PENGGOLONGAN OBAT
“KORTIKOSTEROID TOPIKAL DAN PREPARAT AKNE”
Disusun Oleh:
Sabela Puspita Maharani
XII A Keperawatan
1. Kortikosteroid Tropikal
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid
yang berguna untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila
diperlukan, dan meredakan peradangan atau inflamasi, serta menekan
kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Kortikosteroid, seperti
cortisone atau hydrocortisone, diproduksi secara alami di kelenjar
adrenal bagian terluar atau korteks. Sementara itu, kortikosteroid dalam
bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan cara kerja dan
manfaat yang sama dengan kortikosteroid alami.
Contoh-contoh kortikosteroid sintetis adalah:
-Betametason
-Dexamethasone
-Methylprednisolone
-Fluocinolone
-Prednison
Berikut ini sejumlah kegunaan kortikosteroid dalam menangani kondisi-
kondisi seperti:
-Asma
-Rheumatoid arthritis
-Bronkitis
-Kolitis ulseratif dtan penyakit Crohn
-Reaksi alergi pada kulit, mata, atau hidung.
Obat ini bekerja dengan cara masuk ke dinding sistem sel imun untuk
mematikan zat yang bisa melepaskan senyawa-senyawa yang menjadi
pemicu peradangan. Kortikosteroid juga bisa digunakan sebagai obat
untuk suntik jerawat.
Peringatan:
1. Ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan
untuk hamil, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter
sebelum menggunakan obat kortikosteroid.
2. Harap berhati-hati dalam menggunakan kortikosteroid jika
menderita penyakit jantung, gangguan fungsi hati, tukak lambung
atau ulkus usus dua belas jari (duodenum), gangguan kesehatan
mental, pengeroposan tulang atau osteoporosis, katarak, diabetes,
epilepsi, atau mengalami gangguan pada kulit seperti infeksi kulit,
jerawat, luka terbuka, hingga rosacea.
3. Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lain,
termasuk suplemen atau herba, karena dikhawatirkan dapat
menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan. Diskusikan
kepada dokter mengenai pemakaian kortikosteroid bersama
dengan obat-obat berikut ini: obat antiinflamasi nonsteroid/OAINS
(seperti: diclofenac, ibuprofen, atau naproxen), vaksin (seperti:
MMR, BCG), digoxin, diuretik, warfarin, salbutamol, serta obat
untuk diabetes, epilepsi, dan obat HIV/AIDS.
4. Jika telah digunakan untuk jangka panjang, obat jangan dihentikan
secara tiba-tiba. Konsutasikan kembali dengan dokter untuk
menghentikan obat secara bertahap.
5. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
b) Dexamethasone
-Cairan suntik
Dewasa: 0,8-4 mgr. tergantung dari ukuran daerah sendi yang
meradang. Kemudian, untuk suntik jaringan lunak sebanyak 2-6
mg dan bisa diulang tiap 3 hari - 3 minggu.
c) Methylprednisolone
d) Prednison
A. Tretinoin Topikal