Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIKUM TEKNOLOGI

FARMASI SEDIAAN PADAT


“KAPSUL PARACETAMOL”
Alfianita 2019210141
Safina Huda 2019210143
Marina Ester Yhosefine 2019210144
Jeanita Harvianti 2019210145
Arini Amalia Putri 2019210147
Sergi Adies Firdena 2019210149
Wenni Putri Damayanti 2019210150
Caesilia Agustine 2019210151
Nadia Nur Arifah Hulawa 2019210152
Debby Sifa Andira 2019210153
Zikri Nugraha 2019210154
Widia Ayu Salsabilah 2019210155
Satrio Damar Wicaksono 2019210157
Ro’ufi Absor 2019210158
I. Data Preformulasi
A. Zat Aktif
1. Paracetamol (Farmakope Indonesia VI hal. 1359 dan 1361, Martindale
38th, p. 115)

- Rumus molekul : C8H9NO2


- Berat molekul : 151,16 g/mol
- Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit
- Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida
1 N; mudah larut dalam etanol
- Khasiat : Analgetika dan antipiretika
- Dosis : 0,5-1 gram setiap 4-6 jam, dengan maksimal 4 gram
setiap hari (Martindale 38th, p.115)
- pH : 5,3-6,5
- Wadah : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Simpan pada suhu ruang, terlindung dari kelembapan dan panas.
Eksipien
1. Laktosa (Farmakope Indonesia IV hal.488-489, Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th, p. 359-360,362, dan 686)

- Rumus molekul : C₁₂H₂₂O₁₁


- Berat molekul : 342,30 g/mol
- Pemerian : Serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih krem.
Tidak berbau dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap
bau.
- Kelarutan : Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih
mudah larut dalam air mendidih.
- Stabilitas : Pertumbuhan jamur dapat terjadi dalam kondisi lembab
(80% keatas). Lastosa dapat mengembangkan warna coklat pada proses
penyimpanan, reaksi tersebut dipercepat oleh suhu yang hangat dan kondisi
lembab (HOPE 6th, p. 360)
- Kegunaan : Sebagai pengisi (HOPE 6th, p. 359)
- Konsentrasi : 3–25% (HOPE 6th, p. 686)
- Wadah : Dalam wadah tertutup baik.
- OTT : Laktosa merupakan gula pereduksi, menghasilkan
warna cokelat (rekasi Maillard) reaksi dengan amina primer atau amina
sekunder (HOPE 6th, p. 362)
1. 2. Amylum (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th, p. 685-686 dan
688-689)

- Rumus molekul : (C6H10O5)n


- Pemerian : Serbuk sangat halus, tidak berbau dan tidak berasa,
putih sampai putih pucat.
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dan dalam air dingin
- Stabilitas : Stabil jika terlindung dari kelembaban tinggi. Dianggap
inert secara kimia dan mikrobiologis di bawah kondisi penyimpanan
normal.
- Kegunaan : Penghancur/pengiktat/pelicin (HOPE 6th, p. 685)
- Konsentrasi : 3–25% (HOPE 6th, p. 686)
- Wadah : Dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan
kering
- OTT : Pengoksidasi kuat
I. Formula
Paracetamol 250 mg
Mucilago amilum 10% qs
Laktosa qs
Amylum 5%
Perhitungan dan Penimbangan
I. Perhitungan Penimbangan
a). Perhitungan
Dibuat 200 kapsul @ 500mg
● Bobot total = 200 kapsul x 500mg
= 100.000 mg
= 100 gram

● Paracetamol = 250 mg x 200 kapsul I. Perhitungan Penimbangan


a). Perhitungan
= 50.000 mg Dibuat 200 kapsul @ 500mg
● Bobot total = 200 kapsul x 500mg

= 50 gram = 100.000 mg
= 100 gram

● Paracetamol = 250 mg x 200 kapsul


= 50.000 mg
= 50 gram
● Amylum 5% = 5/100 x bobot total ● Amylum 5% = 5/100 x bobot total

= 5/100 x 100 gram = 5/100 x 100 gram


= 5 gram

= 5 gram ● Mucilago amylum 10% adalah amilum 10% didalam mucilago. Jika di buat 1 00
g mucilago amylum, maka amilum yang ditimbang 10 g.

