Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Farmakoterapi II

Kelompok 1 :
• Joti 2018210003
• Ivanie Arum Anggraini 2018210004
• I Gusti Nyoman Ary Widyasih 2018210008
• Vira Yeremia Abigail 2018210021
• Sekar Putri Ayu Setiawan 2018210024
Kasus

Alergi :-
K e p a tu h a n Y a O b a t T r a d is io n a l T id a k

M erokok T id a k O TC T id a k

A lk o h o l T id a k L a in - la in T id a k
Data & komentar

Here’s what you’ll find in this Slidesgo template:

1. A slide structure based on a multi-purpose presentation, which you can easily adapt to your needs. For
more info on how to edit the template, please visit Slidesgo School or read our FAQs.
2. An assortment of illustrations that are suitable for use in the presentation can be found in the
alternative resources slide.
3. A thanks slide, which you must keep so that proper credits for our design are given.
4. A resources slide, where you’ll find links to all the elements used in the template.
5. Instructions for use.
6. Final slides with:
● The fonts and colors used in the template.
● A selection of illustrations. You can also customize and animate them as you wish with the online
editor. Visit Stories by Freepik to find more.
● More infographic resources, whose size and color can be edited.
● Sets of customizable icons of the following themes: general, business, avatar, creative process,
education, help & support, medical, nature, performing arts, SEO & marketing, and teamwork.

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Komentar
• Suhu tinggi yang terjadi merupakan indikasi dispepsia yang
dialami pasien
• laju pernafasan tinggi terjadi terjadi karena penurunan kerja
jantung sehingga paru-paru meningkatkan kerjanya agar O2
tetap terjaga.
• Tekanan darah tinggi dapat terjadi karena usia pasien (73 thn)
disebabkan oleh perubahan struktur dan fungsional pada
sistem pembuluh perifer. Konsekuensinya, aorta dan arteri
besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi
volume darah yang dipompa oleh jantung yang mengakibatkan
penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer.
Komentar
• Hemoglobin dan hematokrit rendah yang menandakan pasien mengalami anemia yang
merupakan gejala dari dispepsia
• Leukosit tinggi disebabkan karena adanya infeksi penumonia. Pneumonia yang dialami pasien
dapat terjadi juga karena komplikasi dari operasi by pass jantung.
• Tingginya nilai RDW pada penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan peningkatan stimulasi
eritropoesis oleh Epo, hormon yang disekresikan ketika tubuh terjadi hipoksia dan menyebabkan
pelepasan eritrosit yang besar dari sumsum tulang. Adanya inflamasi menghambat maturasi sel
darah merah yang dicerminkan dengan peningkatan nilai RDW. Dan nilai RDW digunakan sebagai
penanda awal sebelum ekokardiografi.
• Pada pemeriksaan gas darah nilai pH, PO2, HCO3, Base Excess dan Total CO2 meningkat. Nilai -
nilai tersebut berhubungan dengan menurunnya kemampuan paru - paru untuk mengekskresikan
CO2 melalui pernafasan.
• Ureum tinggi terjadi karena adanya gangguan fungsi ginjal.
• CKMB merupakan indikator yang sensitif dan spesifik untuk mengetahui kerusakan sel jantung,
dimana kadar plasma isoenzim ini mengalami peningkatan bila terjadi kerusakan sel otot jantung.
• penurunan fungsi liver yang ditandai dengan nilai SGOT,Globumin, Bilirubin Direct dan Alkali
Fosfatase yang diluar batas normal. Penurunan fungsi hati dapat terjadi karena efek samping dari
pengobatan dengan Furosemid.
• Kolestrol total tinggi merupakan indikasi bahwa pasien mengalami dislipidemia.
TABEL ANALISA PCNE
B. Rekomendasi1
1. Pemberian Simvastatin dihentikan. direkomendasikan Ranitidin Injeksi
untuk menangani keluhan dispepsianya
2. Direkomendasikan penghentian pemberian obat :a. Warfarinb. Amlodipin
c. Salbutamol
3. Penggunaan Cefixime dihentikan. Dilanjutkan dengan pemberian
antibiotika yang sesuai dg guideline. Sebelumnya dilakukan uji test alergi
pada Penisilin injeksi, jika tidak alergi dilanjutkan dengan Penisilin Injeksi.
jika alergi, digunakan antibiotika ceftriaxone.
4. Jika memang dibutuhkan lebih baik menggunakan Aspirin ketimbang
warfarin yang belum terbukti manfaatnya.
C. Kesimpulan
1. Penggunaan terapi obat kepada pasein harus berdasarkan
pedoman/guideline yang ada, seperti mengenai terapi apa
yang direkomendasikan dan tidak direkomendasikan. Pada
kasus ini pemberian simvastatin, salbutamol, cefixime tidak
direkomendasikan namun diberikan kepada pasein.
2. Terapi farmakologis juga harus berdasarkan data yang
objektif. Pada kasus ini pasien diberikan terapi namun tidak
berdasarkan data yang objektif yaitu pemberiann warfarin dan
simvastatin (tidak ada hasil lab).

Anda mungkin juga menyukai