Anda di halaman 1dari 4

Inamid 2mg Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Inamid adalah obat yang digunakan untuk mengobati diare akut. Inamid termasuk obat golongan
agonis opioid reseptor yang mekanisme kerjanya mengurangi aktivitas pleksus myenteric usus
besar sehingga memperlambat ritme kontraksi usus.

pabrik
Nufarindo

golongan
Harus dengan resep dokter

kemasan
inamid dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

 Dos 10 x 10 tablet 2 mg

kandungan
tiap kemasan inamid mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

 Loperamide HCl setara loperamide 2 mg / tablet

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)


Loperamide adalah obat yang digunakan sebagai obat diare akut. Pengobatan ini hanya bersifat
simptomatik sebagai pengobatan tambahan pada terapi rehidrasi. Loperamide merupakan agonis opioid
reseptor yang mekanisme kerjanya mirip dengan morfin yaitu mengurangi aktivitas pleksus myenteric
usus besar sehingga memperlambat ritme kontraksi usus. hal ini menyebabkan zat-zat tinggal lebih lama
dalam usus, menyediakan waktu lebih banyak untuk menyerap air keluar dari kotoran sehingga kotoran
menjadi lebih padat.
Indikasi
 Kegunaan inamid (loperamide) adalah untuk pengobatan beberapa jenis diare seperti diare akut
nonspesifik, diare ringan, sindrom iritasi usus, diare kronis akibat reseksi usus, dan diare kronis
sekunder untuk penyakit radang usus.
 Obat ini juga digunakan untuk mengurangi jumlah tinja pada orang yang memiliki ileostomy (re-
routing usus melalui lubang bedah di perut).

Kontra indikasi
 Jangan digunakan jika anda mempunyai riwayat alergi terhadap obat ini.
 Tidak boleh digunakan sebagai terapi utama pada pasien dengan disentri akut ditandai dengan
darah dalam tinja dan demam tinggi, ulcerative colitis akut, enterocolitis bakteri yang
disebabkan oleh organisme yang dapat menembus dinding usus termasuk Salmonella, Shigella,
dan Campylobacter, dan pada pasien dengan kolitis pseudomembran yang terkait dengan
penggunaan antibiotik spektrum luas.
 Tidak digunakan untuk pengobatan infeksi C. difficile, karena meningkatkan resiko retensi racun
dan pengendapan megakolon toksik.
 Jangan digunakan pada kondisi di mana penghambatan peristaltik harus dihindari atau terjadi
kejang perut.
 Dikontraindikasikan pada anak-anak di bawah 3 tahun, sakit sistemik, kekurangan gizi, dan
dehidrasi.

Efek samping
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik. Berikut adalah beberapa efek samping
inamid (loperamide) yang mungkin terjadi :

 Efek samping yang umum termasuk sembelit, kram perut, pusing, kantuk, mual, muntah, dan
mulut kering.
 Efek samping yang jarang tetapi lebih serius meliputi : megakolon toksik, ileus paralitik,
angioedema, anafilaksis / reaksi alergi, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson,
eritema multiforme, dan retensi urin.

Perhatian
hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan inamid (loperamide) adalah sebagai
berikut :

 Minum banyak cairan selama menggunakan obat ini.


 Dapatkan bantuan medis jika anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti : gatal-gatal,
kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
 Kadang dibutuhkan waktu 48 jam sebelum diare berkurang. Tetap gunakan obat ini seperti yang
dianjurkan. Hubungi dokter jika diare tidak hilang setelah 10 hari.
 Inamid (loperamide) dapat menimbulkan kelelahan, mengantuk, atau pusing. Jangan
mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
 Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien yang menderita gangguan hati.
 Inamid (loperamide) ikut keluar bersama air susu ibu (ASI), tidak dianjurkan digunakan oleh ibu
menyusui.

Penggunaan oleh ibu hamil


FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan loperamide kedalam
kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang
memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin,
penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Penelitian pada hewan telah ditemukan efek buruk obat ini terhadap janin. Hal ini harus menjadi
perhatian jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil. Karena penelitian klinis pada
manusia belum dilakukan sebaiknya penggunaan inamid (loperamide) oleh ibu hamil hanya jika
sangat dibutuhkan dan manfaatnya dapat dipastikan lebih besar dari resiko yang mungkin terjadi.

interaksi obat
Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain :

 Inamid (loperamide) meningkatkan konsentrasi desmopresin oral dalam plasma.


 Inamid (loperamide) adalah substrat P-glikoprotein, oleh karena itu konsentrasinya akan
meningkat bila diberikan bersamaan dengan inhibitor P-Glycoprotein (quinidine, ritonavir, dan
ketoconazole).
 Konsentrasi saquinavir dapat menurun hingga setengah ketika diberikan bersamaan dengan
inamid (loperamide).
 Resiko sembelit meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat antimotility lain seperti obat-
obat golongan opioid, anti histamin, anti psikotik dan antikolinergik.

Dosis inamid
Inamid (loperamide) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

 Dosis lazim 6 - 8 mg sehari. Dosis maksimal : 16 mg / hari.


 Diare akut (dewasa) : dosis awal 4 mg, ditambah 2 mg setiap habis buang air besar. Obat
digunakan selama maksimal 5 hari.
 Diare kronik pada dewasa : dosis awal 4 - 8 mg, ditambah 2 mg setiap buang air besar. Dosis
maksimal : 16 mg / hari.
 Anak usia 4 - 8 tahun : 1 mg 3 - 4 x sehari. Pengobatan maksimal 3 hari.
 Anak usia 9 - 12 tahun : 2 mg 4 x sehari. Pengobatan maksimal 5 hari.
 Pengobatan harus dihentikan jika diare tidak sembuh selama 48 jam.
 merk-merk obat dengan kandungan zat aktif loperamide

REFERENSI

Internet: HONESTDOCS EDITORIAL TEAM. https://www.honestdocs.id/inamid

Anda mungkin juga menyukai