Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOTERAPI 2

KASUS 1
KELOMPOK :5
ANGGOTA :
• Naura Nazifah (2016210167)
• Nurul Alma F (20162101)
• Nurma sukmawati (2016210176)
• Puspa Izzati (20162101)
• Putri Ghina (20162101)
• Rila Nurlaila (20162101)
LEMBAR CATATAN PERKEMBANGAN
PASIEN DAN TERAPI
• Inisial pasien : Ny. SH • Berat Badan : 62 Kg
• Umur : 73 tahun • Tinggi Badan : 150 cm
• Alasan masuk RS : Dispepsia, Pneumonia, CHF, sesak 2 hari
• Tanggal masuk RS : 23 oktober 2017
• Tanggal keluar RS : 30 Oktober 2017
• Riwayat penyakit : Batuk, demam, nyeri dada kiri, jantung by pass kanan
• Riwayat pengobatan :
• Simvastatin (1x20mg)
• Simarc (1x2mg)
• Lanzoprazol (1x1,5 tab)
• Amlodipin (1x10mg)
• Spironolakton (1x25mg)
• Lasix (1x40mg)
• Furosemid (1x20mg)
• Concor (1x2,3mg)
KOMENTAR
• Dari data lab didapat hasil data leukosit pada hari pertama lebih dari nilai rujukan dan hal tersebut
dimungkinkan adanya terjadi infeksi namun setelah pemberian obat kadar leukositnya menurun dan
memasuki nilai rujuka normal.
• Peningkatan RDW dapat diindikasikan ukuran eritrosit heterogen, defisiensi asam folat maka pasien
dapat diberikan terapi non farmakologi seperti konsumsi kacang kacangan dan sayur sayuran
• Penurunan klorida dalam darah pasien akibatnya pasien mengalami kehilangan cairan elektrolit
tubuh dan perlunya pemberian cairan penambah elektrolit tubuh
• Peningkatan SGOT kemungkinan dikarenakan adanya efek samping dari obat yang dikonsumsi yaitu
obat statin, efek samping ( pada kira-kira 1-2% pasien terjadi peningkatan kadar transaminase hingga
melebihi 3x normal, dan obat harus dihentikan bila terjadi peningkatan yang tetap atau bertambah
tinggi (farmakologi terapi ed 5)
• Pada pemeriksaan tanda vital mengenai TD disarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih
lanjut untuk dapat memonitoring profil tekanan darah dan efek terapi dari obat.
• Pada kreatinin kinase mengalami peningkatan dan akan memungkinkan pasien dapat mengalami
adanya peradangan pada otot.
• Peningkatan kreatinin kinase - myocardial hard dapat menandakan adanya serangan jantung yang
diderita oleh pasien
TABEL EVALUASI PROFIL
NO NAMA OBAT REGIMEN
DOSIS
PENGOBATAN
BERDASARLAN LITERATUR INDIKASI KETERANGAN

A Non-Parenteral
1. Amlodipin 1x5 mg DL : dosis awal 5 mg sekali sehari, maksimal Hipertensi, Indikasi sesuai,
10 mg sekali sehari profilaksis, angina dosis sesuai

2. Spironolakton 25 mg DL : 100-200 mg sehari, jika perlu dosis Gagal jantung Dosis terlalu
ditingkatkan sampai 400 mg (PIONAS) kongestin, rendah
Penggunaan pada pasien : antihipertensi
1 x 100-200 / hari diuretik

3. Simvastatin 1x20 mg DL : hiperkolesterolemia, 10 mg sehari Hiperlipidemia Indikasi tidak


malam hari disesuaikan dengan interval primer dan sesuai
tidak kurang dari 4 minggu kisaran lazim memperlambat
10-40 mg sehari sekali malam hari. Jantung arterosklerosis
koroner, awal 20 mg sehari sekali (PIONAS,
2017.
Pada pasien : 1 kali = 20 mg, 1 hari = 20 mg
TABL EVALUASI PROFIL
NO NAMA OBAT REGIMEN
PENGOBATAN
BERDASARLAN LITERATUR INDIKASI KETERANGAN
DOSIS
4. Bisoprolol 1x 7,5 mg DL : 1,25 sehari sekali untuk satu minggu; 2,5 mg Golongan Beta Indikasi sesuai
sehari untuk minggu berikutnya, ditingkatkan 5 bloker untuk
mg sehari untuk 4 minggu; jika dapat ditoleransi memperbaiki fungsi
ditingkatkan 7,5 mg ehari sekali untuk 4 minggu ventrikel jantung
berikutnya (PIONAS 2017) dan gagal jantung
Penggunaan pada pasien : kronik
• 1x = 7,5 mg
• 1 hari = 7,5 mg
5. Naupril 5 mg DL : Semua tigkat Indikasi sesuai
(kaptopril) • Hipertensi, digunakan sendiri, awalnya 12,5 hipertensi, gagal
mg sehari, jika digunakan bersama diuretika, jantung kongestif Dosis sesuai
atau pada usia lanjut, awalnya 6,25 mg 2 kali
sehari (dosis pertama seblum tidur) dosis
penunjang lazim 25 mg 2 kali sehari,
maksimal 50 mg 2 kali sehari (jarang 3 kali
sehari pada hipertensi berat
• Gagal jantung (tambahan) awalnya
TABEL EVALUASI PROFIL
NO NAMA OBAT REGIMEN
PENGOBATAN
BERDASARLAN LITERATUR INDIKASI KETERANGAN
DOSIS
6. Simarc 1x 4 mg DL : 10 mg sehari selama 2 sampai 4 hari dengan Profilaksis
penyesuaian setiap hari, terapi lanjutan dengan embolisasi pada Indikasi sesuai
dosis penunjang 2-10 mg sekali sehari (PIONAS penyakit jantung
2017)
Pada pasien
1x = 4 mg
1 hari = 4 mg
7. Salbutamol 1 mg DL : 4 mg (lansia dan pasien sensitif dosis awal 2 Asma dan kondisi Indikasi untuk
mg) 3-4 kali sehari max 3 mg) lain yang berkaitan mengurangi gejala
dengan obstruksi sesak pasien selama
saluran pernafasan 2 hari sesuai
reversibel
8. Furosemid 40 mg DL : dosis awal 40 mg pada pagi hari, penunjang Udem karena Indikasi kurang tepat
20-40 mg sehari, tingkatkan sampai 80 mg sehari penyakit jantung, karena frekuensi
pada udem yang resistensi hati dan ginjal pemberian yang
sering menyebabkan
dehidrasi
TABEL ANALISA PCNE
ASESMENT PLAN/REKOMENDASI
OBAT ANALISIS EVIDENCE
PROBLEM CAUSES INTERVENSI ACCEPTANCE OUTCOME BASED

SIMVASTATIN Masalah tidak Obat tanpa Obat Intervensi Seluruh Penggunaan obat tidak PERKI 2015
jelas, diindikasi dihentikan diterimaa dan masalah memberikan manfaat yang
diperlukan I3.5 dilaksanakan teratasi jelas dan tidak adanya data
klarifikasi sepenuhnya klinik mengenai profil lipid.
lebih lanjut. adanya peningkatan SGOT
P3.3 disebabkan oleh pengaruh
konsumsi Statin yang dapat
meningkatkan kadar enzim
transaminase dihati. Dan
diharapkan memiliki data
profil lipid yang terlampir agar
dapat mempermudah
monitoring profil lipid dan
efektifitas pengobatan.
Bisoprolol Efek dari Dosis Dosis obat Intervensi Seluruh Pada penggunaan B-bloker ini Perki
perawatan terlalu diubah diterima dan masalah dosis di tingkatkan secara 2015
obat yang tinggi menjadi sepenuhnya teratasi tertitrasi, pada peresepan pasien
tidak C.3.2 I.3.2 dilaksanakan dari riwayat pengobatan dosis
optimal bisoprolol ialah 2,5 mg namun
P.1.2 saat masuk RS dosis meningkat
menjadi 7,5 mg. Penggunann
dosis dipertimbangkan untuk
tertitrasi setelah penggunaan 2-4
minggu. Dan diharapkan terdapat
informasi mengenai profil vital
pernafasan tekanan darah dan
nadi pasien secara
terstruktur/monitoring. Dan perlu
di perjelas pula mengenai apakah
pasien memiliki keadaan asma
atau tidak karna B-bloker kontra
indikasi dengan pasien asma.
TABEL ANALISA PCNE
ASESMENT PLAN/REKOMENDASI
EVIDENCE
OBAT PROBLEM CAUSE INTERVENSI ACCEPTANCE OUTCOME ANALISA
BASE

Efek Frekuensi Intervensi Intervensi Seluruh


diterimaa
samping pemberian didiskusik dan
masalah
Furosemid
terlalu teratasi
obat yang sering an dengan dilaksanakan termasuk
dalam
merugikan peresepan sepenuhnya golongan
mungkin diuretik kuat
maka harus
terjadi ada
pemantauan
atau Farmakologi
monotoring
Furosemid kadar terapi dan
elektrolit perki 2015
tubuh pada
pasien dan
tujuannya
ialah
mencegah
terjadinya
dehidrasi
Gejala atau Tidak ada Obat Intervensi diterima Status
indikasi yang obat baru dan dilaksanakan masalah Pasien masuk RS
tidak diobati pada dimulai sepenuhnya terselesaikan dikarenakan salah
penangan I.3.6 satunya ialah
an suatu dispepsia namun
indikasi obat PPI tidak
C 1.6 dikonsumsi oleh
pasien hal dapat
dimungkinkan
karena obat PPI
Farmakologi
dapat
mempengaruhi dan terapi
edisi 5
eliminasi beberapa
obat yang
mempunyai jalur
metabolisme yang
sama antara lain
warfarin. Dapat
diberikan golongan
lain seperti antasida,
H-2 Bloker.
ASESMENT PLAN/REKOMENDASI
EVIDENCE
OBAT PROBLEM CAUSE INTERVENSI ACCEPTANCE OUTCOME ANALISA
BASE

Efek dari Ketidaktepatan Intervensi Intervensi Masalah Pada data


perawatan waktu lain diterima dan teratasi pengobatan
obat yang pemberian/interval (spesifik) dilaksanakan sepenuhnya pasien diketahui
tidak optimal dosis sepenuhnya penggunaan
natrium warfarin
(4 mg) interval
waktu yang
diberikan tidak
efektif, tidak
menyesuaikan di
Simarc waktu pagi dan Farmakologi
(warfarin) diwaktu malam dan terapi
teratur. Maka
sebaiknya
penggunaannya
secara teratur
waktunya. Dan
perlu dimonitoring
efek samping
yakni perdarahan
dengan frekuensi
kejadian 2-4%
KESIMPULAN
• Pemilihan obat tidak tepat sesuai pedoman tapi ada kontraindikasi
• Pengobatan tanpa indikasi dan tidak memberikan efek klinik (terapi)
• Dosis obat terlalu tinggi dan perlu dititrasi
• Adanya pemakaian obat dengan interval waktu yang tidak terstruktur

REKOMENDASI
• Direcomendasikan untuk dapat melengkapi profil lipid, profil vital (tekanan darah, nadi dan pernafasan)
• Direkomendasikan untuk memonitoring profil tersebut selama di RS untuk dapat mengetahui efektivitas dari
suatu efek Terapi obat
• Direcomendasikan untuk dapat melengkapi data lab klinik selama berada di RS

Anda mungkin juga menyukai