PROMETHAZIN
Promethazine adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk mencegah rasa mual
karena mabuk perjalanan. Obat ini umumnya tersedia dalam bentuk sirop yang juga digunakan
untuk menangani beberapa kondisi, seperti:
Menangani reaksi alergi yang timbul akibat pajanan debu, gigitan serangga, serbuk sari, dan bulu
binatang.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat histamin untuk meredakan reaksi alergi, serta
mempengaruhi asetilkolin dan bagian tertentu pada otak untuk meredakan mual, nyeri, dan
memberi efek penenang.
Selain sirop, promethazine juga tersedia dalam bentuk krim yang digunakan untuk menangani kulit
gatal. Akan tetapi, pemakaian krim promethazine tanpa anjuran dokter, sangat tidak dianjurkan
karena dapat menimbulkan efek samping.
Merek dagang: Berlifed, Erpha allergil, Halfilyn, Halmezin, Hufallerzine Expectorant, Phenerica,
Prome, Promedex, Promethazine, Zenirex
Tentang Promethazine
Promethazine dapat diserap ke dalam ASI. Obat ini tidak dianjurkan bagi ibu menyusui karena dapat
memberikan efek mengantuk, gelisah atau kegirangan berlebihan pada bayi.
Dosis obat promethazine berbeda-beda untuk setiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum
penggunaan obat promethazine untuk beberapa kondisi:
Kondisi: Alergi
Oral
Dewasa: 25 mg sekali pada malam hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg, 2 kali sehari jika
diperlukan. Untuk jangka panjang, dosis yang dapat dikonsumsi adalah 10-20 mg, 2-3 kali sehari.
Anak-anak usia 6-10 tahun: 10-25 mg, sekali minum atau dibagi 2 kali sehari.
Anak-anak usia 2-5 tahun: 5-15 mg, sekali minum atau dibagi 2 kali sehari.
Oral
Oral
Dewasa: 20 atau 25 mg pada malam hari sebelum bepergian, dilanjutkan dengan dosis yang sama
pada pagi hari jika diperlukan.
Anak-anak usia 2-5 tahun: 5 mg pada malam hari sebelum bepergian, dilanjutkan dengan dosis yang
sama pada pagi hari (6-8 jam setelahnya) jika diperlukan.
Interaksi Obat
Promethazine dapat meningkatkan efek obat antikolinergik (seperti atropin), asam trikloroasetat
(TCA), dan obat penenang.
Sama seperti obat-obat lain, promethazine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa
efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah:
Pandangan kabur
Mengantuk
Mulut kering
Sakit kepala
Konstipasi
Nyeri perut
2. MEKLIZIN
Meclozine adalah antihistamin turunan dari piperazine yang digunakan sebagai antiemetik. Selain itu
obat ini memiliki sifat antikolinergik dan sifat antihistaminic juga. Pyridoxine digunakan untuk
mengobati mual dan muntah karena sifat antiemetik nya. Kombinasi ini adalah antiemetik yang
paling efektif dan aman selama kehamilan.Dosis
Satu tablet 1-2 kali sehari atau seperti yang diarahkan oleh dokter.
Mabuk: Dosis awal adalah satu atau dua tablet setiap hari; harus diminum satu jam sebelum
perjalanan untuk perlindungan terhadap penyakit akibat perjalanan. Oleh karena itu, dosis dapat
diulang setiap 24 jam selama perjalanan.
Vertigo: Satu tablet dua kali sehari atau seperti yang diarahkan oleh dokter.
Gangguan labirin dan vestibular: Dosis optimal Meclozine HCl biasanya 25 sampai 100 mg sehari
dalam dosis terbagi, tergantung pada respon klinis.
Penyakit radiasi: 50 mg (Meclozine HCl) diberikan 2 sampai 12 jam sebelum pengobatan radiasi.
Piridoksin (vitamin B6) telah terbukti aman dan efektif dalam dosis 50 sampai 200 mg per hari
kantuk
mulut kering
neuropati sensorik dilaporkan dengan penggunaan dosis tinggi Pyridoxine hydrochloride yang
diberikan untuk waktu yang lama.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang
serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar
semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan
konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis
obat apapun tanpa persetujuan dokter
Ada peningkatan depresi SSP ketika Meclozine HCl dan Pyridoxine HCl diberikan bersamaan dengan
depresan SSP lainnya, termasuk benzodiazepin, barbiturat, antidepresan trisiklik, agonis opiat,
relaksan otot rangka, antihistamin, alkohol, obat penenang. Meclozine HCl dapat meningkatkan
penyerapan digoxin dengan mengurangi motilitas gastrointestinal. MAO inhibitor dapat
memperpanjang dan memperkuat efek antikolinergik dari Meclozine HCl.
3. Dimenhydrinate
Dimenhydrinate adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani mual, muntah,
dan pusing akibat Motion sickness. Motion sickness terjadi ketika sensasi gerakan di dalam telinga
berbeda dengan sensasi gerakan yang dilihat orang tersebut. Hal ini sering terjadi dalam perjalanan
dengan mobil atau kapal laut, sehingga sering disebut mabuk perjalanan. Obat ini juga digunakan
untuk mengatasi penyakit Meniere.
Dimenhydrinate bekerja dengan cara menghambat kerja zat yang bernama histamine, sehingga
mencegah stimulasi saraf di otak dan telinga dalam yang bisa menyebabkan mual, muntah dan
pusing.
Tentang Dimenhydrinate
Berikut ini sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan dimenhydrinate bersama dengan
obat lain:
Menguatkan efek obat antikolinergik, seperti obat difenhidramin atau obat antipsikotik.
Penggunaan dimenhydrinate menimbulkan efek samping yang bervariasi pada setiap orang. Efek
samping yang mungkin muncul adalah:
Mengantuk
Pusing
Sakit maag
Mual
Muntah
Diare
Kejang
4. Difenhidramin
Diphenhydramine adalah obat yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi pada tubuh,
seperti mata merah, iritasi, gatal, dan berair; bersin-bersin, serta pilek. Selain itu, obat ini
juga dapat digunakan untuk:
Meredakan batuk yang disebabkan iritasi tenggorokan ringan atau saluran pernapasan.
Tentang Diphenhydramine
Peringatan:
Konsultasikan kepada dokter jika saat ini sedang menggunakan obat antihistamin lainnya,
obat demam, batuk pilek, antidepresan, antikejang, obat pelemas otot, pereda nyeri, dan
obat penenang.
Beri tahu dokter jika pernah menderita atau sedang menderita gangguan kesehatan sebagai
berikut:
Glaukoma, yaitu kondisi meningkatnya tekanan pada mata dan menyebabkan penderitanya
kehilangan penglihatan secara bertahap.
Penyakit jantung.
Hipertensi.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi diphenhydramine jika akan melalui
prosedur operasi, termasuk operasi gigi.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan diphenhydramine, segera
temui dokter.
Dosis Diphenhydramine
Penentuan dosis obat diphenhydramine tergantung kepada kondisi yang diderita pasien.
Berikut ini adalah takaran umum penggunaan obat diphenhydramine:
Alergi dan mabuk perjalanan
Dewasa: 25-50 mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 300 mg per hari. Untuk mencegah
mabuk perjalanan, konsumsilah 30 menit sebelum melakukan perjalanan.
Anak-anak:
Anak usia 2-5 tahun: 6,25 mg, tiap 4-6 jam.
Anak usia 6-12 tahun: 12,5-25 mg, tiap 4-6 jam. Untuk mencegah mabuk perjalanan,
konsumsilah 30 menit sebelum melakukan perjalanan.
Parkinsonisme
Dewasa: Dosis awal adalah 25 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mg, 4 kali
sehari, jika diperlukan.
Interaksi Obat
Interaksi dapat terjadi jika diphenhydramine digunakan bersama dengan beberapa jenis
obat berikut ini:
Meningkatkan efek mengantuk, bila diberikan dengan obat penenang dan antidepresan.
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan
diphenhydramine:
Rasa kantuk
Gelisah
Disorientasi
Euforia
Kejang
Vertigo
Penglihatan kabur
Penglihatan ganda
Telinga berdenging
Konstipasi
Mulut kering
Dahak kental
Agranulositosis
Anemia hemolitik
Trombositopenia