Kelompok F2.2
Divania Prameswari (2019210285)
Sarahvia Khansa Sudrajat (2019210286)
Meuthia Anggraeny (2019210287)
Nandika Ramaputra (2019210288)
Shiva Yolanda (2019210290)
Fathiyah Ghina (2019210291)
Marshalenia Sekaristi (2019210293)
Sumayyah (2019210295)
Salsadila Aulia Putri (2020210256)
Livina Caroline Simbolon (2020210257)
Herlina Nababan (2020210258)
Haikal Shaquille (2020210259)
Teori Singkat
Ovula merupakan bentuk sediaan padat yang saat digunakan melalui vaginal. Ovula ini
umumnya berbentuk telur, dapat melarut, melunak, meleleh pada suhu tubuh. Ovula dapat
dikategorikan kedalam jenis supositoria.Penggunaan nama ovula dimaksudkan agar dapat
merujuk pada bentuk sediaan dan rute pemberiannya yang hanya lewat vaginal. Penggunaan
jenis suppositoria ini dimasukkan ke dalam vagina dengan menggunakan bantuan alat.
Keuntungan dari sediaan padat ovula antara lain :
1. Mudah digunakan untuk pengobatan lokal pada vagina.
2. Sebagai alternatif bila penggunaan melalui oral tidak dapat dilakukan.
3. Obat lebih cepat bekerja, karena absorpsi obat oleh selaput lendir rectal langsung ke
sirkulasi pembuluh darah.
4. Untuk mendapatkan “prolonged action” (obat tinggal ditempat tersebut untuk jangka
waktu yang dikehendaki).
5. Untuk menghindari kerusakan obat pada saluran cerna
6. Dapat menghindari first fast efek dihati.
Basis untuk sediaan suppositoria dan ovula harus dapat meleleh, melunak atau melarut
untuk melepaskan obat agar dapat terabsorpsi. Bila terjadi interaksi antar basis dengan obat
ketika dilepas, maka absorpsi obat akan terganggu atau malah dicegahnya.
PREFORMULASI
METRONIDAZOLE
1. Pamerian : bubuk kristal putih atau kekuningan. (Martindale ed.36, Hal. 837)
2. Kelarutan : Sedikit larut dalam air, alkohol, aseton, dan diklorometana. (Martindale ed.36, Hal.
837)
3. Rumus molekul : C6H9N3O3
4. Bobot molekul : 171.2.
5. Titik leleh : 159–163 °C
6. pH : 5,8
7. Khasiat : antibiotik infeksi bakteri anaerob (Martindale ed.36, Hal. 840)
8. Dosis : 400-500 mg for bacterial vaginosis (Martindale ed.36, Hal. 840)
9. Stabilitas : stabil di udara, paparan cahaya dan di dalam tubuh.
10. Inkompatibilitas : bereaksi dengan aluminium menghasilkan perubahan warna coklat piring
merah, dan endapan.
11. Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya, dan pada suhu ruang
terkendali
PEG 400
1. Pamerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah;agak
higroskopik. (FI ed.6, Hal.1809)
2. Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol, dalam aseton, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon
aromatik; praktis tidak larut dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik.
3. Rumus molekul : H(OCH2CH2)nOH
4. Bobot molekul : 380-420
5. pH : 4,4-7,5
6. Titik leleh : 40,28-53,9° C
7. Kegunaaan : Basis hidrofil suppositoria/ovula
8. Stabilitas : stabil di udara dan dalam larutan
9. Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan beberapa zat pewarna.
10. Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
PEG 4000
1. Pamerian : padat tidak berbau dan tidak berasa, putih, licin seperti plastik mempunyai
konsistensi seperti malam, serpihan butiran atau serbuk, putih gading.
2. Kelarutan : larut dalam air, larut dalam aseton, dalam etanol 95%, dalam kloroform, dalam etilen
glikol monoetil eter, dalam etil asetat dan dalam toluena; tidak larut dalam eter dan dalam
heksana
3. Rumus molekul : H(OCH2CH2)nOH
4. Bobot molekul : 4000
5. Titik leleh : 50-58ºC
6. pH : 4,4-7,5
7. Kegunaaan : Basis hidrofil suppositoria/ovula
8. Stabilitas : stabil di udara dan dalam larutan
9. Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan beberapa zat pewarna.
10. Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Oleum Cacao
1. Pemerian : Padatan kekuningan atau putih, rapuh dengan bau dari kakao (Hope Ed. 6,
Hal. 725)
2. Kelarutan : Bebas larut dalam kloroform, eter, dan minyak bumi,larut dalam etanol
mendidih; sedikit larut dalam etanol (95%). (Hope Ed. 6, Hal. 725).
3. Titik Lebur : 31–34°C
4. Kegunaan : Basis Hidrofob
5. Stabilitas : Memanaskan minyak lebih banyak dari 36° selama persiapan supositoria
dapat mengakibatkan penurunan yang cukup besar dari titik pemadatan karena pembentukan
keadaan metastabil, ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pengaturan supositoria.
6. Inkompatibilitas : -
7. Wadah dan penyimpanan : Disimpan pada suhu tidak melebihi 25°C.
FORMULA
Basis Hidrofil
Metronidazole 500 mg
PEG 400 70 %
PEG 4000 30 %
Basis Hidrofob
Metronidazole 500 mg
3. 3,90 4,21
b. Basis + 10% ZA (dibuat 5 buah ovula dalam cetakan 5 g
(dicetak 3 buah))
Bobot 1 ovula =5g Rata-rata 3,96 4,13
Bobot total = 5 g x 5 buah = 25 g
Metronidazole = 10% x 25 g = 2,5 g
Basis 90% = 25 g – 2,5 g = 22,5 g
PEG 400 = 70% x 22,5 g = 15,75 g
PEG 4000 = 30% x 22,5 g = 6,75 g
c. Perhitungan bilangan pengganti
4) Dosis ZA untuk ovula 500 mg = (dosis ZA/dosis 10% ZA) x basis yang mengisi ZA
= 0,2942 g
5) Basis untuk 1 cetakan ovula = rata-rata basis saja – dosis ZA untuk ovula
3. 3,24 3,00
b. Basis + 10% ZA (dibuat 5 buah ovula dalam cetakan 5 g
(dicetak 3 buah)) Rata-rata 3,11 3,02
Bobot 1 ovula =5g
Bobot total = 5 g x 5 buah = 25 g
Metronidazole = 10% x 25 g = 2,5 g
Basis 90% = 25 g – 2,5 g = 22,5 g
1) 10% ZA = 10% x (rata-rata basis + 10% ZA)
4) Dosis ZA untuk ovula 450 mg = (dosis ZA/dosis 10% ZA) x basis yang mengisi ZA
= (0,5/0,302) x 0,392 g
= 0,6490 g
5) Basis untuk 1 cetakan ovula = rata-rata basis saja – dosis ZA untuk suppos
Basis Hidrofil
a. Basis saja
Basis Hidrofob
a. Basis saja
Cara:
W1 = Bobot suppositoria
Syarat: Keseragaman atau varian bobot yang didapat tidak boleh lebih dari ±5%
UJI EVALUASI
2. Uji Titik Leleh (Lachman hal. 1191)
Cara:
1. 3 ovula ditentukan satu per satu dengan diletakkan pada cawan penguap yang berada di atas
waterbath.
2. Diamati suhu dengan dinaikkan perlahan hingga teramati saat ovula meleleh sempurna.
Cara:
1. Digunakan 4 ovula.
2. 2 dipotong vertikal dan 2 dipotong horizontal.
3. Diamati zat aktif yang terdistribusi.
Cara:
1. Digunakan 3 ovula sekaligus dan diletakkan pada cakram berlubang bawah dari alat logam.
2. Dimasukkan alat logam tersebut ke dalam tabung transparan dan dikaitkan pada tabung.
3. Ditempatkan tiap alat dalam wadah berisi paling sedikit 4 liter air. Tiga alat tersebut dapat
bersama-sama ditempatkan dalam satu wadah berisi paling sedikit 12 liter air bersuhu antara 36˚C
hingga 37˚C dan dilengkapi dengan suatu pengaduk lambat serta alat penopang agar bagian atas
alat berjarak 90 mm di bawah permukaan air.
4. Setelah tiap 10 menit, alat dibalikkan tanpa mengeluarkannya dari cairan.
Syarat: Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan ovula tidak lebih dan 30
menit untuk ovula dengan dasar lemak (hidrofob) dan tidak lebih dari 60 menit untuk ovula dengan dasar
yang larut dalam air (hidrofil).
HASIL PENGAMATAN
(TABULASI DATA)
1. HASIL PENGAMATAN UJI KESERAGAMAN BOBOT