Anda di halaman 1dari 21

REFARAT

EPILEPSI

Disusun Oleh:
Agata Ciona - 1261050134
Pembimbing:
dr. Marijanty Learny , Sp.S

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Periode 24 juli - 26 agustus 2017
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu - Jakarta Selatan
Definisi
• Epilepsi suatu kelainan otak ang ditandai
oleh adanya faktor predisposisi yang
dapat mencetus kejang epileptik,
perubahan neurobiologis, kognitif,
psikologis.
• Bangkitan epilepsi adalah manifestasi
klinik yang disebabkan oleh aktivitas listrik
otak yang abnormal dan berlebihan dari
sekelompok neuron
Etiologi

Idiopatik
• Tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit
neurologi
kriptogenik
• Dianggap simtomatik tetapi penyebabnya
belum diketahui
Simtomatik
• Bangkitan epilepsi disebabkan oleh
kelainan/lesi struktural pada otak.
Klasifikasi Epilepsi
International League Against Epilepsy 1981
1. Serangan parsial (fokal)
a. Serangan parsial sederhana (dengan gejala motorik, sensorik, otonom, atau psikis)
b. Serangan parsial kompleks
c. Serangan parsial dengan generalisasi sekunder
2. Serangan umum
a. Absens (petit mal)
b. Tonik-klonik (grand mal)
c. Tonik
d. Atonik
e. Mioklonik
3. Serangan epilepsi tak terklasifikasikan
a. Kejang neonatus (neonatal seizure)
b. Spasme infantil
Epilepsi Grand mal
• Bangkitan tonik-klonik atau bangkitan mayor
• Adanya aura
• Epileptic cry
• Terdiri dari 4 fase : tonik, klonik, koma, sadar
• Pola EEG multiple spikes
• Th/ Phenytoin : dewasa 10-15 mg/kgBB/hr
anak 5-8 mg/kgBB/hr
Phenobarbital : dewasa 30-50 mg/kgBB/hr
anak 3-5 mg/kgBB/hr
obat yang lain : Primidone dan Carbamazepin
Epilepsi Petit mal
• Typical absence
• Hilang kesadaran sejenak & mendadak
• Trias Petit mal menurut Lannox :
kejang mioklonus, bangkitan akinetik,
kesadaran hilang
• Pola EEG Spike wave
• Th/ Ethosuksimid ( Zarontin ) 20-40
mg/kgBB/hr
Epilepsi Mioklonik

• Gerakan involunter otot skeletal yang timbul


mendadak dan berlangsung sejenak
• Spasmus infantile  fleksi spastik anggota
gerak dan badan pada bayi 4-9 bln
Th/ ACTH, dosis 30 unit/hr dlm 1 atau 2 kali
suntik IM selama 4-6 minggu
• Akinetic drop attack  usia 3 thn
penderita tiba-tiba jatuh
Epilepsi Parsial
• Merupakan serangan epileptik yang bangkit akibat
lepas muatan listrik di suatu daerah korteks serebri
• Lepas muatan regional ini dapat :
1. Tetap bersifat lokal
2. Menggalakan daerah yang berdampingan,
sehingga lepas muatan listrik secara
menyeluruh
3. Seluruh korteks serebri melepaskan muatan
listrik secara menyeluruh
• Manifestasi epilepsi parsial dapat bersifat
sederhana atau kompleks
EPILEPSI NEONATAL

• Ialah konvulsi pada neonatus yang


secara berkala bangkit sampai bayi
berusia 30 hari. Serangan pada neonatus
tidak mudah dikenal, sebab sifatnya
ringan dan mudah dianggap sebagai
kejadian biasa
Epilepsi Neonatal
Serangan neonatal ini dapat berupa :
• Deviasi tonik kedua bola mata atau gerakan kedua bola
mata atau gerakan kedua bola mata yang cepat yang
sekali-sekali diselingi dengan deviasi tonik
• Kelopak mati berkedip-kedip untuk beberapa puluh
detik
• wajah meringis-ringis
• sekali-sekali timbul kejang tonik sejenak pada salah
satu anggota gerak
• serangan apnu yang dapat disertai dengan kejang
tonik seluruh tubuh selama beberapa puluh detik
• konvulsi umum
Pencetus Epilepsi

• Gangguan emosional
• Tidur
• Haid
• Demam
• Hiperventilasi dan stimulasi cahaya
PATOFISIOLOGI
MEMBRAN SEL NEURON BERGANTUNG PERMEABILITAS ION Na+
& K+ ([K+↑ & Na+↓]

POTENSIAL MEMBRAN DIGANGGU & BERUBAH

SIFAT SEMIPERMEABEL BERUBAH

Na+ & K+ BERDIFUSI MELALUI MEMBRAN

PERUBAHAN KADAR ION & PERUBAHAN POTENSIAL (K+↓ & Na+↑)

POTENSIAL AKSI TERBENTUK DI PERMUKAAN SEL

BANGKITAN EPILEPSI
Diagnosis
- Anamnesis : pola serangan, keadaan sebelum, selama
(dimana atau bagaimana kejang mulai, bagaimana
perjalanannya), lama serangan, frekuensi serangan, gejala
prodromal, aura dan keadaan sesudah serangan (parase
Todd, nyeri kepala, segera sadar, mengacau, keadaan
menurun), riwayat keluarga dan riwayat masa lalu.
- Pemeriksaan fisik : Diperiksa keadaan umum, tanda-tanda
vital, pemeriksaan regional. Pemeriksaan neurologis
kesadaran, kecakapan, motorik dan mental, tingkah laku,
berbagai gejala proses intrakranium, fundus okuli,
penglihatan, pendengaran, saraf otak lain, sistem motorik,
sistem sensorik, refleks fisiologis dan patologis.
- Pemeriksaan penunjang :
- EEG, Indikasi pemeriksaan EEG :
• Membantu menegakkan diagnosis
• Menentukan prognosis pada kasus tertentu
• Pertimbangan dalam penghentian OAE
• Membantu dalam menentukan letak fokus
• Bila ada perubahan bentuk bangkitan (berbeda
dengan bangkitan sebelumnya)
- Brain imaging
- Lab
Tujuan terapi
• Tercapainya kualitas hidup optimal untuk
penyandang epilepsi sesuai dengan
perjalanan penyakit dan disabilitas fisik
maupun mental.

“Bebas bangkitan, tanpa efek samping”


Pengobatan
OBAT JENIS EPILEPSI DOSIS

Barbiturat  Epelepsi tonik-klonik Dws:2-5mg/KgBB(1x/hari)


1. Fenobarbital  Status epileptikus Ank:3-6mg/KgBB/hari
(Luminal)  Epilepsi parsial (terutama 10-20 mg/KgBB/hari
1. Pirimidon parsial kompleks)
(Mysoline)

Hidantoin  Epilepsi tonik-klonik 4-10mg/KgBB/hr(1-2x/hari)


1.Fenitoin  Epilepsi parsial fokal Dws : 200-800 mg/hari
(Dilantin)  Epilepsi parsial kompleks Ank : 100-400 mg/hari
1.Mefenitoin  Epilepsi parsial/fokal
(Mesantoin)  Epilepsi tonik-klonik

Iminostilben  Epilepsi parsial kompleks dapat Dws :5-10mg,max 30mg (IV)


Karbamazepin diberikan pada anak-anak Ank :10-30 mg/KgBB/hari
(Tegretol) (2-4x/hari)
STATUS EPILEPTIKUS
• ADALAH AKTIVITAS KEJANG YANG BERLANGSUNG
TERUS-MENERUS LEBIH DARI 30 MENIT TANPA
PULIHNYA KESADARAN
• PENATALAKSANAAN
– LIMA MENIT PERTAMA
• PASTIKAN DIAGNOSIS
• BERI OKSIGEN LEWAT KANUL NASAL ATAU MASKER,
ATUR POSISI KEPALA DAN JALAN NAPAS, INTUBASI
BILA PERLU
• TANDA – TANDA VITAL DAN EKG
– MENIT KE - 6 HINGGA KE – 9
• JIKA HIPOGLIKEMIA/GULA DARAH TIDAK DIPERIKSA
BERI 2 ML/KGBB/GLUKOSA 25% DISERTAI 100 MG
TIAMIN INTRAVENA
– MENIT KE – 10 HINGGA KE – 20
• BERIKAN DIAZEPAM, JIKA SERANGAN MASIH ADA
SETELAH 5 MENIT DIAZEPAM HARUS DIIKUTI DENGAN
FENITOIN
• PENATALAKSANAAN
– MENIT KE – 20 HINGGA KE – 60
• BERI FENITOIN 1 MG/KGBB/MENIT PADA
ANAK, MONITOR EKG DAN TEKANAN DARAH
SELAMA PEMBERIAN
– SETELAH 60 MENIT
• JIKA STATUS MASIH MENETAP BERI FENITOIN
TAMBAHAN. JIKA STATUS MENETAP BERIKAN
FENOBARBITAL INTRAVENA. BILA APNEA
LAKUKAN INTUBASI
• JIKA STATUS MENETAP ANESTESIA UMUM
Prognosis Epilepsi
Pasien epilepsi yang berobat teratur, 1/3
akan bebas serangan paling sedikit 2
tahun, dan bila lebih dari 5 tahun
sesudah serangan terakhir obat
dihentikan, pasien tidak mengalami
epilepsi lagi, dikatakan telah mengalami
remisi. Diperkirakan 30% pasien tidak
akan mengalami remisi meskipun minum
obat dengan teratur.
TERIMA

K A S I H

Anda mungkin juga menyukai