Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Limbah Radiokatif
2.1.1 Pengertian Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi
radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan
(Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi
tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah
radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat
digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau
peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena
pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

2.1.2 Klasifikasi Limbah Radioaktif

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10/1997 tentang Ketenaganukliran


mengklasifikasikan limbah radiokaktif menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

1. Limbah Tingkat Rendah (Low Level Waste LLW)


a. Limbah PLTN
Limbah PLTN adalah limbah yang dihasilkan dari proses dismantling dan
pengoperasian PLTN, terutama nuklida yang memancarkan beta d
Ensiklopedi Teknologi Nuklir -BATAN - 1/4an gamma dengan waktu paro
pendek. Limbah jenis ini akan disimpan pada fasiltas penyimpanan tanah
dangkal seperti yang ada di Rokkashomura-Jepang. Pada limbah hasil
dismantling terdapat rentang tingkat radioaktivitas yang lebar, dan dapat
dikelompokkan menjadi 3, yaitu tinggi (pemancar beta-gamma), sedang,
dan rendah. Tabel 3 menunjukkan pemisahan kelompok berdasarkan tingkat
radioaktivitas limbah hasil dismantling.
Pada pengoperasian fasilitas olah ulang selain HLW juga dihasilkan LRA
aktivitas rendah.
b. Limbah Uranium
Limbah Uranium dihasilkan dari proses konversi dan fabrikasi bahan
bakar serta dari mesin sentrifugal pada saat proses pengayaan. Jenis limbah
ini mempunyai waktu paro yang sangat panjang walaupun aktivitas
radiasinya rendah dan tidak dapat disimpan pada fasilitas penyimpanan
tanah dangkal.
c. Limbah yang berasal dari fasilitas radioisotop dan laboratorium
Aplikasi radioisotop mencakup bidang yang sangat luas, misalnya dalam
bidang kedokteran (diagnostik dan terapi), farmasi (sebagai perunut), serta
industri. Dari kegiatan tersebut dihasilkan limbah radioaktif. Sedangkan
limbah yang berasal dari laboratorium (pusat riset, universitas, swasta) yang
berhubungan dengan penelitian seperti penggunaan sumber radiasi, bahan
bakar reaktor, fasilitas pengolahan bahan bakar, disebut sebagai limbah
laboratorium. Limbah tersebut akan disimpan dalam sistem penyimpanan
sederhana pada fasilitas tanah dangkal.
2. Limbah Tingkat Sedang (Intermediate Level Waste ILW)
3. Limbah Tingkat Tinggi (High Level Waste HLW)
Limbah Radioaktif Tingkat Tinggi (HLW) jika limbah radioaktif tersebut
mempunyai radioaktivitas dan kalor yang dihasilkan yang melewati nilai batas
yang telah ditetapkan.
HLWdihasilkan dari pemisahan uranium danplutonium dari bahanbakar
bekaspadafasilitasolahulang.SebagianbesarradionuklidaHLWberasaldari
unsurhasilbelahanyangdiperolehdariprosesekstraksiuraniumdanplutonium
hasilpenguraianbahanbakarbekas.Limbahinidisebutlimbahradioaktifcair
tingkattinggiyangakandistabilkandengancaravitrifikasi(blokgelas)sebagai
LRAtingkattinggi(HLW).Pilihan"onethrough"padaprosesolahulangtidak
dilakukanpadabahanbakarbekas.

2.1.3 Sumber Limbah


Pemanfaatan teknolgi nuklir ini dapat menimbulkan limbah yang banyak
dikenal sebagai limbah radioaktif. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif yang
tidak terpakai dan bahan bekas serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif karena operasi nuklir dan tidak dapat digunakan lagi. Hal ini
merupakan kendala untuk pengembangan lebih lanjut, sehingga diperlukan
pemecahan dengan menggunakan suatu metode analisis yang tepat yaitu Cost
Benefit Analysis.
Sumber radioaktif itu sendiri berasal dari :
1. Alam
Lingkungan kita sendiri sebenarnya telah mendapat radioaktif alam seperti dari
tanah, sinar cosmic (75 100 mrem/th) sebagai akibat dari peluruhan Uranium
dan Thorium.
2. Industri-industri yang memanfaatkan nuklir.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Anda mungkin juga menyukai