Anda di halaman 1dari 9

MENJAGA

NYALA API
IMAMAT 6 : 12 -13
13 Mei 2018
Presented by : Yeremia
LATAR BELAKANG
 Sebagai salah satu Gereja yang beraliran Pentakosta, kita memiliki sebuah lagu lama
yang mempunyai lirik lagu sbb :
 Api Pentakosta ku punya, ku biarkan menyala. Menyala.. Menyala, selamanya.
 Dari lagu tersebut, kita diingatkan supaya menjaga api Pentakosta agar tetap menyala
di dalam hidup kita.
 Dan pada pembacaan kita hari ini, ditekankan sebanyak dua kali, bahkan mulai dari
ayat sebelumnya bisa dikatakan berkali-kali agar imam menjaga api agar tetap
menyala (api diatas mezbah tidak boleh menjadi padam). Mengapa harus tetap
menyala ?
 Agar korban persembahan yang dibawa umat dan imam dapat dibakar,
 Agar korban persembahan tersebut tidak menjadi busuk atau berbau busuk.
 Sehingga korban persembahan tersebut menjadi persembahan yang harum dan itu
akan naik sampai ke tahta Tuhan, karena Tuhan menyenangi korban persembahan yang
seperti itu. (Cth : Kisah Kain dan Habel)
PEMBAHASAN
 Oleh sebab itu, kita bisa dan boleh saja memiliki mezbah, kita juga bisa mempunyai
korban, tetapi kita tidak mungkin dapat mempersembahkan kalau tidak memiliki api
untuk membakar persembahan tersebut. Karena hal itu tidak ada artinya. Jadi memiliki api
yang tetap menyala adalah hal yang penting. Amin !
 Mengapa ini penting ? Dan apa yang dimaksud dengan Api disini ?
 KIDUNG AGUNG 8 : 6
Alkitab mencatat yang disebut dengan Api merupakan analogi daripada cinta/kasih kita. Karena
cinta/kasih memliki sifat yang sama yaitu menyala-nyala.
 Bahkan Allah menyatakan atau memperkenalkan pribadinya kepada manusia (Musa, bangsa
Israel,dll), Ia menampakkan diri dalam bentuk Api yang menyala-nyala, dan Alkitab
menuliskan bahwa Allah adalah KASIH (1 Yoh 4:7-8)
 Itu sebabnya Alkitab juga mencatat bahwa pada hari-hari terakhir kedurhakaan akan merajalela,
dan kasih kebanyakan orang akan menajdi dingin (Mat 24:12) kita harus menyadari bahwa di
hari-hari terakhir yang diserang terlebih dahulu api ini (dibuat menjadi padam/dingin)
PEMBAHASAN
 Jadi, mengapa kita harus menjaga nyala api ini sehingga terus menyala ?
 Galatia 5:6
Taukah saudara, bahwa ada 3 (tiga) hal penting didalam kehidupan orang Kristen, yaitu :
PENGHARAPAN, IMAN dan KASIH (1 Kor 13:13). Tetapi bagaimana cara agar ketiga
hal ini bekerja didalam kehidupan orang Kristen.
 Kita mungkin punya pengharapan dimana hidup kita, masa depan kita akan lebih baik
daripada hari ini, tetapi harapan tinggal harapan apabila kita tidak bisa mencapai harapan
tersebut. Bagaimana caranya? Disinilah Tuhan memberikan kepada kita iman (Ibr 11:1)
diperlukan iman, yang akan menjadi fondasi daripada harapan-harapan kita, sehingga kita
dapat berjalan dari hari ke hari yang membawa kita dekat kepada pengharapan. Tetapi
pertanyaannya adalah bagaimana cara agar Iman ini bekerja
 Iman tidak akan bekerja kalau anda tidak memiliki Kasih. Taukah anda, dulu lokomotif
(kereta api) yang memiliki begitu besar gerbong, hanya digerakkan oleh api. Demikian
pula dengan balon udara untuk dapat terbang ke atas membutuhkan api yang menyala.
 Tuhan pernah berjanji kepada kita bahwa kita akan menjadi kepala dan bukan ekor, akan
terus naik dan bukan turun, amin. Tetapi bagaimana caranya ?
 Percaya atau tidak, anda juga bisa membuktikan diluar, setelah ibadah, anda nyalakan
korek api, anda akan lihat sendiri api itu akan selalu naik ke atas, ga akan turun ke bawah,
sekalipun anda berusaha turunkan api itu kebawah, api akan terus menerus mencari cara
untuk naik keatas (itulah sifat api)
 Nah pada waktu kita menjaga api kita, api itu tidak padam, api itu akan terus bergolak,
menyala dalam diri kita, sehingga kita mulai bergairah (terobsesi) untuk kemudian
menggerakkan seluruh aspek dalam kehidupan kita melakukan sesuatu (bahkan yang
terbaik) untuk orang yang kita kasihi.
 Pada waktu kasih itu mulai bergejolak didalam hidup kita, maka kasih itu yang akan
menggerakkan iman kita, sehingga iman kita bekerja, dan pada waktu iman bekerja, ia
akan membawa kita naik dan bukan turun, menjadi kepala dan bukan ekor.
 Mengapa banyak orang memiliki iman, tetapi imannya ga bekerja, punya iman tetapi
imannya mati, memiliki iman tetapi imannya kandas, oleh karena tidak ada api yang
membakar
 Yak 3 : 6
Dari ayat ini kita menemukan apa yang menggerakkan roda kehidupan kita, sehingga roda
itu dapat berputar (yang membuat hidup anda bergulir) adalah api.
 Itu sebabnya mengapa Tuhan memberikan Roh Kudus kepada kita, karena pada waktu kita
berbahasa Roh, maka Roh Kudus akan membangkitkan kasih didalam hidup kita (2 Tim
1:7) sehingga roda kehidupan kita akan berputar, dan iman akan membawa kita menuju
kepada pengharapan, sehingga pengharapan kita tidak pernah mengecewakan. (Roma 5:5)
PEMBAHASAN

 IMAM
 Dapat diartikan sebagai pelaku, atau orang yang melakukan hal tersebut. Dalam perjanjian
lama imam adalah orang-orang yang ditunjuk berdasarkan garis keturunan (suku Lewi).
Tetapi setelah Kristus mencurahkan darahNya di kayu salib, panggilan dan pemilihan
Allah sebagai imam Allah adalah untuk semua orang (tidak ada dibedakan) yang percaya
dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya pribadi (1 Pet 2:9)
 Tugas imam : membawa persembahan dari jemaat dan dari dirinya sendiri untuk kemudian harus
mengelola persembahan itu agar tetap menyala karena api itu bisa padam.
PEMBAHASAN

 CARA MENJAGA API AGAR TETAP MENYALA (IMA 6:12-13) :


 Dilakukan tiap-tiap pagi
Hal ini berbicara tentang waktu yang terbaik, kedisiplin dan continuitas
 Menaruh kayu dan mengatur korban bakaran diatas mezbah (mengelola korban
persembahan)
Berkaitan dengan tugas imam yang sudah dipaparkan pada slide sebelumnya
 Dia harus membakar lemak korban
Kita wajib ada korban didalam hidup kita supaya kita tidak suam-suam kuku, kerajinan menjadi
kendor, gairah melayani dan cinta kepada Tuhan berkurang dan lama-lama hilang.
ENDING
 Sekarang ini kita sedang dalam minggu mencari kepenuhan Roh Kudus (Kepenuhan didalam Allah)
tujuannya untuk apa saudara ?
 Supaya kita dibawa Allah melangkah dari satu kasih karunia kepada kasih karunia yang lain, dari kemuliaan
kepada kemuliaan (Yoh 1:16). Tetapi darimana kita bisa memperoleh kepenuhan tersebut ?
 1 Sam 10 : 5-6 (Kisah Saul mengalami kepenuhan)
 Saul mengalami kepenuhan dimana? Di dalam rombongan nabi yang baru turun dari bukit
pengorbanan dengan gambus, rebana, suling, dan kecapi (dengan kata lain kepenuh terjadi kepada
orang yang melakukan korban disertai nyanyian syukur dalam pujian dan penyembahan) ada
impartasi yang terjadi kepada Saul, padahal Saul bukan dari golongan para nabi tetapi mengalami
kepenuhan seperti para nabi oleh karena ia berada dalam persekutuan para nabi.
 Mungkin engkau berkata, oh saya sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus tahun lalu, atau waktu masih
muda. Hati-hati saudara jangan berfikir seperti itu dulu, karena ada warning juga bagi kita, yaitu
pengurapan kepenuhan bisa habis (1 Sam 10:13). Jangan berfikir kepenuhan itu ada terus menerus karena
kalau kita tidak menjaganya, maka kepenuhan itu akan berkurang dan makin lama akan habis. Kalau kita
merasa sudah mulai habis dan kering, jangan tunda lagi, datang alami kepenuhan kembali didalam Tuhan,
dan biarkan Tuhan membawa kita dari satu kasih karunia kepada kasih karunianya yang lain. Amin. Tuhan
Yesus memberkati

Anda mungkin juga menyukai