Anda di halaman 1dari 14

Metode kalibrasi sensor

pengukuran dan
instrumen
Dr. Khasani
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Pendahuluan
Terkait dengan error sistematik, kalibrasi ulang dengan
frekuensi yang tepat, merupakan cara penting untuk
meminimalkan penyimpangan (drift) dari karakteristik
instrumen.
Pemilihan prosedur kalibrasi merupakan hal penting untuk
menjamin bahwa kalibrasi mencapai tujuannya.
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan di antaranya:

o Definisi arti kalibrasi; bagaimana melakukannya,


frekuensi
o Lingkungan kalibrasi; pengendalian lingkungan
o Hubungan antara kalibrasi sebuah instrumen dengan
instrumen standar
o Pentingnya pencatatan kalibrasi instrumen.
Prinsip kalibrasi
Kalibrasi adalah proses membandingkan output
instrumen atau sensor terhadap output instrumen yang
diketahui akurasinya saat input yang sama dikenakan
pada kedua instrumen.
Kalibrasi menjamin bahwa keakurasian pengukuran
dari instrumen atau sensor dalam sebuah sistem
pengukuran akan tercapai pada range tertentu asal
instrumen atau sensor yang terkalibrasi digunakan
dalam kondisi lingkungan yang sama saat mereka
dikalibrasi.
Jika digunakan pada kondisi yang berbeda, maka
diperlukan koreksi yang tepat.
Instrumen yang digunakan sebagai standar dalam prosedur
kalibrasi dipilih yang mempunyai akurasi yang lebih baik daripada
instrumen proses yang dikalibrasi.
Instrumen standar umumnya tidak umum digunakan dalam proses
pengukuran (hanya untuk kalibrasi), sehingga ruggedness bukan
merupakan syarat instrumen kalibrasi.
Ruggedness adalah tingkat kemampuan dari hasil uji yang
diperoleh melalui analisis sampel yang sama dengan perbedaan
waktu (hari) analisis. Ruggedness dapat ditetapkan dengan
analisis sejumlah sampel yang sama pada kondisi laboratorium
yang berbeda, analisis yang berbeda dengan kondisi operasional
dan laboratorium yang mungkin berbeda tetapi masih dapat dalam
batas-batas parameter yang telah ditetapkan untuk metode
tersebut.
Instrumen standar mensyaratkan; akurasi tinggi, null-type, karena
kebutuhan operator manusia tidak berperan dalam proses kalibrasi
dengan karakteristik instrumen tersebut.
Kalibrasi instrumen perlu dilakukan secara
periodik/berulang karena karakteristik instrumen dapat
berubah dalam kurun waktu tertentu.
Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh faktor
seperti keausan, pengaruh kotoran, debu, bahan kimia,
perubahan temperatur operasi.
Penyimpangan karakteristik tergantung dari banyaknya
pemakaian instrumen, kelelahan pemakaian dan
lamanya instrumen dalam operasi.
Penyimpangan bisa juga disebabkan karena proses
penyimpanan instrumen sehingga berakibat pada umur
komponen dalam instrumen.
Sangat sulit atau tidak mungkin untuk menentukan
berapa frekuensi kalibrasi secara teoritis. Cara yang
sering digunakan adalah dengan berdasarkan
pengalaman praktis.
Dengan demikian, jika error maksimum pengukuran
sudah ditentukan, maka kapan saat kalibrasi harus
dilakukan dapat ditentukan.
Beberapa aksi yang perlu dilakukan jika instrumen
perlu dikalibrasi tergantung pada tipe instrumen;
pengaturan sederhana (perbaikan sekrup dari
kerusakan), skala pengukuran ditulis ulang atau faktor
skala diubah khususnya untuk sistem otomatis, jika
instrumen rusak harus dikirim ke workshop untuk
diperbaiki.
Pencatatan sejarah kalibrasi dipakai sebagai dasar
untuk melakukan review.
Dapat terjadi sebuah instrumen harus dikalibrasi
lebih sering dalam periode waktu tertentu karena
faktor umur atau perubahan lingkungan operasi.
Karena adanya perubahan penggunaan dan kondisi
lingkungan, maka kalibrasi dapat dilakukan lebih
cepat atau lebih lama.
Pengendalian lingkungan kalibrasi
Instrumen yang digunakan sebagai standar dalam
prosedur kalibrasi harus dijaga hanya untuk keperluan
kalibrasi dan tidak digunakan untuk keperluan lain.
Tidak juga digunakan sebagai instrumen cadangan jika
instrumen yang ada sedang mengalami kerusakan.
Untuk menjamin kondisi tersebut dipenuhi, fungsi
kalibrasi harus diatur secara profesional. Ini dapat
dilakukan dengan menyimpannya dalam tempat khusus
di mana semua instrumen kalibrasi disimpan.
Diusahakan ada ruang khusus, bukan satu ruang yang
dibagi-bagi dalam banyak ruang yang mempunyai
fungsi yang berbeda-beda.
Tingkat pengendalian lingkungan dibutuhkan selama
kalibrasi dibutuhkan agar level akurasi dapat tercapai
tetapi tidak terlalu ketat agar biaya yang dikeluarkan
menjadi tidak sia-sia.
Penggunaan pengatur udara (AC) secara penuh tidak
diperlukan selama kalibrasi, namun perlu diperhatikan
syarat kondisi ruang yang dibutuhkan selama kalibrasi
dari kondisi ekstrim panas atau dingin, dan juga standar
kebersihan.
Namun dalam praktik kadang sulit untuk melepaskan
instrumen dari plant, sehingga dalam kondisi tertentu
kalibrasi dilakukan di tempat.
Dalam kondisi ini, maka koreksi diperlukan untuk
menyesuaikan adanya simpangan dari kondisi standar.
Calibration chain & Traceability
Fasilitas kalibrasi yang disediakan oleh divisi kalibrasi
perusahaan merupakan rantai kalibrasi yang pertama.
Instrumen yang digunakan dalam level ini disebut working
standard.
Instrumen ini disimpan dalam divisi kalibrasi dan hanya
digunakan untuk kalibrasi dan tidak untuk yang lain sehingga
tingkat keakurasiannya terjaga.
Namun demikian, untuk waktu yang cukup lama kemungkinan
bisa terjadi drift/penyimpangan akibat pengaruh umur.
Dengan demikian, kalibrasi terhadap instrumen tersebut harus
dilakukan dengan instrumen yang lebih akurat oleh institusi
yang lebih tinggi. Instrumen kalibrasi dalam level ini dikenal
sebagai secondary reference standard.
Instrumen ini harus mempunyai akurasi lebih tinggi, stabil dari
drift, harus tahan terhadap lingkungan (suhu, kelembaban, dll)
dengan harga yang tentunya sangat mahal.
Jika working standard instrument telah dikalibrasi oleh
laboratorium terakreditasi, maka akan dikeluarkan sertifikat
yang berisi:
o Identifikasi peralatan yang dikalibrasi
o Hasil kalibrasi yang diperoleh
o Ketidakpastian pengukuran
o Keterbatasan peralatan yang dikalibrasi
o Tanggal kalibrasi
o Otoritas dimana sertifikat dikeluarkan

Institusi yang menyediakan pelayanan standar kalibrasi akan


mendapatkan keuntungan secara ekonomis jika perusahaan
dan peralatan yang dikalibrasi dalam jumlah besar.
Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga yang melakukan
kalibrasi tersebut akan dipantau oleh organisasi level nasional.
Calibration record
Elemen penting dalam pemeliharaan sistem pengukuran dan
operasi prosedur kalibrasi adalah penyiapan dokumentasi yang
lengkap yang meliputi standar instrumen yang digunakan,
prosedur kalibrasi di antaranya cara menyimpan dan
membawa, kondisi lingkungan yang disyaratkan.
Beberapa informasi yang harus ada:
o Deskripsi detil instrumen
o Frekuensi kalibrasi yang diperlukan
o Tanggal setiap kalibrasi
o Hasil kalibrasi
Jika hasil yang diperoleh di luar batas nilai yang ditetapkan,
maka perlu dijelaskan aksi yang harus dilakukan misalnya
pengaturan/penyesuaian, gambar ulang skala,
pengambilan/penarikan instrumen untuk diperbaiki atau
dihancurkan.

Anda mungkin juga menyukai