VALIDASI
KELOMPOK 4
PRODUK
Dokumentasi RIV atau yang setara hendaklah menetapkan
sistem kualifikasi/validasi dan sekurang-kurangnya
mencakup informasi berikut:
Tahap kegiatan kualifikasi dapat Keterangan beberapa “istilah baru” pada CPOB 2018:
disertakan dalam setiap urutan sebagai 1. Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP) adalah
berikut: suatu dokumen yang menguraikan SEMUA
1. Spesifikasi Kebutuhan Pengguna kebutuhan fungsional dari suatu peralatan, fasilitas,
(SKP) / User Requirement sarana penunjang atau sistem yang akan diadakan.
Spesification (URS) 2. Factory Acceptance Test (FAT) adalah Inspeksi dan
2. Kualifikasi Desain (KD)/Design pengujian sistem statis dan/atau dinamis atau
komponen sistem utama untuk mendukung
Qualification (DQ) kualifikasi sistem peralatan yang dilakukan dan
3. Factory Acceptance Testing (FAT) didokumentasikan di lokasi pemasok.
/Site Acceptance Testing (SAT) 3. Site Acceptance Test (SAT) adalah Inspeksi dan/atau
4. Kualifikasi Instalasi (KI)/ Installation pengujian dinamis dari sistem atau komponen sistem
Qualification (IQ) utama untuk mendukung kualifikasi sistem peralatan
5. Kualifikasi Operasional (KO)/(OQ) yang dilakukan dan didokumentasikan di lokasi
6. Kualifikasi Kinerja (KK)/ pabrik.
Performance Qualification (PQ)
• Spesifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem hendaklah
didefinisikan dalam SKP dan/atau spesifikasi fungsional.
• Unsur-unsur penting mutu perlu mulai ditetapkan pada tahap ini dan Skp/URS
dilakukan mitigasi risiko CPOB sampai tingkat keberterimaan.
• SKP hendaklah menjadi dasar acuan selama siklus hidup validasi.
Validasi Proses Produksi baru bisa dilakukan, jika hal – hal berikut
sudah dilaksanakan : – Kualifikasi mesin/peralatan produksi/sarana
penunjang. – Validasi Metode Analisa.
Ketentuan Umum
Berlaku untuk pembuatan sediaan obat, yang mencakup validasi awal proses baru (initial
validation), validasi bila terjadi perubahan proses, transfer lokasi pembuatan, dan verifikasi
proses on-going.
• Fasilitas, sistem, peralatan dan proses hendaklah dievaluasi secara berkala untuk verifikasi bahwa fasilitas,
sistem, peralatan dan proses tersebut masih bekerja dengan baik.
• Fasilitas, sistem dan peralatan yang digunakan hendaklah telah terkualifikasi dan metode analisis hendaklah
divalidasi. Personil yang melakukan validasi hendaklah mendapat pelatihan yang sesuai.
Pendekatan Validasi proses (CPOB
Perubahan dari CPOB
2012 :
2018)
Validasi Retrospektif
merupakan pendekatan Validasi
yang tidak lagi dapat konkuren
diterima.
Verifikasi Validasi
Proses on- Proses
going Tradisional
Verifikasi
Pendekatan
Proses
Hibrida
kontinu
Bagian dari validasi awal dari proses baru
1. Validasi konkuren
KAPAN VALIDASI KONKUREN DIGUNAKAN?
Validasi yang dilakukan dalam kondisi di luar kebiasaan, ketika ada rasio
antara manfaat dan risiko yang besar bagi pasien, sehingga
dimungkinkan untuk tidak menyelesaikan program validasi sebelum
produksi rutin dilaksanakan.
Setiap industri farmasi harus menentukan dan memberi justifikasi jumlah bets
yang diperlukan untuk memberikan tingkat kepastian yang tinggi bahwa proses
mampu menghasilkan produk yang bermutu secara konsisten.
Pada umumnya minimal produksi tiga bets berturut-turut dalam kondisi rutin
dapat merupakan validasi proses.
Data pelaksanaan validasi awal dengan tiga bets mungkin dapat ditambahkan pada
data yang diperoleh dari bets berikutnya sebagai bagian dari pelaksanaan
verifikasi on-going.
Untuk Produk yang • Selama proses pengembangan telah ditetapkan secara ilmiah, strategi
dikembangkan dengan pengendalian memberikan tingkat kepastian mutu produk yang tinggi,
pendekatan QbD (Quality maka verifikasi proses secara kontinu dapat dilakukan sebagai alternatif untuk
by Design) validasi proses tradisional.
• Tersedia bagi atribut yang diperlukan untuk bahan-bahan yang diterima, CQA,
dan CPP untuk mengonfirmasi realisasi produk.
Strategi pengendalian
• Mencakup evaluasi strategi pengendalian proses secara reguler.
proses berbasis sains
• Menggunakan perangkat PAT (Process Analytical Technology) dan
pengendalian proses secara statistic multivariate.
Tiap industri farmasi harus menentukan dan menjustifikasi jumlah bets yang diperlukan
untuk menunjukkan tingkat kepastian yang tinggi bahwa proses mampu menghasilkan
produk yang bermutu secara konsisten.
• Validasi yang dilakukan dengan “hibrida (gabungan)” dari pendekatan
4. Pendekatan Hibrida tradisional dan verifikasi proses kontinu
Industri Farmasi hendaklah memantau mutu produk untuk memastikan bahwa keadaan
5. Verifikasi proses on- terkendali dipertahankan sepanjang siklus hidup produk dengan evaluasi tren proses yang
going relevan.
Verifikasi proses on-going hendaklah digunakan sepanjang siklus hidup produk untuk
mendukung status validasi produk sebagaimana didokumentasikan dalam Pengkajian Mutu
Produk.
Perubahan bertahap dari waktu ke waktu hendaklah juga dipertimbangkan dan kebutuhan
untuk tindakan tambahan apa pun hendaklah dinilai, misal pengambilan sampel yang
diperbanyak.
Verifikasi Transportasi Validasi pengemasan
Pengantaran obat jadi, obat untuk uji Variasi pada parameter peralatan terutama
klinin, produk ruahan dan sampel dari selama proses pengemasan primer dapat
lokasi pabrik harus sesuai kondisi yang berdampak signifikan terhadap integritas dan
ditentukan fungsi kemasan yang benar, misal strip, blister,
Dilihat dari: saset dan bahan pengemas steril. Oleh karena itu
• Izin edar peralatan pengemas primer dan sekunder
• Label yang disetujui untuk produk jadi dan produk ruahan
• Spesifikasi produk hendaklah dikualifikasi.
• Atau yang dapat dijustifikasi oleh Industri
Farmasi Kualifikasi alat untuk pengemasan primer
dilakukan pada rentang operasional minimum
Jalur transportasi hendaklah ditetapkan
dan maksimum yang ditentukan untuk
dengan jelas.
parameter proses kritis seperti:
Variasi musim hendaklah juga
• Suhu
dipertimbangkan.
• Kecepatan mesin
• Tekanan penyegelan
Validasi pengemasan
Tujuan
Untuk memberikan bukti tertulis dan terdokumentasi bahwa:
1) Proses pengemasan yang dilakukan telah sesuai dengan Prosedur
Tetap Proses Pengemasan yang telah ditentukan serta memberikan
hasil yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan secara
terus menerus (konsisten).
2) Operator/pelaksana yang melakukan proses pengemasan kompeten
serta mengikuti prosedur pengemasan dan peralatan pengemasan yang
telah ditentukan.
3) Proses pengemasan yang dilakukan, tidak terjadi peristiwa mix-up
(campur baur) antar product maupun antar batch.
Kualifikasi sarana penunjang
Tujuan:
• Untuk membuktikan bahwa semua Metoda Analisa yang digunakan dalam
pengujian maupun pengawasan mutu, senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan secara konsisten (terus-menerus)
Ruang lingkup:
• Validasi Metode Analisa dilakukan untuk SEMUA metoda analisa yang
digunakan untuk pengawasan kegiatan produksi, termasuk metode analisis
yang digunakan dalam menetapkan residu zat aktif pada validasi prosedur
pembersihan.
Validasi metode analisis
Validasi metode analisa umumnya dilakukan terhadap 4 jenis, yaitu :
• uji identifikasi
cara: membandingkan karakteristik sampel mis. dengan kromatogram/spektrum
• uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity);
cara: uji batas kuantitatif dan uji batas deteksi
• uji batas impuritas;
• uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan aktif obat atau obat atau komponen tertentu dalam obat.
• Metode analisis lain, seperti uji disolusi untuk obat atau penentuan ukuran partikel untuk bahan aktif obat,
hendaklah juga divalidasi
• Jika pengujian mikroba dilakukan, metode analisis hendaklah divalidasi untuk memastikan bahwa produk
tidak memengaruhi perolehan kembali mikroorganisme.
• Bila pengujian mikroba permukaan dilakukan di ruang bersih, hendaklah dilakukan validasi pada metode
analisis untuk memastikan bahwa bahan sanitasi tidak memengaruhi perolehan kembali mikroorganisme.
Parameter validasi metode analisis
• Hendaklah dipertimbangkan juga untuk bagian alat yang tidak bersentuhan langsung
dengan produk.
• Interval waktu antara penggunaan alat dan pembersihan hendaklah divalidasi, demikian
juga antara pembersihan dan penggunaan kembali. Hendaklah ditentukan metode dan
interval pembersihan.
• Validasi prosedur pembersihan hendaklah dilakukan tiga kali berurutan dengan hasil yang
memenuhi syarat untuk membuktikan bahwa prosedur pembersihan tersebut telah
tervalidasi.
Kriteria mesin yang divalidasi :
Penetapan prosedur pembersihan (produk
1. Peralatan/mesin baru
bekas/active substance) yang divalidasi :
2. Untuk mesin yang sama (merek,
jenis/type) hanya salah satu yang
1. Bahan-bahan yang sulit dibersihkan
harus divalidasi
2. Produk yang memiliki tingkat kelarutan
3. Jika dalam proses menggunakan
yang jelek
rangkaian mesin yang berbeda secara
3. Produk yang mengandung bahan yang
berkelanjutan (in line machine),
sangat toksik, karsinogenik,
masing-masing mesin harus tetap
mutagenik, dan teratogenik
divalidasi secara terpisah
4. Untuk bahan yg sama, dipilih yang
4. Jika rangkaian mesin merupakan
memiliki dosis yg lebih tinggi
kombinasi mesin yang permanen,
validasi bisa dilaksanakan bersama-
sama
parameter validasi pembersihan
3. Kontaminasi mikroba
Kontaminasi mikroba sangat berbahaya karena Faktor penyebab utama adalah penyimpanan
kontaminandapat berkembang bahkan setelah peralatan dalam kondisi basah menjadi media
dibersihkan. alami untuk bakteri dapat tumbuh
Metode sampling validasi pembersihan
Metode Swab
Metode Rinse