Pembuatan mucilago : Jumlah mucilago + ¼ - ⅓ x masa yang akan diikat


Maka = 1/3 x 100 gram = 33,3 gram
10% amilum = 10/ 100 x 33,3 gram = 3,33 gram
● Mucilago amylum 10% adalah amilum 10% didalam mucilago. Jika dibuat 100
● Laktosa = 100 g - (50+5+3,33) g = 41,67 gram

g mucilago amylum, maka amilum yang ditimbang 10 g.


● Bobot granul 0% H2O = (100 - kadar lembab) x bobot kering/ 100

= (100-2) x 148g/100

= 145,04 gram

Pembuatan mucilago : Jumlah mucilago + ¼ - ⅓ x masa yang akan diikat


Maka = 1/3 x 100 gram = 33,3 gram
10% amilum = 10/100 x 33,3 gram = 3,33 gram

● Laktosa = 100 g - (50+5+3,33) g = 41,67 gram

● Bobot granul 0% H2O = (100 - kadar lembab) x bobot kering/100

= (100-2) x 148g/100

= 145,04 gram
● Kapsul saat praktik/jumlah kapsul
= (bobot granul 0% H2O x 200 kapsul/100)
= (145,04 x 200)/100
= 290,08 gram

● Bobot granul yang mengisi cangkang = bj nyata x vol cangkang


= 0,4504 x 0,68
= 0,3063

● Bobot 1 kapsul = bobot granul 0% H2O/kapsul yg diperoleh


= 145,04/290,08 = 0,5 gram

● Dosis zat aktif yang menempati 1 cangkang


= bobot yang mengisi cangkang/bobot 1 kapsul x dosis
= 0,3063/0,5 x 0,25
= 0,1532 gram

● Aturan pakai = dosis teori/dosis yang menempati 1 cangkang kapsul


= 0,25/0,1532 ● Kapsul saat praktik/jumlah kapsul
= (bobot granul 0% H2O x 200 kapsul/100)
= 1,6319 = (145,04 x 200)/100
= 290,08 gram

● Bobot granul yang mengisi cangkang = bj nyata x vol cangkang


= 0,4504 x 0,68
= 0,3063

● Bobot 1 kapsul = bobot granul 0% H2O/kapsul yg diperoleh


= 145,04/290,08 = 0,5 gram

● Dosis zat aktif yang menempati 1 cangkang


= bobot yang mengisi cangkang/bobot 1 kapsul x dosis
= 0,3063/0,5 x 0,25
= 0,1532 gram

● Aturan pakai = dosis teori/dosis yang menempati 1 cangkang kapsul


= 0,25/0,1532
= 1,6319
b). Penimbangan

Nama Bahan Bobot Teoritis (g) Bobot Praktek(g)

Paracetamol 50

Amilum 5

Mucilago Amylum 10% 3,33

Laktosa 41,67
I. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dibuat mucilago amylum dengan cara: amilum dimasukkan sedikit demi sedikit ke
dalam beaker glass yang berisi air panas lalu diaduk ad homogen dan jernih.
3. Ditimbang 50 gram paracetamol, 3,33 gram mucilago amylum, 41,67 gram
laktosa, dan 5 gram amilum.
4. Digerus paracetamol, laktosa, dan amilum didalam lumpang yang berbeda, ad
halus.
5. Dimasukkan paracetamol dan laktosa yang sudah digerus dan juga amilum
kedalam baskom lalu diaduk ad homogen. Ditambahkan mucilago amyli ad
terbentuk massa yang kompak.
6. Diteteskan etanol sedikit demi sedikit ke dalam baskom sampai terbentuk massa
yang kompak, kemudian diayak dengan ayakan mesh no. 12.
7. Lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 30-40 derajat celcius selama ± 15 menit,
kemudian dilakukan uji evaluasi kadar lembab.
8. Setelah kering kembali dilakukan pengayakan menggunakan ayakan mesh no. 16,
kemudian dilakukan uji evaluasi granul meliputi uji sifat alir, distribusi ukuran
partikel, dan bobot granul.
9. Kemudian granul dimasukkan ke dalam cangkang kapsul no. 0
10. Dilakukan uji evaluasi kapsul, meliputi uji keseragaman bobot dan waktu hancur.
11. Dimasukkan 20 kapsul di dalam setiap botol, diberi etiket dan di serahkan.
Uji Evaluasi
Tabulasi Data
A. Evaluasi Granul
1. Sifar Alir
a) Cara Langsung
Bobot (g) Waktu (s) Kecepatan alir (g/s) Sifat alir

       

       

       

𝑥̅    
b). Cara Tidak Langsung

Bobot (g) h (cm) d (cm) r (cm) Tan α α Sifat alir

             

             

             

     
Uji Kadar Lembab
Penimbangan Bobot (gram)
Cawan kosong  
Cawan + granul awal  
Cawan + granul akhir  
Bobot awal granul  
Bobot granul setelah  
kering

Uji Bobot Jenis

Bobot granul Volume granul


   
Uji Distribusi Partikel

No. Mesh Diameter Mesh rata-rata (cm) Bobot (g) % Bobot % bobot x α

20        

20/60        

40/60        

90/100        

100/120        

120        

𝑥̅      
Evaluasi Kapsul No. Bobot cangkang + isi (g) Bobot isi (g) Bobot cangkang (g) % penyimpangan
       
1. Keseragaman bobot (FI III hal. 6) 1.
       
2.
3.        

       
4.
𝑥ҧ
−𝑥1
Rumus: %Penyimpangan = 𝑥 100 5.
       
𝑥ҧ
       
6.
       
7.
       
8.
       
9
       
10.
       
11.
       
12.
       
13.
       
14.
       
15.
       
16.
       
17.
       
18.
       
19.
       
20.
2. Waktu Hancur (FI Ed.III hal 6, FI IV hal. 1086, FI Ed.V hal 1641)

Kapsul ke- Waktu Hancur (s)

1  
2  

3  
4  
5  
6  
𝑥̅  
Pembahasan
1. Pada percobaan ini zat aktif yang digunakan adalah parasetamol karena merupakan obat analgetik-antipiretik yang
banyak diproduksi dan digunakan oleh masyarakat karena keamannya.
2. Dibuat dalam bentuk sediaan kapsul bertujuan untuk memudahkan pasien dalam mengkonsumsi obat karena
memiliki keunggulan yang baik. Seperti mudah dikonsumsi, mudah dibawa, obat tidak banyak meninggalkan
residu dibanding sediaan tablet.
3. Metode pembuatan kapsul yang digunakan adalah dengan granulasi basah, hal ini disebabkan karena parasetamol
merupakan bahan dengan karaketristik kompaktibilitas kurang baik dan sifat alirnya yang buruk. Untuk
memperbaiki sifat alir dan kompaktibilitas maka dalam pembuatan tablet digunakan metode granulasi basah.
4. Selain zat aktif, kapsul terdiri dari bahan tambahan dengan fungsi yang berbeda diantaranya bahan pengisi,
penghancur, pengikat, pelincir dan pelicin.
5. Laktosa digunakan sebagai pengisi, karena dapat meningkatkan kecepatan disolusi zat aktif dari sediaan kapsul.
6. Sediaan kapsul ini mengandung mucilago amylum sebagai pengikat. Mucilago amylum merupakan bahan
pengikat yang baik, dapat menghasilkan granul dan tablet yang mudah hancur dalam tubuh dan bersifat netral
serta non reaktif sehingga dapat digunakan dengan kebanyakan zat aktif.
7. Sediaan kapsul ini mengandung amylum yang digunakan sebagai glidan (pelincir). Glidan ditambahkan dalam
formulasi kapsul untuk membantu granul atau masa yang akan dimasukan kedalam kapsul tidak terjadi gesekan
dan dapat mengalir dengan baik.
Kemasan
Etiket
Brosur
Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2020. Farmakope Indonesia
Edisi VI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,
h.1359 dan 1361.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2014. Farmakope Indonesia
Edisi V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,
h.1641.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995. Farmakope Indonesia
Edisi IV. Jakarta:Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,
h.488-489.
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Farmakope Indonesia
Edisi III. Jakarta:Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,
h.6.
5. Brayfield, A., 2014. Martindale The Complete Drug Reference 38th
Edition. Pharmaceutical Press, London, p.115.
6. Rowe RC, Sheskey PJ, dan Quinn ME. Handbook of Pharmaceutical
Exipients. 6th ed. London: the Pharmaceutical Press, 2009, p.359-360,
362,685-686, 688-689.
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai