Anda di halaman 1dari 12

Nama : Alma Rahmawati Dewi

Kelas : XI Farmasi Klinis dan Komunitas

Jumlah obat : 13

OBAT-OBAT GANGGUAN KARDIOVASKULER DAN HEMATOPOETIK


GAMBAR OBAT KETERANGAN
Jenis sediaan obat : Tablet dan Ampul
Nama spesialite : Fargoxin
Golongan obat : Obat Keras
Industri farmasi : Fahrenheit, Pratapa
Nirmala
Komposisi : Digoxin 0.25 mg/ mL
Kelas Terapi : Obat Jantung
Kemasan : Dus, 10 Strip 10 Tablet, Dus, 5
Ampul 2 mL
Indikasi : untuk membantu mengobati gagal
jantung, biasanya dikombinasikan dengan
obat lain. Fargoxin juga digunakan untuk
mengobati denyut jantung tidak teratur
(fibrilasi atrium kronis).
Kontradiksi : Hindari pemberian pada
pasien dengan kondisi:
 Takikardia dan fibrilasi ventrikel
 Blok AV derajat 2 dan lengkap
 Henti sinus
 Bradikardia sinus berlebihan
Dosis dan cara pemberian :
1. Fargoxin Injeksi
Perawatan darurat pada gagal
jantung
 Diberikan dosis 0.5-1 mg/ hari.
2. Fargoxin Tablet
Digitalisasi cepat (24-36 jam)
 Dewasa: diberikan 4-6 tablet
dilanjutkan 1 tablet kembali dengan
jarak waktu yang memadai
kompensasi tercapai.
 Anak: dosis 25 mcg / kg berat
badan, dosis dapat ditingkatkan
dengan jarak waktu tertentu sampai
kompensasi tercapai.
 Dosis pemeliharaan: 10-20 mcg / kg
berat badan/ hari.
3. Digitalisasi lambat (3-5 hr)
 Dosis: 2-3 tablet / hari dalam dosis
terbagi.
 Dosis perawatan: 1-3 tablet / hari.
Efek Samping :
 Gangguan jantung: Aritmia
(gangguan yang terjadi pada irama
jantung)
 Gangguan mata: Gangguan
penglihatan (penglihatan kabur
atau kuning).
 Gangguan pencernaan: Diare, mual,
muntah.
 Gangguan sistem saraf: Gangguan
otak, pusing, gangguan sistem.
 Gangguan kulit dan jaringan
subkutan: Ruam dan urtikaria
(Gatal).
Interaksi Obat :
 Amfoterisin dapat meningkatkan
kemungkinan toksisitas dari
Fargoxin.
 Antasida; cholestyramine,
colestipol, neomycin, sulfasalazine
dapat menghambat penyerapan
Fargoxin didalam tubuh.
 Peningkatan risiko aritmia jantung
bila diberikan bersamaan dengan
garam Ca dan obat antiaritmia.
 Konsentrasi serum dapat
ditingkatkan dengan quinidine.

Jenis sediaan obat : Tablet, infus,tablet


lepas lambat
Nama Spesialite : Cedocard
Golongan obat : Obat Keras
Industri farmasi : Ever Pharma Jena/ Darya-
Varia Laboratoria
Komposisi :
Tablet : Isosorbide Dinitrate 5 mg;
Isosorbide Dinitrate 10 mg
Infus : Isosorbide Dinitrate 1 mg
Tablet lepas lambat : Isosorbide Dinitrate
20 mg
Kelas Terapi : Antiangina
Kemasan :
Tablet : Strip 10 Tablet
Infus : Ampul 10 ml
Tablet lepas lambat : Strip 10 Tablet
Pelepasan Lambat
Indikasi : untuk membantu mencegah nyeri
dada (angina) pada pasien dengan kondisi
jantung tertentu (penyakit arteri koroner)
Kontraindikasi :
 Anemia (kekurangan hemoglobin)
 Hipotensi (tekanan darah rendah)
 Syok kardiogenik (penurunan curah
jantung)
 Hindari penggunaan bersamaan
dengan sildenafil, tadalafil,
vardenafil
Dosis dan Cara pemberian :
1. Cedocard Infus
 Diberikan dosis 2-10 mg / jam
melalui infus.
2. Cedocard Tablet 5 mg
 Angina serangan akut: 1 tablet di
minum 1 kali sehari.
 Pencegahan: 1-2 tablet, di minum
3-4 kali sehari.
 Pencegahan serangan nokturnal: 1-
2 tablet, di minum sebelum tidur.
3. Cedocard Tablet 10 mg
 Dosis pemberian: 1-3 tablet, di
minum 4 kali sehari.
4. Cedocard Retard 20 mg
 Dosis pemberian: 1 tablet, diminum
2 kali sehari.
Efek samping :
 Sakit kepala
 Hipotensi (tekanan darah rendah)
 Mual
Interaksi obat :
Meningkatkan efek hipotensi jika digunakan
bersama antihipertensi, sildenafil, tadalafil,
vardenafil.

Jenis sediaan obat : Tablet


Nama Spesialite : Norvask
Golongan obat : Obat keras
Industri farmasi : Pfizer Indonesia.
Komposisi : Amlodipine 5 mg; Amlodipine
10 mg
Kelas Terapi : Antihipertensi
Kemasan : Box, 3 Strip @ 10 Tablet
Indikasi : untuk membantu mengobati
penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi),
nyeri dada (angina pektoris), mencegah
serangan stroke, mencegah serangan
jantung dan Mencegah penyakit ginjal.
Kontraindikasi : Penyakit liver, penyakit
jantung, dan tekanan darah rendah.
Hindari mengkonsumsi Amlodipine bersama
dengan vitamin, obat herbal, atau obat
untuk demam, flu, batuk, dan asma, kecuali
yang diresepkan oleh Dokter.
Dosis dan Cara pemberian : Hipertensi:
Dewasa: 5-10 mg per hari.
Anak-anak 6-17 tahun: 2.5-5 mg per hari.
Angina pektoris:
Dewasa: 5-10 mg per hari.
Efek samping : lelah, pusing, mual,
pembengkakan tungkai, jantung berdebar
Interaksi obat :
1. Simvastatin
2. Amiodarone
3. Clarithromycin
4. Clopidogrel
5. Ciclosporin
Jenis sediaan obat : Tablet
Nama Spesialite : Dopamet
Golongan obat : Obat keras
Industri farmasi : Actavis
Komposisi : Metildopa 250 mg
Kelas Terapi : Anti Hipertensi
Kemasan : Box, Strip 10 Tablet
Indikasi : obat yang digunakan untuk
menurunkan tekanan darah
Kontraindikasi :
 Pasien yang memiliki riwayat
hipersensitifitas pada metildopa
 Pasien yang memiliki riwayat
penyakit hipotensi.
Dosis dan Cara pemberian :
 Dewasa: Dosis awal 250 mg, di
minum tiga kali selama 2 hari, Dosis
pemeliharaan: di berikan dosis 500-
2000 mg per hari, maksimal 3000
mg per hari.
 Anak-anak usia < 12 tahun: Dosis
awal 10 mg/kgBB atau 300 mg/m2
per hari, di bagi menjadi 2-4 dosis
terbagi. Dosis maksimal 65/kgBB
atau 2000 mg/m2 - 3000 mg/m2
 Lansia: Dosis awal: di berikan dosis
125 mg, di minum 2 kali sehari.
Dosis maksimal 2000 mg per hari.
Efek samping : Pusing.
Mengantuk.
Ruam.
Impotensi
Menurunkan libido (pria).
Mual dan muntah
Mulut kering dan lemas.
Interaksi obat :
Golongan obat diuretik dan antihipertensi
lain
Golongan obat penghambat COMT
(misalnya entacapone)

Jenis sediaan obat : Tablet dan Injeksi


Nama Spesialite : Duvadilan
Golongan obat : Obat keras
Industri farmasi : Kimia Farmasi
Komposisi : Isoxuprine HCL 20-5 mg/ mL.
Kelas Terapi : Vasodilator Periveral
(melebarkan pembuluh darah)
Indikasi : untuk mengobati penyakit
pembuluh darah yang dapat digunakan
bersamaan dengan obat lainnya.
Kontraindikasi :
 Tidak digunakan pada pasien yang
memiliki riwayat alergi/hipersensitif
pada komposisi obat tersebut.
 Pasien yang memiliki riwayat
perdarahan arteri (pembuluh
darah).
 Tidak digunakan pada pasen yang
memiliki riwayat penggumpalan
darah (trombosis koroner akut).
Dosis dan Cara pemberian :
Duvadilan Tablet
Gangguan sirkulasi perifer: 1 tablet
diminum 3-4 kali sehari. Amp 1 amp 3 kali
sehari.
Supresi motilitas uterus: dosis
pemeliharaan: 1 tablet diminum 3-4 kali
sehari. 0,2-0,5 mg / mnt dg infus IV atau 10
mg IM tiap 1-2 jam.
Gangguan sirkulasi: 1 tablet diminum 3-4
kali sehari. 20 mg per oral 3-4 x / hr atau 10
mg parenteral 3 x / hr.
Duvadilan Injeksi
Gangguan sirkulasi perifer: 1 ampul
diberikan 3 kali sehari.
Supresi motilitas uterus: diberikan dosis
awal 0,2-0,5 mg / menit melalui infus
intravena (pembuluh darah) atau dosis 10
mg melalui injeksi intramuskular (melalui
otot) tiap 1-2 jam.
Gangguan sirkulasi: diberikan dosis 10 mg
melalui injeksi parenteral sebanyak 3 kali
sehari.
Efek samping :
 Nyeri pada kepala
 Detak jantung tidak normal
 Mual dan muntah
 Kelemahan
 Kesulitan bernafas
 Pembengkakan pada area mulut
dan wajah
Interaksi obat : Penggunaan obat darah
tinggi dan obat dengan penyakit jantung
lainnya sebaiknya tidak digunakan
bersamaan dengan obat ini karena dapat
meningkatkan efek Isoksuprin (pembekuan
darah).

Jenis sediaan obat : Tablet


Nama Spesialite : Spironolactone
Golongan obat : Obat keras
Industri farmasi : Dexa Medica
Komposisi : Spironolactone 25 mg;
Spironolactone 100 mg
Kelas Terapi : Anti Hipertensi
Kemasan : Dus,10 Strip 10 Tablet
Indikasi : untuk mengobati Hipertensi
esensial, hipertensi berat, Edema jantung,
edema karena sirosis hati, edema karena
sindroma nefrotik
Kontraindikasi : Tidak boleh di gunakan
pada pasien dengan anuria, hiperkalemia
(kondisi ketika jumlah kalium dalam darah
sangat tinggi), penyakit Addison (penyakit
endokrin langka di mana kelenjar adrenalin
memproduksi hormon steroid yang tidak
cukup), insufisiensi ginjal akut atau
progresif dan penggunaan bersama dengan
eplerenone.
Dosis dan Cara pemberian : Dewasa : 25-
200 mg / hari dalam dosis terbagi. Dapat
ditingkatkan sampai dengan 400 mg / hari,
tergantung beratnya gejala
Anak : Diminum 3mg / kgBB / hari dalam
dosis terbagi. Diminum bersama dengan
makanan.
Efek samping :
 Sakit kepala.
 Mengantuk.
 Gangguan lambung.
 Ataksia (Gangguan koordinasi
gerakan).
 Kebingungan mental.
Interaksi obat :
Peningkatan risiko toksisitas litium.
-Dapat mengurangi sifat penyembuhan
bisul dari carbenoxolone.
-Dapat meningkatkan kadar digoxin dalam
serum.
-Dapat mengurangi respons vaskular
terhadap norepinefrin.
Jenis sediaan obat : Kapsul dan sirup
Nama Spesialite : Sabgobion
Golongan obat : Obat bebas
Industri farmasi : Merck
Komposisi : Ferrous Gluconate,
Manganese Sulfate, Copper Sulfate,
Metafolin, Vitamin B12, Vitamin C, Folic
Acid, Sorbitol
Kelas Terapi : Vitamin dan sumplemen
Kemasan : Strip 10 Kapsul, botol 100 ml
Indikasi : digunakan sebagai terapi
pengobatan anemia disebabkan oleh
defisiensi Fe dan mineral lain yang
berkontribusi pada pembentukan darah.
Cocok juga untuk wanita hamil dan
menyusui.
Kontraindikasi : Hindari penggunaan
Sangobion pada pasien yang memiliki
indikasi:
Pasien yang menerima transfusi darah
berulang atau anemia yang tidak
disebabkan oleh defisiensi Fe.
Dosis dan Cara pemberian :
Sangobion Tablet:
Dosis 1 Tablet sekali sehari.
Sangobion Sirup:
Diminum 1 kali sehari 2 sendok takar
(10 mL).
Efek samping :
1. Mual
2. Iritasi lambung
3. Konstipasi
4. Diare
Jenis sediaan obat : Kapsul, Tablet dan
injeksi
Nama Spesialite : Kalnex
Golongan obat : Obat keras
Industri farmasi : Kalbe farma
Komposisi :
Kapsul : Asam traneksamat 250 mg
Tablet : Asam traneksamat 500 mg
Cairan Injeksi : Asam Traneksamat 50
mg/ ml
Asam Traneksamat 100 mg/ml
Kelas Terapi : Hemostatik
Kemasan : Box 10 strip, Ampul 5ml
Indikasi : untuk menghentikan
perdarahan, seperti: epitaksis
(mimisan), perdarahan abnormal pasca
operasi, dan menorrhagia (pendarahan
berlebihan pada saat menstruasi).
Kontraindikasi :
 Tidak boleh diberikan pada
pasien yang hipersensitif
terhadap asam traneksamat.
 Tidak boleh diberikan pada
pasien yang memiliki riwayat
penyakit tromboemboli vena
atau arteri, gangguan ginjal dan
pasien yang sedang
mengkonsumsi obat hormon
Dosis dan Cara pemberian :
1. Kalnex Kapsul 250 mg
 Dewasa: 3-4 kali sehari 1-2
kapsul.
2. Kalnex Tablet 500 mg
 Dewasa: 1 tablet, di berikan 3-4
kali sehari.
3. Kalnex Injeksi
 250-500 mg melalui injeksi
intravena (pembuluh darah)/
injeksi intramuskular (melalui
otot) setiap hari dalam 1-2 dosis
terbagi.
 Selama atau pasca operasi
 500-2.500 mg dengan infus
intravena (pembuluh darah) jika
perlu.
 Injeksi 100 mg 2,5-5 mL melalui
injeksi intravena (pembuluh
darah)/injeksi intramuskular
(melalui otot) setiap hari dalam
1-2 dosis terbagi.
 Selama atau pasca operasi 5-25
mL dengan infus intravena
(pembuluh darah), jika perlu.
Efek samping :
 Gangguan saluran pencernaan
 Mual, muntah
 Pusing
 Anoreksia (gangguan makan)
 Sakit kepala
 Hipotensi (tekanan darah
rendah).
Interaksi obat :
 Sebaiknya tidak ditambahkan
transfusi darah atau suntikan
yang mengandung penisilin.
 Tidak boleh di berikan
bersamaan dengan
haemocoagulase; batroxobin.
Agen faktor koagulasi

Jenis sediaan obat : Injeksi


Nama Spesialite : Lovenox
Golongan obat : Obat Keras
Industri farmasi : Sanofi Winthdrop/
Aventis Pharma
Komposisi : Enoxaparin Sodium 10.000
IU/mL
Kelas Terapi : Antikoagulan, Antiplatelet
& Fibrinolitik (Trombolitik)
Kemasan : Box, 2 Prefilled Syringe 0,2
mL; Box, 2 Prefilled Syringe 0,4 mL; Box,
2 Prefilled Syringe 0,6 mL
Indikasi : untuk profilaksis (mencegah)
gangguan tromboembolik vena
(tersumbatnya pembuluh darah vena)
terutama pada bedah ortopedi atau
bedah umum pada pasien berisiko
tinggi.
Kontraindikasi :
 Hipersensitivitas terhadap
enoxaparin, heparin atau
derivatif heparin lainnya.
 Riwayat trombositopenia
heparin tipe II yang serius.
Efek samping :
 Pendarahan
 Trombositosis (jumlah trombosit
dalam darah tinggi)
 Trombositopenia (jumlah
trombosit dalam darah rendah)
 Peningkatan enzim hati
 Reaksi alergi
Interaksi obat :
Potensi risiko hiperkalemia (kadar
kaliumm dalam darah tinggi) dengan
garam K, diuretik K-sparing, ACE & AIIA
inhibitor, NSAID, LMW atau heparin
yang tidak terfraksionasi, ciclosporin,
tacrolimus, trimethoprim.

Jenis sediaan obat : Kaplet salut selaput


Nama Spesialite : Lapibroz
Golongan obat : Obat Keras
Industri farmasi : Lapi
Komposisi : Gemfibrozil 600 mg
Kelas Terapi : Agen Dislipidemia
Kemasan : strip 6 Kaplet
Indikasi : digunakan untuk menurunkan
kadar kolesterol dan trigliseride yang
tinggi.
Kontraindikasi :
 Disfungsi ginjal
 Gangguan hati berat
 Penyakit kandung empedu
Dosis dan Cara pemberian :
Dosis penggunaan secara umum
adalah: 900-1.500 mg setiap hari,
diberikan dalam 2 dosis terbagi.
Efek samping :
 Gangguan saluran pencernaan
 Mual
 Pusing
Interaksi obat :
Meningkatkan kadar plasma jika
diberikan bersamaan dengan warfarin.
Jenis sediaan obat : Kapsul
Nama Spesialite : Lesichol
Golongan obat : Obat Bebas
Industri farmasi : Pertiwi agung
Komposisi : Lesitin murni (PPC 95%) 175
mg (300 mg untuk Lesichol 300 & 600
mg untuk Lesichol 600), vitamin B1 6
mg, vitamin B2 6 mg, vitamin B6 6 mg,
vitamin B12 6 mcg, vitamin E 10 mg,
nicotinamide 30 mg
Kelas Terapi : Cholagogues,
Cholelitholytics & Pelindung Hepatik
Kemasan : Dus, 10 strip @ 10 kapsul
lunak
Indikasi : untuk membantu menunjang
fungsi organ hati agar tetap sehat,
terutama jika hati mengalami
peningkatan enzim hati saat dalam
kondisi sakit.
Dosis dan Cara pemberian :
1.Lesichol/ Lesichol 300mg
Aturan minum: 1-2 kapsul diminum 3
kali sehari.
2.Lesichol 600mg
Aturan minum: 1 kapsul diminum setiap
hari.
Efek samping : Belum ada efek samping
yang dilaporkan.

Jenis sediaan obat : Tablet salut enterik


Nama Spesialite : Farmasal
Golongan obat : Obat Keras
Industri farmasi : Pratapa Nirmala.
Komposisi : asam Asetilsalisilat 100 mg
Kelas Terapi : Antikoagulan, Antiplatelet
dan Fibrinolitik (Trombolitik)
Kemasan : Box, 10 Strip 10 Tablet Salut
Enterik
Indikasi : digunakan untuk mencegah
pembekuan darah, mengurangi risiko
stroke dan serangan jantung.
Kontraindikasi :
 Gangguan pencernaan
 Pendarahan
 Asma
 Bayi
Dosis dan Cara pemberian : Dosis: 1
tablet perhari.
Efek samping :
 Iritasi lambung
 Hipothrombinaemia (Kadar
trombosit rendah)
 Pusing
Interaksi obat : Meningkatkan efek
antikoagulan dan menghambat efek
obat urikosurik (probenesid,
sulfinpirazon, dan benzbromaron)

Jenis sediaan obat : Tablet


Nama Spesialite : Hemafort
Golongan obat : Obat bebas
Industri farmasi : Phapros
Komposisi : Fe (II) fumarate 300 mg,
Manganese sulfate 0,4 mg, Copper
sulfate 0,4 mg, Vitamin C 100 mg, Folic
acid 2 mg, Vitamin B12 15 mcg, Intrinsic
factor 25 mg
Kelas Terapi : Vitamin dan Mineral
Kemasan : Box, 10 Strip @ 10 Tablet
Indikasi : untuk penderita anemia
karena kekurangan zat besi atau
perdarahan, anemia hiperkromik
makrositik, anemia karena kurang gizi,
untuk pencegahan anemia sehabis
donor darah, sebagai suplemen untuk
anak dalam masa pertumbuhan, wanita
dalam masa haid atau hamil, pasien
yang baru sembuh dari penyakit atau
sesudah operasi.
Kontraindikasi : -
Dosis dan Cara pemberian :
Dosis umum Hemafort adalah:
Dewasa: 1 kali sehari 1 tablet salut gula,
dapat ditingkatkan menjadi 2 kali sehari
1 tablet salut gula. Hemafort diminum
setelah makan.
Efek samping : Efek samping yang
mungkin timbul selama pemakaian
Hemafort adalah mual dan konstipasi
(sembelit), reaksi alergi.
Interaksi obat : -

Anda mungkin juga menyukai