:
TANGERANG - INDONESIA 3 09.01.002.03 09.01.002.04
Diperiksa oleh
Disiapkan oleh
PV Manager Regulatory Affair Safety Assessore Disahkan oleh
Assistant PV
Officer Kosmetik General Manager
Manager
Andi Y., S.Farm., Apt. dr. Feri Juliawan Bhata Bellinda, S.Farm., Apt Harry M, S.Farm., Apt Drs. Med. S. Linton, S.E.
April 2017 April 2017 April 2017 April 2017 April 2017
1. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pelaporan Pharmacovigilans dan Monitoring Efek Samping
Kosmetika serta Suplemen Kesehatan termasuk keluhan kategori A yang diperoleh sesuai Prosedur Tetap
Penanganan Keluhan Dok. No. 09.01.001.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Kegiatan Pelaporan Pharmacovigilans (PV/MESO) sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.12.11.10690 Tahun 2011 tentang Penerapan
Pharmacovigilans Bagi Industri Farmasi.
2.2. Kegiatan Pelaporan Monitoring Efek Samping Kosmetika (MESKOS) sesuai Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK 03.1.23.12.11.10051 tahun 2011
tentang Mekanisme Monitoring Efek Samping Kosmetika
2.3. Kegiatan Pelaporan Monitoring Efek Samping Suplemen Kesehatan (MESK) sesuai dengan website
BPOM: http://mesotsmkos.pom.go.id/efek-samping-suplemen-makanan/
4. PROSEDUR
4.1. Pharmacovigilans
4.1.1.Pelaporan spontan (spontaneous reporting), dengan ketentuan sebagai berikut:
4.1.1.1. Setelah dilakukan prosedur terhadap keluhan kategori A sesuai Protap Penanganan
Keluhan no. 09.01.001, Bagian PV melakukan pelaporan dengan ketentuan sebagai
berikut:
Jenis Penjelasan Kriteria Kejadian Time line Form Pelaporan
Laporan Tidak Diinginkan (KTD) (dihitung sejak
mengetahui
informasi)
SUL Serius, Tidak dapat diperkirakan 15 Hari Formulir Pelaporan Spontan Kejadian
(Unexpected), Terjadi di Kalender Tidak Diinginkan (KTD) oleh Industri
Indonesia Farmasi (sesuai lampiran protap no.
SUF Serius, Tidak dapat diperkirakan 15 Hari 09.01.001)/ Formulir CIOMS, ketentuan
(Unexpected), Terjadi di luar Kalender cara isi dan format formulir sesuai
negeri Pedoman Teknis Penerapan
SEL Serius, Dapat Diperkirakan 15 Hari Pharmacovigilans Bagi Industri Farmasi
(Expected), Terjadi di Indonesia Kalender
Non Non Serius, Tidak dapat Per 6 (enam) Tabel Pelaporan KTD Non-serius, format
SUL diperkirakan (Unexpected), bulan: Januari formulir sesuai Pedoman Teknis
Terjadi di Indonesia dan Juli Penerapan Pharmacovigilans Bagi
Industri Farmasi
Non Non Serius, Dapat Diperkirakan Tidak Perlu -
SEL (Expected), Terjadi di Indonesia dilaporkan
Non Non Serius Tidak dapat Tidak Perlu -
SUF diperkirakan (Unexpected), dilaporkan
Terjadi di luar negeri
4.1.2.4. Setelah periode pelaporan PSUR yang dipersyaratkan (5 tahun) berakhir, Bagian PV
harus tetap mendokumentasikan PSUR dengan baik dan apabila sewaktu-waktu
diperlukan dalam rangka pengkajian, Badan POM dapat meminta Industri Farmasi untuk
menyampaikan update PSUR tersebut.
4.1.3.1. Bagian Regulatory Affair Officer menginformasikan ke Bagian PV, terkait obat yang perlu
Studi Keamanan Pasca Pemasaran.
