Anda di halaman 1dari 12

Dexteem Plus adalah obat yang digunakan untuk

mengobati alergi pada saluran pernafasan, kulit dan mata. Obat alergi
Dexteem Plus mengandung kombinasi Dexamethasone
(obat kortikosteroid yang sangat kuat (20-30 kali lebih kuat daripada
Hydrocortisone dan 5-7 kali lebih kuat daripada prednison)), dan
dexchlorpheniramine maleate (obat alergi yang termasuk anti histamin).

Ringkasan
Berikut tabel ringkasan informasi obat-obat yang mengandung kombinasi
Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate termasuk Dexteem Plus
:

Iklan dari HonestDocs

Mau Pesan Obat? Beli Aja via HonestDocs!

Klik di sini dan beli obat via HonestDocs, langsung dapat


GRATIS ongkir* ke seluruh wilayah Indonesia!

Pesan Sekarang

Informasi Obat Dexteem Plus


Dexteem Plus obat apa, apa kegunaanya, efek sampingnya dan apa saja
merk-merk lain yang tersedia di pasaran? Berikut ini adalah informasi
lengkap tentang obat ini.
Berikut ini adalah informasi lengkap obat Dexteem Plus yang disertai
tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik
Erlimpex

golongan
Harus dengan resep dokter

kemasan
Dexteem Plus dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

 1 Strip @10 Tablet

kandungan
tiap kemasan obat Dexteem Plus Tablet mengandung zat aktif (nama
generik) sebagai berikut :

Iklan dari HonestDocs

Beli DEXTAMINE Kaplet via HonestDocs

DEXTAMINE digunakan untuk mengurangi reaksi alergi yang


serius dan menekan proses peradangan yang terjadi pada tubuh.
Dapatkan GRATIS ongkir* ke seluruh wilayah Indonesia!

Pesan Sekarang
 Dexamethasone (micronized) 500 mcg
 Dexclorpheniramine maleat 2 mg

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)


Dexamethasone adalah obat steroid jenis glukokortikoid sintetis yang
digunakan sebagai agen anti alergi, imunosupresan, anti inflamasi dan anti
shock yang sangat kuat. Obat ini 20-30 kali lebih kuat daripada
hidrokortison dan 5-7 kali lebih kuat daripada prednison.
Dexamethasone bekerja dengan cara menembus membran sel sehingga
akan terbentuk suatu kompleks steroid-protein reseptor. Di dalam inti sel,
kompleks steroid-protein reseptor ini akan berikatan dengan kromatin
DNA dan menstimulasi transkripsi mRNA yang merupakan bagian dari
proses sintesa protein. Sebagai anti inflamasi, obat ini menekan
migrasi neutrofil, mengurangi produksi prostaglandin (senyawa yang
berfungsi sebagai mediator inflamasi), dan menyebabkan dilatasi kapiler.
Hal ini akan mengurangi repon tubuh terhadap
kondisi peradangan (inflamasi).

Dexchlorpheniramine adalah obat yang digunakan untuk mengobati


berbagai kondisi alergi. Dexchlorpheniramine merupakan obat alergi yang
termasuk antihistamin dengan sifat antikolinergik dan sedatif. Obat ini
adalah isomer dextrorotatory dari chlorpheniramine. Histamin secara alami
sudah ada dalam tubuh yang dapat menghasilkan berbagai reaksi alergi.
Dexchlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat efek
dari histamin sehingga berbagai reaksi alergi itu dapat dikurangi.

Indikasi
Kegunaan Dexteem Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine
maleate) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

 Dexteem Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate)


digunakan untuk mengurangi gejala-gejala rhinitis alergi (hay fever)
termasuk rinitis alergi perennial atau seasonal.
 Dexteem Plus bisa juga digunakan untuk bentuk alergi lainnya seperti
vasomotor rhinitis, alergi konjungtivitis karena alergen inhalan
dan makanan, manifestasi alergi pada kulit misalnya urtikaria dan
angioedema, ameliorasi reaksi alergi pada darah atau plasma, dan
dermografisme.
 Dexteem Plus adalah kombinasi yang efektif untuk mengatasi kondisi
alergi yang disertai peradangan dimana diperlukan terapi
dengan kortikosteroid.

Artikel terkait alergi :

 Penjelasan lengkap tentang alergi makanan

Kontraindikasi
 Jangan menggunakan Dexteem Plus untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate dan
obat golongan kortikosteroid dan anti histamin lainnya.
 Pemberian vaksin hidup atau dilemahkan merupakan kontraindikasi pada
pasien yang menggunakan dosis imunosupresif dari obat-obat
kortikosteroid.
 Kortikosteroid dosis tinggi, tidak boleh digunakan untuk
pengobatan cedera otak traumatis yang berhubungan dengan mata.
Penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan katarak subkapsular
posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik, dan
dapat meningkatkan pembentukan infeksi
okular sekunder karena bakteri, jamur, atau virus.
 Penggunaan kortikosteroid oral tidak dianjurkan dalam pengobatan optik
neuritis dan dapat menyebabkan peningkatan risiko episode baru.
 Kortikosteroid tidak boleh digunakan dalam aktif okular herpes simpleks.
 Sebaiknya tidak digunakan untuk bayi baru lahir dan prematur, penderita
tukak peptik, atau penderita infeksi jamur sistemik.
 Karena risiko obat-obat antihistamin yang lebih tinggi untuk bayi pada
umumnya dan untuk bayi baru lahir dan prematur pada khususnya, terapi
dengan antihistamin dikontraindikasikan pada ibu menyusui.
 Kontraindikasi untuk pasien yang sedang menggunakan obat-obat inhibitor
monoamine oxidase (MAOis).

Efek samping Dexteem Plus


Berikut adalah beberapa efek samping Dexteem Plus (Dexamethasone dan
dexchlorpheniramine maleate) yang mungkin terjadi :

 Obat-obat yang mengandung glukokortikoid termasuk Dexteem Plus


(Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate), meningkatkan
pembentukan glukosa dari protein. Hal ini menyebabkan
peningkatan kadar gula dalam darah sehingga pemberian obat ini pada
penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.
 Penggunaan protein dalam proses pembentukan glukosa, juga
menyebabkan pengeroposan tulang karena matriks protein penyusun
tulang menyusut drastis. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada pasien
yang memiliki resiko besar seperti usia lanjut sangat tidak dianjurkan.
Untuk anak-anak hal ini dapat menghambat pertumbuhan,
khususnya pertumbuhan tulang. Selain itu penggunaan kortikosteroid pada
anak-anak dapat menghambat pertumbuhan dan dapat mempengaruhi
perkembangan pubertas. Bila benar-benar dibutuhkan sebaiknya gunakan
dosis terkecil.
 Seperti glukokortikoid lainnya, juga mempengaruhi
proses metabolisme lemak termasuk distribusinya di dalam tubuh.
 Obat ini juga bisa menyebabkan berkurangnya massa otot (proximal
myopathy).
 Obat ini menurunkan fungsi limfa yang mengakibatkan
sel limfosit berkurang dan mengecil. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian Dexteem
Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate), sehingga
meningkatkan resiko terkena infeksi virus, jamur ataupun bakteri.
 Secara umum kumpulan-kumpulan efek samping ini dikenal sebagai
Cushing sindrom, yaitu gejala-gejala seperti muka tembem, penebalan
seperti selulit pada punggung dan perut, hipertensi, penurunan toleransi
terhadap karbohidrat dan gejala-gejala lainnya. Cushing sindrom dapat
pulih (reversibel) bila terapi dihentikan, tetapi cara menghentikan terapi
harus dengan menurunkan dosis secara bertahap (tappering-off) untuk
menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut.
 Penggunaan Dexteem Plus secara jangka panjang dapat menyebabkan
insufisiensi adrenal.
 Pasien dengan riwayat gangguan jiwa, dapat mengalami
gangguan mental yang serius, paranoid atau depresi dengan risiko bunuh
diri. Pengawasan yang ketat diperlukan. Bila perlu dihindari.
 Obat-obat kortikosteroid bisa menyebabkan timbulnya tukak peptik
meskipun lemah.
 Obat yang mengandung dexchlorpheniramine maleate menyebabkan
mengantuk, pusing, mulut, hidung dan tenggorokan kering, sakit kepala,
palpitasi, retensi urine, sedasi, lemah, tinitus dan
gangguan pencernaan seperti anoreksia, mual, muntah, diare dan konstipas
i.

Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat Dexteem Plus
(Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate), sebagai berikut :
 Penderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan kolitis ulceratif
sebaiknya hati-hati jika menggunakan Dexteem Plus (Dexamethasone dan
dexchlorpheniramine maleate), karena beresiko terjadinya perdarahan pada
saluran pencernaan.
 Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal misalnya pasien usia
lanjut, Dexteem Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate)
diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
 Jangan menghentikan pemakaian obat Dexteem Plus secara tiba-tiba tanpa
sepengetahuan dokter terutama pada penggunaan jangka panjang karena
dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti mialgia, artralgia dan malaise.
 Sistem kekebalan tubuh yang menurun menyebabkan pasien lebih rentan
terkena penyakit infeksi, terutama cacar dan campak. Cacar
dan campak dapat menjadi lebih serius atau bahkan fatal pada pasien anak-
anak dan dewasa yang menggunakan obat-obat kortikosteroid. Pasien yang
tidak memiliki penyakit ini, harus menghindari paparan dari orang-orang
penderita cacar atau campak.
 Obat-obat sistemik kortikosteroid diketahui ikut keluar bersama air susu
ibu (ASI). Karena efek obat ini bisa menggangu pertumbuhan,
mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau efek yang tak
diinginkan lainnya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan Dexteem
Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate).
 Sebaiknya dibatasi menggunakan obat Dexteem Plus pada pasien yang
menderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur
sistemik, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, penderita TBC aktif,
herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, sindroma Cushing dan
penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
 Retensi natrium dengan edema dapat terjadi pada pasien yang
menggunakan kortikosteroid, obat Dexteem Plus harus digunakan dengan
hati-hati pada pasien dengan gagal jantung kongestif, hipertensi, atau
insufisiensi ginjal.

Penggunaan Obat Dexteem Plus Untuk Ibu Hamil


FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat)
mengkategorikan Dexchlorpheniramine kedalam kategori B dengan
penjelasan sebagai berikut :

Iklan dari HonestDocs

Beli DEXTAMINE Kaplet via HonestDocs

DEXTAMINE digunakan untuk mengurangi reaksi alergi yang


serius dan menekan proses peradangan yang terjadi pada tubuh.
Dapatkan GRATIS ongkir* ke seluruh wilayah Indonesia!

Pesan Sekarang

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko


pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik
pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk
pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada
wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Sedangkan Dexamethasone kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai


berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada


janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik
pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan
obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Dexamethasone dengan mudah dapat menembus plasenta. Jika pemberian
obat-obat kortikosteroid dalam jangka panjang atau diulang selama
kehamilan, resiko penghambatan pertumbuhan intrauterin dapat
meningkat. Namun tidak ada bukti terjadinya gangguan pertumbuhan intra
uterin selama pengobatan jangka pendek (contohnya pada
pengobatan profilaksis untuk neonatal respiratory distress syndrome).

Beberapa gejala supresi adrenal pada janin akibat penggunaan obat ini
selama kehamilan, biasanya akan hilang setelah bayi lahir dan tidak begitu
bermakna klinis.

interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung Dexamethasone dan
dexchlorpheniramine maleate, termasuk Dexteem Plus dengan obat-obat
lain jika digunakan secara bersamaan :

 Aminoglutethimide : menurunkan kadar Dexamethasone, melalui


induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
 Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat
kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan
ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia.
 Antibiotika makrolida : menurunkan klirens Dexamethasone sehingga
meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
 Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa
darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin
diperlukan.
 Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika
diberikan bersamaan dengan kortikosteroid.
 Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens
kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
 Vaksin hidup : Dexamethasone menurunkan sistem imun tubuh sehingga
meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Penggunaan vaksin hidup pada
pasien yang menggunakan Dexamethasone sebaiknya dihindari.
 Anti jamur azole seperti ketoconazole : mengurangi metabolisme
kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek
farmakologisnya.
 NSAID : aspirin atau NSAID lainnya meningkatkan resiko efek samping
perdarahan pada saluran pencernaan.
 Penggunaan bersamaan dengan agen antikolinesterase dapat menyebabkan
kelemahan yang parah pada pasien myasthenia gravis. Jika
memungkinkan, agen antikolinesterase harus ditarik setidaknya 24 jam
sebelum memulai terapi kortikosteroid.
 Pasien yang menggunakan glikosida digitalis mungkin mengalami
peningkatan risiko aritmia karena hipokalemia.
 Estrogen, termasuk kontrasepsi oral, dapat menurunkan metabolisme
hepatik kortikosteroid tertentu, sehingga meningkatkan efeknya.
 Enzim hati reagen (misalnya, barbiturat, fenitoin, carbamazepine,
rifampin)
dapat meningkatkan metabolisme kortikosteroid. Dosis kortikosteroid
mungkin perlu ditingkatkan.
 Dexchlorpheniramine Maleate memiliki efek aditif dengan alkohol dan
depresan sistem saraf pusat lainnya (barbiturate, opioid analgesics,
hipnotik, sedatif, tranquilizers).
 MAO inhibitors memperpanjang dan mengintensifkan efek antikolinergik
(pengeringan) antihistamin.

Dosis Dexteem Plus


Dosis Obat Dexteem Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine
maleate) adalah sebagai berikut :
 Dosis dewasa : 3 x sehari 1 tablet.
 Dosis anak usia 6-12 :3 x sehari ½ tablet.
 Dosis anak usia 2-6 tahun :3 x sehari 1/4 tablet.

Ringkasan hal-hal penting terkait obat Dexteem


Plus
 Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap
obat ini atau obat-obat lainnya. Gejala alergi misalnya ruam, gatal-
gatal, sesak napas, mengi, batuk, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan, atau tanda-tanda lainnya.
 Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki infeksi herpes pada mata.
 Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti :
Infeksi jamur atau infeksi malaria di otak.
 Saat menggunakan obat ini, Anda menjadi lebih rentan mendapatkan
infeksi. Jaga selalu kebersihan, selalu mencuci tangan. Jauhi orang-orang
yang sedang menderita infeksi, pilek, atau flu.
 Obat Dexteem Plus tidak boleh digunakan oleh penderita cacar air dan
campak karena bisa menyebabkan akibat yang sangat buruk atau bahkan
mematikan. Hindari berada di dekat orang yang menderita cacar air atau
campak jika Anda belum pernah mengalami ini sebelumnya.
 Obat ini dapat menurunkan jumlah steroid alami dalam tubuh. Jika Anda
mengalami demam, infeksi, menjalani operasi, atau terluka, bicaralah
dengan dokter Anda. Anda mungkin memerlukan steroid oral dosis
tambahan.
 Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan kemungkinan katarak
atau glaukoma.
 Jika digunakan secara jangka panjang, obat ini dapat menyebabkan
kerapuhan tulang (osteoporosis).
 Konsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin apa pun.
Penggunaan vaksin dengan Dexteem Plus dapat meningkatkan
kemungkinan infeksi atau membuat vaksin tidak berfungsi juga.
 Buang semua sisa obat Dexteem Plus yang tidak terpakai saat kedaluwarsa
atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal
kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat
menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada
ginjal.
 Gunakan obat Dexteem Plus sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini
dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang
dianjurkan.
 Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala
penyakit yang sama dengan Anda.
 Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.

Terkait

 Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Dexamethasone


 Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Dexchlorpheniramine
 Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Dexamethasone dan
dexchlorpheniramine maleate
 Obat yang termasuk kortikosteroid
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih
besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu,
penggunaan obat Dexteem Plus (Dexamethasone dan dexchlorpheniramine
maleate) harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini


bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Anda mungkin juga menyukai