PRINSIP
Bab ini menguraikan prinsip kualifikasi dan validasi yang diterapkan di fasilitas,
peralatan, sarana penunjang, dan proses yang digunakan pada pembuatan obat
dan juga dapat digunakan sebagai pedoman tambahan untuk bahan aktif obat
tanpa persyaratan tambahan pada Aneks 8 Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif
Obat yang Baik. CPOB mempersyaratkan industri farmasi mengendalikan aspek
kritis kegiatan yang dilakukan melalui kualifikasi dan validasi sepanjang siklus
hidup produk dan proses. Tiap perubahan yang direncanakan terhadap fasilitas,
peralatan, sarana penunjang, dan proses, yang dapat memengaruhi mutu
produk, hendaklah didokumentasikan secara formal dan dampak pada status
validasi atau strategi pengendaliannya dinilai. Sistem komputerisasi yang
digunakan untuk pembuatan obat hendaklah juga divalidasi sesuai dengan
persyaratan Aneks 7 Sistem Komputerisasi. Konsep dan pedoman yang relevan
yang disajikan dalam ICH Q8, Q9, Q10, dan Q11 hendaklah juga
diperhitungkan.
UMUM
Data pendukung kualifikasi dan/atau studi validasi yang diperoleh dari sumber
di luar program industri dapat digunakan, dengan syarat pendekatan ini telah
dijustifikasi dan ada jaminan yang memadai bahwa pengendalian telah
dilakukan saat mengambil alih data tersebut.
12.6 Untuk proyek berskala besar dan kompleks, perencanaan yang lebih
detil dan rencana validasi yang terpisah dapat membantu kejelasan.
12.14 Bila protokol validasi dan dokumentasi lain disediakan oleh pihak
ketiga yang menyediakan jasa validasi, personel yang diberi wewenang
di lokasi pabrik terkait hendaklah memastikan kesesuaian dan
kepatuhan terhadap prosedur internal sebelum disetujui. Protokol dari
pemasok dapat dilengkapi dengan dokumentasi/ protokol uji tambahan
sebelum digunakan.
12.18 Pelulusan formal untuk tahap berikutnya dalam kualifikasi dan validasi
proses hendaklah disahkan oleh personel yang bertanggung jawab baik
sebagai bagian dari persetujuan laporan validasi maupun sebagai
dokumen ringkasan terpisah. Persetujuan bersyarat untuk melanjutkan
ke tahap kualifikasi berikutnya dapat diberikan jika kriteria
keberterimaan tertentu atau penyimpangan belum sepenuhnya
ditangani namun tersedia penilaian yang terdokumentasi bahwa tidak
ada dampak signifikan pada kegiatan selanjutnya.
KUALIFIKASI ULANG
12.34 Bila diperlukan kualifikasi ulang dan dilakukan pada periode waktu
tertentu, periode hendaklah dijustifikasi dan kriteria untuk evaluasi
ditetapkan. Selanjutnya, kemungkinan perubahan kecil dari waktu ke
waktu hendaklah dinilai.
VALIDASI PROSES
Umum
12.35 Ketentuan dan prinsip yang diuraikan dalam Butir-butir ini berlaku
untuk pembuatan semua bentuk sediaan obat. Hal tersebut mencakup
validasi awal dari proses baru, validasi bila terjadi perubahan proses,
transfer lokasi pembuatan, dan verifikasi proses on-going. Secara
implisit tertuang dalam bab ini bahwa proses pengembangan produk
yang tangguh diperlukan agar validasi proses berhasil.
12.39 Untuk validasi proses produk yang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi
lain atau pindah fasilitas dalam lokasi yang sama, pendekatan
bracketing dapat mengurangi jumlah bets validasi. Namun,
pengetahuan produk yang sudah diproduksi, termasuk isi dari validasi
sebelumnya hendaklah tersedia. Kekuatan, ukuran bets dan ukuran
kemasan/jenis wadah yang berbeda juga dapat menggunakan
pendekatan bracketing jika telah dijustifikasi.
12.41 Validasi proses hendaklah menetapkan bahwa semua atribut mutu dan
parameter proses yang dianggap penting untuk memastikan keadaan
terkendali dan mutu produk yang memenuhi persyaratan dapat
dipenuhi secara konsisten oleh proses tersebut. Dasar penetapan
parameter proses dan atribut mutu yang kritis atau tidak kritis
hendaklah didokumentasikan dengan jelas, dengan
mempertimbangkan hasil penilaian risiko.
12.42 Pada umumnya bets yang diproduksi untuk validasi proses hendaklah
berukuran sama dengan bets yang dimaksudkan untuk skala komersial
dan penggunaan ukuran bets lain hendaklah dijustifikasi.
12.48 Jika bets validasi akan dipasarkan, hendaklah ditetapkan lebih dulu
prosedur pelulusan bets validasi. Kondisi produksi hendaklah
sepenuhnya memenuhi persyaratan CPOB, kriteria keberterimaan
validasi, dan kriteria verifikasi proses kontinu (jika digunakan), serta
sesuai dengan dokumen Izin Edar atau dokumen uji klinik yang
disetujui.
12.49 Validasi proses obat untuk uji klinik mengacu pada Aneks 6 Pembuatan
Obat Uji Klinik.
Validasi Konkuren
12.50 Dalam kondisi di luar kebiasaan, ketika ada rasio manfaat-risiko yang
besar bagi pasien, dimungkinkan untuk tidak menyelesaikan program
validasi sebelum produksi rutin dilaksanakan, maka validasi konkuren
dapat digunakan. Namun, keputusan untuk melakukan validasi
konkuren harus dijustifikasi dan disetujui oleh Badan POM serta
didokumentasikan secara jelas dalam RIV dan disetujui oleh Kepala
Pemastian Mutu.
12.53 Jumlah bets yang diproduksi dan jumlah sampel yang diambil
hendaklah didasarkan pada prinsip manajemen risiko mutu,
memungkinkan dibuat rentang variasi normal dan tren serta
menghasilkan cukup data untuk dievaluasi. Setiap industri farmasi
harus menentukan dan memberi justifikasi jumlah bets yang
diperlukan untuk memberikan tingkat kepastian yang tinggi bahwa
proses mampu menghasilkan produk yang bermutu secara konsisten.
12.59 Prinsip umum yang ditetapkan dalam Butir 12.35 – 12.49 di atas tetap
berlaku.
Pendekatan Hibrida
12.60 Hibrida dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses kontinu dapat
digunakan bilamana sudah diperoleh pengetahuan dan pemahaman
yang tinggi mengenai produk dan proses yang diperoleh dari
pengalaman pembuatan dan data riwayat bets.
12.62 Butir 12.62 - 12.66 berlaku untuk ketiga pendekatan validasi proses di
atas, yaitu tradisional, kontinu, dan hibrida.
VERIFIKASI TRANSPORTASI
12.67 Obat jadi, obat untuk uji klinik, produk ruahan, dan sampel hendaklah
diangkut dari lokasi pabrik sesuai kondisi yang ditentukan dalam Izin
Edar, label yang disetujui, spesifikasi produk, atau yang dapat
dijustifikasi oleh Industri Farmasi.
VALIDASI PENGEMASAN
12.73 Mutu uap air, air, udara, gas, dan lain-lain hendaklah dikonfirmasikan
setelah proses instalasi dengan menggunakan langkah-langkah
kualifikasi yang dijelaskan pada butir 12.19 – 12.32 di atas.
12.76 Semua metode analisis yang digunakan dalam kualifikasi, validasi, atau
pembersihan hendaklah divalidasi dengan batas deteksi dan
kuantifikasi yang tepat, jika perlu, seperti yang didefinisikan pada Bab
7 Pengawasan Mutu.
VALIDASI PEMBERSIHAN
12.86 Jika tidak mampu untuk menguji residu produk tertentu, parameter
lain yang mewakili dapat dipilih, mis. total karbon organik (TOC) dan
konduktivitas.
12.88 Pengaruh waktu antara pembuatan dan pembersihan dan waktu antara
pembersihan dan penggunaan hendaklah diperhitungkan untuk
menentukan “waktu tunggu kotor” (dirty hold time) dan “waktu tunggu
bersih” (clean hold time) untuk proses pembersihan.
12.94 Bila proses pembersihan tidak efektif atau tidak sesuai untuk beberapa
peralatan, hendaklah digunakan peralatan yang dikhususkan atau
tindakan lain yang sesuai untuk tiap produk seperti disebutkan pada
Bab 3 Bangunan-Fasilitas, Bab 4 Peralatan dan Bab 5 Produksi.
PENGENDALIAN PERUBAHAN