Anda di halaman 1dari 30

MOCH. NUR SHOLIQIN. S.Farm., Apt.

Patofisologi
 renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi
angiotensin I oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin
II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan
tekanan darah melalui dua aksi utama.
a. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon
antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di
hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal
untuk mengatur osmolalitas dan volume urin.
b. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari
korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid
yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk
mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan
mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara
mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi
NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan
volume cairan ekstraseluler dan selanjutnya meningkatkan
volume dan tekanan darah.
 Faktor pemicu patogenesis hipertensi esensial
- faktor genetik
- asupan garam dalam diet
- tingkat stress
 Perjalanan penyakit hipertensi esensial berkembang dari
hipertensi yang kadang-kadang muncul menjadi hipertensi yang
persisten. Setelah periode asimtomatik yang lama, hipertensi
persisten berkembang menjadi hipertensi dengan komplikasi,
dimana kerusakan organ target di aorta dan arteri kecil, jantung,
ginjal, retina dan susunan saraf pusat.
 Progresifitas hipertensi dimulai dari prehipertensi pada pasien
umur 10-30 tahun (dengan meningkatnya curah jantung)
kemudian menjadi hipertensi dini pada pasien umur 20-40
tahun (dimana tahanan perifer meningkat) kemudian menjadi
hipertensi pada umur 30-50 tahun dan akhirnya menjadi
hipertensi dengan komplikasi pada usia 40-60 tahun
TARGET TEKANAN DARAH

Umur ≥ 60 ta hun
Ta rge t te ka na n da ra h : < 150/90 mmHg

Umur < 60 ta hun


Ta rge t te ka na n da ra h : < 140/90 mmHg

Se mua umur de nga n pe nya kit Dia be te s


tida k de nga n CKD
Ta rge t te ka na n da ra h : < 140/90 mmHg

Se mua umur de nga n pe nya kit CKD


de nga n a ta u Dia be te s
Ta rge t te ka na n da ra h : < 140/90 mmHg
Renin-Angiotensin-Aldosterone System
ACE INHIBITOR
PROFIL FARMAKOKINETIKA ACEI
Profil Farmakokinetika
Nama OOA Ikatan
Obat DOA
(jam Absorpsi Protein T½ Ekskresi
(jam)
) Plasma
Urin
Dewasa,
Dose (>95%)
Captopril 1-1,5 60% - 70% 25% - 30% normal : 1,9
related dalam 24
jam
jam
Dewasa, Urin (61%),
Enalapril ~1 12-24 55%-75% ~ 50%
normal : 2 jam feses (31%)
Terabsorbsi
dengan baik;
Lisinopril 1 24 tidak 25% 11-12 jam Urin
dipengaruhi
oleh makanan
Drug Information Handbook 22nd ed, 2013
Dosis Antihipertensi (ACEI)
JNC 8 2014
KI Obat ACEI
Nama obat Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap captopril, Gol. ACEI lainnya,
Captopril penggunaan bersama dengan aliskiren pada pasien DM
Hipersensitif terhadap enalapril, pasien dengan agioedema
Enalapril idiopatik atau herediter, penggunaan bersama dengan
aliskiren pada pasien DM
Hipersensitif terhadap lisinopril, pasien dengan agioedema
Lisinopril idiopatik atau herediter, penggunaan bersama dengan
aliskiren pada pasien DM

Drug Information Handbook 22nd ed, 2013


Angiotensin Receptor Blocker
Koda-Kimble 9th ;
Farmakologi Terapi,2009
Obat ARB Dosis Efek Samping Kontraindikasi
Losartan 50 mg/hari per oral -Hypotension -Hypersensitivity
25 mg/hari pada pasien yang mengkonsumsi -Headache -Pregnancy/
diuretic -Dizziness lactation
Dosage range : 25-100 mg/hari dengan 1 atau 2 -Lightheadedness -Bilateral renal
kali pemberian -Anemia artery stenosis
Valsartan 80-160 mg/hari per oral -Fatigue
Maintenance : 80-320 mg/hari per oral -Hypoglycemia
-Hyperkalemia
Irbesartan 150 mg/hari per oral -Angioedema
Ditingkatkan sampai 300 mg/hari per oral -↑ BUN
Candesartan 8 mg/hari, dosis ditingkatkan pada interval 4 -↑ Serum
minggu sampai maks. 32 mg/hari creatinine
Maintenance : 8 mg/hari -Renal impairment
-Cough and
Telmisartan 40 mg/hari (20 mg bila cukup), tingkatkan angiodema are rare
dosis bila perlu setelah 4 minggu, sampai
maks. 80 mg/hari
Eprosartan 600 mg/hari (pasien lebih dari 75 tahun,
kerusakan hati ringan sampai berat, kerusakan
ginjal, dimulai 300 mg/hari); bila perlu dosis
ditingkatkan setelah 2–3 minggu sampai 800
mg/hari

Olmesartan 10mg/haribila perlu dosis ditingkatkan sampai Guideline for the diagnosis
20 mg/hari dengan maks. 40mg/hari and management
hypertension in adult, 2016
Mekanisme Kerja CCB
Farmakokinetika
 Secara umum CCB mempunyai BA yang rendah karena
first pass metabolism. T1/2 nya relatif pendek (≥ 12
jam) kecuali untuk amlodipin mempunya t1/2 yang lebih
panjang (>40 jam).
SubClass Drug Usual Dose Daily
Range, frequency
mg/day
Dihydropyridi Amlodipine 2,5-10 1
nes
Felodipine 5-20 1
Isradipine 5-10 2
Nicardipine 60-120 2
SR
Nifedipine 30-90 1
long acting
Nisoldipine 10-40 1
Amlodipin Nifedipin Nicardipin Felodipin
Efek samping nyeri abdomen, pusing, sakit ileus paralitik, muka merah,
mual, palpitasi, kepala, muka hipoksemia, sakit kepala,
wajah merah, edema paru, palpitasi,
memerah, takikardi, dispnea, nyeri pusing, fatigue,
edema, palpitasi; juga angina, edema kaki,
gangguan tidur, edema kaki, trombositopeni ruam kulit dan
sakit kepala, ruam kulit a, gangguan gatal,
pusing, letih (eritema fungsi hati dan hiperplasia,
multiform jaundice, demam,
dilaporkan), takikardia impoten
mual, sering
kencing; nyeri
mata,
hiperplasia
gusi

Kontra syok syok pasien dengan kehamilan.


indikasi kardiogenik, kardiogenik; hemostasis
angina tidak stenosis aorta tidak lengkap
stabil, stenosis lanjut; yang diikuti
aorta yang kehamilan dengan
signifikan, (toksisitas pada perdarahan
VERAPAMIL DILTIAZEM

DOSIS 80-160mg po 3x1 sehari 30-80-mg po 4x1 sehari

KONTRA
INDIKASI hipotensi, syok kardiogenik, bradikardia, in sick sinus syndrome,
sindrom WPW, takikardia kompleks yang preexisting
luas, VT dan gagal jantung tanpa second or third degree heart
kompensasinya. Dan sinus syndrome block,
without a pacemaker. wide QRS tachycardia, marked
bradycardia, or LV failure.

EFEK AV block, bradycardia, and


SAMPING rarely asystole or sinus arrest.
DIURETIK
Mekanisme Kerja Diuretik
 Penghambat Karbonik
Anhidrase
Karbonik anhidrase
terdapat di berbagai lokasi
pada nefron,tapi lokasi
utama enzim ini adalah di
membran TCP. Di segmen
ini, karbonik anhidrase akan
mengatalisis dehidrasi
H2CO3. dengan menyekat
karbonik anhidrase,
penghambat menyekat
reabsorbsi NaHCO3 dan
menyebabkan diuresis.
Profil Farmakokinetik Diuretik
 Penghambat karbonik anhidrase diabsorbsi secara
baik setelah pemberian oral. Peningkatan pH urin
akibat diuresis HCO3- tampak waktu 30 menit,
maksimal setelah 2 jam, dan bertahan selama 12 jam
setelah pemberian dosis tunggal. Obat diekskresi
melalui sekresi di segmen s2 tubulus proksimal
sehingga dosis obat harus diturunkan pada
insufisiensi ginjal
Diuretika dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
•Diuretika kuat ( Loop Diuretik )

Obat Profil Dosis dan Efek samping Kontraindika


Diuretika farmakokinet frekuensi si
kuat ik

Furosemi Oral & 20-80mg, 2 kali  Hypokalemia  Anuria


de parenteral sehari  Hiperglicemia
preparations :  Azotemia
DOA : 2–4 h  Skin rash
•Thiazide
Obat Golongan Profil Dosis dan Efek samping Kontraindikasi
Thiazide farmakokinetik frekuensi

Hydrochlorothia Oral 12.5-25mg 1-2  Hipokalemi  Anuria


zide Duration8–12 h kali sehari  Hiponatremi  Kidney failure
 Hiperglicemia
 Hypovolemia

Klortalidon onset:2-6h 12.5mg, 1 kali


duration:24-72h sehari

Indapamid onset:1-3h 1.25mg, 1 kali


duration:8-12h sehari
Beta Blockers
Mekanisme Kerja :
(untuk atenolol dan
metoprolol)
Bekerja selektif dengan
memblok β1.
Contoh Obat :
Atenolol dan Metoprolol
ES :
Bronkospasme, cold
extremities, bradikardia.
Algoritme Terapi Hipertensi
Penatalaksaan hipertensi tanpa dan
dengan compeling indication

Anda mungkin juga menyukai