EPILEPSI
Disusun Oleh:
Agata Ciona - 1261050134
Pembimbing:
dr. Marijanty Learny , Sp.S
Idiopatik
• Tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit
neurologi
kriptogenik
• Dianggap simtomatik tetapi penyebabnya
belum diketahui
Simtomatik
• Bangkitan epilepsi disebabkan oleh
kelainan/lesi struktural pada otak.
Klasifikasi Epilepsi
International League Against Epilepsy 1981
1. Serangan parsial (fokal)
a. Serangan parsial sederhana (dengan gejala motorik, sensorik, otonom, atau psikis)
b. Serangan parsial kompleks
c. Serangan parsial dengan generalisasi sekunder
2. Serangan umum
a. Absens (petit mal)
b. Tonik-klonik (grand mal)
c. Tonik
d. Atonik
e. Mioklonik
3. Serangan epilepsi tak terklasifikasikan
a. Kejang neonatus (neonatal seizure)
b. Spasme infantil
Epilepsi Grand mal
• Bangkitan tonik-klonik atau bangkitan mayor
• Adanya aura
• Epileptic cry
• Terdiri dari 4 fase : tonik, klonik, koma, sadar
• Pola EEG multiple spikes
• Th/ Phenytoin : dewasa 10-15 mg/kgBB/hr
anak 5-8 mg/kgBB/hr
Phenobarbital : dewasa 30-50 mg/kgBB/hr
anak 3-5 mg/kgBB/hr
obat yang lain : Primidone dan Carbamazepin
Epilepsi Petit mal
• Typical absence
• Hilang kesadaran sejenak & mendadak
• Trias Petit mal menurut Lannox :
kejang mioklonus, bangkitan akinetik,
kesadaran hilang
• Pola EEG Spike wave
• Th/ Ethosuksimid ( Zarontin ) 20-40
mg/kgBB/hr
Epilepsi Mioklonik
• Gangguan emosional
• Tidur
• Haid
• Demam
• Hiperventilasi dan stimulasi cahaya
PATOFISIOLOGI
MEMBRAN SEL NEURON BERGANTUNG PERMEABILITAS ION Na+
& K+ ([K+↑ & Na+↓]
↓
POTENSIAL MEMBRAN DIGANGGU & BERUBAH
↓
SIFAT SEMIPERMEABEL BERUBAH
↓
Na+ & K+ BERDIFUSI MELALUI MEMBRAN
↓
PERUBAHAN KADAR ION & PERUBAHAN POTENSIAL (K+↓ & Na+↑)
↓
POTENSIAL AKSI TERBENTUK DI PERMUKAAN SEL
↓
BANGKITAN EPILEPSI
Diagnosis
- Anamnesis : pola serangan, keadaan sebelum, selama
(dimana atau bagaimana kejang mulai, bagaimana
perjalanannya), lama serangan, frekuensi serangan, gejala
prodromal, aura dan keadaan sesudah serangan (parase
Todd, nyeri kepala, segera sadar, mengacau, keadaan
menurun), riwayat keluarga dan riwayat masa lalu.
- Pemeriksaan fisik : Diperiksa keadaan umum, tanda-tanda
vital, pemeriksaan regional. Pemeriksaan neurologis
kesadaran, kecakapan, motorik dan mental, tingkah laku,
berbagai gejala proses intrakranium, fundus okuli,
penglihatan, pendengaran, saraf otak lain, sistem motorik,
sistem sensorik, refleks fisiologis dan patologis.
- Pemeriksaan penunjang :
- EEG, Indikasi pemeriksaan EEG :
• Membantu menegakkan diagnosis
• Menentukan prognosis pada kasus tertentu
• Pertimbangan dalam penghentian OAE
• Membantu dalam menentukan letak fokus
• Bila ada perubahan bentuk bangkitan (berbeda
dengan bangkitan sebelumnya)
- Brain imaging
- Lab
Tujuan terapi
• Tercapainya kualitas hidup optimal untuk
penyandang epilepsi sesuai dengan
perjalanan penyakit dan disabilitas fisik
maupun mental.
K A S I H