Anda di halaman 1dari 29

KUALIFIKASI dan VALIDASI

KELOMPOK 3

Samudra Melati 2020001173


Sandi Cahya Prawira 2020001173
Sefti Qurniati Komsi 2020001175
Septia Fanny Wandari 2020001176
DEFINISI CPOB 2018

Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai


dengan prinsip CPOB bahwa prosedur, proses, material,
kegiatan, atau sistem, dan pengawasan akan senantiasa
mencapai hasil yang diharapkan.

• Tindakan Pembuktian > Dokumentasi


• Dengan cara yang sesuai > Metode
• Prosedur, proses, material, kegiatan, > Objek
atau system, dan pengawasan
• Senantiasa mencapai hasil yang diharapkan > Sasaran/target
Prinsip umum
• CPOB mempersyaratkan industri farmasi CPOB 2018
mengendalikan aspek kritis kegiatan yang • menggunakan pendekatan
dilakukan melalui kualifikasi dan validasi “Manajemen Risiko Mutu” yang
sepanjang siklus hidup produk dan proses.
diterapkan sepanjang siklus hidup
• Tiap perubahan yang direncanakan terhadap obat, yaitu termasuk keputusan
fasilitas, peralatan, sarana penunjang, dan proses, mengenai cakupan dan luas dalam
yang dapat memengaruhi mutu produk, hendaklah SETIAP pelaksanaan kegiatan
didokumentasikan secara formal dan dampak pada kualifikasi dan validasi fasilitas,
status validasi atau strategi pengendaliannya dinilai. peralatan, sarana penunjang, dan
proses hendaklah didasarkan pada
• Ruang lingkup Kualifikasi dan Validasi, tidak saja
hanya di Produksi dan Pengawasan Mutu,
penilaian risiko yang dijustifikasi dan
melainkan “Sepanjang Siklus Hidup” produk atau didokumentasikan.
proses. • Validasi “Retrospektif ” TIDAK LAGI
DIANGGAP sebagai pendekatan
Manajemen Risiko Mutu (MRM) yang
dapat diterima.
Pengorganisasian dan perencanaan kualifikasi dan validasi

Kualifikasi dan Validasi Kualifikasi dan Validasi Elemen kunci program


harus direncanakan dengan dilakukan oleh personel kualifikasi an validasi harus
mempertimbangkan siklus ditetapkan jelas dan di
hidup dokumentasikan
FASILITAS Sudah mendapat Rencana induk
pelatihan validasi (RIV)
SARANA
PENUNJANG
Mengikuti prosedur Atau dokumen lain
PERALATAN yang telah disetujui yang setara
PROSES

PRODUK
Dokumentasi RIV atau yang setara hendaklah menetapkan
sistem kualifikasi/validasi dan sekurang-kurangnya mencakup
informasi berikut:

a) Kebijakan kualifikasi dan validasi;


b) Struktur organisasi termasuk peran dan tanggung jawab pada kegiatan kualifikasi
dan validasi;
c) Ringkasan fasilitas, peralatan, sistem, dan proses dan status kualifikasi dan
validasi;
d) Pengendalian perubahan dan penanganan penyimpangan pada kualifikasi dan
validasi;
e) Pedoman dalam pengembangan kriteria keberterimaan;
f) Acuan dokumen yang digunakan; dan
g) Strategi kualifikasi dan validasi, termasuk rekualifikasi, bila diperlukan.
Dokumentasi, termasuk RIV
• Semua dokumen yang dihasilkan selama  Hasil yang tidak memenuhi kriteria keberterimaan >
kualifikasi dan validasi hendaklah disetujui dan hendaklah dicatat sebagai penyimpangan dan
disahkan oleh personel yang diberi wewenang. diselidiki secara menyeluruh sesuai prosedur
• Protokol validasi hendaklah disiapkan dengan internal. Setiap implikasinya terhadap validasi
menetapkan sistem, atribut dan parameter kritis, hendaklah dituangkan dalam laporan.
serta kriteria keberterimaan.  Pengkajian dan pengambilan kesimpulan validasi
hendaklah dilaporkan dan hasil yang diperoleh
dibandingkan dengan kriteria keberterimaan. Tiap
perubahan terhadap kriteria keberterimaan
• Bila protokol validasi dan dokumentasi lain
hendaklah dijustifikasi secara ilmiah dan
disediakan oleh pihak ketiga: > personel yang
rekomendasi akhir dibuat sebagai hasil validasi.
diberi wewenang di lokasi pabrik terkait hendaklah
memastikan kesesuaian dan kepatuhan
terhadap prosedur internal sebelum disetujui.
• Setiap perubahan signifikan terhadap protokol
yang disetujui selama pelaksanaan validasi, misal  Pelulusan formal untuk tahap berikutnya dalam
kriteria keberterimaan, parameter operasional, dan kualifikasi dan validasi proses hendaklah
lain-lain, hendaklah didokumentasikan sebagai disahkan oleh personel yang bertanggung
penyimpangan dan dijustifikasi secara ilmiah. jawab baik sebagai bagian dari persetujuan
laporan validasi maupun sebagai dokumen
ringkasan terpisah.
01. KUALIFIKASI
kualifikasi untuk peralatan, fasilitas, sarana penunjang , dan sistem

Kegiatan kualifikasi hendaklah mempertimbangkan semua tahap


Ketentuan umum:
mulai dari pengembangan awal sesuai spesifikasi kebutuhan
• Validasi pada Mesin, Peralatan dan
pengguna sampai pada akhir penggunaan peralatan, fasilitas,
Sarana Penunjang disebut dengan sarana penunjang, atau sistem.
Kualifikasi
• Kualifikasi adalah kegiatan Hierarki Validasi
pembuktian (dokumentasi) bahwa
perlengkapan, fasilitas atau sistem
yang digunakan dalam proses/sistem
akan bekerja dengan kriteria yang
diinginkan secara konsisten
• Kualifikasi merupakan first step
(langkah awal) dari keseluruhan
pelaksanaan validasi
Tahap kualifikasi untuk peralatan, fasilitas, sarana penunjang , dan sistem

Tahap kegiatan kualifikasi dapat Keterangan beberapa “istilah baru” pada CPOB 2018:
disertakan dalam setiap urutan sebagai 1. Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP) adalah
berikut: suatu dokumen yang menguraikan SEMUA
1. Spesifikasi Kebutuhan Pengguna kebutuhan fungsional dari suatu peralatan, fasilitas,
(SKP) / User Requirement sarana penunjang atau sistem yang akan diadakan.
Spesification (URS) 2. Factory Acceptance Test (FAT) adalah Inspeksi dan
2. Kualifikasi Desain (KD)/Design pengujian sistem statis dan/atau dinamis atau
komponen sistem utama untuk mendukung
Qualification (DQ) kualifikasi sistem peralatan yang dilakukan dan
3. Factory Acceptance Testing (FAT) didokumentasikan di lokasi pemasok.
/Site Acceptance Testing (SAT) 3. Site Acceptance Test (SAT) adalah Inspeksi dan/atau
4. Kualifikasi Instalasi (KI)/ Installation pengujian dinamis dari sistem atau komponen sistem
Qualification (IQ) utama untuk mendukung kualifikasi sistem peralatan
5. Kualifikasi Operasional (KO)/(OQ) yang dilakukan dan didokumentasikan di lokasi
6. Kualifikasi Kinerja (KK)/ pabrik.
Performance Qualification (PQ)
• Spesifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem hendaklah
didefinisikan dalam SKP dan/atau spesifikasi fungsional.
• Unsur-unsur penting mutu perlu mulai ditetapkan pada tahap ini dan Skp/URS
dilakukan mitigasi risiko CPOB sampai tingkat keberterimaan.
• SKP hendaklah menjadi dasar acuan selama siklus hidup validasi.

• KD merupakan dokumen yang memverifikasikan bahwa desain dari fasilitas, sistem


dan peralatan sesuai untuk tujuan yang diinginkan.
• Tujuan: Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau mesin/
peralatan atau bangunan yang AKAN diinstalasi atau dibangun (rancang bangun)
sesuai dengan ketentuan atau spesifikasi yang diatur dalam ketentuan CPOB yang KD/DQ
berlaku.
• KD dilaksanakan SEBELUM mesin, peralatan produksi atau sarana penunjang
(termasuk bangunan untuk industri farmasi) tersebut dibeli /dipasang/dibangun.
FAT/SAT
Semua peralatan yang akan dipasang di fasilitas farmasi terutama peralatan
utama, kritis (dan) mahal sebaiknya dilakukan FAT dan SAT. Jika FAT dan SAT
dilakukan akan mempermudah tahap kualifikasi berikutnya.

Factory Acceptance Testing (FAT)


dilakukan di tempat vendor/supplier sebelum dikirimkan ke pengguna
(user), dengan tujuan untuk memastikan kesesuaian sistem/peralatan
terhadap SKP yang telah disepakati saat pemasangan. Jika FAT dilakukan
dengan benar akan memperkecil risiko kesalahan ketika peralatan/sistem
dipasang pada tempat/ruangan pelanggan.

Site Acceptance Testing (SAT)


dilakukan di tempat pengguna (tempat pemasangan) dan bersama dengan
pengguna. Hal ini untuk menunjukkan bahwa sistem/peralatan yang telah
benar dipasang dapat bekerja sesuai dengan tujuannya.
• KI merupakan dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh aspek kunci dari
instalasi peralatan atau sistem telah sesuai dengan tujuan desainnya dan mengikuti
rekomendasi yang diberikan oleh industri pembuat. Kualifikasi Instalasi (KI) dilakukan
terhadap fasilitas, sistem dan peralatan baru atau yang dimodifikasi.
• Tujuan: Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang KI/IQ
diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada dokumen pembelian, manual
alat yang bersangkutan dan pemasangannya dilakukan memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan.

Kualifikasi Instalasi hendaklah mencakup hal-hal berikut:


a) verifikasi kebenaran instalasi komponen, instrumentasi, peralatan, pemipaan, dan
peralatan penunjang sesuai dengan gambar teknis dan spesifikasi;
b) verifikasi kebenaran instalasi terhadap kriteria yang telah ditentukan;
c) pengumpulan dan pemeriksaan dokumen instruksi kerja dan instruksi pengoperasian serta
instruksi perawatan peralatan dari pemasok;
d) kalibrasi instrumen; dan
e) verifikasi bahan konstruksi.
KO/oQ
• KO merupakan dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh fasilitas,
sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi berfungsi sesuai
rancangan pada rentang operasional yang diantisipasi.
• Tujuan: Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau
peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan.

KO hendaklah mencakup hal-hal berikut:


a) Pengujian yang dikembangkan berdasar pemahaman proses, sistem,
dan peralatan untuk memastikan sistem beroperasi sesuai desain; dan
b) pengujian untuk mengonfirmasi batas operasi atas dan batas operasi
bawah, dan/atau kondisi "terburuk".

Penyelesaian KO yang berhasil hendaklah digunakan untuk


memfinalisasi prosedur operasional dan prosedur pembersihan,
pelatihan operator, dan persyaratan perawatan preventif.
• KK merupakan dokumentasi yang memverifikasikan bahwa fasilitas, sistem
dan peralatan, yang telah terpasang dan difungsikan, dapat bekerja secara
efektif dan memberi hasil yang dapat terulang, berdasarkan metode proses
dan spesifikasi yang disetujui.
• Tujuan: Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau KK/PQ
peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan dengan cara menjalankan sistem sesuai
dengan tujuan penggunaan.

KK hendaklah mencakup hal-hal berikut:


a) pengujian dengan menggunakan bahan yang dipakai di produksi, bahan
pengganti yang memenuhi spesifikasi, atau produk simulasi yang terbukti
mempunyai sifat yang setara pada kondisi operasional normal dengan
ukuran bets kondisi terburuk. Hendaklah dilakukan justifikasi terhadap
frekuensi pengambilan sampel yang digunakan untuk mengonfirmasi
pengendalian proses; dan
b) pengujian hendaklah mencakup rentang operasional proses yang
diinginkan, kecuali jika tersedia bukti terdokumentasi dari tahap
pengembangan yang telah mengonfirmasikan rentang operasional.
KUALIFIKASI ULANG

• Peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem


harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk
memastikan bahwa status kualifikasi tetap
terkendali.
• Bila diperlukan kualifikasi ulang pada periode
waktu tertentu, periode hendaklah dijustifikasi
dan kriteria untuk evaluasi ditetapkan.
Selanjutnya, kemungkinan perubahan kecil dari
waktu ke waktu hendaklah dinilai.
02. VALIDASI
Validasi dilakukan setelah proses kualifikasi selesai dilakukan. Validasi
dibagi menjadi 4 sebagai berikut :

• Validasi Proses
1

Validasi Metode Analisis


2

Validasi Pembersihan
3

• Validasi Ulang
4
VALIDASI PROSES
Validasi proses (VP) adalah bukti terdokumentasi yang menunjukkan bahwa proses
yang dioperasikan dalam parameter yang ditetapkan dapat terlaksana secara efektif
dan reprodusibel untuk memproduksi produk antara atau BAO yang memenuhi
spesifikasi dan atribut mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Mencakup:
● validasi awal dari proses baru,
● validasi bila terjadi perubahan proses,
● transfer lokasi pembuatan, dan verifikasi proses on-going.
Peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem yang digunakan untuk validasi
proses hendaklah sudah dikualifikasi. Metode pengujian hendaklah divalidasi sesuai
tujuan penggunaannya.

Sumber : CPOB 2018


Validasi proses berdasarkan pendekatan menurut CPOB yaitu :

1. Validasi Proses Tradisional


merupakan pendekatan yang
masih banyak dilakukan
hingga saat ini. Setiap industri
farmasi harus menentukan dan
memberi justifikasi jumlah
bets yang diperlukan untuk
memberikan tingkat kepastian
yang tinggi bahwa proses
mampu menghasilkan produk
yang bermutu secara
konsisten.
Validasi proses berdasarkan pendekatan menurut CPOB yaitu :

2. Verifikasi Proses Kontinu 3. Pendekatan Hibrida


Untuk produk yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan quality by
design (QbD), selama proses
pengembangan telah ditetapkan ilmiah, gabungan antara pendekatan tradisional
strategi pengendalian, yang memberikan dengan verifikasi proses kontinu.
tingkat kepastian mutu produk yang Digunakan bilamana sudah diperoleh
tinggi, maka verifikasi proses secara pengetahuan dan pemahaman yang
kontinu dapat dilakukan sebagai tinggi mengenai produk dan proses yang
alternatif untuk validasi proses diperoleh dari pengalaman pembuatan
tradisional. dan data riwayat bets.
Validasi proses berdasarkan waktu pengerjaannya yaitu :

1. Validasi Konkuren 2. Validasi Prospektif

Dilakukan hanya jika terdapat rasio Dilakukan sebelum pelaksanaan


benefit resiko yang besar bagi pasien produksi rutin dari produk yang akan
dan telah disetujui oleh BPOM. dipasarkan dan berlaku untuk :
Didokumentasi dalam RIV, disetujui - Produk baru,
kepala Pemastian Mutu. - Modifikasi pada proses produksi
yang dapat berdampak pada
3. Validasi Retrospektif karakteristik produk tersebut.
Validasi dari suatu proses untuk suatu
produk yang telah dipasarkan Validasi prospektif yang dilaksanakan
berdasarkan akumulasi data produksi, pada proses pembuatan BAO hendaklah
pengujian dan pengendalian bets. diselesaikan sebelum distribusi
Validasi retrospektif merupakan komersial dari produk akhir obat yang
pendekatan yang tidak lagi dapat dibuat dari BAO tersebut.
diterima.
VALIDASI METODE ANALISIS

Semua metode analisis yang digunakan dalam


kualifikasi, validasi, atau pembersihan
hendaklah divalidasi dengan batas deteksi
dan kuantifikasi yang tepat. Kecuali metode
yang digunakan tersebut terdapat dalam
farmakope yang relevan atau rujukan standar
lain yang diakui. Kualifikasi peralatan
analitis yang tepat hendaklah
dipertimbangkan sebelum memulai validasi
metode analisis.

Sumber : CPOB 2018


Terdapat parameter-parameter dalam validasi metode analisis (VMA) baik dari versi USP (United
States Pharmacopeia) dan ICH (International Conference on Harmonization), berikut
perbedaanya:
VALIDASI PEMBERSIHAN

Tindakan pembuktian yang


didokumentasikan untuk menghilangkan
produk sebelumnya atau bahan pembersih
yang dipakai pada peralatan sampai batas
residu maksimum yang secara sains
dianggap aman. Rodentisida, insektisida,
agens fumigasi dan bahan sanitasi tidak
boleh mengkontaminasi peralatan, bahan
awal, bahan pengemas, bahan yang sedang
diproses atau produk jadi.
Sumber : CPOB 2018
VALIDASI ULANG (revalidation)

Fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk proses pembersihan


hendaklah dievaluasi secara berkala untuk konfirmasi
keabsahannya.

Validasi ulang juga mungkin perlu dilakukan pada saat perubahan


sintetis bahan aktif obat, perubahan komposisi produk jadi, dan
perubahan prosedur analisis.
PENGENDALIAN PERUBAHAN (Change Control)
• Manajemen risiko mutu hendaklah digunakan untuk mengevaluasi perubahan
yang direncanakan, untuk menentukan dampak potensial terhadap mutu produk,
Sistem Mutu Industri Farmasi, dokumentasi, validasi, status pemenuhan
persyaratan yang berlaku, kalibrasi, perawatan dan pada sistem lain untuk
menghindarkan akibat yang tidak diinginkan dan untuk merencanakan proses
validasi, verifikasi, atau upaya rekualifikasi yang diperlukan.
• Diotorisasi dan disetujui : personel yang bertanggung jawab atau fungsional
terkait.
• Data pendukung : Salinan dokumen dikaji untuk memastikan bahwa dampak
perubahan telah dipertimbangkan sebelum disetujui .
• Setelah implementasi evaluasi efektivitasnya untuk memastikan perubahan
tersebut telah berhasil .

Sumber : CPOB 2018


KASUS
Thank You

Anda mungkin juga menyukai