Nama: Felania Gloria Emor

Nim: 2214201054

Kelas: A2 Keperawatan

MK: Farmakologi Keperawatan

Dosen Pengampuh: Merdy Kansil S. Farm M. Kes

1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter, tidak
termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah
terdaftar di Depkes RI. Obat bebas merupakan yang paling aman dikonsumsi, sehingga obat
bebas dapat ditemui di berbagai toko.

- Parasetamol

Paracetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang, misalnya
sakit kepala, nyeri haid, atau pegal-pegal. 

Kontraindikasi: Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi terhadap

Paracetamol. Penderita gangguan fungsi hati berat.

Efek Samping: Paracetamol jarang menyebabkan efek samping. Namun, dalam beberapa
kasus obat ini bisa menimbulkan efek sampingnya berupa sakit perut, mual, dan muntah.
Pada orang yang alergi obat, maka efek samping yang dapat terjadi berupa reaksi alergi,
seperti: Gatal-gatal

Bentuk sediaan obat: tablet, sirop, tetes, suppositoria, dan infus.

Dosis dan Aturan pakai: obat dapat diminum setelah makan.Dengan dosis

Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan maximum 8 kaplet per hari. Anak 7-12
tahun : 0.5 - 1 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan maximum 4 kaplet per hari.

2. Obat Bebas Terbatas

Obat Bebas Terbatas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep
dokter, namun mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya. Tempat penjualan di
Apotek dan Toko Obat Berijin.

- CTM

CTM adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala alergi. 

Kontraindikasi: Obat CTM tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bila Anda termasuk dalam
beberapa kategori di bawah ini:

 penderita glaukoma sudut sempit

 pasien obstruksi leher kandung kemih
 pasien hipertrofi prostat
 penderita tukak lambung stenosis
 pasien serangan asma akut

Efek samping: Setelah mengonsumsi CTM, beberapa efek samping yang mungkin muncul,
antara lain:
  mengantuk
 pusing
 sakit kepala
 sembelit
 sakit perut
 mulut kering
 penurunan koordinasi
 penglihatan kabur
 mulut kering
 jantung berdebar
 denyut jantung lebih cepat dari normal

Bentuk Sediaan obat:

Tablet/kaplet: 4 mg, 5 mg. Sirup: 2 mg/5mL. Ampul: 10 mg/mL

Dosis dan Aturan Pakai:

Bentuk: tablet

 Anak usia 1 tahun hingga kurang dari 2 tahun: 1 mg 2 kali sehari.

 Anak usia 2-5 tahun: 1 mg setiap 4-6 jam. Batasan maksimal dosis CTM per hari
adalah 6 mg.
 Anak usia 6-11 tahun: 2 mg setiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 12
mg.
 Usia di atas 12 tahun hingga dewasa: 4 mg setiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per
hari adalah 24 mg. Sementara, bagi orang di atas 65 tahun, dosis maksimal CTM
adalah 12 mg.

3. Obat Keras

Obat Keras adalah obat yang hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.

- Doxycycline
Doxycycline adalah obat untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri. Antibiotik
ini juga digunakan dalam pengobatan jerawat yang berat dan pencegahan malaria. 

Kontraindikasi: Doxycycline sebaiknya tidak digunakan pada waktu bersamaan dengan

antasida (obat untuk penyakit asam lambung) yang mengandung aluminium, kalsium, atau
magnesium. Obat lain yang mengandung zat besi, zinc, atau bismuth juga sebaiknya tidak
digunakan bersamaan. Penggunaan bersamaan dengan obat-obat tersebut akan mengurangi
efektivitas doxycycline. 

Efek Samping: Penggunaan doxycycline dapat menimbulkan efek samping pada saluran
pencernaan sepertidiare, mual, muntah, nyeri perut, atau rasa tidak nyaman pada perut. Bila
mengalami sesak napas, bengkak pada wajah, atau timbul ruam setelah mengonsumsi
doxycycline, segera hentikan pengobatan dan hubungi dokter. Hal tersebut dapat menjadi
tanda adanya alergi terhadap doxycycline.

Bentuk sediaan obat: Doxycycline dapat tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, atau
suspensi.

Dosis dan Aturan pakai:

Dosis doxycycline setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi
dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Anak
 

 Anak dengan berat badan di bawah 45 kg diberikan dosis awal sebanyak 4,4
mg/KgBB yang terbagi ke dalam 2 dosis, dan dilanjutkan dengan dosis 2,2 mg/KgBB
sekali setiap hari. Pada infeksi berat, dosis yang diberikan adalah 2,2 mg/Kg setiap 12
jam. Pada anak berat badan di atas 45 Kg, dosis disamakan dengan orang dewasa.

Dewasa
 Sebagai obat injeksi intravena

Dosis awal adalah 200 mg pada hari pertama yang selanjutnya diikuti 100-200 mg setiap hari,
bergantung kepada beratnya infeksi.
  Sebagai obat tablet sifilis:

Dosis adalah300 mg setiap hari. Obat dikonsumsi selama minimal 10 hari

 Sebagai obat tablet infeksi:

Dosis awal adalah 200 mg sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam dua dosis (interval 12
jam) pada hari pertama. Setelah itu, obat dikonsumsisebanyak 100 mg sekali setiap hari. Pada
infeksi berat, obat dapat diberikan 200 mg setiap hari

 Sebagai obat tablet malaria resisten klorokuin (malaria yang tidak dapat diobati
dengan klorokuin):

Dosis adalah200 mg setiap hari selama minimal 7 hari. Obat diberikan dengan kombinasi
bersama kuinin

4. Obat Fitofarmaka

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah
distandarisasi.

- Stimuno

Stimuno diindikasikan untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan membantu

memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

Kontraindikasi:
 Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap kandungan bahan
dalam produk
 Tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit autoimun

Efek Samping: Belum ada data efek samping

Bentuk sediaan obat: kapsul, sirup, stick pack

Dosis dan aturan pakai:

1. Stimuno Forte
o Pada saat sakit: 1 kapsul, diminum 3 kali sehari.
o Saat diperjalanan: 1 kapsul, diminum 2 kali sehari.
o Pencegahan: 1 kapsul, diminum 1 kali sehari.
2. Stimuno Sirup
o Aturan minum: 1 sendok takar (5 ml), diminum 1-3 kali sehari.
3. Stimuno Stick Pack
o Aturan minum: 1 Stick Pack, diminum 1-3 kali sehari.