Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

Contents list available at JKP website

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)

Journal homepage: https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JKP

Bawang Merah Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus

Mariza Elvira*, Vetri Nathalia


Akademi Keperawatan Nabila, Sumatera Barat, Indonesia

Article Information :
Submission: Sep 14, 2020; Revised: Jan 7, 2020; Accepted:Jan 12, 2021; Available online: Jan 13, 2021

*Corresponding author : mariza_elvira@yahoo.com

ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa bawang merah
dapat menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh pemberian bawang merah terhadap kadar gula darah penderita Diabetes
Mellitus di PSTW Kasih sayang Ibu Batusangkar Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif, metode penelitian yaitu Pre Experimental Design, dengan mengunakan
One-grup pretest postest. Penelitian diilakukan di PSTW Kasih sayang Ibu Batusangkar pada
bulan Juli sampai dengan September 2020 dengan jumlah sampel 10 orang menggunakan uji
Dependent t test dan memperhatikan etika penelitian yaitu informed consent, anonimity serta
confidentiality. Hasil penelitian menunjukkan pada analisa univariat terdapat 80% responden
memiliki kadar gula darah yang tinggi, dan 70% responden memiliki kadar gula darah normal.
Hasil uji statistik menggunakan uji Dependent t test didapatkan nilai p value = 0,001 (< 0,05)
yang berarti ada pengaruh Pemberian bawang Merah terhadap kadar gula darah penderita
Diabetes Mellitus. Responden dapat menerapkan pemberian bawang merah sebagai alternatif
untuk menurunkan kadar gula darah.

Kata kunci: Bawang merah, diabetes, gula darah

ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a group of metabolic disorders characterized by increased blood sugar
levels. Previous research states that shallots can reduce blood sugar levels in diabetics. This
study aims to determine the effect of giving shallots on the blood sugar levels of Diabetes
Mellitus sufferers at Trisna Werdha Social homes in 2020.This type of research is quantitative
research, the research method is Pre Experimental Design, using One-group pretest
postest.The research was conducted at Trisna Werdha Social homes from July to September
2020 with a sample size of 10 people using the Dependent t test and pay attention to research
ethics, such as informed consent, anonymity and confidentiality.The results showed that in the
univariate analysis, 80% of respondents had high blood sugar levels, and 70% of respondents
had normal blood sugar levels.The results of statistical tests using the dependent t test obtained
p value = 0.001 (<0.05), which means that there is an effect of the provision of shallots on the
blood sugar levels of people with Diabetes Mellitus. Respondents can apply shallot as an
21

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

alternative to reduce blood sugar levels.

Keywords: Blood sugar, diabetes, shallots

PENDAHULUAN Berdasarkan perolehan data


Diabetes Mellitus (DM) merupakan International Diabetes Federation (IDF)
kategori penyakit tidak menular (PTM) yang tingkat prevalensi global penderita DM pada
menjadi masalah kesehatan masyarakat, tahun 2013 sebesar 382 kasus dan
diperkirakan pada tahun 2035 mengalami
baik secara global, regional, nasional
peningkatan menjadi 55% (592 kasus)
maupun lokal (Karamoy, A. B., & Dharmadi, diantara usia penderita DM 40-59 tahun
M, 2019). Diabetes Mellitus (DM) merupakan (International Diabetes Federation, 2013).
penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak Tingginya angka tersebut menjadikan
bisa memproduksi insulin yang cukup atau Indonesia peringkat keempat jumlah pasien
ketika tubuh tidak menggunakan insulin DM terbanyak di dunia setelah Amerika
secara efektif yang berakibat penyakit Serikat, India dan China (IDF, 2013).
Data Riskesdas, menyatakan prevalensi
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
nasional penyakit diabetes mellitus pada
kronis serta kelainan metabolisme Tahun 2018 terjadi peningkatan prevalensi
karbohidrat, protein dan lemak Lolok, N., penduduk yang menderita diabetes mellitus
Rahmat, H., & Wijayanti, P. M. (2019). yaitu 2%. Merujuk kepada prevalensi
Diabetes dapat disebabkan oleh nasional, pada tahun 2018 Sumatera Barat
beberapa faktor risiko. Penyebab paling memiliki prevalensi total DM sebanyak 1,5%,
banyak ditemui adalah pola hidup yang tidak dimana Sumatera Barat berada diurutan 21
sehat. Contoh pola hidup yang tidak sehat dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.
yaitu makan makanan yang banyak Berdasarakan umur, penderita banyak dalam
mengandung gula/lemak, sedikit rentang usia 55-64 tahun dengan prevalensi
mengandung karbohidrat dan/serat serta sebesar 6,3% (Kemenkes RI, 2018).
jarang melakukan aktivitas fisik (Silalahi, L. , Diabetes melitus tidak dapat
2019). Seseorang dikatakan menderita disembuhkan namun dapat dikelola sehingga
Diabetes jika memiliki gejala khas DM berupa kadar gula darah dapat terkontrol.
poliuria, polidipsia, polifagia beserta Penatalaksanaan yang dilakukan pada
pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu pasien DM dapat dilakukan dengan terapi
lebih dari 200 mg/dL dan kadar glukosa
puasa lebih dari 126 mg/dL (Janitra, F. E., & non farmakologi dan farmakologi.
Sandika, D, 2018). Penatalaksanaan non farmakologi dapat
Diabetes Mellitus selalu mengalami dilakukan dengan mengatur pola makan, olah
peningkatan setiap tahun di negara-negara raga dan mengkonsumsi bahan-bahan
seluruh dunia. American Diabetes herbal. Sedangkan Penatalaksanaan
Association (ADA) melaporkan bahwa tiap 21 farmakologi dapat berupa pemberian obat
detik ada satu orang yang terkena diabetes.
hipoglikemik oral atau agen antihiperglikemik
Prediksi sepuluh tahun yang lalu bahwa
jumlah diabetes akan mencapai 350 juta dan insulin, namun penatalaksanaan tersebut
pada tahun 2025, ternyata sudah jauh memiliki efek samping yang tidak diinginkan
terlampaui. Lebih dari setengah populasi seperti bengkak pada daerah perifer. Alasan
dunia yang menderita penyakit diabetes inilah yang menyebabkan meningkatnya
berada di Asia, terutama di India, China, ketertarikan masyarakat khususnya penderita
Pakistan, dan Indonesia (Yosmar, R., DM dalam menggunakan terapi non
Almasdy, D., & Rahma, F. , 2018).
farmakologi dengan menggunakan bahan

22

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

alami yang berasal dari tumbuhan seperti glibenklamid (81 mg / dl) pada diabetes tipe 2
bawang merah sebagai salah satu pasien (Elhadi, I. M. T. E. &. A. E. H., 2010).
manajemen alternatif penanganan untuk Kendala utama pada penanganan DM adalah
kejenuhan pasien dalam mengikuti terapi diet
mengontrol kadar gula darah (Wulandari,
yang sangat diperlukan untuk mencapai
2011). keberhasilan (Hutasoit, F. E., & Widowati, E,
Bawang merah adalah salah satu 2017).
tanaman yang dipercaya memiliki Perbedaaan penelitian ini dengan
kemampuan dalam mengontrol kadar gula penelitian sebelumnya yaitu pada sampel
darah. Di beberapa negara seperti Eropa, penelitian, dalam penelitian ini peneliti
Asia dan Timur Tengah mengkonsumsi melakukan penelitian pada penderita DM
bawang merah mentah adalah sesuatu secara umum tanpa membedakan tipe DM
kebiasaan baik. Bawang merah mentah yang diderita oleh responden. Tujuan
sudah lama dikenal sebagai obat tradisional penelitian ini adalah untuk mengetahui
untuk mengendalikan kadar gula darah pengaruh pemberian bawang merah
maupun kadar kolesterol (Purwanti, terhadap kadar gula darah penderita
A&Haidar, H. 2014). diabetes.
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa di dalam METODE PENELITIAN
bawang merah terdapat senyawa peptida Jenis penelitian ini adalah penelitian
yang bersifat hipoglikemia, yaitu bisa kuantitatif, metode penelitian yaitu Pre
menurunkan kadar gula darah. Senyawa
Experimental Design, dengan menggunakan
kimia ini secara farmakologi dapat membantu
kerja pankreas dalam memproduksi insulin. rancangan penelitian one group pretest –
Dengan demikian proses metabolisme postest. Penelitian ini dilakukan pada bulan
glukosa menjadi glikogen dapat lebih baik Juli sampai dengan September Tahun 2020
sehingga glukosa yang terlarur dalam darah di PSTW Kasih sayang Ibu Batusangkar.
akan berkurang (Purwanti, A&Haidar, H. Populasi lansia di PSTW Kasih sayang Ibu
2014).
berjumlah 70 orang sedangkan yang memiliki
Beberapa penelitian sebelumnya
menjelaskan bahwa bawang merah mampu riwayat diabetes hanya 10 orang yang
menurunkan kadar gula darah 14 orang langsung dijadikan sebagai sampel penelitian
responden dengan rata-rata kadar gula darah dengan tekhnik pengambilan sampel Total
sebelum dan sesudah diberikan bawang Sampling.
merah sebesar 278,93 mg/dl dan 251,64 Pengumpulan data dilakukan dengan
mg/dl dengan tingkat signifikan p=0,001 < α menggunakan lembar data responden dan
(Hidayat S. A & Chilyatiz, Z, 2017). Terjadi
lembar observasi. Peneliti melakukan pretest
penurunan kadar gula darah pada 6 orang
responden (60%) sebanyak 5-50 mg/dl, dengan memeriksa kadar gula darah sewaktu
peningkatan kadar gula darah pada 2 orang menggunakan alat Glucuse Cholesterol Uric
responden (20%) sebanyak 2-8 mg/dl dan Acid (GCU) dan lembar observasi diisi oleh
tidak terjadi perubahan kadar gula darah peneliti. Setelah itu peneliti melakukan
pada 2 orang responden (20%) setelah intervensi dengan memberikan bawang
diberikan bawang merah selama 2 minggu merah yang sudah dikupas sebanyak 100
dengan nilai signifikasi p=0,080 (p>0,05)
gram dan ditumis menggunakan suhu 90 0C
(Wahdania, 2012). Konsumsi minyak mentah
Allium cepa (100 g) menyebabkan penurunan selama 5-6 menit dengan menggunakan
yang cukup besar dalam kadar glukosa darah minyak kelapa sebanyak 1/2 sendok makan.
puasa sekitar 89 mg/dl. Pada pasien diabetes Pemberian dilakukan 3 jam setelah makan
tipe 1 kadar glukosa darah puasa turun tepatnya pada jam 4 sore atau jam 5 sore
sebesar 40 mg/dl, dibandingkan dengan sebanyak 1 kali sehari selama 2 minggu
23

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

dengan memperhatikan faktor inklusi dan setelah diberikan bawang merah > 0,05
eklusi seperti aktifitas dan olah raga serta maka dapat disimpulkan bahwa data kadar
penggunaan obat-obatan farmakologi.. gula darah responden sebelum dan setelah
diberikan bawang merah berdistribusi normal.
Analisis data menggunakan uji statistik
Dependent t-test dengan tingkat kemaknaan Tabel 3. Uji Normalitas
95% (alpha 0,05).
Variabel Kelompok P-Value
HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar gula Sebelum 0,763
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel darah intervensi
seperti berikut : (Pre-test)
Sebelum 0,959
Tabel 1. Kadar Gula Darah sebelum intervensi (Post-
test)
Diberikan Bawang Merah
Tabel 4 menunjukkan pengaruh
Kadar Gula Darah
Jumlah Persen Pemberian bawang Merah terhadap kadar
Sebelum Diberikan
(n) (%) gula darah penderita Diabetes Mellitus
Bawang Merah
dengan perbedaan nilai mean adalah 62,100
Tinggi 8 80
dan standar deviasi 38,6 Berdasarkan uji statistik
Normal 2 20
menggunakan uji Dependent t test
Rendah - -
didapatkan nilai p value = 0,001 (< 0,05)
Total 10 100
yang berarti ada pengaruh Pemberian
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebelum bawang Merah terhadap kadar gula darah
dilakukan intervensi pemberian bawang penderita Diabetes Mellitus di PSTW Kasih
merah sebagian besar responden memiliki Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2020.
kadar gula darah yang tinggi berjumlah 8
orang (80%). Tabel 4. Pengaruh Bawang Merah
terhadap Gula Darah
Tabel 2. Kadar Gula Darah sesudah
Variabel P-
Diberikan Bawang Merah Mean SD
Value
Kadar Gula Darah Kadar gula 62,100 38,6 0,001
Sesudah Jumlah Persen darah
Diberikan (n) (%) Hasil analisis data dengan
Bawang Merah menggunakan uji Dependent t test diperoleh
Tinggi 3 30 nilai p value adalah 0,001, pada penelitian ini
Normal 7 70 dapat disimpulkan bahwa Pemberian bawang
Rendah - - merah berpengaruh terhadap kadar gula
Total 10 100 darah penderita Diabetes Mellitus di PSTW
Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2020.
Tabel 2 menunjukkan bahwa sesudah
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
dilakukan intervensi pemberian bawang
penelitian yang sudah dilakukan oleh Hidayat
merah didapatkan lebih dari separoh
S. A & Chilyatiz, Z (2017), dengan
responden memiliki kadar gula darah normal
menggunakan Wilcoxon signed ranks test
yaitu berjumlah 7 orang (70%).
menunjukkan bahwa bawang merah mampu
Tabel 3 uji normalitas menggunakan uji
Shapiro-wilk diketahui bahwa nilai p value menurunkan kadar gula darah 14 orang
responden dengan rata-rata kadar gula darah
untuk kadar gula darah sebelum diberikan
sebelum dan sesudah diberikan bawang
bawang merah sebesar 0,763 dan setelah
merah sebesar 278,93 mg/dl dan 251,64
diberikan bawang merah 0,959. Karena nilai
p value kadar gula darah sebelum dan mg/dl dengan tingkat signifikan p=0,001 < α.

24

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

Hasil penelitian yang sama dilakukan Berdasarakan hasil penelitian terdapat


oleh Wahdania (2012) menggunakan metode perbedaan kadar gula darah pada penderita
Quasy eksperiment, hasil penelitian diabetes mellitus setelah responden
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar mengkonsumsi bawang merah karena
gula darah pada 6 orang responden (60%) adanya kandungan senyawa peptida dan
sebanyak 5-50 mg/dl, peningkatan kadar gula flavanoid dalam bawang merah yang dapat
darah pada 2 orang responden (20%) menurunkan kadar gula darah penderita
sebanyak 2-8 mg/dl dan tidak terjadi diabetes mellitus. Berdasarkan penelitian
perubahan kadar gula darah pada 2 orang yang sudah dilakukan terdapat penurunan
responden (20%) setelah diberikan bawang yang signifikan pada responden yang
merah selama 2 minggu dengan nilai mengkonsumsi bawang merah dengan rata-
signifikasi p=0,080 (p>0,05). rata selisih penurunan adalah 62,100 mg/dl.
Penatalaksanaan non farmakologi dapat Faktor lain yang berperan penting
dilakukan dengan olah raga dan mengatur adalah aktifitas dan olah raga yang dilakukan
pola makan atau diet. Sebenarnya pasien oleh responden, karena dengan berolah raga
DM banyak yang mengetahui anjuran diet, dapat membakar lemak dalam tubuh
tetapi banyak pula yang tidak mematuhinya. sehingga jika seseorang melakukan olah
Pasien DM menganggap bahwa diet yang raga dengan teratur akan memiliki kadar gula
dijalankan cenderung tidak menyenangkan darah yang terkontrol. Dalam penelitian ini
sehingga mereka makan sesuai dengan juga ada responden mengalami penurunan
keinginan bila belum menunjukkan gejala kadar gula darah yang tidak terlalu signifikan,
serius (Kusnanto, K., Sundari, P. M., Asmoro, hal ini dibuktikan karena responden hanya
C. P., & Arifin, H., 2019). mengurangi porsi makan nasi sementara
Konsumsi obat herbal juga merupakan kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan
penatalaksanaan non farmakologi seperti juga masih sering seperti ngemil. Hal ini yang
mengkonsumsi bawang merah. Bawang menyebabkan kadar gula darah selalu
merah adalah salah satu tanaman yang menetap.
dipercaya memiliki kemampuan dalam Diperlukan kesadaran masyarakat dan
mengontrol kadar gula darah. Di beberapa peran penting petugas kesehatan dalam
negara seperti Eropa, Asia dan Timur menanggulangi masalah DM ini karena
Tengah mengkonsumsi bawang merah Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan
mentah adalah sesuatu kebiasaan baik. baik akan dapat mengakibatkan terjadinya
Bawang merah mentah sudah lama dikenal berbagai penyakit menahun, seperti penyakit
sebagai obat tradisional untuk serebrovaskular, penyakit jantung koroner,
mengendalikan kadar gula darah maupun penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit
kadar kolesterol. pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar
Sedangkan Penatalaksanaan glukosa darah dapat selalu dikendalikan
farmakologi dapat berupa pemberian obat dengan baik, diharapkan semua penyakit
hipoglikemik oral atau agen anti hiperglikemik menahun tersebut dapat dicegah, atau
dan insulin, namun penatalaksanaan tersebut setidaknya dihambat.
memiliki efek samping yang tidak diinginkan
seperti bengkak pada daerah perifer. Alasan KESIMPULAN
inilah yang menyebabkan meningkatnya Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
ketertarikan masyarakat khususnya penderita sebelum dilakukan intervensi pemberian
DM dalam menggunakan terapi non bawang merah sebagian besar responden
farmakologi dengan menggunakan bahan memiliki kadar gula darah yang tinggi,
alami yang berasal dari tumbuhan seperti sesudah dilakukan intervensi pemberian
bawang merah sebagai salah satu bawang merah lebih dari separoh responden
manajemen alternatif penanganan untuk memiliki kadar gula darah normal.Bawang
mengontrol kadar gula darah (Wulandari, merah berpengaruh dalam menurunkan
2011). kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus
25

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Janitra, F. E., & Sandika, D. (2018).
Tahun 2020 yang dibuktikan menggunakan Correlation Between Blood Glucose
uji Dependent t test dengan nilai p value = Control And Decrease Of Peripheral
0,001 (< 0,05) yang berarti ada pengaruh
Vascularization In Diabetes Mellitus
Pemberian bawang Merah terhadap kadar
gula darah penderita Diabetes Mellitus. Patient. Nurscope : Jurnal Penelitian
Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan,
UCAPAN TERIMA KASIH 4(1), 18.
Ucapan terima kasih kepada DRPM dan https://doi.org/10.30659/nurscope.4.1.18
LLDIKTI Wilayah X yang telah memberikan -22
kesempatan dan memfasilitasi peneliti Karamoy, A. B., & Dharmadi, M. (2019).
sehingga peneliti dapat melaksanakan
Kadar Glukosa Darah Pada Pasien
penelitian ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Terimakasih juga peneliti Diabetes Mellitus Tipe 2 yang
ucapkan kepada Direktur Akper Nabila dan Berolahraga Rutin dan yang
pimpinan PSTW Kasih sayang Ibu yang Berolahraga Tidak Rutin. E-JURNAL
telah memberikan izin kepada peneliti untuk MEDIKA , VOL . 8 NO . 4 APRIL , 2019.
melakukan penelitian. Kemenkes, RI (2018). Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar Kementrian
REFERENSI
Kesehatan Republik Indonesia, Badan
Elhadi, I. M. T. E. &. A. E. H., (2010).
Penelitian dan Pengembangan
Preliminary Study of the Clinical
Kesehatan., s.l.: s.n.
Hypoglycemic Effects of Allium cepa
Kusnanto, K., Sundari, P. M., Asmoro, C. P.,
(Red Onion) in Type 1 and Type 2
& Arifin, H. (2019). Hubungan Tingkat
Diabetic Patients. Environmental Health
Pengetahuan Dan Diabetes Self-
Insights, Issue
Management Dengan Tingkat Stres
https://doi.org/10.4137/EHI.S5540, p. 71.
Pasien Diabetes Melitus Yang Menjalani
Federation (IDF), I. D., (2013). Clinic
Diet. Jurnal Keperawatan Indonesia,
Guidelines Task Force. Global
22(1), 31–42.
guidelines for type 2 Diabetes.
https://doi.org/10.7454/jki.v22i1.780
Hidayat, S. a. &. C. Z., (2018). Pengaruh
Lolok, N., Rahmat, H., & Wijayanti, P. M.
Bawang Merah Terhadap Penurunan
(2019). Efek Antidiabetes Kombinasi
Kadar Gula Darah Pada Penderita
Ekstrak Limbah Kulit Bawang Dayak
Diabetes Melitus di Desa Sidoraharjo
Dan Limbah Kulit Bawang Merah Pada
Kecamatan Kedamean Kabupaten
Mencit Yang Diinduksi Aloksan. Jurnal
Gresik. Ilmiah Keperawatan, Volume 10,
Mandala Pharmacon Indonesia, 5(02),
p. 263–269.
56–64.
Hutasoit, F. E., & Widowati, E. (2017). Jurnal
of Health Education, 2(1), 66–72. https://doi.org/10.35311/jmpi.v5i02.49
Purwanti, A. H., (2014). Senyawa Bioaktif
Indraswari, W., (2010). Hubungan Indeks
Bawang Merah dan Bawang Putih,
Glikemik Asupan Makanan Dengan
Jakarta:
Kadar Glukosa Darah Pada Pasien
https://www.kompasiana.com/gubuktani/
Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe-2 Di
54f94802a33311af068b4a55/senyawa-
Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo.
6.Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu bioaktif-yang-terdapat-pada-bawang-
Gizi , Fakultas Kesehatan Masyarakat, merah-dan-bawang-putih.
Universitas Hasanuddin, Makassar..
26

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 7 (2) 2020: 21-27

Silalahi, L. (2019). Hubungan Pengetahuan Wulandari, 2011. Kejadian dan Tingkat


dan Tindakan Pencegahan Diabetes Depresi pada Lanjut Usia Diabetes
Mellitus Tipe 2. Jurnal PROMKES, 7(2), Mellitus: Studi Perbandingan di Panti
223. Werdha dan Komunitas. Jurnal
https://doi.org/10.20473/jpk.v7.i2.2019.2 Penelitian Semarang Universitas
23-232 Diponegoro.
Wahdania, (2012). Pengaruh pemberian Yosmar, R., Almasdy, D., & Rahma, F.
bawang merah terhadap penurunan (2018). Survei Risiko Penyakit Diabetes
kadar gula darah pada penderita Melitus Terhadap Masyarakat Kota
diabetes mellitus tipe II di Kecamatan Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis,
Ngampilan Kota Yogyakarta. Program 5(2), 134.
Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi https://doi.org/10.25077/jsfk.5.2.134-
Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah. 141.2018

27

© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai