Yesaya pasal 40, berbicara mengenai keselamatan untuk bangsa Israel di dalam
pembuangan.
Pada masa pembuangan, bangsa Israel merasa bahwa Tuhan yang ada tidak
peduli dan telah meninggalkan mereka dan merasa seakan-akan menghadapi
sendiri persoalan yang ada.
Mereka berusaha mencari tuhan dalam bentuk lain yang mereka pikir bisa
mengatasi persoalan. Mereka menciptakan patung berbentuk binatang dan
disembah dengan harapan bisa mengatur tuhan tersebut sesuai dengan
keinginan mereka.
Yesaya 40:18—20
Ada begitu banyak orang yang mengaku kristen berperilaku demikian yang
mencari tuhan di tempat-tempat yang tidak semestinya karena menganggap
bahwa Tuhan tidak peduli atas masalah yang dihadapi.
Tidak sabar dalam menanti jawaban Tuhan, inilah yang menjadi masalah
yang sesungguhnya terjadi ketika persoalan datang menghadang.
Firman Tuhan mengingatkan kita agar sabar didalam menantikan jawaban
Tuhan atas segala pergumulan dan doa kita.
Tidak sepantasnya kita beralih kepada ilah lain dan menganggap itulah jalan
keluar. Pergi ke dukun bukanlah solusi. Mendatangi tempat hiburan tidak
akan memberikan kita kekuatan. Menghilangkan persoalan sejenak dengan
mabok, dugem, dan lain sebagainya bukanlah tindakan yang benar.
Jangan pernah meragukan Tuhan dan menganggapNya tidak ada dan tidak
peduli ketika masalah datang silih berganti. Percayalah sekali lagi kepada
Dia yang berdaulat di atas segala-galanya. Orang yang menantikan Tuhan
tak akan pernah kecewa.
Mungkin Dia tidak menghapus semua beban berat itu. Namun yang pasti,
Dia akan memberikan kekuatan-Nya pada kita yang berharap dan bersandar
kepadaNya agar dapat bertahan dan menang. Itulah yang Tuhan inginkan
dari kita yang percaya kepadaNya.
Dalam kesempatan lain dalam kitab 2 Tawarikh kita bisa menemukan ayat yang
berbunyi kurang lebih sama, yaitu
Lewat Daud kita bisa membaca janji Tuhan ini. "Ya, semua orang yang
menantikan Engkau takkan mendapat malu.” (Mazmur 25: 3a) juga lewat
Yesaya "Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri
mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai
ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan
mendapat malu." (Yesaya 49:23).
Tuhan sendiri yang menjamin bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan
tidak akan mendapat malu.
- Keselamatan
Dalam kitab Ibrani dikatakan: "demikian pula Kristus hanya satu kali saja
mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia
akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk
menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani
9:28).
Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi merupakan syarat untuk
menerima keselamatan. Tapi dalam perjalanan apabila kita tidak bersungguh hati
maka kita bisa kehilangan janji itu. Maka penting bagi kita untuk terus menantikan
dengan hati teguh. Yesus siap menganugerahkan keselamatan, full salvation, buat
orang-orang yang terus menantikanNya, to those who are eagerly, constantly and
patiently waiting for and expecting Him.
- Mewarisi 'negeri'
Sangatlah menarik apabila kita menemukan pula janji Tuhan bahwa orang yang
menanti-nantikanNya akan mewarisi negeri. "Sebab orang-orang yang berbuat
jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan
mewarisi negeri." (Mazmur 37:9).
Mewarisi artinya, menduduki, menanggungjawabi dan memperbaiki. Sedang kata
negeri berbicara tentang aspek-aspek kehidupan termasuk usaha, karakter dan
berbagai pergumulan hidup. Jadi Tuhan menjanjikan orang seperti ini untuk bisa
diberikan tanggung jawab untuk mengelola, membangun dan memperbaiki
kehidupan menuju dunia yang lebih baik. Dalam Galatia dikatakan "Jadi kamu
bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah
ahli-ahli waris, oleh Allah." (Galatia 4:7). Sebagai ahli waris Kerajaan, tentu kita
berhak mendapatkan segala yang terbaik dari Tuhan. Itu bukan saja berbicara
mengenai keselamatan kekal tetapi juga segala kelimpahan dari kebaikan Tuhan
dalam hidup kita. Kita siap mewarisi itu semua jika kita menanti-nantikan Tuhan
dengan sungguh-sungguh.
Dari poin-poin yang saya sampaikan kemarin, kita bisa melihat begitu banyak janji
Tuhan yang luar biasa akan dialami oleh orang-orang yang menanti-nantikan
Tuhan. Artinya, kita bisa mendapat kemuliaan, berkat, mukjizat, kehormatan,
pelipatgandaan (multiplikasi), pemenuhan hingga kelimpahan dan sebagainya.
Kemurahan Tuhan turun atas kita, menjadikan kita orang-orang yang tetap berada
dalam tanganNya.