Anda di halaman 1dari 35

SISTEM

KARDIOVASKULER Apt. Witri Rochaeni Husniar, S.Farm


SISTEM KARDIOVASKULER
 Jantung terdiri dari 4 serambi yakni :
1.Atrium (Serambi) kanan
2.Ventrikel (bilik) kanan
3.Atrium(Serambi) kiri
4.Ventrikel (Bilik) kiri
5. Sistem kardiovaskuler pada prinsipnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
6.Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi dan zat – zat lain untuk didistribusikan
ke seluruh tubuh serta membawa bahan – bahan hasil akhir metabolisme untuk dikeluarkan dari
tubuh (pertukaran gas CO2 & O2).
PEREDARAN DARAH MANUSIA
Vena Cava atas/bawah Atrium (serambi) kanan Ventrikel
(Bilik) kanan Arteri Pulmonari Pertukaran CO2 menjadi O2
Vena Pulmonari Atrium (Serambi) Kiri Ventrikel (bilik) kiri
Aorta Edarkan ke seluruh tubuh

Darah yang dipompa ke sirkulasi sistemik selain membawa oksigen


juga zat lain seperti zat makanan dan hormone. Dalam pembuluh
darah kapiler terjadi pertukaran darah yang kaya akan zat gizi dan
oksigen dengan produk buangan hasil metabolism tersebut seperti
CO2, urea, kreatinin, dan amoniak. Sisa metabolism tersebut
kembali ke sirkulasi melalui venula, vena dan selanjutnya dibuang
oleh ginjal, paru-paru, kulit atau feses.
PENYAKIT PADA SYSTEM
KARDIOVASKULER
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya mengacu pada kondisi yang
melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung,
nyeri dada (angina) atau stroke.
Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk
penyakit jantung. Penyakit kardiovaskuler antara lain :
1.Hipertensi
2.Penyakit jantung (CAD)
3.Iskemik – Angina
4.Stroke
5.Hiperlipidemia
HIPERTENSI

• Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat


abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan
yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami hipertensi
apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg
PENYAKIT JANTUNG (CAD)

Penyakit jantung koroner adalah kelainan


pada pembuluh darah yang menyuplai otot
jantung. Kondisi yang menjadikan jantung
tidak dapat memompa darah dengan baik
merupakan hal yang sangat menakutkan
untuk dialami manusia pada umumnya.
STROKE

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan


darah ke otak berkurang akibat penyumbatan
(stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah
(stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga
sel-sel pada area otak yang
terdampak akan segera mati.
HIPERLIPIDEMIA

hiperlipidemia adalah kadar lemak yang tinggi dalam darah. Hiperlipidemia menunjukkan suatu
kondisi kelebihan subtansi lemak yaitu lipid, sebagian besar kolesterol dan trigliserida dalam
darah.
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN PADA
SISTEM KARDIOVASKULER
1. Obat Anti Hipertensi
2. Obat Anti Angina
3. Obat Anti Platelet
4. Obat Antikoagulan
5. Trombolitik
6. Obat hipolipidemik
7. Obat Anti Aritmia
Obat Anti Hipertensi
• Obat anti hipertensi di indikasikan untuk menurunkan tekanan darah.
• Pasien sebaiknya disarankan untuk merubah gaya hidup untuk menurunkan tekanan
darah maupun risiko kardiovaskuler;
• Menghentikan merokok, menurunkan berat badan
• Mengurangi konsumsi alkohol yang berlebih
• Mengurangi konsumsi garam, menurunkan konsumsi lemak total dan jenuh.
• Meningkatkan latihan fisik (olahraga) meningkatkan konsumsi sayur dan buah.
Klasifikasi Obat Anti Hipertensi
DIURETIK
 Golongan obat diuretik bekerja meningkatkan eksresi natrium, air, dan kloida sehingga menurunkan volume
darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah jantung dan tekanan darah.
 Furosemide
Indikasi Penumpukan cairan di dalam tubuh
Dosis Kondisi edema paru akut
Dewasa: 40 mg suntikan IV. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 80 mg suntikan IV.
Kondisi Edema akibat gagal jantung
Dewasa: 20–50 mg suntikan IM/IV atau tablet 40 mg per hari.
Dosis maksimal 1.500 mg suntikan IM/IV per hari atau tablet 80 mg per hari.
Anak: 0,5–1,5 mg/kgBB suntikan IM/IV per hari.
Dosis maksimal 20 mg suntikan IM/IV per hari.
Kondisi Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Dewasa: Tablet 40–80 mg per hari. Bisa dikombinasikan dengan obat antihipertensi
Lansia: Dosis furosemide tablet untuk lansia selalu diawali dengan dosis terendah, lalu ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi pasien.
Perhatian Hati-hatipenggunaan pada pasien gangguan hati. Gangguan ginjal, pada pasien dengan riwayat DM, gout dan ibu hamil

Efek samping Hipotensi, hiponatremia, hipokalemia, hiperurisemia (banyak kencing) dll.

Interaksi Obat Apabila mengonsumsi diuretik dan ACE inhibitor terjadi penurunan tekanan darah yang tajam dan hiperkalemia

Sediaan Tablet/ kaplet 40 mg.


Sediaan injeksi ampul 10mg/ml
ACE inhibitor
 Golongan obat ACE inhibitor bekerja menghambat angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi
vasodilatasi (penurunan tekanan darah) dan penurunan aldosteron.
 Lisinopril
Indikasi Menurunkan tekanan darah
Dosis Hipertensi
Dosis awal 1 x 10mg sehari
Dosis penunjang lazim 1x 20mg sehari
Dosis maksimal 40mg/hari
Terapi pada infark miokard akut : 2,5 mg – 20mg/ hari dalam 1 dosis
Perhatian Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita diabetes dan sedang menjalani pengobatan dengan aliskiren. Lisinopril tidak boleh diberikan pada
pasien dengan kondisi tersebut
Efek samping Hipotensi, batuk kering yang menetap, ruam kulit, gangguan pengecapan, gangguan pencernaan

Intraksi Obat Pemberian bersama antasida mengurangi absorpsi ACE inhibitor, Apabila mengonsumsi diuretik dan ACE inhibitor terjadi penurunan tekanan darah
yang tajam dan hiperkalemia
Sediaan Tablet 5 mg
Tablet 10 mg
Angiotensin Reseptor Bloker
(ARB)
 Golongan obat angiotensin reseptor bloker (ARB) mekanisme kerja untuk memblokade reseptor AT1 sehingga
menyebabkan vasodilatasi (penurunan tekanan darah)
 Valsartan
Indikasi Menurunkan tekanan darah, ARB digunakan sebagai terapi alternatif dari ACE inhibitor dalam tatalaksana gagal jantung atau nefropati akibat
diabetes.
Dosis Kondisi Hipertensi
Dewasa: 80–160 mg, sekali sehari. Dosis maksimal 320 mg per hari.
Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan <35 kg: 20 mg, sekali sehari. Dosis maksimal 40 mg per hari.
Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan >35 kg: 40 mg, sekali sehari. Dosis maksimal 80 mg per hari.
Kondisi Gagal Jantung
Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 2 minggu menjadi 80–160 mg. Dosis maksimal 320 mg yang dibagi ke dalam
beberapa dosis.
Kondisi Pasca serangan jantung
Dewasa: 20 mg, 2 kali sehari. Dosis tersebut diberikan paling awal 12 jam setelah serangan jantung. Dosis maksimal 160 mg, 2 kali sehari.
Perhatian Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, dehidrasi, penyakit liver, hiperkalemia, atau diabetes.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani diet tinggi kalium atau sedang mengonsumsi suplemen kalium.
Efek samping Hipotensi dapat terjadi pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti hipovolemia, gagal jantung, sirosis hepatis.

Interaksi Obat Penggunaan bersama dengan diuretik hemat kalium, OAINS, dan suplementasi kalium akan menyebabkan hiperkalemia.

Sediaan Tablet salut selaput 40mg, 80 mg, 160mg.


Calcium Chanel Bloker(CCB)
 Golongan obat calcium channel bloker (CCB) memiliki indikasi utama sebagai anti hipertensi. Selain itu, CCB
yang memblokade kanal kalsium di jantung juga digunakan sebagai obat anti aritmia.
 Nifedipine
Indikasi Menurunkan tekanan darah, angina pectoris.
Dosis Kondisi Hipertensi
Bentuk immediate release
Dosis awal: 5 mg 3 kali sehari
Dosis lanjutan: 10–20 mg 3 kali sehari
Bentuk extended release:
Dosis awal: 10–40 mg 2 kali sehari atau 20–90 mg 1 kali sehari
Kondisi angina pectoris
Bentuk immediate release
Dosis awal: 5 mg 3 kali sehari
Dosis lanjutan 10–20 mg 3 kali sehari
Bentuk extended release
Dosis awal: 10–40 mg 2 kali sehari atau 30–90 mg 1 kali sehari
Perhatian Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan nifedipine karena dapat memperburuk efek samping.
Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengalami serangan jantung atau terdiagnosis mengalami penyakit jantung koroner.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, penyakit hati, intoleransi galaktosa, penyakit ginjal
Jangan mengemudi atau melakukan kegiatan yang memerlukan kesiagaan setelah mengonsumsi nifedipine.

Efek samping Pusing, sakit kepala, takikardi, palpitasi, ruam kulit dll.

Interaksi Obat Menurunkan kadar dan mengurangi efektivitas nifedipine jika digunakan dengan apalutamide, carbamazepine, fenitoin, atau rifampin.

Sediaan Tablet 5 mg
Tablet 10mg
α1- Blocker
 Golongan obat α1- Blocker bekerja dengan cara memblokade adrenoreseptor α1pada otot polos pembuluh darah
sehingga menyebabkan vasodilatasi, menurunkan resistensi perifer dan menurunkan tekanan darah.
 Terazosin
Indikasi Menurunkan tekanan darah
Dosis Kondisi Hipertensi
1 mg sebelum tidur, bila perlu dosis di tingkatkan menajdi 2 mg setelah 7 hari. Dosis penunjang lazim 2-4mg sekali sehari
Hiperplasia Prostat jinak
Awal 1 mg/ hari, sekali sehari sbelum tidur. Dapat di tingkatkan bertahap hingga 5 mg/hari.
Perhatian Hati-hati hipersensitifitas

Efek samping Hipotensi artostatik, pusing, sakit kepala, nausea, impotensi.

Interaksi Obat -

Sediaan Tablet 1 mg
Tablet 2 mg
β1- Blocker
 Golongan obat β1- Blocker bekerja dengan cara menghambat terhadap reseptor β pada otot polos pembuluh
darah sehingga menyebabkan vasodilatasi (menurunkan tekanan darah )
 Bisoprolol
Indikasi Hipertensi, angina, gagal jantung kronik
Dosis Kondisi Hipertensi dan angina
1x5 – 10 mg sehari pada pagi hari.
Kondisi gagal jantung kronik stabil
1x 1,25 mg/ hari pada minggu pertama, ika dapat ditoleransi dengan baik. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis pemeliharaan 1x 10 mg/hari.
Perhatian Hindari putus obat yang mendadak, pasien diabetes, apabila minum dalam kondisi penyakit jantung pastikan gagal jantung tidak berbahaya sebelum
meningkatkan dosis, gangguan hati, dll.
Efek samping Rasa dingin/ kebas pada ekstremitas, mual, muntah, diare konstipasi, kelelahan, pusing, dll.

Interaksi Obat -

Sediaan Tablet 1,25 mg


Tablet 2,5 mg
Tablet 5 mg
Obat Anti Platelet
• Obat anti platelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat
menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri dan menghambat produksi
tramboksan (Tramboksan merupakan zat yang merangsang agregasi trombosit).
• Contoh obat anti platelet :
1. Aspirin
2. Clopidogrel
3. Ticagrelor
4. Ticlopidine
5. Dipyridamole
6. Cilostazole
 Aspirin tablet

Indikasi Profilaksis penyakit serebrovaskuler atau infark miokard.


Dosis Sindrom koroner akut
Dosis loading 150-300mg dan dosis pemeliharaan 75-100mg setiap harinya untuk jangka
panjang.
Perhatian Riwayat menderita ulkus peptik, gangguan hati, gangguan ginjal, hentikan penggunaan bila
terjadi tinnitus.
Efek samping Bronkospasme, mual, muntah, nyeri, ulserasi, dan pendarahan saluran cerna, pendarahan lain,
trombositopenia, tinnitus
Interaksi Aspiri meningkatkan efek warfarin, heparin, digoksin, sulfonnilurea. Aspirin menghambat efek
Obat diuretik seperti furosemide dan spironolactone. Menghambat efek obat antihipertensi
Sediaan Tablet 80 mg : Miniaspi, Ascardia, Thrombo Apilet
Tablet 100mg : Farmasal, Aspilet, Aspitrom, Astika
Obat Anti Angina

• Obat anti angina adalah obat yang dapat meningkatkan suplai darah atau oksigen ke
miokard seperti nitrat dan antiplatelet, atau obat yang mampu menurunkan kebutuhan
darah atau oksigen ke miokard misalnya beta blocker dan calcium chanel blocker.
• Gejala angina pectoris terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen pada otot jantung.
Klasifikasi Obat Anti Angina
Nitrat
 Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen dengan cara mempengaruhi tonus
vaskular. Kerja Cepat & efek singkat Kerja Sedang Kerja Lama

Nitrogliserin sublingual Nitrogliserin oral ISMN Oral


Nitrogliserin intravena ISDN Oral Nitrogliserin patch
ISDN sublingual
ISDN Intravena

 Gliseril Trinitrat/ Nitrogliserin

Indikasi Profilaksis dengan pengobatan angina


Dosis Sediaan Sublingual : (Sediaan sublingual memiliki lama kerja 10-30 menit)
Serangan angina : 1 tablet SL (Nitrat 0,5 mg) diletakkan dibawah lidah dan dibiarkan hingga larut secara perlahan
Sediaan oral : (sediaan oral memiliki lama kerja 6-8 jam)
Pencegahan dan terapi jangka panjang angina : kapsul lepas lambat (nitrokaf retard) : dosis 2,5 mg/kali diberikan 2-3x sehari. Pada kasus berat 5
mg/kali diberikan 2-3x sehari

Perhatian Gangguan fungsi hati atau ginjal berat; hipotiroidisme, malnutrisi, hipotermia, infark miokard yang masih baru

Efek samping Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi, (terutama jika diberikan terlalu cepat) kedutan otot

Interaksi Obat -

Sediaan Sublingual: tablet 0,5 mg ( Nitrat)


