Anda di halaman 1dari 50

APA PERBEDAAN

VALIDASI &
VERIFIKASI
METODE ANALISIS?

oleh: S.V. Tokan

Validasi

Verifikasi

Apa itu
VALIDASI
METODE ANALISIS?

Apa itu
VERIFIKASI
METODE ANALISIS?

DEFINISI VALIDASI
ISO/IEC 17025 Klausul 5.4.5.1

konfirmasi melalui pengujian dan


pengadaan bukti yang obyektif
bahwa
persyaratan
tertentu
untuk suatu maksud khusus
dipenuhi
confirmation by examination and provision of objective
evidence that the particular requirements for a specific
intended use are fulfilled

DEFINISI VALIDASI
VIM
verification, where the specified
requirements are adequate for an
intended use

DEFINISI
VALIDASI PEMERIKSAAN KLINIK

Confirmation, through the provision of


objective
evidence,
that
the
requirements for a specific intended
use or application have been fulfilled
(ISO 15189:2012 Klausul 3.26)

DEFINISI VALIDASI

Fitness for Purpose

MENGAPA VALIDASI METODE


DIPERLUKAN?
Pentingnya pengujian
Dampak dari hasil uji

METODE YANG HARUS DIVALIDASI?


Metode tidak baku
Metode yang dikembangkan lab
Metode baku di luar lingkup
Metode baku yang dimodifikasi

VERIFIKASI METODE ANALISIS


Laboratorium harus memastikan bahwa
dapat menggunakan metode standar
dengan baik sebelum melakukan
pengujian atau kalibrasi.
Jika ada perubahan metode standar,
harus dilakukan konfirmasi ulang

VERIFIKASI prosedur pemeriksaan klinik:

Konfirmasi
melalui
pengujian
dan
penyediaan bukti objektif
untuk
memastikan bahwa klaim kinerja suatu
prosedur pemeriksaan telah terpenuhi.
(ISO 15189:2012 klausul 5.5.1.2, dengan
penyesuaian)
Confirmation, through provision of objective evidence,
that specified requirements have been fulfilled (ISO
15189:2012 klausul 3.27)

VERIFIKASI prosedur pemeriksaan klinik

Lab harus:
Memilih prosedur pemeriksaan yang
telah tervalidasi untuk tujuan
penggunaannya.
(ISO 15189:2012 klausul 5.5.1.1)

VERIFIKASI prosedur pemeriksaan klinik

Lab harus:
Melakukan verifikasi sebelum
menggunakan prosedur yang telah
tervalidasi (tanpa modifikasi) secara
rutin.
(ISO 15189:2012 klausul 5.5.1.2)

VERIFIKASI prosedur pemeriksaan klinik

Lab harus:
Mendapatkan informasi dari pembuat
prosedur untuk mengkonfirmasi
karakteristik kinerja dari prosedur.
(ISO 15189:2012 klausul 5.5.1)

PEDOMAN VALIDASI METODE ANALISIS


Eurachem Guide: The Fitness for Purpose
of Analytical Methods A Laboratory Guide
to Method Validation and Related Topics,
2014

SEBELUM VALIDASI/VERIFIKASI
METODE ANALISIS

Pastikan peralatan telah terkalibrasi


Pastikan personil sudah kompeten
dan terbiasa melaksanakan metode
analisis

PEDOMAN VALIDASI METODE ANALISIS


ISO 5725 Accuracy (trueness and precision)
of measurement methods and results
Part 1 - 6

KARAKTER KINERJA METODE


Rentang ukur dan akurasi nilai yang
diperoleh dari metode yang divalidasi
(ISO/IEC 17025:2005 Klausul 5.4)
Misalnya:
ketidakpastian hasil,
batas deteksi,
selektivitas metode,

KARAKTER KINERJA METODE


Misalnya (lanjutan):
linieritas,
batas dari repitabilitas dan/atau
reproduksibilitas,
kehandalan (robustness) terhadap pengaruh
eksternal
sensitivitas silang terhadap gangguan dari
matriks contoh (sample)/barang yang diuji

VALIDASI prosedur pemeriksaan klinik

Karakteristik kinerja dari prosedur yang


perlu dibuktikan (ISO 15189:2012):
Precision (Repeatability & Intermediate
Precision)
Detection Limit
Trueness
Quantitation Limit
Accuracy

Measuring
interval
Uncertainty

Diagnostic
Analytical Specificity
specificity
Analytical Sensitivity
Diagnostic
sensitivity

KARAKTER KINERJA METODE


(EURACHEM)
Selectivity
LOD dan LOQ
Working (& Linear) range
Analytical sensitivity

KARAKTER KINERJA METODE


(EURACHEM) (2)
Trueness
Precision
Measurement uncertainty
Ruggedness

RELASI KARAKTER KINERJA METODE


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Eurachem
Selectivity
LOD
LOQ
Working (& Linear) Range
Analytical Sensitivity
Trueness
Precision
Measurement Uncertainty

Lain
Selectivity / Specificity
LOD
LOQ
Linearitas
Accuracy
Precision

Ruggedness

Ruggedness/Robustness

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

1. Selectivity
the extent to which the method can
be used to determine particular
analytes in mixture or matrices
without interferences from other
components of similar behaviour

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

1. Selectivity
Sering disebut juga Specificity

Selectivity
Yang harus
dilakukan
Analisis sampel uji,
dan RM dengan
metode kandidat
dan metode lain yg
independen

Analisis sampel uji


yang mengandung
beberapa interferen
yang diduga dapat
mengganggu saat
ada analit

Jumlah
Uji

Yang harus
dihitung/ditentukan dari
data

Keterangan

Dari hasil uji, nilai


kemampuan metode
mengkonfirmasi identitas
analit dan kemampuan
mengukur analit yang
benar terpisah dari
interferen

Tentukan bukti
pendukung yang terkait
untuk memberikan
tingkat kepercayaan
yang memadai

Tetapkan efek dari


interferen. Apakah
keberadaannya
mengurangi deteksi atau
kuantifikasi analit?

Jika deteksi atau


kuantifikasi terhalangi
oleh interferen, maka
pengembangan metode
lanjutan perlu dilakukan

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

2. LOD dan LOQ


LOD:
lowest concentration of the analyte
that can be detected by the method
at a specified level of confidence

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

2. LOD dan LOQ


LOQ:
lowest level at which the
performance is acceptable for a
typical application

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

2. LOD dan LOQ

LOD dan LOQ ditetapkan dari


Standard Deviation deteksi dari
sampel.

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

2. LOD dan LOQ


Sampel untuk uji LOD dan LOQ:
1. Blank Sample (cocok untuk spektrofotometri
dan AAS)
2. Sampel dengan konsentrasi analit yang sangat
kecil (sangat dekat atau dibawah dugaan LOD).
Dibuat dengan spiking di blank sample.

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

2. LOD dan LOQ

Instrumen Detection Limit


vs
Method Detection Limit

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

2. LOD dan LOQ


IDL:
Diukur dengan blanko reagent yang langsung
dimasukkan ke instrumen tanpa proses preparasi, atau
diukur dengan signal to noise ratio.
MDL:
Diukur dengan analisis sampel yang melalui seluruh
rangkaian prosedur pengujian.
MDL LOD

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

3. Working (and Linear) Range


suatu rentang dimana metode
memberikan
hasil
dengan
ketidakpastian yang masih dapat
diterima

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

3. Working (and Linear) Range

Batas bawah working range


adalah LOQ.
Batas atas adalah konsentrasi
dimana sensitivitas analisis mulai
menunjukkan anomali yang
signifikan

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

4. Analytical Sensitivity
perubahan respon instrumen yang
berhubungan dengan perubahan
dari
besaran
yang
diukur
(konsentrasi analit)

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

4. Analytical Sensitivity
Contoh:
Gradient dari kurva respon

Analytical sensitivity teoretis seringkali telah


diketahui, contoh: dalam pengukuran pH,
elektrode selektif ion menunjukkan teori Nernst,
yaitu perubahan sebesar 59 mV/pH.

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

5. Trueness
Ekspresi seberapa dekat rata-rata
nilai hasil uji terhadap nilai standar

Trueness diukur secara praktis


dengan bias

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

5. Trueness
Tiga karakteristik kinerja yang saling
berhubungan:
1. Trueness
2. Precision
3. Uncertainty

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

5. Trueness
Akurasi:
kedekatan hasil pengujian tunggal dengan nilai
standar
Akurasi diinvestigasi dengan menilai systematic dan
random error
Akurasi ditetapkan melalui dua komponen:
Trueness
Presicion

TRUENESS

TRUENESS

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

6. Precision
ukuran kedekatan hasil uji antara
satu dengan yang lainnya

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

6. Precision
Repeatability
Intermediate precision
Reproducibility

Precision
Perlakuan

Rep

Yang dihitung dari


data

Catatan

10

Simpangan baku (s)


pada setiap
konsentrasi

Repeatabitilty s
untuk setiap
konsentrasi

10

Simpangan baku (s)


pada setiap
konsentrasi

Intra-laboratory
Reproducibility s
untuk setiap
konsentrasi

10

Simpangan baku (s)


pada setiap
konsentrasi

Inter-laboratory
Reproducibility s
untuk setiap
konsentrasi

Standar atau bahan acuan


atau blanko contoh (yang
kedalamnya ditambah analit
dengan berbagai C berbeda)
Analis, peralatan,
laboratorium sama. Skala
waktu analisa pendek
Analis, peralatan,
laboratorium sama. Skala
waktu analisa panjang
Analis, peralatan,
laboratorium beda Skala
waktu analisa panjang

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

7. Measurement Uncertainty
Bentangan hasil ukur dimana
terdapat nilai benar

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE

8. Ruggedness
Ukuran kapasitas metode analisis
untuk tetap tidak terpengaruh oleh
variasi yang kecil tetapi disengaja
pada parameter metode

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE


Ruggedness memberikan indikasi ketahanan
metode selama penggunaan normal.

Uji Ruggedness melibatkan perubahan kondisi


yang
disengaja
pada
metode
dan
mengivestigasi dampaknya pada kinerja.

DEFINISI KARAKTER KINERJA METODE


Ruggedness terutama harus dilakukan untuk
metode yang dikembangkan sendiri, metode
yang diadaptasi dari literatur ilmiah, dan
metode standar yang digunakan diluar
cakupannya

UNTUK DISKUSI/PELATIHAN:
S.V. TOKAN
08176832687 / 081293477378
tokansv@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai