Ny. X adalah seorang penderita ptsd korban aniaya oleh ibu tirinya semenjak ayahnya
meninggal. Sesaat setelah mendapat penganiayaan dari ibu tirinya, ia bisa keluar dari rumah
dan ditemukan oleh tetangganya dalm keadaan sangat ketakutan. Setelah itu, tetangga
menghubungi keluarga lain dari pasien dan ibu tirinya sudah dihukum sesuai peraturan. Saat
ini, pasien sering insomnia dan mengalami depresi. Sering menangis dimalam hari tanpa
alasan yang jelas. Menangis sering diikuti dengan detak jantung yang cepat, nafas cepat,
gemetaran, dan tubuh berkeringat. Pasien masih sering merasakan ketakutan akan tindak
kekerasan yang dialaminya di masa lalu. Keluarganya pun membawa pasien ke RS untuk
memeriksakan keadaan pasien.
Pagi harinya
P : “halo adik mel, selamat pagi”
K : “ pagi sus”
P : “ masih ingat dengan saya”
K : “iyaa”
P : “ saya siapa?”
K : “ Suster putri”
P : “iyaa betul, saya suster putri. Kemarin udah janji kan mau diajak relaksasi ? sekarang kita
relaksasi yuk, mau disini atau di taman belakang ?”
K : “gamau, maunya pulang”
P : “ iyaa besok pulang, tapi relaksasi dulu ya. Biar cepet sehat. Terus pulang.”
K : “tapi mau keluar, gamau di sini”
P : “yaudah, ayuk ikut suster yuk. Engga disini”