4.1.3.2. Bagian PV melakukan study: koordinasi dengan pemberi/penerima obat, penerimaan,
penilaian dan pemahaman data, pelaporan.
4.1.3.3. Study dan pelaporan dilakukan Bagian PV dengan ketentuan sebagai berikut:
Penjelasan Kriteria Time line Laporan Meliputi
Studi keamanan pasca pemasaran untuk: Setelah pelaporan studi Protokol studi (versi
Obat yang dalam persetujuan izin edarnya dilaksanakan, Industri terakhir).
dipersyaratkan untuk dilakukan studi tersebut; atau Farmasi pemegang izin Kejadian Tidak
Obat tertentu yang telah beredar dan dipersyaratkan edar harus melaporkan Diinginkan yang
untuk dilakukan studi dalam rangka perencanaan hasil studi kepada Serius selama studi.
manajemen risiko, berdasarkan pengkajian risiko- Badan POM Analisis interim (jika
manfaat dan / atau rekomendasi tim ahli terkait ada) dan laporan
Contoh: Uji Klinik Fase IV, Post Marketing akhir/final studi
Surveilance Studies, Patient Assistance/Support pasca pemasaran
Program, dan Comparative Effectiveness Research
(CER)
Kejadian tidak diinginkan yang serius terjadi pada
studi BA/BE (Bioavaibilitas/Bioekivalensi) dilaporkan
ke Badan POM (Direktorat Pengawasan Distribusi PT
dan PKRT) sesuai dengan tata cara pelaporan
spontan.
4.1.4.Pelaporan Publikasi/Literatur Ilmiah
4.1.4.1. Bagian PV melakukan kajian untuk menentukan prioritas zat aktif yang akan dilakukan
penelusuran publikasi/literature ilmiah berdasarkan risiko dengan interval 3 bulan sekali.
4.1.4.2. Bagian PV melakukan pencarian aktif pada jurnal ilmiah Internasional (publikasi 5 tahun
terakhir mengenai safety, misal pada:
Lancet
British Medical Journal
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (http://perpusnas.go.id/ pada bagian e-
resources).
4.1.4.3. Bagian PV melakukan dokumentasi kegiatan ke dalam log book penelusuran
publikasi/literature ilmiah sesuai format terlampir.
4.1.4.4. Study dan pelaporan dilakukan Bagian PV dengan ketentuan sebagai berikut:
Penjelasan Kriteria Time line
Industri Farmasi harus melaporkan informasi keamanan obat yang Segera setelah
mempengaruhi profil manfaat-risiko yang dimuat dalam publikasi atau literatur mengetahui adanya
ilmiah kepada Badan POM publikasi atau literatur
Ketentuan pelaporan publikasi/literature ilmiah mengikuti ketentuan pelaporan ilmiah tersebut, dengan
spontan Kejadian Tidak Diinginkan jika publikasi/literature ilmiah yang dilaporkan melampirkan
adalah berupa laporan spontan Kejadian Tidak Diinginkan pada publikasi/literatur ilmiah
literature/publikasi (case report) dimaksud.
4.1.5.Pelaporan Tindak Lanjut Regulatori Badan Otoritas di Negara Lain
4.1.5.1. Bagian PV melakukan pencarian aktif pada website resmi badan otoritas Negara yang
bersangkutan dengan interval 3 bulan sekali, misal pada:
http://www.fda.gov/Drugs/DrugSafety/DrugRecalls/
http://www.fda.gov/Safety/MedWatch/
http://www.fda.gov/Safety/Recalls/ArchiveRecalls/
https://www.gov.uk/government/organisations/medicines-and-healthcare-products-
regulatory-agency
http://www.ema.europa.eu/
PT BIO KUSUMA Revisi ke: Pengganti No: Dokumen No.:
TANGERANG - INDONESIA 3 09.01.002.03 09.01.002.04
http://www.hc-sc.gc.ca
http://www.hsa.gov.sg/content/hsa/en.html
4.1.5.2. Bagian PV melakukan dokumentasi kegiatan ke dalam log book kegiatan penelusuran
Regulatori Badan Otoritas di Negara Lain sesuai format terlampir.
