Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN MUTU LABORATORIUM

Dr. Imee S. Surbakti, SpPK


PENDAHULUAN

Ø Untuk dapat mempertahankan konsistensi mutu data hasil

pengujian/pemeriksaan Laboratorium yang absah/valid à laboratorium

pemeriksaan hendaknya merencanakan semua kegiatannya secara sistematik,

sehingga memberikan kepercayaan kepada Pelanggan bahwa data yang

dihasilkan telah memenuhi persyaratan mutu.

Ø Hal ini memungkinkan apabila laboratorium telah menetapkan, menerapkan,


dan memelihara SMM yang sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya.
PENDAHULUAN

ØStruktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya untuk

menerapkan manajemen mutu harus terpadu.

ØUnsur Sistem Manajemen Mutu (SMM) harus didokumentasikan, dikomunikasikan,

dimengerti, dan diterapkan à Personel laboratorium di seluruh tingkatan

organisasi.

ØSMM harus dikembangkan menjadi dokumen kerja yang merinci kebijakan dan

sasaran serta keterikatannya pada praktik berlaboratorium yang baik dan benar.
PENDAHULUAN

üDokumen SMM penting untuk memberikan pengakuan terhadap mutu


laboratorium secara menyeluruh tetapi yang lebih penting adalah penerapan SMM.

ü Karena itu, dokumen SMM harus ditinjau kembali sedikitnya sekali dalam setahun
oleh personel yang berwenang untuk menjamin kesesuaian dan keefektifannya serta
melakukan perubahan atau penyempurnaan jika diperlukan.

üKebijakan dan sasaran SMM laboratorium biasanya didokumentasikan dalam suatu


manual mutu/panduan mutu.
MANUAL MUTU/PANDUAN MUTU

üManual mutu/panduan mutu merupakan kunci terpenting dalam dokumentasi SMM

ü Menerangkan secara jelas tentang komitmen laboratorium terhadap mutu dengan jalan
memberikan pandangan ke depan, kebijakan dan sasaran mutu, sistem-sistemnya, prosedur-
prosedurnya, serta instruksi kerja yang menjamin mutu data hasil pengujian/pemeriksaan
laboratorium.

üManual mutu/panduan mutu harus mencakup atau menjadi acuan untuk prosedur
pendukung termasuk juga prosedur teknisnya.
MANUAL MUTU/PANDUAN MUTU

vDengan demikian, manual mutu/panduan mutu tidak menguraikan apa yang akan
dimiliki tetapi menguraikan apa yang telah dimiliki.

vPeranan dan tanggung jawab seorang Manajer Teknis dan Manajer Mutu, termasuk
tanggung jawab mereka untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan
akreditasi, harus ditetapkan dalam manual mutu/panduan mutu.
PERAN PIMPINAN LABORATORIUM

• Peran kepala/pimpinan laboratorium sebagai manajemen puncak :

1. Melakukan evaluasi berkala yang sistematis tentang kesesuaian, kecukupan, efektivitas dan efisiensi
SMM berkenaan dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu.

2. Komitmen tentang pengembangan dan pengimplementasian sistem manajemen dan meningkatkan


efektivitasnya secara berkelanjutan

3. Menyelaraskan kebijakan dan sasaran mutu sebagai respons terhadap kebutuhan dan harapan yang
berubah dari pihak berkepentingan.

4. Mengkomunikasikan kepada organisasi mengenai pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan,


demikian juga persyaratan perundang-undangan dan peraturan lainnya.
KEBIJAKAN MUTU

• Kebijakan mutu menurut ISO SNl 9000 : o Secara umum, kebijakan mutu
laboratorium merupakan pernyataan
“Maksud dan arahan organisasi secara
kebijakan organisasi untuk memelihara
menyeluruh yang terkait dengan mutu,
standar tertinggi dari pemeriksaan
seperti yang dinyatakan secara resmi oleh
laboratorium.
kepala/pimpinan laboratorium sebagai
o Dengan demikian, kebijakan mutu adalah
pimpinan puncak ”
filosofi laboratorium atau janji yang
diberikan kepada pelanggan untuk
ditepati.
KEBIJAKAN MUTU YANG DIGUNAKAN DI
LABORATORIUM KLINIK

a. Komitmen manajemen laboratorium pada praktik profesional yang baik dan pada mutu
pengujian/pemeriksaan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan

b. Pernyataan manajemen untuk standar pelayanan laboratorium

c.Tujuan dari sistem manajemen berkaitan dengan mutu

d. Persyaratan yang menyatakan bahwa semua personel yang terlibat dalam kegiatan
pengujian/pemeriksaan di laboratorium harus memahami dokumentasi mutu dan menerapkan kebijakan
serta prosedur dalam pekerjaan mereka

e. Komitmen manajemen laboratorium untuk menyesuaikan diri dengan standar SMM laboratorium
berdasarkan persyaratan akreditasi yang telah ditetapkan dan secara berkelanjutan meningkatkan
efektivitas sistem manajemen.
KEBIJAKAN MUTU

Pertimbangan yang harus dilakukan oleh kepala/pimpinan laboratorium sebagai manajemen puncak :

a.Tingkat dan tipe perbaikan mendatang yang dibutuhkan bagi keberhasilan organisasi.

b.Tingkat kepuasan Pelanggan yang diharapkan atau diinginkan.

c. Pengembangan Personel dalam organisasi.

d. Kebutuhan dan harapan pihak lain yang berkepentingan.

e. Sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan akreditasi yang telah ditetapkan.

f. Kontribusi potensial dari pemasok dan mitra.


FUNGSI KEBIJAKAN MUTU

Kepala/pimpinan laboratorium dapat menggunakan kebijakan mutu ini untuk proses perbaikan:

a. Misi dan strategi manajemen puncak yang konsisten bagi masa depan organisasi.

b. Memudahkan sasaran mutu agar mudah dipahami dan diusahakan di seluruh organisasi.

c. Memperagakan komitmen manajemen puncak pada mutu dan penyediaan sumber daya yang
memadai bagi pencapaian sasaran.
FUNGSI KEBIJAKAN MUTU

d. Membantu mempromosikan komitmen terhadap mutu di seluruh organisasi dengan


kepemimpinan yang jelas oleh manajemen puncak.

e. Mencakup perbaikan berkesinambungan yang berkaitan dengan pemuasan kebutuhan dan


harapan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan.

f. Merumuskan secara efektif dan dikomunikasikan secara efisien.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai