Anda di halaman 1dari 6

Tuhan Senantiasa Memelihara

Matius 2: 12-23

Lihat ada seorang anak yang lucu, dia ditemani oleh papa dan mamanya. Siapa anak ini
ya?. Betul anak ini adalah Yesus, ditemani oleh papa Yusuf dan mama Maria. Mereka kelihatan
bahagia ya. Tapi sssttt.. ada bahaya! Bahaya apa? Ada seorang Raja namanya Raja Herodes. Raja
Herodes itu sangat berkuasa, dia punya banyak prajurit . Raja ini tidak suka kepada Yesus dia ingin
membunuh Yesus. Apakah papa Yusuf dan mama Maria tahu tentang bahaya ini? Tidak. Tapi
Allah tahu! Allah lalu mengutus malaikatNya untuk memberi tahu Yusuf melalui mimpi. Yusuf…
cepat pergi ke Mesir. Ajak Yesus dan mama Maria untuk segera berangkat. Sebab Raja Herodes
ingin membunuh Yesus.
Wah.. malam itu, berangkatlah mereka menuju ke Mesir. Na lihat… papa Yusuf, mama
Maria, dan Yesus kecil tinggal beberapa lama di Mesir. Berapa hari ya? Seminggu? Dua minggu?
Wah, kira- kira berapa lama mereka harus tinggal di sana? Tuhan memberikan jawabanNya
kepada Yusuf. Malaikat Tuhan kembali menjumpai Yusuf melalui mimpi lalu berkata, Yusuf,
sekarang kalian sudah aman. Orang yang mambunuh Yesus sudah tidak ada. Jadi kalian boleh
kembali di tanah Israel. Maka berangkatlah papa Yusuf, mama Maria dan Yesus kembali ke tanah
Israel.
Adik- adik, Raja Herodes memang berkuasa, tapi Allah jauh lebih berkuasa. Ia berkuasa
memelihara hidup anak- anakNya. Yesus kecil akhirnya selamat dari bahaya yang mengancam,
dan bersama papa dan mamanya Ia menetap dengan aman di sebuah kota yang bernama
Nazaret.
Seperti anak kecil ini, Yesus kecil juga aman dalam pemeliharaan Tuhan yang sangat
berkuasa! Kalian semua juga aman dalam pemeliharaan Tuhan yang sangat berkuasa.
Ayat Hafalan: 2 tesalonika 3: 3
Bertindak di Dalam Pengharapan
Yohanes: 2: 1-11
Pernahkah kalian membayangkan seperti apa pesta perkawinan pada zaman Yesus?
Suatu kali di kota Kana, diadakan sebuah pesta perkawinan ( tunjukan peraga 2). Lihat banyak
sekali orang dipesta itu. Ada para tamu, ada pelayan- pelayan yang menyediakan makanan, dan
tentunya ada tuan rumahnya, sang mempelai laki- laki. Semuanya tampak senang dan
bersemangat.
Tapi tunggu dulu, ditengah- tengah kegembiraan pesta, dibagian dapur terjadi
kegelisahan! Kenapa? Karena persediaan anggur habis! Wah adik- adik, ternyata anggur dipesta
itu habis. Wah, apa yang harus dilakukan? Beli ke took terdekat? Tidak mungkin, akan repot
sekali, lagi pula belum tentu anggur yang dicari tersedia di took tersebut.
Mengetahui yang terjadi, tiba- tiba ada seorang ibu dengan wajah prihatin, dan serius
Nampak mencari- cari seseorang. Siapa yang dicari ya.. aha itu dia (tunjukan peraga 3). Ibu itu
segera menghampiri seseorang lalu berkata dengan berbisik, Yesus, mereka kehabisan anggur.
Lho, anggur habis ko malah lapor ke Yesus? Memangnya Yesus mau direpotkan untuk mengurus
kekurangan anggur di pesta itu? Tapi ibuitu, yaitu ibu Yesus sendiri, yakin bahwa ia berseru pad
orang yang tepat. Ia percaya Yesus pasti mau menolong mereka. Karena itu ibu Yesus memanggil
pelayan- pelayan yang meminta mereka untuk melakukan apa saja yang Yesus katakana.
Tahukah kalian apa yang Yesus lakukan?
Coba isi tempayan- tempayan air itu dengan air sampai penuh, kata Yesus. Tempayan
yang mana? Yang ini (tunjukan peraga 4). Astaga, jumlahnya ada enam dan ukurannya besar-
besar sekali (peraga 5). Untuk apa tempat- tempat seperti itu di isi air? Sekarang cedokan air dari
tempayan yang sudah terisi penuh itu, dan berikan kepada pemimpin pesta untuk dicicipi, kata
Yesus. Wah ini lebih gawat! Bias- bias pemimpin pesta marah.
Tapi tahukah kalian, apa respons pemimpin pesta setelah mencicipi air yang diberikan
pelayan kepadanya? Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang
puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai
sekarang. Ternyata, air yang dimasukan kedalam tempayan- tempayan besar itu telah berubah
menjadi anggur. Bukan sembarang anggur, tapi anggur yang baik. Siapa yang melakukannya? Ya
betul, Yesus.
Tindakan Yesus merubah air menjadi anggur adalah tanda pertama yang menunjukan
kemuliaanNya sebagai sang Mesias, yang diutus Allah untuk, menyelamatkan manusia . Namun
di sisi lain, tindakan ini juga menunjukan bahwa dengan kepercayaan dan tindakan yang
dilakukan nyata yang dilakukan oleh Maria dan para pelayan, maka mukjizat air menjadi anggur
terjadi
Ayat hafalan: Roma 5: 5a
Iman dan Perbuatan
(Yohanes 3: 1-21)
Selamat pagi adik- adik… tadi bentuk selib bagaimana? (ajak anak untuk mengikuti
gerakan tangan guru membentuk salib). Adik- adik, siapa yang tahu salib ini symbol dari apa?
(biarkan anak- anak melontarkan jawaban, misal salib adalah symbol dari orang Kristen). Salib ini
menggambarkan keselamatan untuk orang- orang Kristen. Adik- adik, ada seorang bapak yang
bernama Nikodemus (peraga 1). Bapak Nikodemus datang menemui Yesus (peraga 2) dan
bertanya, Yesus bagaimana caranya supaya manusia dapat di selamatkan? Yesus menjawab
pertanyaan Bapak Nikodemus ini bahwa kasih Allah yang menyelamatkan kita (peraga 3). Kasih
Allah dapat kita rasakan melalui hal- hal yang sederhana, seperti kasih sayang dari orang tua,
udara yang kita hirup setiap pagi, siapa yang bias menyebutkan bentuk dari kasih Allah lagi?
(tanyakan kepada guru sekolah minggu). Ada banyak bentuk dari kasih Allah yang kita rasakan
ya. Bagaimana perasaan kita, ketika kita dikasihi Allah?
Wah, senang sekali ya rasanya ketika kita disayangi oleh Allah! Adik- adik, kemudian Yesus
berkata lagi percayalah kepada Allah yang telah menyelamatkan manusia melalui pengorbanan
anakNya di kayu salib. Setelah percaya, lakukan perbuatan- perbuatan yang baik. Adik- adik kita
disini percaya bahwa melalui Tuhan Yesus kita mendapatkan keselamatan. Selanjutnya marilah
kita melakukan perbuatan- perbutan seperti yang Yesus ajarkan. Apa saja misalnya adik- adik?
Dengan rajin berdoa, menolong orang lain, mengasihi orang lain.

