Anda di halaman 1dari 21

KRISIS

HIPERTENSI
HARNAVI HARUN

SUBBAGIAN GINJAL HIPERTENSI


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM/FK UNAND
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
KRISIS HIPERTENSI

•  TD mendadak (TDS Perhimpunan


>180 mmHg dan/atau Hipertensi
TDD >110 mmHg) Indonesia
• Pasien perdarahan
• Keadaan TDS > 180
subarakhnoid → TDS •  TD mendadak mmHg dan/atau
> 140 mmHg (TDS >180 mmHg TDD > 120 mmHg
dan/atau TDD > 90 dan/atau TDD >120
mmHg mmHg)

Studying the Konsensus


Treatment of Acute
hyperTension (STAT)
EPIDEMIOLOGI

Dunia
• Tahun 2000 – 2025 = 26 – 29%
• Negara maju 2 – 7% populasi
• Usia 40 – 60 tahun
• Pengobatan yang tidak teratur 2 – 10 tahun
• Angka kematian 90 – 100%→ kontrol yang baik → 25–50%
KLASIFIKASI KRISIS HIPERTENSI

Hipertensi Hipertensi
Hipertensi Maligna
Emergensi Urgensi
• TD ≥ 180/120 mmHg • TD ≥ 180/120 mmHg • Istilah lama, berbagai definisi,
• TOD (+) • TOD (-) sulit ditemukan dalam guideline
terbaru
•  TD severe dengan retinal
hemorrhages / papilledema,
ensefalopati / acute
nephropathy
PERBEDAAN HIPERTENSI EMERGENSI –
HIPERTENSI URGENSI

VARIABEL HIPERTENSI EMERGENSI HIPERTENSI URGENSI


Gejala Ada Tidak ada/minimal
Peningkatan TD akut Ada Ada
Kerusakan organ target akut Ada Tidak
Target penurunan TD Menit sampai jam Jam sampai hari
Evaluasi hipertensi sekunder Ada Ada
FAKTOR RISIKO
Mayor → Penderita HT yang tidak meminum obat /minum obat anti HT tidak
teratur

Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

Penderita dengan rangsangan simpatis tinggi (luka bakar berat,


feokromositoma, penyakit kolagen, penyakit vascular, trauma kepala)

Penggunaan obat ( kortikosteroid, mineralokortikoid, estrogen, NSAID,


metoklopropamid, inhibitor angiotensin)

Pengguna NAPZA

Kehamilan
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

Regulasi tekanan darah :

Curah
Sistem
jantung Sistem
Renin- Disfungsi Sistem
dan Saraf
Angioten Endotel Vasoaktif
tahanan Otonom
sin
perifer

•  sekresi ADH
• Menstimulasi sekresi aldosteron
dari korteks adrenal
↑ Blood Pressure
Patofisiologi Auto regulation failure
Krisis Hipertensi
↑ Resistance

Vasocontriction

Endothelial Injury RASS


Prothrombotic Activation
state
Ischemia

TARGET ORGAN
DAMAGE
MANIFESTASI KLINIS
• Kerusakan organ Infark serebral 24,5%
target tunggal
83 % Edema paru 22,5%
• Kerusakan dua
organ target Ensefalopati
14 % hipertensif 16,3%

Penyakit jantung
kongestif 12%
MANIFESTASI KLINIS

• Sakit kepala, kejang, defisit neurologis fokal, gang.


Neurologi kesadaran (somnolen, sopor, koma)

• Hilang/ kabur penglihatan, funduskopi → perdarahan


Mata retina, eksudat retina, edema papil

Kardiovaskular • Nyeri dada, oedem paru

Ginjal • Azotemia, proteinuria, oliguria

Obstetrik • Pre dan eklampsia


DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan


• Riwayat HT • Tekanan darah Penunjang
• Gangguan organ target • Palpasi denyut nadi • Lab awal: darah rutin,
• Auskultasi: bruit pembuluh urinalisis
darah, bising jantung, • Penunjang: EKG, Ro toraks,
ronkhi paru CT scan kepala,
• Organ target echocardiography, renal
angiography
PRINSIP UMUM TATALAKSANA
KRISIS HIPERTENSI

Hipertensi
Urgensi Pemberian obat anti
hipertensi oral

Target penurunan TD
→ beberapa jam-hari
TATALAKSANA
PRINSIP UMUM TATALAKSANA
KRISIS HIPERTENSI

Hipertensi
Emergensi Harus di RS dengan fasilitas pemantauan yang memadai

Pengobatan parenteral→ bolus/infus sesegera mungkin

Tekanan darah ↓ dalam hitungan menit – jam


5 – 120 menit pertama ↓ MAP 20 – 25%
2 – 6 jam ↓ 160/100 mmHg
6 – 24 jam ↓ < 140/90 mmHg, bila tidak ada gejala iskemia
organ
OBAT ANTI HIPERTENSI INTRAVENA

Diltiazem Nicardipin
Clonidin Labetalol Nitroprusside
(Herbesser) (Perdipin)

10 mg IV dalam 1-3
menit→ 50 mg/jam
10-30 mcg/kgBB
900 mcg→ D5% selama 20 menit.
bolus→ 0,5-6
500 cc 12 Jika MAP ↓ 20 % →
mcg/KgBB/menit
tetes/menit, 30 mg/jam sampai 20-80 mg IV tiap 10 Dosis 0,25-10
target tercapai. menit mcg/KgBB/menit
naikkan 4 tetes/15
menit sampai MAP sampai tekanan
tercapai darah tercapai→
Maintenance 5-10
oral
mg/jam 4 jam→
oral
Indikasi Obat Target Terapi Target BP
Pilihan Obat Gagal jantung NTG, sodium Menurunkan resisten Turun 15%
pada sistolik akut nitroprusside,
furosemid,
perifer dan beban
jantung tanpa
MAP

Hipertensi nesiritide mempengaruhi


kontraktilitas jantung
Emergensi Gagal jantung NTG, furosemid, Menurunkan resisten Turun 15%
diastolik akut beta blocker, non- perifer dan beban MAP
DPHD, CCB jantung
Sindrom NTG, sodium Menurunkan beban Turun 25%
Koroner Akut nitroprusside, jantung dan MAP dalam 3-
labetalol, memperbaiki perfusi 4 jam
metoprolol, koroner
esmolol, nicardipin
Diseksi aorta Labetalol, sodium Turunkan tekanan darah Tekanan darah
akut nitroprusside dan tekanan pada < 120/80
dinding pembuluh darah mmHg
Indikasi Obat Target Terapi Target BP
Stroke Iskemik labetalol, esmolol, Cegah meluasnya Turun 15%
Pilihan Obat akut nicardipin, NTG, hemoragik dan MAP dalam 2-
pada sodium meluasnya penumbra 3 jam
nitroprusside, iskemik
Hipertensi Stroke labetalol, esmolol, Cegah meluasnya TD < 180/105

Emergensi hemoragik
akut
nicardipin hematom dan udem
perihematom
mmHg

(Cont’d...) Ensefalopati labetalol, esmolol, Menurunkan tekanan Turun 25%


hipertensi nicardipin intrakranial MAP dalam 2-
3 jam

Gagal ginjal Nitroprusside, Turunkan tekanan di Turunkan


akut nicardipin ginjal MAP 25%
dalam 2-3 jam
Eklampsia Hidralazin, Turunkan tekanan intra Tekanan
labetalol, nicardipin cranial dan menjaga diastolik <90
perfusi plasenta mmHg
KRISIS HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Keadaan yang menyertai krisis hipertensi → preeklampsia dan eklampsia

Magnesium sulfat → standar terapi (profilaksis kejang)


Dosis loading 4 – 6g dalam 100 mL dekstrose, 15 – 20 menit → drip IV
1 – 2g/jam, follow up output urin dan refleks tendon per jam

Krisis hipertensi hanya dapat diakhiri dengan proses persalinan

Penanggulangan sesuai penanggulangan krisis hipertensi dengan


perhatian khusus pada kehamilan
PENGGUNA NAPZA

NAPZA → krisis
Kokain, amfetamin, Penanganan disesuaikan
hipertensi, terutama
metamfetamin, dengan penatalaksanaan
pada pasien yang sudah
phencyclidine krisis hipertensi
hipertensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai