A. Definisi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat.
B. Klasifikasi
Klasifikasi Sistolik Diastolik
Optimal < 120 dan < 80
Normal 120 – 129 dan/ atau 80 – 84
Normal tinggi 130 – 139 dan/ atau 84 – 89
Hipertensi derajat 1 140 – 159 dan/ atau 90 – 99
Hipertensi derajat 2 160 – 179 dan/ atau 100 - 109
Hipertensi derajat 3 ≥ 180 dan/ atau ≥ 110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 140 dan < 90
C. Etiologi
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial yang
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya
(Idiopatik).
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah
hipertensi sekunder, yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena
suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan
tiroid, hipertensi endokrin, hipertensi renal, kelainan saraf pusat.
D. Patofisiologi
1) Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah
Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan
penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Aterosklerosis merupakan proses
multifaktorial. Terjadi inflamasi pada dinding pembuluh darah dan terbentuk
deposit substansi lemak, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai
substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan ini disebut plak.
Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima akan memperkecil lumen
pembuluh darah, obstruksi luminal, kelainan aliran darah, pengurangan suplai
oksigen pada organ atau bagian tubuh tertentu.
2) Sistem renin-angiotensin
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). Angiotensin II inilah
yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah
3) Sistem saraf simpatis
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di
pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh
darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah.
E. Diagnosis
1. Anamnesis
Sakit kepala
Pengelihatan kabur
Berkeringat
Riwayat penyakit ginjal
Riwayat merokok
Riwayat keluarga HT
2. Pemeriksaan fisik
Nilai tekanan darah diambil dari rata rata dua kali pengukuran ≥140/90 mmHg.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan komplikasi:
Lab: darah lengkap, kadar ureum, kreatinin, gula darah, lemak darah,
elektrolit, kalsium, asam urat dan urinalis.
Lainnya: EKG, funduskopi, USG ginjal, foto thorax
b. Pemeriksaan kecurigaan klinis hipertensi sekunder:
Hipertiroid/hipotiroid: fungsi tiroid (TSH, FT4, FT3)
Hiperparatiroidisme: kadar PTH
Hipertensi renovaskular: USG ginjal, Doppler sonografi
F. Terapi
1. Non farmakologis
Penurunan berat badan
Mengurangi asupan garam
Olah raga
Mengurangi konsumsi alcohol
Berhenti merokok
2. Farmakologis
Kontraindikasi Pemberian Obat Antihipertensi
Obat Kontraindikasi
Tidak dianjurkan Relatif
Gout Sindrom metabolik
Diuretik
(tiazid/thiazide- like, Intoleransi glukosa
Kehamilan
misalnya
Hiperkalsemia
chlorthalidone dan
indapamide) Hipokalsemia
Beta bloker Asma Sindrom metabolik
Hiperkalemia (kalium
>5,5 meq/L)
Stenosis arteri renalis
bilateral
Ramipril
ARB Candesartan 8-32 1
600 1
150-300 1
Eprosartan
50-100 1 atau 2
Irbesartan
20-40 1
Losartan
20-80 1
Olmesartan
80-320 1
Telmisartan
Valsartan
CCB - Amlodipin 2,5 – 10 1
dihidropiridin 1
Felodipin 5 – 10 1
Nifedipin OROS 30 – 90 1
Lercanidipin 10 – 20
CCB – Diltiazem SR 180 – 360 2
1
nondihidropiridin
1 atau 2
Diltiazem CD 100 – 200
G. Komplikasi
1. Jantung