Anda di halaman 1dari 9

Uji Profisiensi

Uji Profisiensi
Serangkaian kegiatan pengujian untuk
mengidentifikasi unjuk kerja laboratorium yang turut
serta dalam kegiatan pengujian tersebut melalui
cara uji banding antar laboratorium
Uji Banding Laboratorium

 Menentukan dan memonitor kesinambungan unjuk kerja

laboratorium dalam pengujian tertentu

 Mengidentifikasi masalah dalam berbagai laboratorium dan

menginisiasi tindakan perbaikan yang diperlukan

 Menentukan unjuk kerja dari suatu metode pengujian (yang

lama dan yang baru), komparabilitas antar metode

 Menetapkan nilai pada bahan acuan (RM)


Penyiapan Contoh Uji Profisiensi/Uji Banding Antar
Laboratorium
 Contoh dibuat homogen,
 Contoh dikemas dalam kemasan yang sesuai (dengan memperhatikan
sifat bahan)
 Diberi kode
 Dilakukan uji homogenitas & stabilitas
 Kalau memungkinkan, assigned value ditetapkan
 Contoh diberi tanda-tanda seperlunya untuk menjamin agar contoh
sampai di laboratorium tanpa terjadi kerusakan
 Contoh beserta petunjuk dikirim paling lambat dua minggu sebelum
pengujian dilaksanakan, dengan maksud agar laboratorium dapat
mempelajarinya sebelum melakukan pengujian.
 Petunjuk dimaksud meliputi:
 Informasi mengenai sifat bahan
 Cara penyiapan bahan uji
 Saran pengujian,
 Format laporan pengujian,
 Batas waktu hasil pengujian dikirimkan
Pengujian dan Evaluasi Hasil Uji
Profisiensi /Uji Banding
 Pengujian dilakukan serentak di semua laboratorium
peserta pada tanggal yang ditentukan dengan mengikuti
petunjuk yang diberikan
 Hasil uji di evaluasi secara statistik untuk menilai unjuk
kerja laboratorium. Evaluasi dimaksud mencakup:
 Uji penyebaran data,
 Homogenitas data,
 Perhitungan nilai konsensus,
 Skor unjuk kerja/z score
 Hasil evaluasi disampaikan kepada semua laboratorium
peserta dengan menjaga kerahasiaan identitas masing-
masing peserta dalam bentuk laporan UP.
Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi/Uji
banding Antar Laboratorium
 Bagi laboratorium penguji yang memperoleh hasil
kurang/tidak baik sebaiknya dilakukan penilikan
langsung ke laboratorium penguji untuk mengetahui
sebab penyimpangan yang terjadi.
 Dapat pula dilakukan pembinaan kepada staf
laboratorium dalam bentuk petunjuk teknis ataupun
training sesuai dengan pengujian yang dilakukan.
Manfaat Uji Profisiensi
 Pemeriksaan mutu data uji secara reguler, external dan tidak
memihak (independent)
 Memberikan motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam
pengujian tersebut
 Mendukung peningkatan mutu sesuai standar, untuk keperluan
akreditasi
 Membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan/masalah
 Unjuk kerja laboratorium yang bersangkutan dapat dibandingkan
terhadap unjuk kerja laboratorium lain
 Menjaga reputasi laboratorium
 Meningkatkan kompetensi/kemampuan laboratorium
(laboratorium menjadi lebih kompetitif)
 Menunjang dalam hal pemasaran jasa pengujian
Uji Stabilitas
• Gunakan metode yang sama untuk pengecekan stabilisasi
contoh uji seperti pada saat proses homogenisasi sampel,
• Tetapkan waktu pengujian uji stabilitas sample yaitu setelah
sampel diserahkan kepada peserta,
• Pilih jumlah sampel yang akan diuji (minimum 2),
• Sample uji stabilitas diuji secara duplo,
• Hitung rata-rata sampel uji stabilitas sebagai y,
• Bandingkan dengan nilai rata-rata x hasil uji homogenisasi,
• Hitung stabilisasi sampel sesuai kriteria :

x  y  0,3
• Jika kriteria tersebut terpenuhi maka dapat dinyatakan
bahwa sampel memiliki karateristik yang cukup stabil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai