Anda di halaman 1dari 12

FLUTIKASON FUROAT

Indikasi:

pengobatan gejala rinitis alergi.

Peringatan:

Efek sistemik muncul pada penggunaan sediaan nasal dalam jangka panjang dan dosis tinggi; Pengobatan
terdahulu/ bersamaan dengan kortikosteroid oral; pemakaian yang berkepanjangan pada anak; Flutikason
furoat hanya digunakan pada wanita hamil jika manfaat bagi ibu melebihi risiko bagi janin; Keamanan
penggunaan pada ibu menyusui dan anak usia dibawah 6 tahun, belum diketahui pasti; Sediaan nasal dan
inhalasi kortikosteroid dapat menyebabkan glaukoma atau katarak. Hati-hati jika terjadi perubahan
penglihatan, riwayat peningkatan tekanan intra okular, glaukoma, katarak.

Interaksi:

Pemberian bersama dengan ritonavir tidak disarankan karena potensi risiko dan paparan sistemik yang
meningkat terhadap flutikason furoat.

Kontraindikasi:

hipersensitif terhadap semua bahan yang terkandung.

Efek Samping:

sangat umum (>1/10): epitaksis; umum (>1/1000 dan <1/10): ulserasi hidung.

Dosis:

untuk mendapatkan efek yang maksimal, pasien harus diinformasikan untuk menggunakan obat ini secara
rutin sesuai jadwal. Mula kerja biasanya diperoleh pada 8 jam setelah penggunaan pertama, dan mungkin
diperlukan waktu beberapa hari untuk memperoleh manfaat maksimal. Lama pengobatan harus dibatasi pada
masa dimana terjadi pemaparan alergenik.
Dewasa/remaja (12 tahun dan lebih): dosis awal, dua semprotan (27,5 mikrogram per semprot) ke dalam
masing-masing lubang hidung sekali sehari (total dosis per hari 110 mikrogram); dosis pemeliharaan satu
semprotan ke dalam masing-masing lubang hidung sekali sehari (total dosis per hari 55 mikrogram). Dosis
harus dititrasi hingga dosis terendah yang cukup memberi respon pemeliharaan.
Anak (6-11 tahun): dosis awal, satu semprotan (27,5 mikrogram per semprot) ke dalam masing-masing
lubang hidung sekali sehari (total dosis per hari 55 mikrogram). Pasien yang tidak memberikan respon yang
cukup terhadap dosis tersebut dapat diberikan dua semprot ke dalam masing-masing lubang hidung sekali
sehari (total dosis per hari 110 mikrogram). Dosis pemeliharaan satu semprotan pada kedua lubang hidung
sekali sehari (total dosis 55 mikrogram per hari).
List Nama Dagang
Flixonase Aqueous Nasal
Avamys Spray

Budesonide adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan kondisi usus tertentu (seperti
penyakit Crohn, kolitis ulserativa). Sementara budesonida tidak menyembuhkan kondisi ini, tetapi
hanya dapat menurunkan gejala-gejala seperti nyeri dan diare. Budesonide adalah obat anti-
inflamasi (hormon kortikosteroid) yang bekerja dengan mengurangi respon imun tubuh.

Indikasi

Obat untuk mengendalikan gejala penyakit radang usus, seperti Penyakit Crohn dan kolitis
ulserativa.

Dosis

Minum obat ini dengan atau tanpa makanan seperti yang diarahkan oleh dokter, biasanya sekali
sehari di pagi hari. Minum obat ini dengan segelas penuh air, kecuali dokter mengarahkan
sebaliknya. Menelan seluruh obat dan jangan menghancurkan atau mengunyahnya, karena dapat
meningkatkan efek samping.

Dosis dan lamanya pengobatan didasarkan pada kondisi medis dan respon terhadap pengobatan.
Hindari makan jeruk atau minum jus jeruk saat dirawat dengan obat ini kecuali dokter
menginstruksikan sebaliknya. Jeruk dapat meningkatkan jumlah obat tertentu dalam tubuh.
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk lebih jelasnya.

Jika Anda secara teratur mengambil kortikosteroid yang berbeda (misalnya prednisone), Anda tidak
boleh berhenti minum kecuali diarahkan oleh dokter. Beberapa kondisi (seperti asma, alergi) dapat
menjadi lebih buruk ketika Anda tiba-tiba berhenti minum obat ini.

Anda mungkin mengalami gejala penarikan jika tiba-tiba berhenti minum obat ini. Untuk mencegah
gejala penarikan (seperti lemah, penurunan berat badan, mual, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan,
pusing), dokter mungkin mengarahkan untuk perlahan-lahan menurunkan dosis Budesonide.

Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk rincian lebih lanjut, dan melaporkan setiap reaksi
penarikan yang terjadi dengan segera. Gunakan obat ini secara teratur dan pada waktu yang sama
setiap hari. Jangan meningkatkan dosis atau mengonsumsi obat dalam waktu yang lebih lama
daripada yang disarankan karena dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Laporkan kepada dokter jika kondisi Anda terus-menerus menetap atau malah memburuk.
Budesonide

Deskripsi

– Nama & Struktur Kimia

: 16Alpha, 17Alpha-butylidenedioxy-11Beta,21-dihydroxypregna-1,4-diene-3,20-dione

– Sifat Fisikokimia

: Serbuk berbentuk kristal berwarna putih atau hampir putih. Tidak larut dalam air, sedikit larut
dalam alkohol, dan larut dalam diklorometan. (1)

– Keterangan : –
Golongan/Kelas Terapi

Obat Untuk Saluran Napas

Nama Dagang

– Budenofalk. (5,6)

– Inflammide

– Pulmicort

– Pulmicort Respules

– Rhinocort Aqua

– Symbicort Turbuhaler

– Cycortide

Indikasi Pengobatan dan pencegahan asma, Rhinitis, allergic and non-allergic, Crohn’s disease. (2)

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

Cara pemberian :

1. Secara oral : jangan memecah atau mengunyah kapsul, minum pada pagi hari

2. Secara inhalasi : jangan mengocok inhaler, setelah menggunakan inhalasi bersihkan mulut dengan
air

3. Secara Nasal : kocok perlahan sebelum digunakan

Cyclohaler :

Dosis dewasa : 0.2-1.6 mg tiap hari dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.

Dosis anak-anak usia 6 tahun keatas : 200-400mcg setiap hari dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan
sesuai dengan kebutuhan (dosis maksimal 800mcg setiap hari). (7)

Aerosol inhalasi :

Dewasa 200mcg dua kali sehari; dosis dapat dikurangi menjadi tidak lebih dari 200mcg tiap hari pada
penderita dengan gejala asma yang terkontrol dengan baik; pada severe asthma, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 1.6 mg tiap hari.

Dosis anak-anak : 50-400mcg dua kali sehari; pada penderita dengan severe asthma dosis dapat
ditingkatkan menjadi 800mcg setiap hari. (7)

Dosis : inhalation of powder (turbohaler) :

Pada awal pengobatan selama periode severe asthma dan pada saat pengurangan atau
pemberhentian oral kortikosteroid, dosis yang diberikan 0.2-1.6mg setiap hari dalam 2 dosis terbagi;

Pada penderita yang tidak terlalu parah dapat diberikan 200-400mcg satu kali sehari (setiap sore).

Pasien dengan asma yang terkontrol dengan pemberian inhalasi Beclometasone dipropionat atau
pemberian Budesonide 2 kali sehari, dosis dapat diubah menjadi satu kali sehari (setiap sore hari)
dengan dosis total yang sama (sampai 800mcg satu kali sehari).
Anak-anak dibawah 12 tahun dosis 200-800mcg setiap hari dalam 2 dosis terbagi (800mcg setiap hari
pada severe asthma). (7)

Dosis : inhalation of nebulised suspension :

Pada awal pengobatan selama periode severe asthma dan pada saat pengurangan atau
pemberhentian oral kortikosteroid, dosis yang diberikan 1-2mg dua kali sehari (dosis dapat
ditingkatkan pada penderita dengan severe asthma).

Dosis pada anak usia 3 bulan-12 tahun : 0.5-1mg dua kali sehari. (7)

Farmakologi

Absorpsi: sediaan dalam bentuk kapsul lebih cepat dan lebih baik diabsorbsi.

Distribusi: 2.2-3.9 L/kg.

Ikatan dengan protein: 85% sampai 90%.

Metabolisme: dilakukan oleh organ hati melalui enzim CYP3A4 menjadi 2 metabolit: 16 alpha-
hydroxyprednisolone dan 6 beta-hydroxybudesonide.

T½ eliminasi: 2-3.6 jam. Ekskresi melalui urin (60%) dan feses. (4) Waktu untuk mencapai kadar
puncak sediaan:

Inhalasi: kurang lebih 20 menit Nasal inhaler 0.6 jam

Nasal inhaler 0.6 jam

Nasal spray kurang lebih 0.7 jam

Kapsul 30-600 menit. (2)

Stabilitas Penyimpanan

Sediaan dalam bentuk nebulizer: simpan pada suhu 20ºC sampai 25ºC serta terlindung dari cahaya,
jangan dimasukkan ke dalam lemari pendingin maupun dibekukan, gunakan tidak lebih dari 2
minggu setelah wadah aluminium dibuka. Nasal inhaler: simpan pada suhu 15ºC sampai 30ºC serta
jangan disimpan pada ruangan dengan kelembapan yang tinggi. Gunakan dalam waktu 6 bulan
setelah dibuka. Nasal spray: simpan pada suhu 20ºC sampai 25ºC serta terlindung dari cahaya. (4 )

Kontraindikasi

1.Reaksi hipersensitivitas terhadap produk budesonide

2.Sebagai terapi primer pada Status asthmaticus atau episode akut asma. Tidak dapat digunakan
sebagai reliever pada bronkospasme akut. (2,4)

Efek Samping

Efek samping yang sering terjadi antara lain :

Endocrine metabolic : Cushing’s syndrome

Gastrointestinal : Diarrhea (10%), Indigestion (6%), Nausea (11%)

Musculoskeletal : Arthralgia (5%)


Neurologic : Pusing, Sakit kepala (21%)

Respiratory : Epistaxis, nasal mukosa yang kering, rasa terbakar/tersengat pada hidung, infeksi
saluran nafas(11%), Sinusitis (8%), iritasi tenggorokan.

Efek samping yang cukup serius :

Endocrine metabolic: Cushing’s syndrome, symptoms of (5% to 15%), Secondary hypocortisolism

Ophthalmic: Cataract, Glaucoma. (2)

Interaksi

– Dengan Obat Lain : Meningkatkan efek: Cimetidine dapat menurunkan clearance dan
meningkatkan bioavailabilitas Budesonide dengan meningkatkan konsentrasi plasma. Ketoconazole
dapat menghambat enzim CYP3A4 sehingga dapat meningkatkan serum level dan kemungkinan
dapat terjadi toksisitas penggunaan Budesonide. Inhibitor enzim yang lain meliputi: Amiodarone,
Clarithromycin, Delavirdine, Diltiazem, Dirithromycin, Disulfiram, Fluoxetine, Fluvoxamine, Indinavir,
Itraconazole, Nefazodone, Nevirapine, Propoxyphene, Quinupristin-Dalfopristin, Ritonavir,
Saquinavir, Verapamil, Zafirlukast, Zileuton. Penambahan Salmeterol meningkatkan respon inhaled
corticosteroid. (4) Secara teoritis penggunan bersamaan dengan Proton Pump Inhibitor (omeprazole
dan pantoprazole) mempengaruhi pH lambung yang pada akhirnya juga mempengaruhi kecepatan
disolusi enteric-coated capsules. Pemakaian bersama dengan omeprazole tidak mempengaruhi
kinetika Budesonid kapsul. (4)

– Dengan Makanan : Grapefruit juice dapat menggandakan jumlah Budesonid yang digunakan secara
oral didalam sistemik. Penggunaan bersama kapsul dengan diet tinggi lemak dapat menunda
pencapaian waktu puncak, tetapi tidak mempengaruhi tingkat absorpsi. St John’s wort dapat
menurunkan kadar Budesonid. (4)

Pengaruh

– Terhadap Kehamilan : Termasuk dalam kategori C. (2)

– Terhadap Ibu Menyusui : Pengaruh terhadap bayi belum dapat diketahui. Belum ada data yang
kuat. Perlu dipertimbangkan antara risk dan benefit. (2)

– Terhadap Anak-anak : Keamanan dan efektifitas penggunaan sediaan serbuk maupun suspensi
inhalasi pada anak dibawah 6 tahun belum diketahui. Keamanan dan efektifitas penggunaan sediaan
oral lepas lambat pada anak dibawah 18 tahun dengan Crohn’s disease belum diketahui. (3)

– Terhadap Hasil Laboratorium : –

Parameter Monitoring

Beberapa parameter yang perlu di monitor pada penggunaan Budesonid untuk terapi :

1. Asma: Peak Expiratory Flow Rate (PEFR), penurunan intensitas mengi, sesak nafas dan kecepatan
nafas; serta penurunan aktivitas akibat serangan asma.

2. Alergi Rhinitis: lakukan scratch testing (test yang dilakukan di kulit secara epicutaneous dengan
menggunakan alergen khusus); penurunan gejala rhinitis. (2)

Beberapa parameter lain yang perlu dimonitor meliputi:

1. Gejala Cushing’s syndrome


2. Gejala hypercorticism pada pasien yang mendapatkan pengobatan bersamaan dengan
ketoconazole

3. Pertumbuhan pada anak-anak

4. Pemeriksaan katarak dan galukoma

5. Gejala oropharyngeal candidiasis

6. Gejala osteoporosis

Bentuk Sediaan

Cyclocaps 200 mcg, Inhaler 100 mcg, 200 mcg/Semprot, Turbuhaler 100 mcg/Isap, Respules 0.25
mg/ml, 0.5 mcg/ml, 80 mcg/Inhalasi, Inhalasi 50 mcg/dosis, Cap 3 mg, Nasal Spray 32 mcg/dose. (5)

Peringatan

1.cataracts

2.diabetes mellitus

3.terkena infeksi virus (chicken pox, measles)

4.glaucoma

5.liver cirrhosis

6.osteoporosis

7.peptic ulcer

8.tuberculosis

9.pasien yang mendapatkan perubahan terapi kortikosteroid (dari kortikosteroid sistemik menjadi
inhalasi kortikosteroid) kemungkinan mempunyai risiko mengalami adrenal insufficiency;khususnya
bagi pasien yang mendapatkan terapi prednison 20 mg. (2)

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus

Informasi Pasien

Penggunaan Budesonid secara umum:

1. Jangan menggunakan Budesonid apabila mempunyai riwayat alergi terhadapnya

2. Budesonid bukan merupakan reliever untuk mengatasi serangan asma (tidak digunakan untuk
mengatasi serangan asma)

3. Cara menggunakan obat, cara penyimpanan, cara membersihkan, dan cara membuang obat.
Jangan menggunakan obat melebihi aturan pakai

4. Apabila lupa menggunakan obat, sesegera mungkin gunakan obat, apabila jarak sudah terlalu
dekat dengan waktu penggunaan obat berikutnya, tunggu sampai waktu penggunaan obat
berikutnya. Jangan mendobel dosis
5. Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, sedang menderita infeksi (khususnya
Tuberculosis atau menderita herpes dibagian mata)

6. Kemungkinan efek samping yang dapat terjadi, serta laporkan pada dokter bila terjadi efek
samping tersebut. (2)

7. Segera hubungi dokter apabila mengalami gejala efek samping obat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Budesonid secara Inhalasi:

1. Nebulizer yang digunakan pada anak-anak: beritahukan cara penggunaan nebulizer pada
pengasuh anak

2. Turbuhaler: sebelum menggunakannya, putar grip yang berwarna coklat pada dasar inhaler untuk
mendapatkan dosis yang baru. Jangan menggunakan spacer dengan Turbuhaler.

3. Baca dan ikuti petunjuk penggunaan dan cara pencucian turbuhaler/inhaler dengan baik

4. Segera hubungi dokter atau apoteker apabila mengalami kesulitan dalam menggunakan inhaler

5. Cuci mulut dengan air setelah menggunakan obat ini

6. Jangan berbagi obat dengan siapapun juga. (2)

7. Simpan vial yang tidak digunakan didalam pouch.

8. Simpan pouch pada posisi tegak dan pada suhu ruangan. Lindungi dari panas dan cahaya. Jangan
dibekukan

9. Setelah dibuka, vial dapat digunakan tidak lebih dari 2 minggu

10. Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Budesonid secara oral:

1. Obat dapat diminum pada pagi hari

2. Telan obat secara keseluruhan jangan memecah atau mengunyah tablet

3. Apabila melakukan pergantian penggunaan obat menggunakan Entocort, pastikan bahwa pasien
telah memahami aturan pakai

4. Ikuti petunjuk penggunaan obat dengan baik

5. Jangan berbagi obat dengan siapapun juga

6. simpan pada suhu kamar dalam wadah tertutup rapat, lindungi dari panas, cahaya dan ruangan
yang lembab. Jauhkan dari jangkauan anak. (2)

Mekanisme Aksi

Budesonide merupakan golongan kortikosteroid yang memiliki efek anti inflamasi disertai dengan
aktivitas glukokortikoid yang kuat dan aktivitas mineralokortikoid yang lemah. Budesonid dapat
menghambat sel dan mediator yang terlibat dalam proses inflamasi baik yang termasuk dalam
kategori alergi maupun non-alergi. (2)

Monitoring Penggunaan Obat


1. Perbaikan gejala

2. Tes fungsi paru

3. Cara penggunaan inhalasi

4. Gejala terjadinya hypercorticism dan supresi adrenal akibat penggunaan jangka panjang

5. Growth velocity pada anak-anak akibat penggunaan jangka panjang. (2)

Daftar Pustaka

Martindale 35th edition 2007

MICROMEDEX

AHFS thn 2006

Drug Information Handbook International

ISO volume 41 tahun 2006

Monday, August 15, 2011

Fatimah Radhi at 11:24 PM

Glyceril Guaiacolat (Guaifenesin / GG)

Komposisi:

Tiap tablet mengandung Glyceryl Guaiacolate 100 mg

Cara Kerja Obat:

GG memiliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume dan mengurangi


kekentalan sputum yang terdapat di trakhea dan bronki. Dapat meningkatkan reflek batuk dan
memudahkan untuk membuang sputum. Akan tetapi bukti objektif masih sedikit.

Indikasi:

- Meringankan batuk produktif (sebagai ekspektoran).

- Produksi sputum yang tidak normal.

Kontraindikasi:

Hipersensitivitas terhadap produk guaifenesin

Dosis:

- Dosis Dewasa:

Dosis secara oral 200 to 400 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 2400 mg/hari

- Dosis Anak:

· 12 tahun keatas : dosis secara oral 200 sampai 400 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 2400 mg/hari.

· 6-12 tahun : dosis secara oral 100 sampai 200 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 1200 mg/hari.

· 2-6 tahun : dosis secara oral 50 sampai 100 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 600 mg/hari
· 2 tahun kebawah perlu penyesuaian dosis secara individual, pada umumnya digunakan dosis 25
sampai 50 mg secara oral setiap 4 jam; dosis maksimum 300 mg/hari.

Efek Samping:

Efek samping yang sering muncul adalah mual dan muntah

Peringatan dan Perhatian:

Kehamilan & menyusui, anak < 2 tahun. Oral

Pruritic skin disorders; Hypersensitivity reactions

Adult: 5-13 mg daily in divided doses.

Child: 0-3 mth: 2.5-5 mg/day; >3 mth: 5-20 mg/day. Doses to be taken in 2-3 divided doses.

Contraindications

Prostatic adenoma, angle-closure glaucoma, paralytic ileus, pyloric stenosis, myasthenia, status
asthmaticus, COPD.

Special Precautions

May impair ability to drive or operate machinery. Renal and hepatic impairment. Pregnancy and
lactation. Children <1 yr. Elderly.

Adverse Drug Reactions

Gynaecomastia, rash, photosensitivity, urinary retention, dry mouth, constipation, orofacial


dyskinesia, somnolence, headache, vertigo, muscular hyptonia.

Drug Interactions

Additive CNS depression with alcohol, barbiturates, hypnotics, opioid analgesics, anxiolytic sedatives.

Lab Interference

Mechanism of Action

Oxomemazine, a phenothiazine derivative, is a sedating antihistamine. It competitively binds to


histamine (H ) receptors, resulting in inhibition of the pharmacological effects of histamines. It also
has some sedative, anticholinergic and antiserotoninergic effects.

CIMS Class

Antihistamines & Antiallergics

ATC Classification

R06AD08 - oxomemazine;

oxomemazine

Full Info

Advertisement
©2016

About Us Terms of Use Privacy Subscribe

Contact Us Affiliated Sites Security Advisory

MenuOral gangguan kulit pruritus; Reaksi hipersensitivitas Dewasa: 5-13 mg sehari dalam dosis
terbagi. Anak: 0-3 mth: 2,5-5 mg / hari; > 3 mth: 5-20 mg / hari. Dosis yang akan diambil dalam 2-3
dosis terbagi. Kontraindikasi adenoma prostat, sudut tertutup glaukoma, ileus paralitik, stenosis
pilorus, myasthenia, status asmatikus, COPD. Kewaspadaan khusus Dapat merusak kemampuan
untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin. Ginjal dan hati penurunan nilai. Kehamilan dan
menyusui. Anak-anak <1 tahun. Tua. Merugikan Obat Reaksi Ginekomastia, ruam, fotosensitifitas,
retensi urin, mulut kering, konstipasi, dyskinesia orofasial, mengantuk, sakit kepala, vertigo,
hyptonia otot. Interaksi Obat Aditif CNS depresi dengan alkohol, barbiturat, hipnotik, analgesik
opioid, sedatif anxiolytic. Mekanisme Gangguan Lab Aksi Oxomemazine, turunan fenotiazin, adalah
antihistamin menenangkan. Hal kompetitif mengikat (H) reseptor histamin, yang mengakibatkan
penghambatan efek farmakologis dari antihistamin. Ia juga memiliki beberapa obat penenang,
antikolinergik dan efek antiserotoninergic. CIMS Kelas Antihistamin & Antiallergics ATC Klasifikasi
R06AD08 - oxomemazine; oxomemazine Info lengkap 1 Iklan © 2016 Tentang Kami Terms of Use
Privasi Berlangganan Hubungi Kami Web Affiliated Security Advisory menuApa Itu Oxomemazine?

Oleh Lika Aprilia Samiadi. Data medis direview oleh Thu Truong, PharmD .

Generic Name: Oxomemazine

No reviews available.

Penggunaan

Untuk Apa Oxomemazine?

