Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fauzta Norma Ayu Anggraini

NIM : 14670011

Resep didapatkan di salah satu rumah sakit umum di Kota Blitar pada instalasi rawat jalan
poli penyakit dalam.

Tgl. Resep: 24 Juli 2017.


No. Resep: 4510
R/ Furosemide 40 g X
1–0–0
Micardis 80 g X
1–0–0
Bisoprolol 5 g X
0 –0–1

 Penggunaan obat yang rasional menurut WHO, 1995 harus memenuhi persyaratan 4T +
1W, yaitu: Tepat Pasien, Tepat Indikasi, Tepat Obat, Tepat Dosis, dan Waspada Efek
S.amping
 Untuk mengetahui 4T + 1W, harus mengetahui profil farmakologi masing – masing obat
adalah: (drugs.com, 2017)
1. Furosemide 40 g
 Efek Farmakologis
Furosemide merupakan obat golongan diuretik yang digunakan untuk membuang
cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan
pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal,
tekanan darah tinggi atau kondisi terkait.
 Efek samping: (alodokter.com, 2017)
Pusing, vertigo, mual & muntah, penglihatan buram, diare, dan konstipasi. Perlu
diperiksakan ke dokter apabila timbul efek samping seperti: kram perut, kulit
menguning, reaksi alergi (ruam atau pembengkakan pada mulut dan wajah), pingsan.
 Dosis: awal: 20 – 80 mg/dosis; rumatan: naikkan 20 – 40 mg/dosis setiap 6 – 8 jam
untuk efek yang diinginkan. Interval dosis biasanya 1 atau 2 kali sehari, dengan
dosis maksimal harian 600 mg.
2. Micardis 80 g
 Efek farmakologis: (hellosehat.com, 2017)
Micardis adalah obat darah tinggi (antihipertensi) yang mengandung
telmisartan. Telmisartan berfungsi untuk mengendurkan dan melebarkan pembuluh
darah dengan cara menghambat angiotensin-II (suatu zat alami dalam aliran darah
yang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit). Setelah pembuluh darah
kembali melebar, tekanan darah akan menurun dan kerja jantung dalam memompa
darah ke seluruh tubuh pun lebih mudah.
 Efek samping (hellosehat.com, 2017)
Rasa nyeri dan penghambatan pada sinus, sakit pinggang, diare, infeksi paru –
paru, sakit tenggorokan, gejala seperti flu meliputi demam dan pegal – pegal, rasa
sakit pada perut dan otot, sakit kepala, mual dan pusing, sering merasa lelah.
Efek samping ini biasanya akan mereda dan hilang dalam waktu singkat.
Namun, beberapa pasien, walau jarang, mungkin dapat mengalami efek samping
yang berat, seperti pasien darah rendah yang mungkin akan merasa pusing hingga
pingsan, pasien penyakit ginjal yang mengalami pembengkakan pada kaki atau
tangan hingga berat badan yang tidak normal, dan alergi seperti pembengkakan di
wajah, lidah atau tenggorokan, ruam pada kulit dan kesulitan bernapas.
 Dosis: usia 18 tahun ke atas: 40 mg per hari, kemudian disesuaikan dengan
rentang 20 – 80 mg perhari. Usia 55 tahun ke atas: 80 mg per hari.
3. Bisoprolol 5 g
 Efek farmakologi: bisoprolol merupakan golongan obat penghambat reseptor beta
yang digunakan untuk mengobati hipertensi, angina, dan gagal jantung. Obat ini
bekerja dengan cara mengurangi frekuensi detak jantung dan tekanan otot jantung
saat berkontraksi. Dengan begitu, bisoprolol mengurangi beban jantung dan
tekanan darah tubuh. Dengan menurunnya tekanan darah, maka penyakit lainnya
seperti stroke dan serta serangan jantung dapat dicegah.
 Efek samping: sakit perut, sakit kepala, jari tangan dan kaki terasa dingin, lelah,
detak jantung lambat, gangguan tidur, sembelit, diare, mual, mengantuk, dan
pusing.
 Dosis: dewasa: 2,5 – 5 mg perhari. Maksimal 10 mg perhari.
 Interaksi obat pada resep
Setelah dicek pada drugs.com, ada interaksi antara Furosemide – Bisoprolol.
Interaksi tersebut masuk dalam kategori moderate atau monitor closely (menurut aplikasi
medscape). Kategori tersebut mempunyai efek yang mungkin dapat menyebabkan
penurunan status klinis pasien, dimana terapi tambahan, rawat inap mungkin dibutuhkan
(Tatro, 2007 dalam Setyawati, 2017). Selain itu, ada interaksi antara Bisoprolol dengan
makanan yang tergolong dalam kategori moderate (drugs.com, 2017). Apabila pasien
mengonsumsi Bisoprolol, pasien harus menghindari makanan yang mengandung garam
potassium atau suplemen makanan yang mengandung potassium berlebih. Potassium
memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh, terutama untuk memperlancar dan
menormalkan fungsi otot, saraf, serta jantung. Tingginya potassium dalam darah dapat
menyebabkan hiperkalemia. Hiperkalemia dapat menyebabkan pasien merasa lemah,
detak jantung tidak teratur, kebingungan, kesemutan ekstremitas, atau kaki terasa berat.
Makanan yang mengandung tinggi potassium antara lain, pisang, buncis, rebung, sawi,
kedelai, kacang hitam dan almond.
 Berdasarkan profil obat dalam resep tersebut, maka:
1. Tepat Pasien: Untuk mengetahui Tepat Pasien harus mengetahui riwayat penyakit
maupun data lab dari pasien, akan tetapi pada resep ini tidak terdapat data dari pasien
karena harus melewati perizinan dari pihak rumah sakit yang terkait. Tepat Pasien ini
mengarah pada ketepatan dalam menilai kondisi pasien dengan mempertimbangkan
adanya penyakit terkait. Dalam resep tersebut tidak diketahui riwayat penyakit
pasien, semisal alergi obat atau adanya gangguan ginjal.
2. Tepat Indikasi: ketepatan indikasi penggunaan obat apabila ada indikasi yang benar
(sesuai dengan diagnosa dokter) untuk penggunaan obat tersebut dan telah terbukti
manfaat terapetiknya. Resep obat di atas, diindikasikan untuk pasien dengan diagnosa
hipertensi. Diperlukan adanya data lab dari pasien agar dapat lebih diketahui
ketepatan indikasi pada pasien tersebut.
3. Tepat Obat: ketepatan pemilihan obat yang dilakukan dalam proses pemilihan obat
dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu ketepatan kelas terapi dan jenis
obat, semisal kemanfaatan dan keamanan sudah terbukti (resiko efek samping
maupun adanya kontraindikasi). Pada resep obat di atas, apabila pasien menderita
hipertensi yang akut (karena adanya kombinasi obat, dan bukan kronis karena bukan
termasuk resep kronis), maka obat yang diresepkan telah tepat untuk pasien
hipertensi. Dan pasien tersebut kemungkinan masuk ke dalam kategori hipertensi
yang tinggi karena ada tiga kombinasi obat dari golongan yang berbeda pada obat
yang diresepkan.
4. Tepat Dosis: Pada resep tersebut tidak diketahui pasien berumur berapa. Obat yang
diresepkan merupakan obat per oral, dengan waktu pemberian selama 3 hari untuk
tiap 24 jam sekali. Obat yang diresepkan tidak melebihi dosis maksimal. Sehingga
tidak akan menyebabkan hipotensi.
5. Waspada Efek Samping (yang perlu disampaikan kepada pasien): cara
pemakaian yaitu per oral; Furosemide digunakan di pagi hari setelah makan,
Micardis diminum di pagi hari setelah makan, Bisoprolol diminum di sore hari atau
sebelum tidur dan setelah makan. Efek samping yang timbul perlu dikonsulasikan ke
dokter apabila timbul alergi (ruam, gatal, kemerahan). Efek terapi tidak akan efektif
apabila pasien tidak taat.
Pasien sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang mengandung
potassium berlebih, seperti pisang, kacang kedelai, dan buncis. Selain itu, pola hidup
sehat, olahraga yang teratur (cukup 15 menit perhari; olahraga ringan seperti jalan
kaki di pagi hari dan stretching). Apabila pasien mengonsumsi kopi, sebaiknya
dikurangi, dengan kadar maksimal 2 cangkir per hari, atau 1 cangkir per hari untuk
pasien yang menderita hipertensi akut. Istirahat yang cukup, menghindari stress. Dan
makan – makanan yang 4 sehat 5 sempurna, sesuai dengan anjuran gizi yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai