Anda di halaman 1dari 12

Oven dan

Inkubator
Kelompok 09 :
o
o
o
o

Annafi Nur Laili H


Nanda Hardianti
Sella Banyu Sari
Winda Dwi Bella K

Instrumenta
si I

OVEN
Oven atau drying oven digunakan untuk

mengeringkan alat-alat sebelum digunakan


dan digunakan untuk mengeringkan bahan
yang dalam keadaan basah serta untuk
sterilisasi kering.
Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan
alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridish
(cawan petri), tabung reaksi dan gelas
lainnya.
Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas
juga dapat disterilkan dalam oven tetapi
dalam temperatur tertentu, pada umumnya
temperatur yang digunakan pada sterilisasi
cara kering adalah sekitar 140-1700C
selama 2 jam.

OVEN
Cara Penggunaan :
1. Hubungkan drying oven dengan
sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium
yang ingin disterilisasi kemudian atur
dengan rapi dan tutup pintu oven
dengan rapat.
3. Hidupkan oven dengan menekan
tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.

OVEN
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada
drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastik
dan bahan yang mudah berubah volume seperti
pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak
melebihi 100C.
5. Bila waktu yang diatur telah selesai,
pengatur waktu secara otomatis kembali ke nol
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu
peralatan laboratorium mendingin didalam oven,
setelah mendingin keluarkan peralatan
laboratorium dan tata kembali peralatan
laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari
sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.

OVEN
Cara Perawatan :
Bersihkan bagian dalam oven dari sisa

contoh atau kotoran lain.


Bersihkan dinding bagian luar dari debu
menggunakan lap bersih, jika perlu dapat
digunakan sedikit deterjen
Jika mungkin penggunaan oven hanya di
satu titik ukur
Hidupkan oven setiap hari meskipun tidak
digunakan.
Jika tidak digunakan hidupkan 1 2 jam
Pastikan voltase input stabil sesuai dengan
spesifikasi alat.

OVEN
Cara Kalibrasi :
1. Secara

berkala
lakukan
pemeriksaan
suhu
dengan
menggunakan termometer.
2. Cocokan hasil yang di dapat antara
suhu
yang
ditunjukkan
oleh
termometer standar.

INKUBATOR
Inkubator
digunakan
untuk
fermentasi dan mengembangbiakan
bakteri/mikroorganisme pada suhu
tertentu, menumbuhkan media pada
pengujian secara mikrobiologi.

INKUBATOR
Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara
khusus menurut Collins et al. (2004) :
Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi
dengan pengocok untuk aerasi biakan.
Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi
dibawah suhu ambient.
CO2 incubator; inkubator yang mampu
menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
Automatic temperature change incubator;
inkubator yang dilengkapi dengan pengatur
perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu
memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah
dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk
mikrobiologi lingkungan.
Incubator room; suatu ruangan yang diubah
menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan
syarat mikrobiologisnya.

INKUBATOR
Cara penggunaan :
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power
hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan
tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol
di sebelah kanan atas tombol set hingga
mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur,
lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu
secara otomatis setelah beberapa menit.

INKUBATOR
Cara Perawatan :
Untuk cara perawatan bersihkan alat

hanya dengan lap bersih atau lap


yang dibasahi air kemudian lap
dengan kain kering
Rak dapat dilepas untuk
memudahkan membersihkan dengan
cara ditarik

INKUBATOR
Cara Kalibrasi :
Catat suhu inkubator pada kartu

setiap hari sebelum memulai bekerja


Bila penyimpangan suhu melebihi 20 ,
maka pengaturan suhu perlu di setel
kembali
Bagian dalam inkubator dan rak
harus dibersihkan secara teratur
dengan disinfektan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai