Anda di halaman 1dari 2

Cetirizine /Antialergi (Antihistamin)

1. INDIKASI : Cetirizine adalah obat untuk mengatasi gejala alergi, seperti pilek, hidung tersumbat,


mata berair, bersin-bersin, rasa gatal pada mata, hidung atau tenggorokan, serta ruam pada kulit.
2. MEKANISME KERJA : Cetirizine bekerja dengan cara menghalangi kerja senyawa histamin yang
diproduksi oleh tubuh ketika terpapar oleh alergen. Hal ini karena senyawa histamin merupakan
penyebab munculnya reaksi alergi.
3. DOSIS :
Dewasa : 5-10 mg sekali sehari.
Anak-anak : 2,5 mg sekali sehari. 

4.INTERAKSI :

 Menyebabkan kantuk, pusing, dan sulit fokus jika digunakan dengan alkohol, duloxetine,
alprazolam, lorazepam, dan zolpidem.
 Mengurangi efektivitas cetirizine, jika digunakan bersama obat asma teofilin.

5.Efek Samping ; Mengantuk,Pusing,Lemas dan lelah, Mual dan muntah,Mulut kering.Sakit


tenggorokan,Sakit perut,Diare

Hydrocortisone / kortikosteroid

1.INDIKASI : atau hidrokortison adalah obat yang digunakan untuk meredakan peradangan,
mengurangi reaksi sistem kekebalan tubuh, dan mengatasi kekurangan hormon hidrokortison. Obat
ini hanya dapat digunakan dengan resep dokter.

2.MEKANISME KERJA : Obat ini bekerja dengan menurunkan respon sistem kekebalan tubuh,
sehingga gejala dan keluhan, termasuk nyeri dan pembengkakan bisa berkurang. 

3.INTERAKSI:

 Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) dan hipokalemia jika


digunakan dengan thiazide
 Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan saluran pencernaan jika digunakan
dengan obat antiinflamasi nonsteroid
 Penurunan kadar obat antimuskarinik atau salisilat
 Penurunan efektivitas hydrocortisone jika digunakan dengan carbamazepine, phenytoin,
pirimidone, barbiturat, atau rifampicin
 Penurunan efektivitas dari hydrocortisone jika digunakan dengan estrogen dan obat kontrasepsi oral
 Peningkatan kadar kedua obat dalam darah jika hydrocortisone digunakan dengan ciclosporin

4.DOSIS :

 DewasaCDosis: 20–30 mg tablet per hari, dibagi menjadi 2 dosis

 Anak-anakCDosis: 400–800 mkg/BB tablet per hari, dibagi menjadi 2–3 dosis

5.Efek Samping : Mual atau muntah,Sakit kepala atau pusing,Nafsu makan meningkat,Gangguan
kulit, seperti kulit terasa kering atau menipis, stretch mark, muncul jerawat, atau pembuluh darah
kulit pecah

Prednison/ KORTIKOSTEROID

1.INDIKASI : Prednison adalah obat untuk mengurangi peradangan pada alergi, penyakit
autoimun, penyakit persendian dan otot, serta penyakit kulit. Prednison merupakan salah satu jenis
dari obat kortikosteroid.
2.MEKANISME KERJA: bekerja dengan menekan respon sistem kekebalan tubuh sehingga
mengurangi peradangan. 

3.DOSIS :

 Dewasa: 40–60 mg, 1–2 kali sehari, selama 3–10 hari.


 Anak-anak usia 0–11 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, selama 3–10 hari. Dosis maksimal 60 mg per
hari.

4.Interaksi

 Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia, jika digunakan bersama amphotericin B


 Penurunan kadar prednison dalam darah, jika digunakan bersama antasida
 Peningkatkan efektivitas obat glikosida jantung dan cyclophosphamide
 Penurunan kadar praziquantel di dalam darah
 Penurunan efektivitas obat antidiabetik
 Penurunan efektivitas somatropin

5.Efek Samping ; Mual,Muntah ,Mulas,Keringat berlebih,Jerawat,Sulit tidur,Penurunan nafsu makan

Ketoconazole/ANTIJAMUR

1.INDIKASI : Ketoconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat ini berfungsi untuk
mengatasi beragam jenis infeksi jamur di kulit, seperti panu, kurap, kutu air, dan infeksi jamur di
bagian tubuh lain, seperti kandidiasis pada vagina.

2.MEKANISME KERJA:  Obat ini bekerja dengan cara menghentikan dan mencegah pertumbuhan
jamur.

3.DOSIS :

 Dewasa: 1 tablet 200 mg, sekali sehari.


 Anak usia di atas 2 tahun 3,3-6,6 mg/kgBB, sekali sehari

4.INTETAKSI :

 Meningkatkan efek midazolam dan alprazolam hingga dapat membuat seseorang sulit bernapas.


 Meningkatkan kadar digoxin, fentanyl, oxycodone, warfarin, dan sildenafil di dalam tubuh.
 Meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia dan hipotensi, bila digunakan dengan eplerenone.
 Meningkatkan risiko terjadinya perpanjangan interval QT,jika digunakan dengan
cisapride, quinidine, ranolazine,dan terfenadine
 Meningkatkan risiko terjadinya gangguan otot, jika digunakan bersama lovastatin dan simvastatin.
 Meningkatkan risiko terjadinya perdarahan, bila digunakan dengan dabigatran.

5 .Efek Samping : Mual dan muntah, Sakit kepala,Mata sensitif terhadap cahaya,Perubahan suasana
hati,Depresi,Diare,Penurunan berat badan,Perubahan siklus menstruasi,Penurunan libido,Pembesaran
payudara pada pria,Memar-memar dan mimisan

Anda mungkin juga menyukai