Anda di halaman 1dari 20

Klasifikasi

resiko terjadinya
penyakit
kardiovaskular
Rencana Terapi
Hipertensi
Target Terapi Hipertensi
Perubahan Gaya Hidup
Garam
• Pembatasan konsumsi garam sebesar 2 gr per hari

Alkohol
• Dianjurkan berhenti konsumsi alkohol

Lain-Lain
• Konsumsi makanan yang seimbang, kaya sayur, rendah lemak
• Kurangin makan daging merah, kafein, minuman dengan pemanis buatan.
Perubahan Gaya Hidup
Berat Badan
• Mencapai indek berat badan antara 20-25 kg/m2

Aktivitas
• Olahraga aerobic dengan intensitas sedang (berjalan, berenang, bersepeda, jogging) selama 30
menit 5-7 hari seminggu, bisa di tambah dengan olahraga beban 2-3 kali seminggu

Merokok
• Berhenti merokok
Terapi farmakologi
Terapi HT pada CAD
Terapi HT pada HF
Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi Kontraindikasi
LINI PERTAMA
Tiazid Hidroklorothiazid 25-50 mg 1 Gout sindrom metabolik,
kehamilan, hiperkalsemia,
Indapamide 1.25-2.5 mg 1 hipokalsemia

Klortalidon 12.5-25 mg 1

ACE Inhibitor Kaptopril 12.5-1.5 2-3 Kehamilan, angioderma,


hiperkalemia, stenosis arteri
Enalapril 5-40 1-2 bilateral

Lisinopril 10-40 1

Perindopril 4-16 1

Ramipril 2.5-20 1-2


Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi Kontraindikasi
ARB Candesartan 8-32 1 Kehamilan, Hiperkalemia, stenosis
arteri bilateral
Eprosartan 600-800 1/2

Irbesartan 150-300 1

Losartan 50-100 1/2


CCB- dihidropiridin Amlodipin 2.5-10 1 Takiaritmia, Gagal jantung
(HFrEF kelas III atau
Feodipin 2.5-10 1 IV), Terdapat edema
tungkai berat
Isardipin 5-10 2

Nikardpn SR 60-120 2

Nifedipin LA 30-90 1
Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi Kontraindikasi
CCB- non dihidropiridin Diltiazem ER 120-360 1 Setiap bloksinoatrial atau
atrioventrikular derajat tinggi,
Verapamil IR 120-360 3 Gangguan ventrikel kiri berat
(fraksi ejeksi ventrikel
Diltiazem ER 120-360 1 kiri<40%)
Hipertensi Resisten

• Tekanan darah tidak mencapai target


<140/90 mmHg walaupun sudah
Definisi mendapatkan 3 antihipertensi yang
berbeda golongan

• Modifikasi gaya hidup

Terapi • Penambahan Spironolakton dengan


syarat LFG >45 mL/min/1,73m2 dan
konsentrasi kalium plasma <4.5 mEq/L
Krisis Hipertensi

Emergens
Urgensi
i
hipertensi berat
tanpa
hipertensi derajat 3
bukti klinis
dengan HMOD akut
keterlibatan organ
target
Krisis Hipertensi

Gejala Pemeriksaan
• Gejala ensefalopati: somnolen, • Funduskopi
letargi, kejang tonik klonik, dan • EKG 12-sadapan
hingga gangguan kesadaran
• DL
• Kreatinin, eLFG, elektrolit
• Sakit kepala, gangguan
• Rasio albumin-kreatinin urin,
pengelihatan, nyeri dada, sesak urinalisis lengkap
napas, pusing, kepala atau gejala
defisit neurologis. • Kemungkinan hamil pada wanita
usia reproduktif
Pemeriksaan Spesifik
Troponin, CK-MB atau NT-proBNP
• jantung, misalnya nyeri dada akut atau gagal jantung akut

Foto toraks
• bila ada kecurigaan bendungan di paru

Ekokardiografi
• bila ada kecurigaan diseksi aorta, gagal jantung atau iskemi miokard
Pemeriksaan Spesifik

CT atau MRI
• bila ada kecurigaan masalah sistem saraf

USG ginjal
• bila ada kecurigaan gangguan ginjal atau stenosis arteri renalis
Tatalaksana Hipertensi Emergensi
Hipertensi maligna
• Beberapa jam menurunkan MAP sebesar 20-25%
dengan atau tanpa
• Nicardipin
gagal ginjal akut

Hipertensi • Segera turunkan MAP sebesar 20-25%


ensefalopati • Nicardipin

Kejadian koroner • Segera turunkan TDS sampai <140 mmHg


akut • Nitrogliserin
Tatalaksana Hipertensi Emergensi

Edema paru • Segera turunkan tekanan Darah sistolik sampai<140


mmHg
kardiogenik akut • Nitrogliserin (dengan loopdiuretik)

• Segera turunkan tekanan Darah sistolik sampai <120


Diseksi aorta akut mmHg dan nadi < 60x/menit
• Nicardipin atau nitrogliserin

• Segera turunkan tekanan Darah sistolik sampai <160 dan


Eklampsia diastolic < 105
• Nicardipin, MgSO4, Labetolol
Daftar Pustaka
• Bryan W, Giuseppe M, Wilko S, dll. 2018. ESC/ESH Guidelines for
the management of arterial hypertension: The Task Force for the
management of arterial hypertension of the European Society of
Cardiology (ESC) and the European Society of Hypertension
(ESH), European Heart Journal, Volume 39(33); 3021–3104

• Lukito A, Harmeiwaty E, Hustrini N. 2019. Konsensus Penatalaksanaan


Hipertensi. Jakarta : Perhimpinan Dokter Hipertensi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai