Anda di halaman 1dari 44

ANTIHYPERTENSIVE DRUGS

HIPERTENSI :
 Terjadinya peningkatan tekanan darah di
atas normal secara menetap pada 2-3 x
pemeriksaan yang berbeda
 BP = CO x PVR
 CO = Cardiac Output, curah jantung
 PVR = Periveral Vascular Resistence,
tahanan tepi
Kerusakan organ yg dapat
disebabkan karena Hipertensi
 Jantung  Angina, Infark miokard, gagal
jantung
 Ginjal  Chronic Kidney Disease / Gagal
ginjal kronik
 Mata  Retinopati
 Otak  Stroke
HIPERTENSI

PRIMER SEKUNDER
•> 90% kasus •< 10% kasus
•Penyebab tdk •Penyebab :
diketahui
•Comorbid disease
(idiopathic)
(kelainan korteks adrenal)
•Faktor Genetik
•Disfungsi ginjal
•Obat2an : kortikosteroid,
NSAID
Faktor Resiko…
 Usia > 55 thn utk laki2, > 65 thn utk wanita
 Diabetes Mellitus
 Dislipidemia
 Riwayat keluarga
 Obesitas
 Physical inactivity
 Smoking
 Life style
Sistole= tekanan atas, tekanan darah pada saat jantung berdenyut
Diastole= tekanan bawah, tekanan darah pada saat jantung relaksasi saat
dimana ruang jantung terisi darah kembali
Goal Blood Pressure Values

Target penurunan tekanan darah yg


direkomendasikan JNC 7 :

 Px tanpa komplikasi < 140/90 mmHg


 Px dgn Diabetes Mellitus < 130/80 mmHg
 Px dgn CKD < 130/80 mmHg
LIFE STYLE MODIFICATION
Algorithm for Treatment of Hypertension

Lifestyle Modifications

Not at Goal Blood Pressure (<140/90 mmHg)


(<130/80 mmHg for those with diabetes or chronic kidney disease)

Initial Drug Choices

Without Compelling With Compelling


Indications Indications

Stage 1 Hypertension Stage 2 Hypertension Drug(s) for the compelling


(SBP 140–159 or DBP 90–99 mmHg) (SBP >160 or DBP >100 mmHg) indications
Thiazide-type diuretics for most. 2-drug combination for most (usually Other antihypertensive drugs
May consider ACEI, ARB, BB, CCB, thiazide-type diuretic and (diuretics, ACEI, ARB, BB, CCB)
or combination. ACEI, or ARB, or BB, or CCB) as needed.

Not at Goal
Blood Pressure

Optimize dosages or add additional drugs


until goal blood pressure is achieved.
Consider consultation with hypertension specialist.
ANTI HIPERTENSI
Antihipertensi Primer Antihipertensi Alternatif
(first line): (second line):
1. α1-Blocker (Prazosin,
1. Diuretik Doxazosin)
2. β-Blocker 2. Direct Renin Inhibitor
3. Angiotensin Converting (Aliskiren)
Enzim Inhibitor (ACEI) 3. Central α2-Agonist
4. Angiotensin II Receptor (Klonidin, Metildopa)
Blocker (ARB) 4. Peripheral Adrenergic
5. Calcium Channel Blocker Antagonist (Reserpin)
5. Vasodilator (Hidralazin,
Minoksidil)
DIURETIK
 First line, relatif aman dan efektif
 Cocok bagi pasien usia lanjut
 Diberikan secara oral, sebagai monoterapi atau
bersama dengan antihipertensi lain
MEKANISME KERJA:
 Diuretik menurunkan TD dengan mengeluarkan
simpanan sodium dalam tubuh
 2 Stase yg terlibat: (1) pengurangan volume
cairan tubuh CO; awalnya meningkatkan PVR
(2) ketika CO kembali ke nilai normal (6-8
mggu), PVR turun
Diuretik Thiazide
 Cth: HCT/hydrochlorotiazide
 Diuretik pilihan pada pasien hipertensi
 Beraksi di distal convoluted tubule/DCT
 Menghambat simport Na+-Cl-
 Baik bagi pasien usia lanjut, tetapi tidak efektif
bila fungsi ginjal terganggu
 Thiazide menurunkan level K+ dan Mg2+ dalam
darah, menginduksi hipokalemia dan
hiperuricemia
 Hati2 pd pasien aritmia & terapi digitalis
Loop diuretics
 Cth: furosemid, bumetanide
 Lebih kuat dibanding thiazid
 Sering digunakan pada terapi hipertensi
yg parah, juga ketika digunakan direct
vasodilator
 Bisa digunakan pada pasien dengan
fungsi ginjal yang buruk dan yg tidak
berespon pada thiazid
 Loop diuretics meningkatkan kandungan
Ca2+ dalam urine.
K-sparing diuretics &
Aldosterone antagonist
 Cth: triamterene, amiloride (keduanya
inhibitor Na+ channel), dan spironolactone
(aldosterone antagonist).
 Digunakan pada pasien hipertensi yg
diberikan digitalis.
 Meningkatkan efek natriuretik pada
diuretik golongan lain (msl., thiazid) dan
menetralkan efek pengosongan K+ dari
diuretik tsb.
Efek samping & Toksisitas
 (1) Pengosongan K+ (kecuali K+-sparing
diuretics) menyebabkan hipokalemia.
 (2) Meningkatkan konsentrasi asam urat &
kristal gout
 (3) Meningkatkan konsentrasi lipid
 Diuretik tidak digunakan pada pasien
dengan hiperlipidemia atau diabetes.
Diuretics Name Doses Frequency

Tiazide Hidroklorotiazid 25-100mg/day Single dose


Klortalidon 25-50mg/day Single dose
Indapamid 2,5-10mg/day Single dose
Loop Furosemid 20-80mg/day Two divided doses
Diuretic Bumetanid 0,5-4mg/day Two divided doses
Torsemid 5-20mg/day Single dose
K-sparing Amilorid 5-10mg/day Single /twice
diuretic Triamteren 50-100mg/day Single dose
Aldosteron Spironolakton 25-50mg/day Single dose
antagonist
Golongan Mekanisme kerja Farmakokinetik, Interaksi, Efek samping

Thiazid Menghambat DOA : 8-12 jam


transpor aktif Na/Cl Eliminasi mll mekanisme sekresi asam
di tubulus distal organik di tubulus proksimal, berkompetisi dg
asam urat
ESO: hipokalemi, hiperurisemia, hiponatremi,
hiperlipidemia
KI:sirosis hepatik, gagal ginjal, gagal jantung
Loop Menghambat DOA : 2-6 jam
Diuretik transpor aktif Eliminasi mll ginjal (pada filtrasi glomerulus &
Na/K/Cl di sekresi tubular)
Ascending loop of Interaksi : NSAID, probenesid (menurunkan
Henle eliminasi)
ESO: hipokalemi, hipomagnesia,
hiperurisemia, ototoksisitas
KI: sirosis hepatik, gagal ginjal, gagal jantung
Golongan Mekanisme kerja Farmakokinetik, Interaksi, Efek samping

K-sparing Mengeblok kanal DOA : 24 jam


diuretic Na di tubulus ESO : hiperkalemia, hiperkloremia,
koligentes ginekomastia, gagal ginjal akut, batu ginjal
KI : gagal ginjal kronik, liver disease
Interaksi : Suplemen K dan obat2an yang
meningkatkan kadar K
Antagonis Antagonis DOA : 24-48 jam
aldosteron aldosteron, ESO : hiperkalemia, hiperkloremia,
antagonis lemah ginekomastia, gagal ginjal akut, batu ginjal
reseptor androgen KI : gagal ginjal kronik, liver disease
BETA BLOCKER
 Merupakan 1st line antihipertensi
 MEKANISME AKSI: (1) aktivitas kronotropik &
inotropik negatif  mereduksi CO (2)
menghambat pelepasan renin, AT-II, produksi
aldosteron, menurunkan PVR (3) menurunkan
aliran adrenergik dari CNS
 Ada 2 reseptor β :
 β1  tdp di jantung & ginjal
 β2  pd otot polos arteri, bronkus, hati
 β-blocker yg tdk selektif tdk blh digunakan pd
pasien asma & bronkitis
Mekanisme aksi beta blocker
Efek samping & Toksisitas
 (1) Sindrom withdrawal (tegang, takikardi,
angina, kenaikan TD
 (2) Menurunkan insufisiensi miokardial
dan perifer; memperparah asma &
diabetes.
 (3) Meningkatkan plasma trigliserida dan
meurunkan HDL (propranolol).
 (4) efek CNS: lesu, depresi, insomnia,
mimpi buruk
 (5) efek GI: diare, konstipasi,mual, muntah
Contoh Obat Betabloker
ACE INHIBITOR
 ACEI mrpk pilihan terapi apabila diuretik & beta
blocker tidak efektif / menjadi kontraindikasi
 Mengeblok konversi angiotensin I mjd
Angiotensin II  vasokonstriktor kuat &
menstimulasi sekresi aldosteron
 ACEI jg menghambat degradasi bradikinin
(meningkatkan bradikinin) & menstimulasi
sintesis substansi vasodilator lainnya
(prostaglandin & prostasiklin)
Mechanism & site of Action

ACEI
ACEI menghambat pembentukan Angiotensin II & mencegah degradasi
Bradikinin
ACE Inhibitor Bentuk aktif
Kaptopril
Benazepril (prodrug) Benazeprilat
Enalapril (prodrug) Enalaprilat
Fosinopril (prodrug) Fosinoprilat
Lisinopril
Imidapril
Perindopril (prodrug) Perindoprilat
Quinapril (prodrug) Quinaprilat
Ramipril (prodrug) Ramiprilat
Trandolapril (prodrug) Trandolaprilat
 Kaptopril bioavailability 65%
 Adanya makanan dapat mengganggu absorpsi
Kaptopril  gunakan pada saat perut kosong
 t ½ Kaptopril paling kecil dibandingkan ACE
inhibitor lainnya
 Mempunyai efek cardioprotektif pd px hipertensi
dan diabetes melitus
 ESO: batuk kering, hiperkalemia (monitoring),
proteinuria, gangguan fs ginjal
Angiotensin II Receptor Blocker (ARB)

 Mengeblok reseptor Ang. II yg memediasi efek


vasokonstriksi, aktivasi simpatik, rilis aldosteron,
rilis ADH
 Tidak menghambat pemecahan bradikinin  tdk
menyebabkan batuk kering spt ACEI
 ARB (p.o) cepat diabsorpsi tubuh, 33%
mengalami first pass metabolism
 ESO : hiperkalemia, gangguan ginjal, hipotensi
ortostatik
ARB Dosis Frekuensi

Kandesartan 8-32mg/hari 1/2

Irbesartan 150-300mg/hari 1/2

Losartan 50-100mg/hari 1

Telmisartan 20-80mg/hari 1/2

Valsartan 8-320mg/hari 1
Mechanism &
site of action
Calcium Channel Blocker (CCB)

 Mekanisme : menghambat pemasukan ion Ca


ekstrasel ke dlm sel  menurunkan kontraksi
miokard & dinding pembuluh darah
 Ada 2 kanal Ca
 High-voltage channel (Tipe L)
 Low-voltage channel (Tipe T)
 Yg dihambat oleh CCB adl kanal Tipe L
 Punya efek inotropik negatif
 ESO  pusing, hipotensi, muka merah
Mekanisme kerja CCB
CCB Obat Keterangan
Dihidropiridin Amlodipin Mybb reflek takikardi  krn
Felodipin efek vasodilatasi perifer yg
Nifedipin poten
Nikardipin Tdk mempengaruhi konduksi
AV node
Nondihidropiridin Diltiazem Menurunkan heart rate dan
Verapamil memperlambat konduksi AV
node
Verapamil pny efek inotropik
& kronotropik negatif  dpt
mybb gagal jtg pd px dg
resiko tinggi
Antihipertensi Alternatif
α1-Blocker
 Prazosin, Doxazosin
 Selektif menghambat reseptor α1 di vena &
arteri
 Menurunkan tekanan darah dgn cara
mendilatasi kapasitansi dan resistensi pembuluh
 Dpt menembus sawar darah otak  mybb
depresi dan gangguan CNS lainnya
Direct Renin Inhibitor

 Aliskiren
 Menghambat aktifasi renin pada
angitensinogen menjadi angiotesin 1
 Dapat menyebabkan hyperkalemia
Central α2-Agonist

 Klonidin, Metildopa
 Menstimulasi reseptor α2 di otak  menurunkan
aktivitas simpatik & peningkatan aktivitas
parasimpatik  menyebabkan penurunan HR, CO,
resistensi perifer total, aktivitas renin dan reflek
baroreseptor
Adrenergic Antagonist
 Reserpin
 Deplesi norepinefrin (NE) pada ujung saraf
simpatik
 Menghambat transport NE ke granul
penyimpanan
 Penurunan aktivitas simpatik, resistensi
pemb. darah perifer dan tekanan darah
 Onset of Action lama dan t ½ nya panjang
Vasodilator
 Hidralazin, Minoksidil
 vasodilatasi langsung pada otot polos arteri dan
menurunkan kontraksi miokard
 penurunan tekanan perfusi  kompensasinya :
mengaktifkan reflek baroreseptor &
meningkatkan aktivitas simpatik  meningkatkan
HR, CO dan rilis renin, angiotensin & aldosteron
 Harus digunakan bersama dg diuretik dan beta
blocker untuk meng-counter kompensasi
penggunaan vasodilator

Anda mungkin juga menyukai