Oxomemazine, turunan dari fenotiazin, adalah penenang antihistamin. Obat ini meningkatkan ikatan
reseptor histamin (H1) , mengakibatkan penghambatan efek farmakologis dari antihistamin. Obat ini
juga memiliki beberapa fungsi sebagai obat penenang, antikolinergik dan efek antiserotoninergik.

Bagaimana Cara Penggunaan Oxomemazine?

Baca Panduan Pengobatan yang disediakan oleh apoteker Anda sebelum Anda mulai menggunakan
obat ini dan setiap kali Anda mendapatkan isi ulang. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan
kepada dokter atau apoteker.

Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda
memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Bagaimana Cara Penyimpanan Oxomemazine?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang
lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin
memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan
produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak
dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan
lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai
bagaimana cara aman membuang produk Anda. Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter
atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana Dosis Oxomemazine Untuk Orang Dewasa?

5-13 mg sehari dalam dosis yang terbagi.

Bagaimana Dosis Oxomemazine Untuk Anak-anak?

0-3 bulan: 2,5-5 mg per hari

> 3 bulan: 5-20 mg per hari. Dosis digunakan dalam 2-3 dosis yang terbagi.

Dalam Dosis Apakah Oxomemazine Tersedia?

Larutan

Review Date: February 18, 2016 | Last Modified: March 8, 2016

Penggunaan

Dosis

Efek SampingEfek Samping

Efek Samping Apa Yang Dapat Dialami Karena Oxomemazine?

Hentikan menggunakan oxomemazine dan hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari
efek samping yang serius berikut ini:

Ginekomastia, ruam, fotosensitivitas, retensi urin, mulut kering, konstipasi, orofacial diskinesia,
mengantuk, sakit kepala, vertigo, hyptonia otot.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak
disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu,
konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. Pencegahan & Peringatan

Apa Saja Yang Harus Diketahui Sebelum Menggunakan Oxomemazine?

Dapat mengganggu kemampuan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin. Penurunan fungsi
ginjal dan hati. Hati-hati menggunakan obat ini jika Anda sedang hamil, menyusui, atau untuk anak-
anak di bawah 1 tahun dan orang lanjut usia.

Apakah Oxomemazine Aman Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai pada wanita untuk mencari tahu risiko pada bayi saat sang ibu
mengonsumsi obat ini selama menyusui. Pertimbangkan potensi manfaat dan potensi risikonya
sebelum mengonsumsi obat ini selama menyusui. Interaksi

Obat-obatan Apa Yang Mungkin Berinteraksi Dengan Oxomemazine?

Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan secara bersamaan dalam satu waktu, dalam
kasus lain dua obat yang berbeda dapat digunakan bersamaan bahkan jika interaksi mungkin terjadi.
Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis, atau melakukan tindakan pencegahan
lain yang mungkin diperlukan. Beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat
resep lain atau obat non resep yang beredar di pasaran.

Hati-hati mengonsumsi obat ini jika Anda juga sedang berada dalam pengobatan aditif depresi CNS
dengan alkohol, barbiturat, hipnotik, analgesik opioid, sedatif anxiolytic.

Apakah Makanan Atau Alkohol Dapat Berinteraksi Dengan Oxomemazine?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu
karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan
tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan
makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi Kesehatan Apa Yang Dapat Berinteraksi Dengan Oxomemazine?

Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini.
Beritahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain. Overdosis

Apa Yang Harus Saya Lakukan Pada Keadaan Gawat Darurat Atau Overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau
segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Apa Yang Harus Saya Lakukan Bila Melewatkan Satu Dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati
waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan
menggandakan dosis.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan. MIMS.
Oxomemazine. 2016.

http://mims.com/Indonesia/Home/GatewaySubscription/?generic=Oxomemazine Accessed
December 12th, 2015

Penggunaan

Dosis

Efek Samping

Pencegahan & Peringatan

Interaksi

Overdosis

Sumber

Hidup Sehat ♥ Hidup Bahagia

Anda mungkin juga menyukai