4.1.5.3. Study dan pelaporan dilakukan Bagian PV dengan ketentuan sebagai berikut:
Pusat Pharmacovigilans
c.q. Direktorat Pengawasan
Distribusi Produk Terapetik dan PKRT
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
4.3.1.2. Efek tidak diinginkan non serius, dilaporkan secara periodik setiap 6 bulan, dengan
menggunakan Formulir Laporan Semesteran Keluhan Efek Tidak Diinginkan Non
Serius (Terlampir)
4.3.2. Setiap laporan ditujukan ke:
Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen
Makanan dan Kosmetika
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia
Alamat:
Pos : Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat, 10560
Telepon : +62-21-4244819
4.3.3.Pelaporan bisa juga dilakukan secara elektronik ke:
mesotsmkos.pom.go.id
atau E-mail:
- mesotsmkos@pom.go.id
- surv_otsmkos@yahoo.com
4.3.4.Setelah mendapatkan surat pemberitahuan penerimaan laporan dari Badan POM, maka surat
tersebut beserta salinan laporan disimpan sebagai arsip, di Dokumen Informasi Produk Kosmetik
oleh Regulatory Affair Officer.
4.4. Dokumentasi
4.4.1.Bagian PV melakukan penanganan (pemeliharaan dan pengendalian) dokumen, antara lain:
4.4.1.1. Daftar riwayat hidup (curriculum vitae), uraian tugas dan catatan pelatihan untuk
personel yang menangani Pharmacovigilans
4.4.1.2. Prosedur Tetap semua kegiatan yang dilakukan
4.4.1.3. Arsip kasus laporan spontan kejadian tidak diinginkan serius yang tidak dapat
diperkirakan (unexpected) dan yang dapat diperkirakan ( expected) per individual
kasus dan tabel kejadian tidak diinginkan yang tidak dapat diperkirakan ( unexpected)
non-serius,
4.4.1.4. Semua dokumen laporan sesuai poin 4.1-4.3
4.4.1.5. Log Penanganan Keluhan sesuai lampiran protap no. 09.01.001.
4.4.2.Susun dokumen sesuai jenisnya secara urut sedemikian rupa agar mudah ditelusuri jika
dibutuhkan.
4.4.3.Simpan dokumen pada tempat terlindung dalam lemari besi yang tahan banjir/basah/bocor
dengan dilengkapi APAR didekatnya untuk antisipasi jika terjadi bahaya kebakaran.
4.4.4.Lakukan backup berupa dokumen soft copy ke dalam CD/hard disk external dan Google Drive
setiap 6 bulan sekali hal ini dilakukan untuk pengamanan data jika terjadi bahaya
banjir/basah/kebakaran.
4.4.5.Dokumen soft copy hanya dapat diakses oleh PV Manager dan Assistant PV Manager dan
diamankan dengan password.
4.4.6.Dokumen harus disimpan dalam jangka waktu 5 tahun dalam bentuk hard maupun soft copy, dan
setelah 5 tahun dokumen dapat disimpan hanya dalam bentuk soft copy dan harus disimpan
selama produk tersebut masih beredar dan digunakan.
5. LAMPIRAN
5.1. Formulir Laporan Semesteran Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) Non Serius Obat.
5.2. Formulir Laporan Semesteran Kejadian Tidak Diinginkan Non Serius (Suplemen
Kesehatan/Kosmetik).
5.3. Format Log Penelusuran Publikasi/Literature Ilmiah dan Regulatori Badan Otoritas di Negara Lain
PT BIO KUSUMA Revisi ke: Pengganti No: Dokumen No.:
TANGERANG - INDONESIA 3 09.01.002.03 09.01.002.04
7. DISTRIBUSI
7.1. Bagian PV
7.2. Regulatory Affair Officer
7.3. Safety Assessor Kosmetik