FARMASI
UNIVERSITAS
ANDALAS
Analisis
Fisikokimia
VALIDASI
METODE
ANALISIS
Harrizul Rivai
PENDAHULUAN
Validasi metode analisis adalah proses pengujian
karakter kinerja metode analisis melalui serangkaian uji
laboratorium.
Tujuan: untuk menjamin bahwa metode analisis yang
digunakan mampu memberikan hasil yang cermat dan
handal hingga dapat dipercaya.
Parameter validasi metode analisis yang harus diuji:
1.Kecermatan (akurasi)
2.Keseksamaan (presisi)
3.Selektivitas (Spesifisitas)
4.Linearitas dan rentang
5.Batas deteksi dan batas kuantitasi
6.Ketangguhan metode (Ruggedness)
7.Kekuatan (Robustness)
KECERMATAN
(ACCURACY)
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan
hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Cara penentuan kecermatan:
1. Metode simulasi (spiked-placebo recovery): Analisis kadar analit
yang ditambahkan ke dalam matriks sampel (plasebo) yang
dianalisis
2. Metode penambahan baku (standard addition method): Jika
matriks dan eksipien tidak tersedia, maka akurasi dinyatakan
sebagai persen perolehan kembali kadar analit yang
ditambahlkan pada produk jadi yang sudah mengandung analit.
3. Analisis kadar analit dengan metode yang divalidasi terhadap
sampel yang telah diketahui kadarnya. Sampel yang digunakan
adalah sampel acuan baku yang dikeluarkan badan resmi
( SRM dari NIST, dll)
4. Membandingkan hasil analisis analit dengan metode yang
divalidasi terhadap hasil dengan metode standar (cara grafik)
Jenis uji
Level
konsentrasi
Rentang
Kriteria
Penetapan
kadar dalam
bahan baku
atau sediaan
jadi
3 level, dengan
3 kali pengujian
70%, 100%,
130 %
(80%, 100%,
120%)
Bias : + 2%
Rekoveri:
98,0 102,0%
Disolusi
3 level dengan 3 20 35 %
kali pengujian
50 80 %
100 130 %
Bias : + 5%
Rekoveri:
95,0 105,0 %
Penetapan
kadar Cemaran
Bias : + 20,0%
Rekoveri:
80,0 120,0 %
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Konsentrasi analit
dalam matriks contoh
100 %
10 %
1%
0.1 %
100 ppm
10 ppm
1 ppm
100 ppb
10 ppb
1 ppb
Rentang
% Recovery rata-rata
98 102
98 102
97 103
95 - 105
90 107
80 110
80 110
80 110
60 115
40 - 120
Perhitungan Recovery
1. Spiked placebo recovery
% Rec = Ch/Cs x 100%
Ch = kadar analit yang dihitung dari metode yang
divalidasi,
Cs = kadar analit teoritis
2. Standard addition method
Ch = {(R2 R1)/R1}x C
% Rec = {Ch/Ca} x 100
Ch = Analit baku (SRM) yang ditambahkan pada produk
jadi
C = kadar analit dalam sampel produk jadi
R2, R1 = respon R1 oleh sampel produk jadi, respon R2 oleh
sampel yang telah ditambah analit baku
Ca = kadar analit yang sebenarnya ditambahkan
KESEKSAMAAN (PRESISI)
KESEKSAMAAN (PRESISI)
b. Presisi antara (intermediate precision)
Presisi antara adalah pengukuran kinerja metode di mana
sampel-sampel diuji dan dibandingkan, dilakukan oleh analis
yang berbeda, menggunakan peralatan berbeda dan pada
hari yang berbeda. Presisi antara tidak perlu diuji jika kajian
reprodusibilitas telah dilakukan. Nama lain presisi antara
adalah Ruggedness
c. Reprodusibilitas (ketertiruan)
Uji ketertiriuan merupakan pengujian presisi yang terakhir
dan tuntas.
Reprodusibilitas diuji dengan cara menyiapkansampel yang
homogen dan stabil, lalu diuji oleh beberapa laboratorium
(studi kolaboratif). Hasil ini akan memperlihatkan adanya
galat acak yang disebabkan oleh sampel dan laboratorium,
serta galat sistematik. Datanya diolah dengan uji ANOVA
d. Presisi sistem atau instrumen
Keragaman dalam pengukuran menggunakan suatu
instrumen akan memberikan kontribusi pada presisi sistem.
Level dan
Rentang
konsentrasi
Kriteria
Penetapan
kadar/keseragama
n kandungan
3 level dengan 3
kali
(70, 100, 130%)
atau
6 penetapan pada
100%
Disolusi
12 sampel kadar
rendah
Penetapan kadar
6 replikat pada LOQ
*) Cemaran
Handbook of Pharmaceutical
Analysis
dan
batasby HPLC
toleransinya
RSD
SD
100%
x
SD
2
( xi x )
n 1
xi
n
RSD (%)
100 (100%)
10-1 (10%)
10-2 (1%)
10-3 (0,1 %)
10-4
10-5
10-6 (ppm)
10-7
10-8
10-9 (ppb)
10-10
10-11
10-12 (ppt)
2,00
2,83
4,00
5,66
8,00
11,31
16,00
22,63
32,00
45,25
64,00
90,51
128,00
Selektivitas (Spesifisitas)