Anda di halaman 1dari 35

dr. Adolfina R.

Amahorseja, MS
Epidemiologi ialah ilmu yang mempelajari
tentang penyebaran (distribusi) penyakit
berserta determinan-determinannya pada
populasi (MacMahon & Pugh, 1978)
Memperoleh data frekuensi distribusi dan
determinan penyakit atau fenomena lain
yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat.
Data yang diperoleh dapat digunakan untuk
memperoleh informasi tentang penyebab
penyakit
1. Semua penyakit: penyakit infeksi dan non infeksi
2. Populasi: masyarakat
3. Pendekatan: Lingkungan manusia, lingkungan
fisik, biologis aupun sosial, status perkawinan,
struktur keluarga, paritas.dll
Pengertian Sehat
Menurut WHO (1947),“Health is a state of
complete physical, mental and social well
being and not merely the absence of disease,
disability and infirmity”.
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera
keseluruhan dari fisik, mental, dan sosial,
tidak hanya bebas dari penyakit , cacat dan
kelemahan
Menurut Undang Undang No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan: “Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”
segitiga epidemiologi (epidemiological triangle).

A E
Ada tiga faktor yaitu agen (agent) sebagai
faktor penyebab penyakit, manusia sebagai
pejamu ( host), dan lingkungan (environment)
mendukung terjadinya penyakit
Faktor Agen
Macam-macam agen penyakit
1. Agen biologis: bakteri, fungi, virus, protozoa dll
2. Agen nutrient: karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dll
3.Agen kimia : asidosis, uremia, asbestosis
4. Agen fisik : panas, dingin, radiasi dan
kebisingan
5. Agen mekanik: pukulan, benturan,
gesekan, gempa bumi.
GENETIK

LINGKUNGAN SEHAT PELAYANAN


(Sosial, ekonomi, budaya, Fisik KESEHATAN
pendidikan, Mental (Kualitas dan kuantitas)
Pekerjaan , dst) sosial

PERILAKU
KESEHATAN
Dibedakan atas:
1. Tahap Prepatogenesis (Stage of
Susceptibility)
2. Tahap Inkubasi (Stage of esymtomatic
Disease)
3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical
Disease)
4.Tahap Penyakit Lanjut
5. Tahap Akhir Penyakit
Pada tahap prepatogenesis  terjadi interaksi
antara host – bibit penyakit – lingkungan,
interaksi diluar tubuh.

Penyakit belum ditemukan, daya tahan tubuh


host masih baik, tetapi sudah terancam dengan
adanya interaksi tersebut. (tahap ini kondisi
tubuh masih sehat)
Tahap inkubasi dimulai dari masuknya bibit
penyakit kedalam tubuh sampai sebelum
timbulnya gejala.

Tahap Penyakit Dini


Dihitung dari munculnya gejala penyakit
- Penyakit makin bertambah hebat
- Penderita tidak dapat melakukan
pekerjaan
- Jika berobat umumnya telah memerlukan
perawatan (bad rest)
- Perjalanan penyakit akan berhenti
a. Sembuh sempurna
b. Sembuh dengan cacat
c. karier  gejala penyakit tidak tampak,
tetapi dalam tubuh pejamu masih
ditemukan bibit penyakit, dimana bila daya
tahan tubuh menurun maka penyakit
dapat timbul kembali
d. Kronis  perjalanan penyakit tampak
berhenti, gejala penyakit tidak berubah 
tidak bertambah berat ataupun ringan.
e. Meninggal dunia.
Untuk mengetahui luasnya kejadian penyakit
digunakan bbrp istilah:

Endemi adalah adanya suatu penyakit


tertentu selalu ditemukan dalam wilayah
tertentu, misalnya malaria didaerah Papua.
Epidemi atau wabah, adalah suatu kejadian
berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi daripada
Keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
(UU RI n0. 4 tahun 1984)
Definisi wabah dari Kementrian Kesehatan RI
Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman 1981. Wabah adalah
peningkatan kejadian kesakitan atau
kematian yang telah meluas secara cepat,
baik jumlah kasusnya maupun daerah
terjangkitnya
Pandemi adalah wabah suatu
penyakit tertentu yang telah menyerang
banyak negara atau benua.
Epidemiologi deskriptif (descriptive epidemiology)
Freukensi penyakit terdiri dari:
- orang (person) umur, jenis kelamin, pekerjaan
gol.etnik.
- tempat (place)
- waktu (time)
Jenis penelitian ini mempelajari dinamika hubungan
atau korelasi anatara faktor risiko dengan dampak
(efek) diobservasi pada saat yang sama.
Jika penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan
faktor risiko serta deapak diukur menurut keadaan
atau status pada saat observasi
 Mudah dilakukan dan murah
 Tidak memerlukan follow up
 Jika mendeskripsikan penyakit dihubungkan
dengan paparan, maka studi Cross Sectional
adalah yg lebih tepat.
B. Epidemiologi analitik (Analytic
epidemiology)

Observasi
1. Penelitian Kasus Kontrol (Case
Control) atau penelitian retrospektif
- mencari hubungan pemaparan
terhadap faktor risiko di masa lalu
dengan timbulnya penyakit
Keuntungan penelitian kasus-kontrol
1.Waktunya cepat
2.Biaya lebih murah
3.SDM sedikit
4.Digunakan pd penyakit yang jarang terjadi
Kerugian penelitian kasus-kontrol
1.Kesalahan dalam diagnosis
2.Kesalahan pemilihan kontrol
3.Bias

Pengukuran Odds Rasio mengukur besarnya


paparan (expouser)
PEMAPARAN SAKIT TDK JUMLAH
(+) SAKIT
(-)
+ a b (a+b)
_ c d
Jumlah (a+c) (b+d)
Odds Ratio = ad/bc
Penelitian kohort = penelitian prospektif
- Mencari hubungan sebab akibat
- Mengikuti proses perjalan penyakit
ke depan
-Untuk menemukan insiden penyakit pada
kelompok terpapar maupun pada kelompok
tidak terpapar
- Penelitian observasi
1. Mengetahui perkembangan normal
yang terjadi dengan berjalannya waktu
2. Mempelajari timbulnya penyakit secara
alamiah .
3. Mempelajari perjalanan klinis suatu penyakit
4. Mempelajari hubungan sebab akibat
1. Membutuhkan sampel yang besar dan waktu
yang lama
2. Biaya besar
3. Sulit dilakukan pada penyakit yang jarang
4. Sampel drop out
SAKIT TDK JUMLAH
PAPARAN (+) SAKIT
(-)
+ a b (a+b)
_ c d (c+d)
Jumlah (a+c) (b+d)
Resiko kelompok terpajan: a/(a+b)
Resiko tidak terpajan: c/(c+d)
Resiko Relatif: a/(a+b) : c/(c+d)
Ukuran Freukensi :

1. Enumerasai (hitungan). Menunjukkan


jumlah suatu kejadian
2. Rasio
Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari
perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya (numerator) tidak merupakan
bagian dari penyebut.
Contoh rasio:
Sex ratio = jumlah perempuan : jumlah laki-
laki

3. Proporsi = nilai relatif yang dihasilkan dari


perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya (numerator) merupakan
bagian dari penyebut (denominator)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai