Morfin adalah jenis obat yang masuk ke dalam golongan analgesik opium atau
narkotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang terbilang parah dan
berkepanjangan atau kronis, seperti misalnya nyeri pada kanker stadium lanjut.
Morfin bekerja pada saraf dan otak sehingga tubuh tidak merasakan rasa sakit.
1. Dosis
Untuk tahap awal, dosis morfin yang diberikan biasanya berkisar antara 5-20
mg tiap empat jam sekali. Dosis bisa dinaikkan menjadi 5-20 mg dua kali sehari jika
kondisi semakin parah. Untuk morfin dengan obat suntik, dosis akan diberikan dokter
di rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien.
2. Indikasi
3. Fungsi
4. Kontraindikasi
Asma bronkial
Cedera kepala
Hypothyroidism
insufisiensi pernapasan
negara hipotensi
penyakit hati dan ginjal
sakit perut akut terdiagnosis
5. Kandungan
2-hexanediol
4-butylresorcinol
4-diamino pyrimidine-3-oxide)
4-methylbenzylidene
5 Hydroxy L-Tryptophan
AA
Abciximab
Abri Folium
Abrus precatorius
Abufen C
Acai
Acai Berry
Acamprosate
Acanthopananas Cortex
Acarbose
Acebrophylline
Acebutolol
Aceclofenac
Acelamine
Acemetacin
6. Efek samping
Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang dapat terjadi
dalam obat-obat yang mengandung Morphine. Ini bukanlah daftar yang komprehensif.
Efek-efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek
samping ini langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek
samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.
CODIPRONT
1. Dosis
Dosis Codipront dan Cara Pemakaian Adapun dosis yang sering
direkomendasikan adalah: Dosis Codipront Kapsul Untuk dewasa dan anak-
anak di atas 14 tahun: 1 kapsul, 2 x sehari, pagi dan sore. Dosis Codipront
Syrup Untuk dewasa dan anak-anak di atas 14 tahun: 3 sendok takar (15 ml), 2
x sehari, pagi dan sore. Untuk anak usia 6–14 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 2
x sehari, pagi dan sore. Untuk anak usia 4–6 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 2 x
sehari, pagi dan sore. Untuk anak-anak usia 2–4 tahun: ½ sendok takar (2,5
ml), 2 x sehari, pagi dan sore.
2. Indikasi
-Terapi simtomatik untuk batuk kering (non produktif) yang disebabkan alergi
atau infeksi
3. Fungsi
-Pengobatan simtomatik batuk kering yang disebabkan alergi atau infeksi
4. Kontraindikasi
Orang yang memiliki alergi atau hipersensitif terhadap bahan aktif dan bahan
pembantu Codipront. Menderita serangan asma akut. Menderita insufisiensi
pernapasan. Hipertrofi prostat dengan pembentukan residu urin . Menderita
glaukoma sudut tertutup (angle-closure glaucoma). Penyakit saluran
pencernaan. Wanita hamil atau ibu menyusui. Tidak boleh digunakan pada
anak kurang dari 2 tahun karena beresiko meningkatkan depresi pernafasan
5. Kandungan
6. Efeksamping
-Efek Samping Codipront Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, Codipront
juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi
diantaranya: Mual. Muntah. Konstipasi. Efek samping yang serius (lebih
jarang), meliputi: Gatal-gatal Muncul ruam merah di kulit. Mulut kering
Gangguan tidur. Berat badan meningkat. Kelainan buang air kecil. Gangguan
koordinasi visio-motorik dan kapasitas visual. Depresi pernafasan dan
euphoria. Peringatan dan Perhatian
MERCOTIN
Noscapine adalah jenis obat antitusif yang digunakan untuk meredakan batuk. Salah
satu cara kerja noscapine adalah menghambat zat yang dinamakan bradikinin yang
dapat menstimulasi batuk. Selain untuk menghentikan batuk, obat ini diduga bisa
menangani stroke dan sejumlah kanker, seperti kanker usus, kanker pada lambung,
kanker ovarium, ataupun kanker pada otak (glioblastoma). Hanya saja manfaat dari
noscapine selain yang bertujuan untuk meredakan batuk, masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.
1. Dosis
-Dosis obat tetes noscapine dengan kandungan noscapine 10 mg/mL untuk orang
dewasa adalah sepuluh tetes, untuk anak-anak usia 6-12 tahun adalah lima tetes,
dan untuk bayi baru lahir adalah dua tetes. Masing-masing dikonsumsi 3-4 kali
sehari.
2. Indikasi
3. Fungsi
-Meredakan batuk
4. Kontraindikasi
-kehamilan
5. Kandungan
6. Efek sampng
Kantuk
Sakit kepala
Kehilangan koordinasi
Kantuk
Mual
Peningkatan denyut jantung
Halusinasi
Penurunan libido
Pembengkakan prostat
Kehilangan selera makan
DEXTROMETHORPHAN
Dextromethorphan adalah obat yang dapat digunakan untuk meredakan batuk kering
yang muncul akibat infeksi tertentu, seperti flu atau sinusitis. Dextromethorphan
bekerja dengan cara menekan dorongan untuk batuk yang berasal dari otak.
1. Dosis
2. Indikasi
-Diindikasikan untuk meredakan gejala batuk kering karena bersifat menekan
batuk
3. Fungsi
-Meredakan gejala batuk kering
4. Kontraindikasi
-Kontraindikasi relatif DMP adalah orang dengan riwayat alergi (asma, biduran)
5. Kandungan
6. Efeksamping
Mengantuk.
Pusing.
Mual.
Muntah.
DIPHENHYDRAMINE
Dipenhydramine adalah obat yang umumnya digunakan untuk menghilangkan
rasa gatal dan nyeri sementara yang disebabkan oleh luka bakar, luka potong, luka
gores ringan, terbakar sinar matahari, gigitang serangga , iritasi kulit ringan, atau
ruam dari poison ivy, racun pohon ek, atau poison sumac.
1. Dosis
Dewasa dan remaja: 25-50 mg 3-4 kali sehari, dengan interval 4-6 jam, bila perlu.
Dosis maksimal 300 mg/hr.
Usia lanjut (usila): Mulai dengan dosis dewasa serendah mungkin. Usia lanjut
lebih sensitif terhadap efek antikolinergik.
Anak-anak > 9.1 kg: 12.5-25 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam.
Sebagai alternatif, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis.
Dosis maksimal 300 mg/hr.Anak-anak 9.1 kg: 6.25-12.5 mg 3-4 kali per hari,
dengan interval 4-6 jam.
Alternatif lain, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 300
mg/hr.
2. Indikasi
-Indikasi pemberian diphenhydramine di antaranya untuk mengurangi reaksi alergi,
serta untuk profilaksis dan terapi untuk mabuk kendaraan (motion sickness). Dosis
pemberian diphenhydramine dibedakan berdasarkan penyakit dan usia.
3. Fungsi
-Menghilangkan gejala seperti kulit kering, basah atau bernanah
4. Kontraindikasi
-Obat diphenhydramine tidak boleh diberikan untuk penderita asma, glaukoma sudut
sempit, benign prostatic hyperplasia, ulkus peptik stenosis, obstruksi piloroduodenal,
obstruksi kantung kemih dan porfiria. Efek antikolinergik dari obat diphenhydramine
dapat menyebabkan retensi urin pada pasien yang menderita benign prostatic
hyperplasia. Untuk pasien dengan glaukoma sudut sempit, pemberian obat
diphenhydramine dapat memperparah kondisi tersebut. Obat diphenhydramine juga
tidak bisa diberikan untuk neonatus dan bayi lahir prematur sehingga ibu menyusui
dengan bayi neonatus dan prematur sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini.
5. Kandungan
6. Efeksamping
-Dipenhydramine adalah obat yang dapat menyebabkan efek samping lain yang lebih
ringan. Lnjutkan penggunaan dipenhydramine dan bicarakan denga dokter jika anda
mengalami:
Mengantuk, lemas, atau pusing
Sakit kepala
Mulut kering
Sulit buang air kecil atau pembesaran prostat
SANADRYL
Sanadryl adalah obat batuk berbentuk syrup untuk mengatasi batuk akibat alergi. Di
pasaran tersedia dalam dua tipe yaitu Sanadryl Expectorant dan DMP. Sanadryl
Expecorant diformulasikan untuk mengatasi batuk berdahak. Sedangkan Sanadryl DMP
diindikasikan untuk mengatasi batuk tidak berdahak atau batuk kering.
1. Dosis
2. Indikasi
3. Fungsi
4. Kontraindikasi
-Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan: Memiliki riwayat
hipersensitifitas atau alergi terhadap kandungan bahan aktif Sandaryl
5. Kandungan
6. Efeksamping
Sandaryl umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, beberapa efek
samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:
Mengantuk. Pusing. Gangguan koordinasi. Sekresi saluran nafas yang
mengental
AMINOPHYLLINE
1. Dosis
-Aminofilin tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:
Tablet: 200 mg. Injeksi: 24 mg/ mL (IV)
2. Indikasi
-Aminofilin digunakan untuk meringankan gejala bronkitis dengan
merileksasi otot polos bronkial dan pembuluh darah paru-paru.
Menstimulasi pernapasan pusat dan meningkatkan kontraksi diafragma
3. Fungsi
-Melegakan saluran pernapasan pada bronkitis akut dan kronis, asma,
PPOK.
4. Kontraindikasi
-Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan: Memiliki riwayat
hipersensitif/ alergi terhadap kandungan obat ini baik teofilin maupun
etilenadiamin. Mengalami porfirian akut. Sedang mengonsumsi obat dari
jenis santin lainnya
5. Kandungan
-Teofilin dan etilenadiamin
6. Efeksamping
-Aminofilin umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek
samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut: Mual. Muntah.
Sakit kepala. Gangguan asam/basa. Insomnia. Gelisah. Kebingungan.
Vertigo. Tremor. Kejang. Diare. Pendarahan GI. Haus yang ekstrim
CODEINE
Codeine adalah obat untuk mengobati nyeri ringan atau cukup parah. Dalam
kasus tertentu, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan batuk. Obat ini bekerja
pada sistem saraf pusat untuk mengurangi nyeri dan rasa sakit yang dialami pasien.
1. Dosis
2. Indiksi
-Sebagai analgesik untuk menghilangkan nyeri ringan sampai sedang.
Kodein ditujukan untuk pasien yang berusia lebih dari 12 tahun untuk
pengobatan nyeri moderat akut yang tidak dapat disembuhkan oleh obat
analgesik lainnya seperti parasetamol atau ibuprofen. Untuk
menghilangkan gejala batuk dan diare
3. Fungsi
4. Kontraindikasi
-Hipersensitivitas terhadap codeine, opioid lain atau eksipien lainnya. -
Depresi pernafasan akut.
-Penyakit saluran pernafasan obstruktif – misalnya emfisema.
-Asma – Opioid tidak boleh diberikan selama serangan asma.
-Gagal hati.
-Cedera kepala atau kondisi dimana meningkatnya tekanan pada
intrakranial.
-Pecandu alkohol.
-Resiko ileus paralitik.
-Pada semua pasien anak-anak (0-18 tahun) yang menjalani tonsilektomi
dan / atau adenoidektomi untuk sindrom apnea tidur obstruktif karena
peningkatan risiko pengembangan reaksi merugikan serius dan
mengancam jiwa.
-Pada anak-anak di bawah usia 12 tahun yang sedang dalam pengobatan
batuk simtomatik. Karena dapat meningkatkan resiko pengembangan
reaksi yang serius dan dapat mengancam jiwa.
-Pada ibu menyusui. Pada pasien penderita CYP2D6 ultra-rapid
metabolisers
5. Kandungan
6. Efeksamping
Pusing
Mengantuk
Mual atau muntah
Sakit perut
Sembelit
Gatal atau ruam ringan