Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah “antropologi” berasal dari bahasa Yunanai asal kata “anthropos” berarti
“manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah “antropologi”
berarti ilmu tentang manusia. Jadi antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai
pengertian atau pemahaman tentang mahluk manusia dengan mempelajari aneka warna
bentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan
penyebab dari perubahan. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1. Kerja dalam masyarakat
2. Tekanan keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam.
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993)
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub
yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya. Antropologi kesehatan
merupakan bagian dari antropologi yang menggambarkan pengaruh sosial, budaya,
biologi, dan bahasa terhadap kesehatan (dalam arti luas) meliputi pengalaman dan
distribusi kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit, proses penyembuhan dan
hubungan sosial manajemen pengobatan serta kepentingan dan kegunaan kebudayaan
untuk sistem kesehatan yang beranekaragam.
Bicara mengenai unsur sosial budaya, Indonesia adalah negara yang kaya akan
keberagaman unsur sosial, budaya, ras, suku bangsa, etnis dll. Dalam setiap daerah di
indonesia memiliki bermacam macam tradisi yang berbeda seperti tradisi ngabean
(pembakaran mayat di Bali), Oyog, pengobatan oleh Topo Tawoi, dan lain lain.
Kepercayaan kepada roh halus dan dewa serta lebih mempercayai pengobatan dengan
tabib dan bukan dokter masih sering terjadi di Indonesia. Sehingga, tradisi mengenai
kesehatan dalam setiap daerah masih kental dengan budaya masing masing.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tradisi?
2. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan?
3. Bagaimanakah hubungan tradisi dan kesehatan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia?
4. Apa yang dimaksud dengan Tradisi Oyog?
5. Bagaimana hubungan Tradisi Oyog bagi kesehatan ibu hamil?
6. Bagaimana hubungan Tradisi Oyog dengan usaha mendukung program kesehatan
pemerintah?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian tradisi dan kesehatan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami hubungan tradisi dan kesehatan dalam
masyarakat Indonesia yang beragam ini.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tradisi Oyog, hubungannya dengan kesehatan
Ibu hamil dan memahami hubungan Tradisi Oyog dengan usaha mendukung program
kesehatan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai