Anda di halaman 1dari 71

TUGAS FAMAKOLOGI

ANTI-HIPERTENSI

Rizky Sarah Tifani (11-221)


Jeremy Romeo Partahi (12-054)

KEPANITERAAN FARMAKOTERAPI DAN FARMASI TERAPAN


PERIODE 3 APRIL 6 MEI 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
Pengaturan Tekanan Darah
TEKANAN DARAH

CURAH JANTUNG RESISTENSI PERIFER

FREKUENSI ISI SEKUNCUP TONUS PB. DARAH ELASTISITAS PB.


DARAH

KONTRAKTILITAS
VOLUME DARAH
MIOKARD

PARASIMPATIS SIMPATIS SRRA FAKTOR LOKAL


The JNC VII classification of blood pressure
for adults 18 years old1
Category Systolic blood Diastolic blood
pressure (mmHg) pressure (mmHg)

Normal <120 and <80


Prehypertension 120139 or 8089
Hypertension3
Stage 1 140159 or 9099
Stage 2 160 or 100

Based on JNC VII, National Institutes of Health, Nov. 2003


OBAT-OBAT ANTI HIPERTENSI
Dikenal 5 kelompok obat lini pertama yang
lazim digunakan untuk pengobatan awal
hipertensi :
Diuretik


Penyekat reseptor beta adregenik ( - blocker)
Penghambat angiotensin-converting enzyme ( ACE-
inhibitor)
Penghambat reseptor angiotensin ( ARB)
Antagonis Kalsium
3 kelompok obat yang dianggap sebagai lini
kedua yaitu :
Penghambat saraf adrenergik
Agonis -2 sentral
Vasodilator
DIURETIK

Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi


natrium, air, dan klorida sehingga
menurunkan volume darah dan cairan
ekstraseluler.
Diuretik dibagi menjadi :
Golongan Tiazid
Diuretik kuat ( Loop diuretics, Ceiling diuretics)
Diuretik hemat kalium
Golongan Tiazid

Obat yang termasuk golongan tiazid :


Hidroklorotiazid (HCT)
Bendroflumetiazid
Klorotiazid
Diuretik lain yang memiliki gugus aryl-
sulfonamida ( indapamid dan klortalidon)
Hidroklorotiazid (HCT)

Cara kerja : menghambat transport bersama


Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga
ekskresi Na+ dan Cl- meningkat
Indikasi

Hipertensi ringan-sedang atau dengan


kombinasi antihipertensi lainnya
Edema
Pada orang dengan kadar renin redah (orang
tua)
Kontraindikasi

Anuria
Pasien denga gangguan ginjal
Pasien DM
Interaksi Obat

Glikosida digitalis : meningkatkan toksisitas


Muscles Relaxan : efek hambatan
neuromuskuler memanjang
Alkohol, barbiturat, opioid : meningkatkan
hipotensi postular
AINS ( indometasin) : menurunkan efek
diuresis dengan retensi Na dan air
Efek Samping

Hipokalemia
Hiponatremia
Hipomagnesia
Hiperkalsemia
Menghambat eksresi asam urat
Meningkatkan kadar LDL dan trigliserida
Hiperglikemia pada DM
Gangguan fungsi seksual
Diuretik kuat ( Loop Diuretics,
Ceiling Diuretics)
Obat yang termasuk golongan loop diuretik
Furosemid
Torasemid
Bumetanid
As. Etakrinat
Furosemid

Cara kerja : bekerja di ansa henle asenden


bagian epitel tebal dengan menghambat
kotransport Na+, K+, Cl- dan menghambat
reabsorbsi air dan elektrolit.
Indikasi

Hipertensi pada pasien dengan gangguan


fungsi ginjal ( Cr serum > 2.5 mg/dL) atau
gagal jantung
Edema
Kontraindikasi

Anuria
Nefritis akut
Ketidakseimbangan elektrolit
Ibu hamil dan menyusui
Efek Samping

Sama dengan Tiazid


Hiperkalsiuria
Menurunkan kalsium darah
Interaksi Obat

Alkohol, barbiturat, opioid : hipotensi postular


Litium : menurunkan klirens litium sehingga
toksisitas meningkat
MR : efek blokade muskular memanjang
Aminoglikosida : meningkatkan efek ototoksik
Probenesid ( Urkosuric) : antagonis terhadap
efek urkosurik
Digitalis : meningkatkan toksisitas
Diuretik hemat kalium

Obat yang termasuk golongan diuretik hemat


kalium
Amilorid
Triamteren
Spironolakton
Spironolakton

Mekanisme Kerja : bekerja sebagai antagonis


aldosteron. Tidak bekerja memepengaruhi
kadar Ca dan gula darah
Indikasi

Hipertensi
Hiperaldosteronisme
Asites
Edema
Sindroma Nefrotik
Kontraindikasi

Anuria
Gangguan fungsi ginjal ( Cr > 2.5 mg/dl)
Hiperkalemia
Hipersensitif
Interkasi obat

Alkohol, barbiturat, opioid : hipotensi


postular
Digitalis : meningkatkan toksisitas
Suplemen kalsium, ARB, Kotrimoksazol (
dosis besar), ACE-i : menyebabkan
hiperkalemia
Efek samping

Ginekomastia
Mastodinia
Gangguan menstruasi dan penurunan libido
pada pria
Obat Dosis ( mg) Pemberian Sediaan
Diuretik tiazid
HCT 12.5 25 1 x sehari Tab 25 dan 50 mg
Klortalidon 12.5 25 1 x sehari Tab 50 mg
Indapamid 1.25 2.5 1 x sehari Tab 2.5 mg
Bendroflumetiazid 2.5 5 1 x sehari Tab 5 mg
Metolazon 2.5 5 1 x sehari Tab 2.5, 5 dan 10 mg
Metolazon rapid 0.5 1 1 x sehari Tab 0.5 mg
acting
Xipamid 10 20 1 x sehari Tab 2.5 mg
Diuretik kuat
Furosemid * 20 80 2 3 x sehari Tab 40 mg, amp 20 mg
Torsemid ** 2.5 10 1 2 x sehari Tab 5,10,20,100mg, amp10 mg/ml
Bumetanid 0.5 4 2 3 x sehari Tab 0.5, 1 dan 2 mg
As. Etakirat 25 100 2 3 x sehari Tab 25 dan 50 mg

Diuretik hemat kalium


Amilorid 5 10 1 2 x sehari
Spironolakton *** 25 100 1 x sehari Tab 25 dan 100 mg
Triamteren 25 - 300 1 x sehari Tab 50 dan 100 mg
PENYEKAT RESEPTOR BETA
ADREGENIK ( - BLOCKER)

Atenolol
MEKANISME KERJA
(1) Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard sehingga menurunkan curah jantung;

(2) hambatan sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal


dengan akibat penurunan Angiotensin II;

(3) efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis,


perubahan pada sensitivitas baroresptor, perubahan neuron
adrenergik perifer dan peningkatan biosentesis prostasiklin.
INDIKASI

Hipertensi
Pasien dengan penyakit jantung koroner
Pasien dengan aritmia supraventrikel
Pasien dengan ventrikel tanpa gangguan konduksi
Pasien muda dengan sirkulasi hiperdinamik
Pasien dengan terapi trisiklik/antipsikotik
Efektif pada usia muda, kurang efektif pada usia lanjut
KONTRAINDIKASI

Bradikardia
Blokade AV derajad 2 dan 3
Sick sinus syndrome
Gagal jantung yang tidak stabil
Riw. Asma bronkial
EFEK SAMPING

Vertigo, sakit kepala, pusing, parastesia, ansietas,


konsentrasi berkurang
Bradikardia, hipotensi, gagal jantung
Insomnia, depresi
Nyeri perut, gastritis, dispepsia, mual, muntah, diare
Lemas
INTERAKSI OBAT

Verapamil, Diltiazem, Nifedipin :


menyebabkan efek aditif
Isopiramid : Aritmia berat
AINS ( indometacin) : mengurangi efek
hipotensi
Obat Dosis awal-Dosis maks (mg/hr) Frekuensi pemberian Sediaan

Kardioselektif
Asebutolol 200 800 1 2x Cap 200 mg, Tab 400 mg
Atenolol 25 100 1x Tab 50 mg, 100 mg
Bisoprolol 2.5 10 1x Tab 5 mg
Metoprolol
Biasa 50 200 1-2x Tab 50 mg,100 mg
Lepas Lambat 100 200 1x Tab 100 mg

Non-Selektif
Alprenolol 100 200 2x Tab 50 mg
Karteolol 2.5 10 2-3x Tab 5 mg
Nadolol 20 160 1x Tab 40 mg, 80 mg
Oksprenolol
Biasa 80 320 2x Tab 40 mg, 80 mg
Lepas Lambat 80 320 1x Tab 80 mg, 160 mg
Pindolol 5 40 2x Tab 5 mg, 10 mg
Propanolol 40 160 2-3x Tab 10 mg, 40 mg
Timolol 20 40 2x Tab 10 mg, 20 mg
Karvedilol 12.5 50 1x Tab 25 mg
Labetalol 100 300 2x Tab 100 mg
PENGHAMBAT ANGIOTENSI-CONVERTING
ENZYME (ACE-INHIBITOR)

ACE inhibitor atau Angiotensin Converting


Enzym Inhibitor adalah obat yang
menghambat enzim yang mengubah
angiotensin, yang nantinya akan
menghambat perubahan Angiotensin I
menjadi Angiotensin II sehingga
menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi
retensi sodium dengan mengurangi sekresi
aldosteron
Obat golongan ACE Inhibitor adalah obat
yang efektif digunakan untuk terapi
Hipertensi esensial (ringan sampai sedang)
dan hipertensi yang berat.
ACE inhibitor harus diberikan pertama kali
dalam dosis yang rendah untuk menghindari
resiko hipotensi dan ketidakmampuan ginjal
mentoleransi.
Captopril

Captopril adalah salah satu obat golongan


ACE(Angiotensin Converting Enzyme)
Inhibitor yang pertama ditemukan dan
banyak digunakan di klinik untuk pengobatan
hipertensi dan gagal jantung.
Mekanisme kerja
INDIKASI

Hipertensi dengan gagal jantung kongestif


Hipertrofi Ventrikel kiri
Diabetes
Dislipidemia
Obesitas
KONTRAINDIKASI

Hiperkalemia
Hipersensitif
ACE-Inhibitor dikontraindikasikan pada
wanita hamil karena bersifat teratogenik.
Pemberian pada ibu menyusui juga
kontraindikasi karena ACE-Inhibitor diekskresi
melalui ASI dan berakibat buruk terhadap
fungsi ginjal bayi
Interaksi Obat

Pemberian bersama diuretik hemat kalium dapat


menimbulkan hiperkalemia.
Pemberian bersama antasida akan mengurangi
absorpsi.
Sedangkan kombinasi dengan AINS akan
mengurangi efek antihipertensinya dan
menambah resiko hiperkalemia.
Pemberian dengan diuretik : efek sinergistik
Beta blocker : efek aditif
Penghambat adrenergik : efek hipotensi berat
Efek samping
Batuk Kering
Merupakan efek samping yang paling sering terjadi dengan insidens 5-
20%,lebih sering pada wanita dan lebih sering terjadi pada malam hari.
Diduga efek samping ini ada kaitannya dengan peningkatan kadar
bradikinin. Efek samping ini bergantung pada besarnya dosis dan
bersifat reversibel bila obat dihentikan.
Rash
Sekitar 10% pemakai kaptopril mengalami rash makulopapular atau
morbiliform yang bersifat reversibel pada penghentian obat atau
dengan pemberian antihistamin.
Gagal Ginjal Akut
Dapat terjadi pada pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral atau
pada satu-satunya ginjal yang berfungsi. Hal ini disebabkan dominasi
efek ACE-Inhibitor pada arteriol eferen yang menyebabkan tekanan
filtrasi glomerulus semakin rendah sehingga filtrasi glomerulus semakin
berkurang.
Sediaan Obat golongan ACE-
Inhibitor
Nama Obat Dosis Frekuensi Sediaan
No (mg/hari) Pemberian/hari

1. Kaptopril 25-100 2-3 kali Tab 12,5 dan 25 mg

2. Benazepril 10-40 1-2 kali Tab 5 dan 10 mg

3. Enalapril 2,5-40 1-2 kali Tab 5 dan 10 mg

4. Fosinopril 10-40 1 kali Tab 10 mg

5. Lisinopril 10-40 1 kali Tab 5 dan 10 mg

6. Perindopril 4-8 1-2 kali Tab 4 mg

7. Quinapril 10-40 1 kali Tab 5, 10 dan 20 mg

8. Ramipril 2,5-20 1 kali Tab 10 mg

9. Trandolapril 1-4 1 kali

10. Imidapril 2,5-10 1 kali Tab 5 dan 10 mg


2 golongan :
ANTAGONIS KALSIUM
- Nondihidropiridin
contohnya : diltiazem, verapamil
- Dihidropiridin
contohnya : amlodipine, nifedipine
Cara Kerja :
Menghambat masuknya ion calcium kedalam sel
otot polos vaskuler sehingga terjadi :
Tonus dan kontraktilitas vaskuler berkurang
Vasodilatasi
Resistensi pembuluh darah perifer berkurang
Tekanan darah turun
3 Kelas CCB

Struktur Kimia Nama Generik

Phenylalkylamines verapamil

Benzothiazepines diltiazem

1,4-Dihydropyridines Nifedipine

nicardipine
isradipine
felodipine
amlodipine
Amlodipin

Cara Kerja :
Menghambat masuknya ion calcium kedalam sel otot polos
vaskuler sehingga terjadi :
Tonus dan kontraktilitas vaskuler berkurang
Vasodilatasi
Resistensi pembuluh darah perifer berkurang
Tekanan darah turun
INDIKASI

Angina Pektoris

Hipertensi

Terapi supraventricular

aritmia

Atrial Flutter

Atrial Fibrillation

Paroxysmal SVT
KONTRAINDIKASI

A. Takikardia supraventrikular
B. Hipotensi
C. Blok AV jantung
D. Gagal jantung
E. Gangguan fungsi hari (perhatian)
EFEK SAMPING

Hipotensi
Sakit kepala, muka merah
Edema perifer
Hiperplasia Gusi
INTERAKSI OBAT

Amlodipin aman diberikan dengan AH


lainnya, antibiotik dan OHO
Digitalis : tidak mengubah kadar dalam
serum
Obat Dosis ( mg) Frekuensi/ hari Sediaan

Nifedipin 34x Tab 10 mg


Nifedipin Long-Acting 30 -60 1x Tab 30, 60, 90 mg
Amlodipin 2.5 10 1x Tab 5 , 10 mg
Felodipin 2.5 20 1x Tab 2.5, 5 , 10 mg
Isradipin 2.5 10 2x Tab 2.5 , 5 mg
Nicardipin Cap 20 , 30 mg
Nicardipin SR 60 120 2x Tab 30, 45, 60 mg
Nisoldipin 10 40 1x Tab 10, 20, 30 ,40 mg
Verapamil 80 320 2-3x Tab 40, 80 120 mg, amp 2.5 mg/mL
Diltiazem 90 180 3x Tab 30, 60 mg, amp 50 mg
Diltiazem SR 120 540 1x Tab 90 mg dan 180 mg
Verapamil SR 240 - 4880 1-2x Tab 240 mg
ALPHA BLOCKER
MEKANISME KERJA

Memblok reseptor alfa adrenergik yang ada


pada otot polos pembuluh darah jantung,
sehingga menyebabkan terjadinya
vasodilatasi dan menurunkan resistensi
perifer.
INDIKASI

Hipertensi
Hiperplasia prostat jinak
KONTRAINDIKASI

Hipotensi postural/syncope
Gangguan fungsi hati & gangguan fungsi
ginjal
Mengemudi atau mengoperasikan mobil
Komplikasi Intraoperative Floppy Iris
Syndrome pada operasi katarak
SEDIAAN DAN DOSIS

Prazosin 0.5 4mg, 1-2x, sediaan 1mg & 2mg


Bunazosin 1.5-3mg, 3x, sediaan 0.5mg & 1mg
Deksazosin 1-4mg, 1x, sediaan 1mg & 2mg
EFEK SAMPING

Hipotensi ortostotik
Sakit kepala
Palpitasi
Edema perifer
Hidung tersumbat
Mual
ANGIOTENSIN RECEPTOR
BLOCKER (ARB)
MEKANISME KERJA

inhibitor kompetitif dari resptor Angiotensin


II (tipe 1). Pengaruhnya lebih spesifik pada
Angiotensin II dan mengurangi atau sama
sekali tidak ada produksi ataupun
metabolisme bradikinin.

Contoh antihipertensi dari golongan ini


adalah Losartan, Valsartan, Candesartan,
Irbesartan, Telmisartan, Eprosartan,
Zolosartan.
INDIKASI

Hipertensi
Gagal jantung kongestif
KONTRAINDIKASI

Pemberian pada ibu hamil


Pemberian pada ibu menyusui
Stenosis arteri renalis bilateral atau
unilateran pada keadaan ginjal tunggal
Hipersensitivitas
Sediaan dan Dosis ARB

Obat Dosis (mg/hari) Frekuensi Sediaan


pemberian

Losartan 25-100 1-2x Tab 50 mg

Valsartan 80-320 1x Tab 40 dan 80 mg

Irbesartan 150-300 1x Tab 75 dan 150 mg

Telmisartan 20-80 1x Tab 20, 40, dan 80 mg

Candesartan 8-32 1x Tab 4, 8, dan 16 mg


EFEK SAMPING

Hipotensi:
Pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti
hypovolemia, gagal jantung, hipertensi
renovaskular, dan sirosis hepatis
Hiperkalemia
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, atau bila
dikombinasikan dengan obat-obatan yang
meretensi kalium (diuretik hemat kalium dan
AINS)
Fetotoksik
INTERAKSI OBAT

Pemberian dengan antihipertensi lain efek


adiktif
Pemberian dengan diuretik hemat kalium dan
AINS retensi kalium
GOLONGAN LAIN
PENGHAMBAT SARAF ADRENERGIK

Mencegah pelepasan noradrenalin dari saraf


adrenergik pasca ganglion.
Obat golongan ini jarang digunakan sebagai
monoterapi, biasanya dikombinasikan
dengan anti hipertensi golongan lainnya
RESERPIN

Indikasi
Hipertensi ringan sedang
Efek Samping
Bronkospasme, depresi (penggunaan lama), gejala
ekstrapiramial, gangguan pencernaan, insomnia,
kehilangan libido, hipotensi, amenorrhae, galaktorrheae.
Bradikardia, hipotensi ortostatik
Kontra Indikasi
Depresi, gagal ginjal berat
Kolitis ulseratif
Dosis
0,25 mg/hari, ditambahkan setelah pemberian diuretik
AGONIS -2 SENTRAL

Menstimulasi reseptor -2 yang


menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah.
Obat-obatan:
Klonidin
Maxonidin
Metildopa
Guanfanin
Resepin
METILDOPA
Indikasi
Hipertensi tahap kedua, dikombinasi dengan diuretik
Hipertensi pada kehamilan
Efek Samping
Sedasi, hipotensi pustural, pusing, mulut kering, sakit kepala.
Depresi, insomnia, impotensi, ansietas, penglihatan kabur, hidung
tersumbat
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas
Interaksi Obat
Pemberian bersama preparat Fe, mengurangi absorpsi metildopa 70%
dan menyebabkan akumulasi metabolit sulfat
Dosis
2 x 125 mg/hari, ditambahkan setelah pemberian diuretik
Dosis maks. 3 g/hari
VASODILATOR

Merelaksasi otot polos arteriol dengan


melepaskan nitrit oksida mengaktifkan
guanilat siklase hasil akhir defosforilasi
protein kontraktil dalam otot polos.
Obat golongan Vasodilator
Hidralazin
Minoksidil
Diazoksid
Natrium nitroprusid
HIDRALAZIN

Indikasi
Hipertensi ringan sedang, setelah diuretik dan -blocker
Efek Samping
Bronkospasme, depresi (penggunaan lama), gejala
ekstrapiramial, gangguan pencernaan, insomnia,
kehilangan libido, hipotensi, amenorrhae, galaktorrheae.
Kontra Indikasi
Hiperteni dengan PJK, dan usia diatas 40 tahun
Depresi, gagal ginjal berat
Dosis
25 100 mg/hari, ditambahkan setelah pemberian diuretik
Dosis max 200mg/hari
DIRECT RENIN INHIBITOR (DRI)

Mempunyai efek dalam menghabat hormon


renin dari ginjal.
ALISKIREN
Indikasi
Hipertensi
Efek Samping
Diare, ruam, meningkatkan asam urat, nyeri sendi, batu ginjal, sakit
kepala, nasofaringitis, dizziness, fatigue, infeksi sal. Napas atas, nyeri
punggung dan batuk.
Kontra Indikasi
Pasien yang mengalami hyponatremia dan atau kekurangan volume
cairan tubuh
Stenosis arteri ginjal, angioedema pada kepala dan leher,
hyperkalemia
Gangguan fungsi ginjal
Wanita hamil
Dosis
Dosis awal sehari 150mg, dapat ditingkatkan sampai 300g
Kombinasi obat anti hipertensi

Seringkali obat tunggal belum cukup efektif


sehingga terpaksa digunakan kombinasi.
Kombinasi yang sering digunakan:
Diuretika + ACE-Inhibitor
Diuretika + Beta blockers
Diuretika + Calsium Chanel Blockers
Diuretika + Angiotensin Receptor Blockers

Anda mungkin juga menyukai