Oral : Nitrokaf retard (tab 2,5mg), nitrokaf retard forte (tablet 5mg)
Obat Antikoagulan
• Obat antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
Atas dasar ini, antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya
trombus dan emboli.
• Pada trombus yang sudah terbentuk, antikoagulan hanya mencegah membesarnya
trombus dan mengurangi kemungkinan terjadi emboli, tetapi tidak memperkecil
trombus.
• Pola hidup sehat, merubah gaya hidup ( tidak merokok, rajin olahraga, makan-
makanan yang sehat seperti buah dan sayur)
PENJELASAN
Heparin Heparin memiliki efek antikoagulasi, hal ini disebabkan karena heparin meningkatkan aktivitas anti-trombin, sebaliknya
menurunkan aktivitas thrombin dan faktor-faktor koagulasi.
Efek samping : Perdarahan
Low Molecular Weight Mekanisme kerja LWMH sebagai anti-koagulan adalah :
Heparin (LWMH) a.Menghambat faktor Xa
b.Meningkatkan tissue factor pathway inhibitor (TFPI) dan endotel. TFPI akan berikatan dengan faktor Xa & menghambat
tissue factor VIIa complex.
c.Menghambat penggabungan faktor Xa dengan platelet.
Efek samping : Perdarahan
Kelebihan LWMH heparin adalah :
1.Memiliki profil farmakokinetik yang lebih dapat diprediksi sehingga memungkinkan penggunaan subkutan dengan dosis
berdasarkan berat badan tanpa memerlukan pemantauan laboratorium yang ketat.
2.Memiliki insiden trombositopenia yang lebih rendah dibanding heparin.
3.Memiliki resiko perdarahan lebih rendah
4.Frekuensi pemberian lebih sedikit dibandingkan heparin biasa.
Warfarin Obat ini menghambat koagualasi dengan jalan mencegah reduksi vitamin K secara enzimatik didalam hati. Vitamin K
(dalam bentuk reduksi) adalah kofaktor yang bertanggung jawab dalam aktivasi faktor pembekuan darah II, VII, IX, dan X,
protein C, S dan Z
Direct Trombin Dabigatran etexilate
Inhibitor Secara selektif menghambat trombin bebas dan trombin yang berikatan dengan bekuan darah. Beberapa studi menunjukan
dabigatran efektif mengurangi resiko venous tromboemboli pada operasi ortopedi.
Ximelagatran
Sama efektif dengan warfarin dalam mencegah stroke dan kejadian tromboemboli pada pasien atrial fibrilasi. Kelebihan
obat ini dibandingkan warfarin adalah memiliki farmakokinetik yang lebih stabil dan variasi perindividu juga tidak besar
sehingga dapat diberikan dengan fixed dose tanpa perlu dilakukan pemeriksaan koagulasi darah.
Obat Trombolitik
• Fibrinolitik bekerja sebagai trombolitik
dengan cara mengaktifkan plasminogen
untuk membentuk plasmin, yang
mendegradasi fibrin dan kemudian
memecah trombus.
• Berbeda dengan antikoagulan yang
mencegah terbentuk dan meluasnya
tromboemboli, trombolitik melarutkan
trombus yang telah terbentuk. Agar
efektif trombolitik harus diberikan
sedini mungkin.
Obat Hipolipidemik
• Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid plasma.
• Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester,
fosfolipid, atau trigliserida.
• Kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid, dibawa dalam darah dalam bentuk kompleks lipid dan
protein, dikenal sebagai lipoprotein. Peningkatan kolesterol total dan LDL (Low Density
Lipoprotein) dan penurunan HDL ( High Density Lipoprotein) berhubungan dengan
perkembangan penyakit jantung koroner (PJK).
Golongan Statin

 Statin adalah obat penurun lipid paling efektif untuk menurunkan kolesterol LDL (kolesterol
jahat) dan terbukti aman tanpa efek samping yang berarti. Selain berfungsi untuk
menurunkan kolesterol LDL, statin juga mempunyai efek meningkatkan kolesterol HDL
(Kolesterol baik) dan menurunkan trigliserida.
 Statin dapat menurunkan kolesterol LDL 18-55%, meningkatkan kolesterol HDL 5-15% dan
menurunkan TG 7-30%.
 Mekanisme kerja statin : menghambat secara kompetitif koenzim 3-hidroksi-3-metilglutaril
(HMG CoA) reduktase, yakni enzim yang berperan pada sintesis kolesterol, terutama dalam
hati.obat statin lebih efektif dibanding obat-obat hipolipidemia yang lainnya dalam
menurunkan LDL tetapi kurang efektif dibanding fibrat dalam menurunkan trigliserida.
 Statin harus dipertimbangkan untuk semua pasien dengan gejala penyakit kardiovaskuler
seperti penyakit jantung koroner (termasuk riwayat angina atau infark miokard akut),
penyakit arteri oklusif (termasuk penyakit vaskuler perifer, stroke tanpa perdarahan, atau
serangan iskemik transien).
 Contoh : Simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, lovastatin,Pravastatin, Fluvastatin.
Golongan Fibrat

 fibrat bekerja terutama untuk menurunkan kadar trigliserida serum.fibrat merupakan obat
pilihan utama pada pasien hipertrigliserida berat.
 Fibrat dapat menyebabkan sindrom menyerupai miositis, terutama apabila fungsi ginjal
pasien terganggu. Kombinasi fibrat dengan statin meningkatkan risiko efek pada otot
(terutama rhabdomiolisis) dan harus digunakan dengan hati-hati dan sebaiknya dilakukan
pemantauan fungsi ginjal dan kreatinin kinase. Gemfibrozil dan statin tidak boleh digunakan
secara bersamaan.
 Contoh obat golongan fibrat :
1. Fenofibrat
2. Gemfibrozil
Golongan Asam Nikotinat

 asam nikotinat menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan lemak perifer ke
hepar sehingga sintesis trigliserida dan sekresi kolesterol VLDL di hepar berkurang.
 Asam nikotinak juga mencegah konversi kolesterol VLDL menjadi kolesterol LDL, mengubah
kolesterol LDL dari partikel kecil (small, dense) mejadi partikel besar, dan menurunkan
konsentrasi Lp (a). Asam nikotinat meningkatkan kolesterol HDL melalui stimulasi produksi
apoA-I di hepar.
 Contoh obat : ASAM NIKOTINAT
Golongan Inhibitor Absorpsi Kolesterol

 Ezetimibe merupakan obat penurun lipid pertama yang menghambat ambilan kolesterol dari
diet dan kolesterol empedu tanpa mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak.
 Dosis ezetimibe yang direkomendasikan adalah 10mg/hari & harus digunakan bersama
statin, kecuali pada keadaan tidak toleran terhadap statin, di mana dapat digunakan secara
tunggal.
 kombinasi statin dengan ezetimibe menurunkan kolesterol LDL lebih besar daripada
menggandakan dosis statin.
 Contoh obat : EZETIMIBE
Bile Acid Sequesterant

 Terdapat 3 jenis bile acid sequesterant yaitu kolestiramin, kolesevelam, dan kolestipol.
 Bile acid sequesterant mengikat asam empedu (bukan koleslesterol) di usus sehingga
menghambat sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan perubahan
kolesterol menjadi asam empedu di hati.
 Dosis Bile acid sequesterant :
1. Dosis Harian kolestiramin : 4 – 24g/hari
2. Dosis Harian kolestipol : 5 – 30g/hari
3. Dosis Harian kolestipol : 5 – 30g/hari
 Bile acid sequesterant direkomendasikan bagi pasien yang tidak toleran terhadap statin.
 Efek samping terutama pada sistem pencernaan seperti rasa kenyang, terbentuknya gas,
dan konstipasi.
 Bile acid sequesterant berinteraksi dengan obat lain seperti digoksin, warfarin, tiroksin, atau
thiazide, sehingga obat tersebut hendaknya diminum 1 jam sebelum/ 4 jam sesudah Bile
acid sequesterant.
 Absorpsi vitamin K dihambat oleh bile acid sequesterant dengan akibat mudah terjadi
pendarahan dan sensitisasi terhadap terapi warfarin.
Tugas
1. Jelaskan tentang obat kardivaskuler( indikasi, dosis, perhatian, efek samping, interaksi obat, sediaan)
a. Furosemide
b. Captopril
c. Candesartan
d. Amlodipin
e. Propanolol.
f. Simvastatin
g. Atorvastatin
h. Clopidogrel
i. Isosorbid dinitrate
j. Warfarin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai