Anda di halaman 1dari 3

Piroxicam

Piroksikam atau piroxicam adalah obat untuk mengatasi peradangan sendi, misalnya
akibat penyakit asam urat. Piroxicam dapat mengurangi gejala-gejala radang
sendi, seperti nyeri dan pembengkakan.
Piroxicam tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan 20 mg. Selain itu, piroxicam juga tersedia
dalam bentuk gel untuk mengatasi nyeri setempat.

Dalam mengatasi nyeri, piroxicam bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi
prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan peradangan.
Selain meredakan peradangan sendi, obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri
otot, nyeri haid, dan nyeri setelah operasi atau melahirkan.
Merek dagang piroxicam: Faxiden, Pirofel, Grazeo, Samrox, Faxiden, Denicam, Feldene,
Pirocam

Apa Itu Piroxicam?

Jenis obat Obat antiinflamasi nonsteroid

Golongan Obat resep


Manfaat Meredakan tanda peradangan, seperti nyeri dan pembengkakan

Dikonsumsi oleh Dewasa

Kategori C (sebelum minggu ke-30 kehamilan): Obat-obatan yang


berdasarkan efek farmakologisnya telah atau diduga mampu
memberikan dampak buruk bagi janin, namun tidak sampai
menyebabkan suatu kecacatan yang sifatnya permanen.

Kategori kehamilan Kategori D (setelah minggu ke-30 kehamilan): Ada bukti positif
dan menyusui mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat
yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Piroxicam terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.

Bentuk Tablet dan gel

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Piroxicam:

 Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita anemia, gangguan
pencernaan, asma, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke, kelainan darah,
dan hiperkalemia.
 Jangan menggunakan piroxicam sebelum atau setelah menjalani operasi jantung. Beri
tahu dokter jika sedang menggunakan obat ini sebelum melakukan prosedur
pengobatan lainnya.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk obat herbal
dan suplemen.
 Jangan merokok dan hindari minuman beralkohol selama menggunakan piroxicam.
 Saat mengonsumsi piroxicam, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat
berat karena obat ini bisa menyebabkan rasa kantuk, pusing, dan gangguan
penglihatan.
 Selama menggunakan piroxicam, kulit bisa jadi lebih sensitif terhadap cahaya. Oleh
karena itu, disarankan untuk mengenakan topi atau pakaian tertutup saat bepergian.
 Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Piroxicam


Dosis piroxicam tergantung pada jenis penyakit yang dialami, tingkat keparahan gejala,
kondisi kesehatan, usia, dan respons tubuh terhadap obat. Beberapa gejala yang dapat
diredakan dengan piroxicam adalah gejala radang sendi dan nyeri haid.
Dosis yang umum diberikan bagi pasien dewasa adalah 20 mg per hari yang dapat
dikonsumsi sebanyak 1 kali per hari. Khusus bagi pasien lansia, dosis piroxicam akan
dikurangi dari dosis orang dewasa.
Untuk piroxicam dalam bentuk gel, pasien disarankan menggunakan gel dengan kandungan
piroxicam 0.5 % sebanyak 3 hingga 4 kali dalam sehari.
Cara Mengonsumsi Piroxicam dengan Benar
Gunakan piroxicam sesuai dengan anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca
keterangan pada kemasan.
Piroxicam dapat bekerja lebih efektif jika dikonsumsi sejak awal munculnya rasa sakit atau
peradangan. Obat sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Untuk piroxicam gel, oleskan pada
bagian yang meradang. Piroxicam gel tidak boleh digunakan pada daerah wajah.
Jangan mengonsumsi piroxicam lebih dari dosis yang dianjurkan dokter. Pastikan ada jarak
waktu antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Simpan piroxicam di tempat tertutup dan terhindar dari hawa panas, lembap, dan sinar
matahari langsung, serta jangan dibekukan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan segera
buang obat jika sudah kedaluwarsa.

Interaksi Piroxicam dengan Obat Lain


Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan
dengan piroxicam. Berikut penjelasannya:

 Meningkatkan efek samping methotrexate.


 Menurunkan efektivitas obat penurun tekanan darah, seperti ACE inhibitor dan
diuretik.
 Meningkatkan risiko tukak lambung dan perdarahan saluran pencernaan, jika
digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin.
 Menyebabkan penurunan fungsi ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal, jika
digunakan bersama angiotensin II receptor blockers (ARB).

Efek Samping dan Bahaya Piroxicam


Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk piroxicam. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi obat ini meliputi:

 Perut kembung dan sakit maag.


 Mual dan muntah.
 Kehilangan nafsu makan.
 Konstipasi atau diare.
 Gangguan buang air kecil.
 Pusing dan sakit kepala.
 Telinga berdenging.

Lihat lebih lanjut mengenai:

 Nyeri Sendi
 Radang Sendi

Terakhir diperbarui: 7 November 2019


Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy

Anda mungkin juga menyukai