Anti-Hipertensi
Nurhani
1161050178
David Marthin Adrian
1161050052
KONTRAKTILITAS
VOLUME DARAH
MIOKARD
Antagonis Kalsium
3 kelompok obat yang dianggap sebagai lini
kedua yaitu :
Penghambat saraf adrenergik
Agonis -2 sentral
Vasodilator
DIURETIK
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air,
dan klorida sehingga menurunkan volume darah
dan cairan ekstraseluler.
Diuretik dibagi menjadi :
Golongan Tiazid
Diuretik kuat ( Loop diuretics, Ceiling diuretics)
Klorotiazid
Torasemid
Bumetanid
As. Etakrinat
Furosemid
Cara kerja : bekerja di ansa henle asenden bagian
epitel tebal dengan menghambat kotransport Na+,
K+, Cl- dan menghambat reabsorbsi air dan
elektrolit.
Indikasi
Hipertensi pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal ( Cr serum > 2.5 mg/dL) atau gagal jantung
Edema
Kontraindikasi
Anuria
Nefritis akut
Ketidakseimbangan elektrolit
Ibu hamil dan menyusui
Efek Samping
Sama dengan Tiazid
Hiperkalsiuria
Menurunkan kalsium darah
Interaksi Obat
Alkohol, barbiturat, opioid : hipotensi postular
Litium : menurunkan klirens litium sehingga toksisitas
meningkat
MR : efek blokade muskular memanjang
Aminoglikosida : meningkatkan efek ototoksik
Probenesid ( Urkosuric) : antagonis terhadap efek
urkosurik
Digitalis : meningkatkan toksisitas
Diuretik hemat kalium
Obat yang termasuk golongan diuretik hemat
kalium
Amilorid
Triamteren
Spironolakton
Spironolakton
Mekanisme Kerja : bekerja sebagai antagonis
aldosteron. Tidak bekerja memepengaruhi kadar
Ca dan gula darah
Indikasi
Hipertensi
Hiperaldosteronisme
Asites
Edema
Sindroma Nefrotik
Kontraindikasi
Anuria
Gangguan fungsi ginjal ( Cr > 2.5 mg/dl)
Hiperkalemia
Hipersensitif
Interkasi obat
Alkohol, barbiturat, opioid : hipotensi postular
Digitalis : meningkatkan toksisitas
Suplemen kalsium, ARB, Kotrimoksazol ( dosis
besar), ACE-i : menyebabkan hiperkalemia
Efek samping
Ginekomastia
Mastodinia
Gangguan menstruasi dan penurunan libido pada
pria
Obat Dosis ( mg) Pemberian Sediaan
Diuretik tiazid
HCT 12.5 25 1 x sehari Tab 25 dan 50 mg
Klortalidon 12.5 25 1 x sehari Tab 50 mg
Indapamid 1.25 2.5 1 x sehari Tab 2.5 mg
Bendroflumetiazid 2.5 5 1 x sehari Tab 5 mg
Metolazon 2.5 5 1 x sehari Tab 2.5, 5 dan 10 mg
Metolazon rapid 0.5 1 1 x sehari Tab 0.5 mg
acting
Xipamid 10 20 1 x sehari Tab 2.5 mg
Diuretik kuat
Furosemid * 20 80 2 3 x sehari Tab 40 mg, amp 20 mg
Torsemid ** 2.5 10 1 2 x sehari Tab 5,10,20,100mg, amp10 mg/ml
Bumetanid 0.5 4 2 3 x sehari Tab 0.5, 1 dan 2 mg
As. Etakirat 25 100 2 3 x sehari Tab 25 dan 50 mg
Atenolol
MEKANISME KERJA
(1) Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard sehingga menurunkan curah jantung;
Kardioselektif
Asebutolol 200 800 1 2x Cap 200 mg, Tab 400 mg
Atenolol 25 100 1x Tab 50 mg, 100 mg
Bisoprolol 2.5 10 1x Tab 5 mg
Metoprolol
Biasa 50 200 1-2x Tab 50 mg,100 mg
Lepas Lambat 100 200 1x Tab 100 mg
Non-Selektif
Alprenolol 100 200 2x Tab 50 mg
Karteolol 2.5 10 2-3x Tab 5 mg
Nadolol 20 160 1x Tab 40 mg, 80 mg
Oksprenolol
Biasa 80 320 2x Tab 40 mg, 80 mg
Lepas Lambat 80 320 1x Tab 80 mg, 160 mg
Pindolol 5 40 2x Tab 5 mg, 10 mg
Propanolol 40 160 2-3x Tab 10 mg, 40 mg
Timolol 20 40 2x Tab 10 mg, 20 mg
Karvedilol 12.5 50 1x Tab 25 mg
Labetalol 100 300 2x Tab 100 mg
PENGHAMBAT ANGIOTENSI-CONVERTING
ENZYME (ACE-INHIBITOR)
Renin
Angiotensin II
Peningkatan Tekanan
Darah
INDIKASI
Hipertensi dengan gagal jantung kongestif
Hipertrofi Ventrikel kiri
Diabetes
Dislipidemia
Obesitas
KONTRAINDIKASI
Hiperkalemia
Hipersensitif
ACE-Inhibitor dikontraindikasikan pada wanita
hamil karena bersifat teratogenik. Pemberian pada
ibu menyusui juga kontraindikasi karena ACE-
Inhibitor diekskresi melalui ASI dan berakibat buruk
terhadap fungsi ginjal bayi
Interaksi Obat
Pemberian bersama diuretik hemat kalium dapat
menimbulkan hiperkalemia.
Pemberian bersama antasida akan mengurangi
absorpsi.
Sedangkan kombinasi dengan AINS akan mengurangi
efek antihipertensinya dan menambah resiko
hiperkalemia.
Pemberian dengan diuretik : efek sinergistik
Beta blocker : efek aditif
Penghambat adrenergik : efek hipotensi berat
Efek samping
Batuk Kering
Merupakan efek samping yang paling sering terjadi dengan insidens 5-
20%,lebih sering pada wanita dan lebih sering terjadi pada malam hari.
Diduga efek samping ini ada kaitannya dengan peningkatan kadar
bradikinin. Efek samping ini bergantung pada besarnya dosis dan bersifat
reversibel bila obat dihentikan.
Rash
Sekitar 10% pemakai kaptopril mengalami rash makulopapular atau
morbiliform yang bersifat reversibel pada penghentian obat atau dengan
pemberian antihistamin.
Gagal Ginjal Akut
Dapat terjadi pada pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral atau
pada satu-satunya ginjal yang berfungsi. Hal ini disebabkan dominasi efek
ACE-Inhibitor pada arteriol eferen yang menyebabkan tekanan filtrasi
glomerulus semakin rendah sehingga filtrasi glomerulus semakin berkurang.
Sediaan Obat golongan ACE-Inhibitor
Nama Obat Dosis Frekuensi Sediaan
No (mg/hari) Pemberian/hari
2 golongan :
- Nondihidropiridin
contohnya : diltiazem, verapamil
- Dihidropiridin
contohnya : amlodipine, nifedipine
Cara Kerja :
Menghambat masuknya ion calcium kedalam sel otot polos vaskuler
sehingga terjadi :
Tonus dan kontraktilitas vaskuler berkurang
Vasodilatasi
Resistensi pembuluh darah perifer berkurang
Tekanan darah turun
3 Kelas CCB
Phenylalkylamines verapamil
Benzothiazepines diltiazem
1,4-Dihydropyridines Nifedipine
nicardipine
isradipine
felodipine
amlodipine
Amlodipin
Cara Kerja :
Menghambat masuknya ion calcium kedalam sel otot polos
vaskuler sehingga terjadi :
Tonus dan kontraktilitas vaskuler berkurang
Vasodilatasi
Resistensi pembuluh darah perifer berkurang
Tekanan darah turun
INDIKASI
Angina Pektoris
Hipertensi
Terapi supraventricular
aritmia
Atrial Flutter
Atrial Fibrillation
Paroxysmal SVT
KONTRAINDIKASI
A. Takikardia supraventrikular
B. Hipotensi
C. Blok AV jantung
D. Gagal jantung
E. Gangguan fungsi hari (perhatian)
EFEK SAMPING
Hipotensi
Sakit kepala, muka merah
Edema perifer
Hiperplasia Gusi
INTERAKSI OBAT
Amlodipin aman diberikan dengan AH lainnya,
antibiotik dan OHO
Digitalis : tidak mengubah kadar dalam serum
Obat Dosis ( mg) Frekuensi/ hari Sediaan
Maxonidin
Metildopa
Guanfanin
Resepin
METILDOPA
Indikasi
Hipertensi tahap kedua, dikombinasi dengan diuretik
Hipertensi pada kehamilan
Efek Samping
Sedasi, hipotensi pustural, pusing, mulut kering, sakit kepala.
Depresi, insomnia, impotensi, ansietas, penglihatan kabur, hidung tersumbat
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas
Interaksi Obat
Pemberian bersama preparat Fe, mengurangi absorpsi metildopa 70% dan
menyebabkan akumulasi metabolit sulfat
Dosis
2 x 125 mg/hari, ditambahkan setelah pemberian diuretik
Dosis maks. 3 g/hari
VASODILATOR
Merelaksasi otot polos arteriol dengan melepaskan
nitrit oksida mengaktifkan guanilat siklase
hasil akhir defosforilasi protein kontraktil dalam
otot polos.
Obat golongan Vasodilator
Hidralazin
Minoksidil
Diazoksid
Natrium nitroprusid
HIDRALAZIN
Indikasi
Hipertensi ringan sedang, setelah diuretik dan -blocker
Efek Samping
Bronkospasme, depresi (penggunaan lama), gejala
ekstrapiramial, gangguan pencernaan, insomnia, kehilangan
libido, hipotensi, amenorrhae, galaktorrheae.
Kontra Indikasi
Hiperteni dengan PJK, dan usia diatas 40 tahun
Depresi, gagal ginjal berat
Dosis
25 100 mg/hari, ditambahkan setelah pemberian diuretik
Dosis max 200mg/hari
DIRECT RENIN INHIBITOR (DRI)
Mempunyai efek dalam menghabat hormon renin
dari ginjal.
ALISKIREN
Indikasi
Hipertensi
Efek Samping
Diare, ruam, meningkatkan asam urat, nyeri sendi, batu ginjal, sakit
kepala, nasofaringitis, dizziness, fatigue, infeksi sal. Napas atas, nyeri
punggung dan batuk.
Kontra Indikasi
Pasien yang mengalami hyponatremia dan atau kekurangan volume
cairan tubuh
Stenosis arteri ginjal, angioedema pada kepala dan leher, hyperkalemia
Gangguan fungsi ginjal
Wanita hamil
Dosis
Dosis awal sehari 150mg, dapat ditingkatkan sampai 300g
Kombinasi obat anti hipertensi
Seringkali obat tunggal belum cukup efektif
sehingga terpaksa digunakan kombinasi.
Kombinasi yang sering digunakan:
Diuretika + ACE-Inhibitor
Diuretika + Beta blockers
Diuretika + Calsium Chanel Blockers
Diuretika + Angiotensin Receptor Blockers