Anda di halaman 1dari 22

Validasi

Kalibrasi
Kualifikasi
di Industri Farmasi
Validasi

“Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang


sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme
yang digunakan dalam produksi dan pengawasan
akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan”
Validasi

CPOB mensyaratkan industri farmasi


untuk mengidentifikasi validasi yang
perlu dilakukan sebagai bukti
pengendalian terhadap aspek kritis dari
kegiatan yang dilakukan.
validasi

Kegiatan validasi meliputi kualifikasi


(personil, peralatan, sistem dan instrumen),
kalibrasi alat ukur dan validasi (prosedur dan
proses)
Kapan?
• Ketika akan memulai suatu proses baru (initial validation)
• Ketika terjadi perubahan signifikan terhadap fasilitas,
peralatan, dan proses yang dapat memengaruhi mutu
produk
• Revalidasi (validasi ulang)
Jenis validasi

• Validasi Prospektif  sebelum produk dipasarkan


• Validasi konkuren  selama proses produksi rutin
dilakukan
• Validasi retrospektif  proses yang sudah berjalan
Validasi Prospektif
Secara umum 3 bets berurutan yang memenuhi parameter yang disetujui
dapat diterima telah memenuhi persyaratan validasi proses

Ukuran bets yang digunakan dalam proses validasi hendaklah sama dengan
ukuran bets produksi yang direncanakan

Jika bets validasi akan dipasarkan, kondisi pembuatannya hendaklah


memenuhi ketentuan CPOB, hasil validasi tersebut hendaklah memenuhi
spesifikasi dan sesuai izin edar  berdasarkan hasil serangkaian uji
Pengawasan Mutu yang intensif, pengkajian kondisi pembuatan, hasil Uji
Stabilitas dan persetujuan dari Pemastian Mutu
Validasi Konkuren

• Dalam kondisi khusus, dimungkinkan tidak menyelesaikan program validasi


sebelum produksi rutin dilaksanakan konkuren
• Keputusan untuk melakukan validasi konkuren harus dijustifikasi,
didokumentasikan dan disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Mutu).
Validasi Retrospektif

• Validasi retrospektif hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah


mapan, namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk,
prosedur pembuatan atau peralatan

Pada umumnya, validasi retrospektif memerlukan data dari 10 (sepuluh)


sampai 30 (tiga puluh) bets berurutan untuk menilai konsistensi proses, tapi
jumlah bets yang lebih sedikit dimungkinkan bila dapat dijustifikasi.
Perencanaan Validasi

• Seluruh kegiatan validasi hendaklah direncanakan. Unsur utama program


validasi hendaklah dirinci dengan jelas dan didokumentasikan di dalam
Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen setara

RIV hendaklah mencakup sekurang-kurangnya data sebagai berikut:


kebijakan validasi;
struktur organisasi kegiatan validasi;
ringkasan fasilitas, sistem, peralatan dan proses yang akan divalidasi;
format dokumen: format protokol dan laporan validasi, perencanaan dan jadwal
pelaksanaan;
pengendalian perubahan; dan
acuan dokumen yang digunakan.
Validasi Metode Analisis

• Tujuan : untuk menunjukkan bahwa metode analisis sesuai tujuan


penggunaannya
• Validasi metode analisis umumnya dilakukan terhadap 4 jenis:
uji identifikasi;
uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity);
uji batas impuritas
uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan aktif obat atau obat atau komponen
tertentu dalam obat.
Karakteristik validasi yang umumnya perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
• akurasi;
• presisi;
ripitabilitas;
intermediate precision;
• spesivisitas;
• batas deteksi;
• batas kuantitasi;
• linearitas;
• rentang.
Kualifikasi

• Kualifikasi Desain (KD)


• Kualifikasi Instalasi (KI)
• Kualifikasi Operasional (KO)
• Kualifikasi Kinerja (KK)
Kualifikasi Desain (KD)
• Dokumen yang memverifikasikan bahwa desain
dari fasilitas, sistem dan peralatan sesuai untuk
tujuan yang diinginkan.
• Merupakan unsur pertama dalam melakukan validasi
terhadap fasilitas, sistem atau peralatan baru
• Desain hendaklah memenuhi ketentuan CPOB dan
didokumentasikan
Kualifikasi Instalasi (KI)

• Dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh


aspek kunci dari instalasi peralatan atau sistem telah
sesuai dengan tujuan desainnya dan mengikuti
rekomendasi yang diberikan oleh industri pembuat.
Kualifikasi Operasional (KO)
• Dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh fasilitas, sistem
dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi berfungsi sesuai
rancangan pada rentang operasional yang diantisipasi.
• KO hendaklah dilakukan setelah KI selesai dilaksanakan, dikaji dan
disetujui
• Mencakup:
Pengujian berdasarkan pengetahuan ttg proses, sistem dan
peralatan
Pengujian pada batas operasional atas dan bawah  kondisi
terburuk (worst case)
Kualifikasi Kinerja (KK)
• Dokumentasi yang memverifikasikan bahwa fasilitas, sistem dan
peralatan, yang telah terpasang dan difungsikan, dapat bekerja secara
efektif dan memberi hasil yang dapat terulang, berdasarkan metode
proses dan spesifikasi yang disetujui.
• KK hendaklah dilakukan setelah KI dan KO selesai dilaksanakan, dikaji
dan disetujui.
• Mencakup:
pengujian dengan menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang memenuhi
spesifikasi atau produk simulasi yang dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang
proses, fasilitas, sistem dan peralatan
uji yang meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas operasional atas
dan bawah.
???

• Terminologi ’validasi’ sering juga digunakan untuk menggantikan


terminologi kualifikasi kinerja, tetapi untuk memperoleh pengertian yang
jelas terhadap konsep validasi, kualifikasi kinerja dibedakan dari kegiatan
validasi proses.
• Misal, kualifikasi kinerja mesin cetak tablet dilakukan untuk membuktikan
kinerja mesin cetak tablet antara lain kekerasan dan keseragaman bobot
tablet, sedangkan validasi proses dilakukan dengan mengamati semua
parameter mutu tablet. Data kekerasan dan keseragaman bobot tablet
dalam rangka kualifikasi kinerja mesin cetak tablet dapat diperoleh dari
data validasi proses.
Kalibrasi

• Serangkaian tindakan pada kondisi tertentu untuk


menentukan tingkat kesamaan nilai yang diperoleh
dari sebuah alat atau sistem ukur, atau nilai yang
direpresentasikan dari pengukuran bahan dan
membandingkannya dengan nilai yang telah diketahui
dari suatu acuan standar pada kondisi tertentu.
Validasi Pembersihan

• untuk mengkonfirmasi efektivitas prosedur pembersihan


• Penentuan batas kandungan residu suatu produk, bahan pembersih dan
pencemaran mikroba
• Biasanya validasi prosedur pembersihan dilakukan hanya untuk permukaan alat
yang bersentuhan langsung dengan produk
Validasi Pembersihan

• Validasi prosedur pembersihan hendaklah dilakukan tiga kali berurutan


dengan hasil yang memenuhi syarat untuk membuktikan bahwa prosedur
pembersihan tersebut telah tervalidasi.
• Untuk produk yang beracun atau berbahaya dalam keadaan tertentu dapat
disimulasikan dengan produk lain yang mempunyai sifat fisikakimia yang
sama
Validasi ulang

• Fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk proses pembersihan


hendaklah dievaluasi secara berkala untuk konfirmasi keabsahannya

Anda mungkin juga menyukai