A. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' (inggris) yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan kata 'logi' yang
dalam bahasa Yunani logos artinya ilmu atau pengetahuan.
Secara Harfiah, Pengertian Ideologi adalah pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas
atau
ajaran
tentang
pengertian-pengertiandasar.
Dalam pengertian sehari-hari "idea" yang berarti 'cita-cita'. Citacita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang
harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup
pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan citacita. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara
memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi
intisari politik.
Pengertian Ideologi Menurut Definisi Para Ahli
Alfian : Menurut definisi Alfian, pengertian ideologi adalah
suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu
secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah
laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
B. Makna Ideologi
MAKNA IDELOGI BAGI NEGARA, MENURUT M.IQBAL HASAN
1.
Konsensus tentang nilai dasar suatu masyarakat dalam
bernegara.
2.
Kapitalisme
Kapitalisme yakni berasal dari bahasa Latin yang akar katanya
caput yang berarti kepala. Pada abad 12 dan 13 kata tersebut
diartikan dengan dana, persediaan barang, sejumlah uang, atau
uang bunga pinjaman. Dalam abad 18 istilah tersebut diartikan
sebagai kapital produktif. Karl Marx menyatakan istilah tersebut
menjadi suatu konsep sentral yang disebut dengan cara
produksi. Adapun Max Weber menganggap kapitalisasi sebagai
suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan
dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran
pasar.
Sejarah perkembangan kapitalisme dibagi menjadi 3 fase yaitu
sebagai berikut:
Sosialisme
Sosialisme merupakan doktrin atau ajaran ekonomi yang
berdasarkan pada ekonomi kolektivisme. Doktrin ini menentang
kepemilikan pribadi dan mendukung pemakaian milik tersebut
untuk kesejahteraan umum. Adapun yang menjadi dasar dari
sosialisme adalah:
Kontrol kolektivitas
produksi, dan
atas
sekurang-kurangnya
alat-alat
cenderung
berpihak
bagi
Komunisme
Pada awalnya sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang
sama. Namun komunisme lebih bersifat radikal. Komunisme
berdasarkan pada teori Marxis. Menurut Marxis bahwa
pengawasan alat produksi tidak saja sebagai kunci kekuasaan
ekonomi tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam negara.
Negara dipandang sebagai alat pemaksa yang diciptakan oleh
pengawas masyarakat kapitalis untuk kepentingan mereka
Kepentingan
negara.
Bersifat materialistis.
warga
nomor
dua
setelah
kepentingan
Fasisme
Fasisme mempunyai konsep dasar bahwa negara memiliki suatu
kehidupan, kesatuan dan kewenangan yang tidak selalu sama
seperti yang diinginkan individu. Orang dibuat seragam dan
menjalani disiplin tertentu dalam rangka meraih tujuan moral.
Pemerintah atas nama negara diberi wewenang untuk
mengendalikan kegiatan warga negaranya. Buruh dan pemilik
modal harus dapat bekerja samadan dalam pengawasanserta
tekanan dari negara. Rakyat sebagai kekuatan bagi tentara
modern dan industri. Tujuan akhir adalah terwujudnya
masyarakat yang bertingkat dengan golongan elite sebagai
pemimpin yang memimpin secara bebas dari segala tekanan.
Adapun ciri-ciri ideologi fasisme adalah sebagai berikut:
diri
sendiri.
Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain
merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu, pemerintahan
dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan
dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal
yang cenderung disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin
dibatasi.Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila
setiap individu atau sebagian besar individu berbahagia. Walau
masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian
sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan
demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim diukur dari
seberapa tinggi indivivu berhasil mengembangkan kemampuankemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini dianut
di Inggris dan koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa
Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya
Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara
harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena
liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari
pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan
kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja
mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara
umum,
liberalisme
mencita-citakan
suatu
masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi
para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya
dari
pemerintah
dan
agama.
Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang
relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan,
dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.
Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar
bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh
dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya samasama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford
Manifesto dari Liberal International: Hak-hak dan kondisi ini
hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi
sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan
pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang
diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang
diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia,
dengan menghargai
kaum minoritas.
kebebasan
dan
pandangan-pandangan