UNIVERSITAS PANCASILA
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL
“Ovula Metronidazole”
Kelompok D2.1
Alfianita 2019210141
Safina Huda 2019210143
Marina Ester Yhosefine 2019210144
Jeanita Harvianti 2019210145
Arini Amalia Putri 2019210147
Sergi Adies Firdena 2019210149
Wenni Putri Damayanti 2019210150
Caesilia Agustine 2019210151
Nadia Nur Arifah Hulawa 2019210152
Debby Sifa Andira 2019210153
Zikri Nugraha 2019210154
Widia Ayu Salsabilah 2019210155
Satrio Damar Wicaksono 2019210157
Ro’ufi Absor 2019210158
Data Preformulasi
Zat Aktif
1. Metronidazole (FI ed V1 h. 1167)
Pemerian : Hablur tidak berbau atau serbuk hablur, putih hingga kuning pucat
Stabilitas : Stabil dalam bentuk padat di udara, menjadi gelap bila terpapar cahaya
Khasiat : Antimikroba
Dosis : 500 mg
OTT : Disulfiram
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya, dan pada suhu ruang terkendali
B. Eksipien
Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, eter, dan eter minyak tanah; larut dalam etanol mendidih; sedikit
larut dalam etanol(95%)
Stabilitas : Memanaskan oleum cacao lebih dari 36 C selama pembuatan dapat mengakibatkan penurunan
yang cukup besar dari titik pemadatan karena pembentukan keadaan metastabil
OTT : terjadi reaksi kimia antara basis lemak suppositoria dan jarang pada obat yang sama tetapi
beberapa potensial, untuk beberapa indikasi.
Metronidazole 500 mg
Metronidazole 500 mg
B. Basis Larut Air
PEG 4000 25%
(Hidrofil) :
PEG 400 75%
PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
A. Perhitungan Bobot + ovula yang diperoleh (Basis Hidrofob)
=10% x (Rata” Basis + 10% Zat Aktif) = Dosis Metronidazole untuk 1 ovula x Rata basis yang mengisi zat aktif
= 90% x (Rata” Basis + 10% Zat Aktif) Maka untuk cetakan yang sama, jumlah basis yang digunakan untuk 1
cetakan
= 90% x 3,02 = 2,718
= Rata” basis saja - dosis untuk 500 mg zat aktif
Jadi, dalam basis yang mengisi tempat zat aktif
= 3,11 - 0,6490 =
= rata” basis saja - 90% basis = 3,11 - 2,718 = 0,392
= 2,461
Bila dibuat 15 ovula (dibuat 15 dicetak 12), maka
a. Metronidazole
b. Basis
c. Oleum cacao
= 3,96 - 0,2942
= 3,6658
3. Cetakan diolesi dengan PEG 400 dan dilapisi dengan alumunium foil
4. Didalam lumpang zat aktif digerus, kemudian basis yang telah melebur dimasukkan kedalam zat aktif,
sedikit demi sedikit. Digerus ad homogen.
5. Campuran basis + zat aktif dituang kedalam cetakan, kemudian didinginkan dalam suhu kamar, lalu
dimasukkan kedalam freezer sampai membeku.
6. Setelah membeku, sediaan dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk dihitung bilangan
pengganti.
C. Formula Basis Hidrofob
● Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Depkes.h.243,504,506.
● Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope indonesia Edisi Kelima. Jakarta:
Depkes.h.872 .
● Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.h.560,506.
● Raymond C Rowe, dkk. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. London: Pharmaceutical
Press.h.725,517.839.
● Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.h.837.