besar!
Tidak terhingga dan ajaib benar: Kasih besar!

3) Wahai insan, datanglah! Mari sambut kasih-Nya


ingat akan janji-Nya: Kasih besar!
Yesus t’lah memanggilmu, simak suara-Nya merdu
dan serahkan hatimu, Kasih besar!
Reff:

VOTUM
PF: Marilah ibadah Kamis Putih ini kita rayakan dalam pengakuan:
U: Pertolongan kita ada di dalam nama Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi.
PF: Memelihara jemaat-Nya dengan kasih setia,
U: Dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya.
PF: di dalam nama Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin
U: (menyanyikan)Amin… Amin… Amin…

SALAM
PF: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus
Kristus beserta saudara sekalian.
U: dan beserta saudara juga.

 KATA PEMBUKA (Umat duduk)

PF: Paskah berarti ‘berjalan melewati’. Bagi umat Israel, Paskah menjadi titik
balik sejarah ketika Tuhan ‘berjalan melewati’ (menyelamatkan) mereka
dari perbudakan di Mesir. Paskah adalah bayangan tentang karya Allah
yang menebus dan membebaskan umat-Nya. Tentang Allah yang
mempertahankan kepunyaan-Nya. Dan kini bayangan Paskah digenapi
bersama perayaan dalam Kamis Putih.

Yesus Kristus menjadi domba Paskah sejati yang menebus dan


membebaskan manusia dari keterikatan dosa. Roti dan anggur yang
dibagikan berakar dari Perjamuan Paskah umat Israel, bukan sekadar
pembebasan dari penjajahan bangsa Mesir, melainkan keselamatan bagi
umat manusia. Kaki yang dibasuh menjadi tanda umat Allah telah ditebus
dan disucikan untuk mendapat bagian dalam persekutuan dengan-Nya.

Karena itu dengarkanlah Berita Penyelamatan Allah dalam peristiwa


Paskah yang Pertama:
(membacakan atau menampilkan Keluaran 12: 1 – 14)
Demikianlah Sabda Tuhan!

U: Syukur kepada Allah!


PENGAKUAN DOSA
Mj3: Di malam peringatan menyongsong karya pembebasan dan keselamatan
Allah, marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan di dalam doa:

Tuhan, mengapa sulit bagi kami, untuk tetap mengarahkan pandangan


kepada-Mu?
Mengapa kami disibukan hal-hal kecil sehingga menyusahkan diri untuk
berjumpa dengan-Mu?
Mengapa pikiran kami melayang-layang dan menginginkan hal yang
menyesatkan?
Mengapa kami meragukan kasih dan rahmat-Mu?
Bukankah Engkau cukup bagi kami dan menyediakan segala yang kami
perlu?

Tuhan, terimalah kebingungan dan kelelahan kami.


Pandanglahlah kami dalam segala kemalangan kami.
Biarkanlah kami merasakan hadirat-Mu di tengah kegelapan dan
ketidakberdayaan.
Biarkanlah kami bertahan untuk tidak lari dalam keputusasaan.
Biarkanlah kami berdiam diri untuk tidak menyembunyikan diri dari
hadapan-Mu.

Tuhan, angkatlah tubuh kami yang gerah dan lemah.


Pulihkanlah pikiran kami kacau dan resah.
Teduhkanlah jiwa kami oleh kedamaian rahmat-Mu.
Akhirnya, bawalah kami keluar dari kegelapan hidup dan selamat dari
jeratan maut. Amin

 Umat menyanyikan Kidung Jemaat 178;1-2 “ Karena KasihNya padaku”

BERITA ANUGERAH (Umat berdiri)


PF: Karya keselamatan Allah yang membebaskan kita, juga mempersatukan
kita sebagai komunitas Tubuh Kristus. Seperti Tuhan Yesus yang telah
membagikan diri-Nya kepada dunia, demikian pula kita dipanggil untuk
hidup berbagi dengan sesama. Mengosongkan diri dan hidup berbagi
adalah sikap menghormati Perjamuan Tuhan sebagai hidup yang menjadi
bagian tubuh dan darah Kristus. (dilanjutkan membacakan Kitab I
Korintus 11: 23-26)

Demikianlah Berita Anugerah Tuhan!


U: Syukur kepada Allah!
 Umat menyanyikan Nyanyikanlah Kidung Baru 17: 1, 2

NKB 17:1,2 “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”

1) Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;


Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasih-Nya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuni-Nya.
Reff:
O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umat-Nya.

2) ‘Pabila zaman berhenti dan tahta dunia pun lebur,


meskipun orang yang keji telah menjauh dan takabur,
namun kasih-Nya tetaplah, teguh dan mulia.
Anug’rah bagi manusia, dijunjung umat-Nya.
Reff:

MENGHAYATI PEMBASUHAN KAKI (umat duduk)

PF: Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku adalah Tuhan dan gurumu, maka
kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan
suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti
yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yoh. 13: 14-15).
Di bawah bayang-bayang maut, adalah saat kasih Allah tidak dapat
dipadamkan dan gemilang terang. Saat menjelang kematian justru saat
Yesus Kristus dimuliakan sehingga Ia merendahkan diri sedalam-
dalamnya. Melalui pembasuhan kaki dalam perayaan Kamis Putih kita
dipanggil untuk mendapat bagian dalam persekutuan kasih Allah melalui
hidup rendah hati dan melayani. Maukah kita menerima panggilanNya?

Menghayati Peristiwa Pembasuhan kaki:

Litani Ucapan Syukur (Mazmur 116: 1,2; 12-19)


L : 1Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan
permohonanku.
U : 2Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur
hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
L : 12Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya
kepadaku?
U : 13Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan
menyerukan nama TUHAN,
L : 14akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya.
U : 15Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang
dikasihi-Nya.
L : 16Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu
perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!
U : 17Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan
akan menyerukan nama TUHAN,
L : 18akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya,
U : 19di pelataran rumah TUHAN, di tengah-tengahmu, ya
Yerusalem! Haleluya!

PELAYANAN FIRMAN
 DOA PELAYANAN FIRMAN
 BACAAN INJIL
PF: Pembacaan Injil Yesus Kristus diambil dari Yohanes 13 : 1-17, 31-35,
yang demikian :
(dibacakan)
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya. Hosiana!
J: (menyanyikan Aklamasi) Hosiana… Hosiana…Hosiana…

 KHOTBAH “Kerendahan Hati Kemuliaan Kasih”


 SAAT HENING

 PENGAKUAN IMAN RASULI (Umat berdiri)

MJ: Bersama dengan umat beriman diseluruh dunia dan di sepanjang jaman
kita memperbaharui iman kita dengan mengucapkan Pengakuan Iman
bersama-sama:
U: Aku percaya kepada Allah ...

 DOA SYUKUR DAN SYAFAAT (Umat Duduk)

PERSEMBAHAN
Im: Marilah kita bersyukur kepada Allah atas kemuliaan kasih-Nya dengan
menghaturkan persembahan syukur kita. Kita berseru menyatakan
karyaNya yang menyelamatkan kita (Mazmur 11816-17):
"Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN
berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
U: Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan TUHAN.

 Jemaat menyanyikan Kidung Jemaat 299: 1 “Bersyukur Kepada Tuhan”

 Umat berdiri, MJ menyampaikan doa persembahan, diakhiri doa Bapa


Kami, diucapkan bersama)

PENGUTUSAN (Umat berdiri)

PF: O Kristus Juru Selamat, Engkau mengalami kematian seperti biji gandum
yang jatuh ke dalam tanah. Bersatu dengan Engkau, hidup kami akan
menghasilkan buah banyak.
U: Syukur kepada-Mu, ya Tuhan!
PF: O Kristus, Engkau merendahkan diri hingga menjadi manusia yang paling
hina. Engkau berada di dekat saudara-saudara kami yang terlantar dan
ditinggalkan.
U: Syukur kepada-Mu, ya Tuhan!
PF: Karena kasih, Engkau menanggung dosa-dosa kami dan meskipun tidak
bersalah Engkau mengalami kematian untuk mengangkat kami dari maut.
U: Syukur kepada-Mu, ya Tuhan!
PF: Berkat cinta-Mu, Engkau mengalahkan kejahatan dan kebencian dan
hidup bersama Bapa untuk selama-lamanya.
U: Syukur kepada-Mu, ya Tuhan!
PF: Dalam belas kasih-Mu, Engkau mendengarkan kami dan mengunjungi
kami dalam kemalangan. Penuhilah hati kami dengan menampakkan
cahaya wajah-Mu.
U: Syukur kepadaMu, ya Tuhan!
 Umat menyanyikan Nyanyikanlah Kidung Baru 85:1, 2
(alternatif KJ 389 : 1,2 “BESARLAH KASIH BAPAKU”)

NKB 85:1,2 “KAR’NA KASIHNYA”

1. Mengapa Yesus turun dari sorga,


masuk dunia g’lap penuh cela;
berdoa dan bergumul dalam taman,
cawan pahit pun dit’rima-Nya?
Mengapa Yesus menderita, didera,
dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
Mengapa Yesus mati bagi saya?
Kasih-Nya, ya kar’na kasih-Nya.

2. Mengapa Yesus mau pegang tanganku,


bila ‘ku di jalan tersesat?
Mengapa Yesus b’ri ‘ku kekuatan,
bila jiwaku mulai penat?
Mengapa Yesus mau menanggung dosaku,
b’ri ‘ku damai serta sukacita-Nya?
Mengapa Dia mau melindungiku?
Kasih-Nya, ya kar’na kasih-Nya.

BERKAT
PF: Kini terimalah berkat Tuhan: Damai sejahtera dan kasih dengan iman
dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Kasih
karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus
dengan kasih yang tidak binasa (Efesus 6:23-24). Amin.
J: (menyanyikan)Hosiana (5x) Amin (3x)

KIDUNG PENUTUP
KJ 410 : 1+3 “TENANGLAH KINI HATIKU”

Jemaat duduk dan masuk saat teduh 3-5 menit dalam doa pribadi

Tidak tergesa-gesa pulang

Anda mungkin juga menyukai