AYAT HAFALAN: Yohanes 3: 16


Percaya Tuhan Yang Mencukupkan
Yohanes 6: 1-15
Halo adik- adik semua… perkenalkan namaku Felipus. Kalian tahu siapakah aku? Ya, betul, aku
adalah salah sau murid Yesus, hari ini aku ingin menceritakan sebuah kisah yang luar biasa hebat,
salah satu kisah kesakian hidupku ketika mengikuti Yesus, Tuhan kita.
Pada hari itu, ketika aku, Yesus, dan para murid lainnya, baru saja turun dari perahu
setelah menyebrangi danau Galilea, rupanya sudah ada banyak orang yang menunggu dan
mengikuti kami. Mereka sudah mendengar kabar bagaimana Yesus melakukan banyak mukjizat
bagi banyak orang dan sepertinya mereka ingin mengalami hal yang sama. Lalu Yesus bertanya
kepadaku, Felipus, dimanakah kita mendapat roti supaya orang banyak ini bias makan? Aku
berpikir bahwa itu sangat mustahil karena kami sedang berada didaerah pegunungan, dan tidak
ada orang yang berjualan di sana. Aku katakana pada Yesus, bahwa uang sebanyak 200 diner,
atau kurang lebih Rp 15. 000.000.00 pun tidak akan cukup untuk membeli makan bagi mereka.
Lalu Andreas mengatakan kepada Yesus bahwa ada seorang anak yang memiliki 5 roti dan
2 ikan. Tetapi sama saja makanan sebanyak itu tidak akan cukup untuk lebih dari 5000 orang yang
ada disitu. Lalu adik- adik tahu apa yang Yesus lakukan? Yesus hanya meminta kami para murid
untuk menyuruh orang banyak itu duduk. Sementara itu Yesus mengambil roti dan 2 ikan itu,
memberkatinya, dan.. ajaib! Makanan bias dibagikan kepada semua orang yang ada disitu.
Semuanya tanpa terkecuali. Bahkan makanan itu bisa sisa 12 bakul penuh. Tuhan kita sungguh
luar biasa, ya, adik- adik!
Nah, adik- adik, dari kisah ni, aku, bapak/ ibu guru sekolah minggu, dan adik- adki semua
bisa belajar, bahwa ruapnya Yesus itu tahu persis apa yang menjadi kebutuhan kita. Ia bahkan
tidak hanya memperhatikan tetapi juga memenuhinya. Memenuhi kebutuhan- kebutuhan
utama kita. Syaratnya satu kita harus belajar percaya adik- adik. Bahwa Tuhan Yesus akan
mencukupkan segala kebutuhan kita.
AYAT HAFALAN: Yohanes 6: 16
Menolong Sesama
Markus 2: 1-12

(siapkan alat peraga nomor 5) adik- adik, saat ini kita mau belajar sebuah kisah yang luar
biasa, kisah tentang bagaimana teman memedulikan teman yang lainnya seperti yang tadi sudah
adik- adik sebutkan. Pada hari itu, di sebuah rumah di Kapernaum, tanpa kerumunan orang
banyak (tunjukan gambar 1) kira- kira itu kerumunan apa ya, adik- adik? Oh, rupanya Yesus ada
disana! Ia sedang menyebuhkan banyak orang yang sakit. Lalu adik- adik, tiba- tiba dari atas atap
rumah itu, muncul cahaya yang rupanya atap dari rumah itu sedang dibuka. Wah, siapa yang
membukanya? Rupanya ada 4 orang pemuda yang membawa seorang temannya yang sedan
sakit lumpuh (tunjukan gambar 2). Apa yang sedan mereka lakukan disana? Teryanta mereka
menurunkan temannya dari atap itu dengan tali, untuk dibawah turun kedepan Yesus (tunjukan
gambar 3). Yesus melihat orang yang sakit lumpuh itu dan melihat perjuangan keempat
temannya. Maka Yesuspun berfirman, bangun, berjalanlah, dan angkatlah tilammu. Dan betul,
orang lumpuh tadi bangun dari tilam atau tempat tidurnya, dan ia membawanya keluar dengan
berjalan (tunjukan gambar 4). Ia sembuh.
Nah adik- adik, belajar dari kisah ini, kita melihat keempat teman yang sakit lumpuh tadi.
Mereka sayang dan peduli kepada temannya yang sakit, dan berusaha mencari pertolongan
kepada Yesus agar temannya sembuh. Oleh sebab itu, adik- adik, yuk kita juga belajar seperti
mereka, peduli kepada teman dan menolong mereka yang membutuhkan.
AYAT HAFALAN: Ibrani 10: 24

Anda mungkin juga menyukai